Perempuan menjadi figur sentral keberhasilan sebuah keluarga. Perempuan berperan sebagai pengatur dan pengelola dalam kehidupan berumah tangga, khususnya dalam keuangan, pemenuhan gizi keluarga dan pengasuhan. Adanya keterbatasan perempuan dalam mengelola keuangan, menjadikan kondisi keuangan keluarga tidak terkontrol dengan baik. Pengetahuan tentang gizi, kurangnya kesadaran perempuan akan pentingnya gizi, pola makan sehari-hari, kesehatan lingkungan dan pola asuh menjadi faktor pemicu kekurangan gizi. Perempuan juga seringkali dihadapkan dengan kekerasan dalam rumah tangga yang berdampak buruk bagi keharmonisan keluarga dan perkembangan anak. Tujuan program pengabdian ini adalah meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang literasi keuangan, gizi dan anti kekerasan. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini ini meliputi: sosialisasi, pelatihan dan penerapan teknologi, pendampingan, evaluasi dan keberlanjutan program. Program TPoL (Three Points of Literacy) terdiri dari literasi keuangan, literasi gizi, dan literasi anti kekerasan. Literasi keuangan meliputi: kegiatan pelatihan mengelola keuangan rumah tangga dan pelatihan merencanakan tabungan. Literasi gizi mencakup: pelatihan dan pendampingan pengelolaan limbah rumah tangga, pelatihan dan pendampingan penyelenggaaan kebun mini, pelatihan pengenalan zat gizi dan pengolahan makanan sehat, serta pelatihan gizi dan olahraga. Literasi anti kekerasan terdiri dari pelatihan pengenalan bentuk-bentuk kekerasan, pelatihan pemanfaatan media Dongeng Antik, dan pelatihan beladiri praktis. Berdasarkan hasil evaluasi kegiatan, efektivitas program TPoL sebesar 0,80 termasuk ke dalam kategori tinggi dan pencapaian peningkatan pengetahuan sasaran sebesar 85,58%.