Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Childfree in Modern Muslim Communities of Lampung and West Java Provinces: A Maqāṣid al-sharī'ah Perspective Mu'in, Fathul; Miswanto, Miswanto; Edy, Relit Nur; Santoso, Rudi; Fikri, Arif
El-Usrah: Jurnal Hukum Keluarga Vol 7, No 2 (2024): EL-USRAH: Jurnal Hukum Keluarga
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/ujhk.v7i2.22400

Abstract

Recently, being childfree has become a trend in modern Muslim society. Childfree is practiced not only by celebrities but also by common people in Indonesia, particularly in Lampung and West Java provinces. On the one hand, the decision to be childfree is an individual right of each family, but it is considered contrary to the goals of Islamic law, which are to preserve offspring. This study examines the childfree phenomenon in modern Muslim communities in Lampung and West Java through the perspective of maqāṣid al-sharī'ah. This research employed a qualitative method with an ethnographic approach. The research suggested that modern Muslim communities in Lampung and West Java Provinces choose childfree for economic, mental, health, perspective, and environmental reasons. According to maqāṣid al-sharī'ah, being childfree contradicts Sharia's purpose of preserving offspring. Sharia promotes marriage and having healthy offspring. Meanwhile, Sharia cannot justify childfree due to lifestyle or economic factors. Specifically, a fear of not being able to provide for the child's future needs because Allah ensures livelihood for every servant who has faith and works diligently. At the same time, being child-free due to health reasons is permissible.
PEMBERIAN IZIN POLIGAMI DI PENGADILAN AGAMA (Suatu Tinjauan Sosio-Filosofis) Edy, Relit Nur
ASAS Vol. 7 No. 1 (2015): Asas, Vol. 7, No. 1, Januari 2015
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/asas.v7i1.1381

Abstract

Abstrak: Polgami masih menjadi persoalan yang mengundang kontroversi dan berbagai persepsi, namun pada sisi lain poligami mengangkat martabat kaum perempuan, melindungi moral agar tidak terkontaminasi oleh perbuatan keji dan maksiat. Dalam al-Qur’an sendiri secara inplisit,membolehkan adanya poligami, walaupun tidak ditentukan persyaratan apapun secara tegas. Sedangkan dalam Undang-Undang Perkawinan Nomor 1 Tahun 1974 diatur tentang syarat-syarat kebolehan berpoligami yang terdapat dalam Pasal 4 ayat (2) dan Pasal 5 ayat (1) dan Instruksi Presiden Nomor 1 tahun 1991tentang KHI Pasal (56) ayat (3) tentang pemberian izin poligami. Pemberian izin poligami oleh Pengadilan Agama dengan melihat dari sisi sosio-yuridis dan sosi-filosofis, yang pada intinya agar eksistensi dan konsekuensi dari perkawinan poligami itu berjalan sesuai dengan apa yang dikehendaki syariat , yaitu terciptanya rumah tangga yang dapat menghidupkan nilai-nilai keadilan atas dasar mawaddah dan rahmah.Kata kunci :Pemberian izin, poligami, sosio-yuridis, sosio-filosofis
AS-SUNNAH (HADITS) (Suatu Kajian Aliran Ingkar Sunnah) Edy, Relit Nur
ASAS Vol. 6 No. 2 (2014): Asas, Vol.6, No.2, Juni 2014
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/asas.v6i2.1717

Abstract

Abstrak: Menetapkan as-Sunnah sebagai sumber hukum yang kedua setelah al-Qur’an yang berfungsi sebagai bayan, merupakan konsensus bersama para Ulama, baik sebagai bayan al-ta’kid, bayan al-tafsir dan bayan al-tashri’.Namun tidak semua berpendapat demikian, aliran ingkar sunnah salah satunya, yang menolak hadits Nabi sebagai hujjah secara keseluruhan. Dengan argumentasi bahwa al-Qur'an diturunkan oleh Allah SWT dalam bahasa arab, dengan penguasaan bahasa arab yang baik, al-Qur'an dapat dipahami tanpa memerlukan bantuan penjelasan dari Sunnah-Sunnah Nabi ahwsaw. Sementara pandangan pembela sunnah dan mhaditsin beranggapan bahwa argumentasi yang diajukan kelompok ingkar sunnah adalah lemah, baik dari sudut dalil Aqli maupun Naqli. Kata Kunci : As-Sunnah, Al-Aql dan Al-Naql, Ingkar Sunnah