Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Opportunities for Honey Business to Influence the Family Economy in Hitigima Village, Assotipo District, Jayawijaya Regency Defran Siska; Tukijan Tukijan
Budapest International Research and Critics Institute (BIRCI-Journal): Humanities and Social Sciences Vol 4, No 4 (2021): Budapest International Research and Critics Institute November
Publisher : Budapest International Research and Critics University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33258/birci.v4i4.2803

Abstract

“Opportunities for Honey Business to Influence the Family Economy in The Hitigima Village, Assotipo District, Jayawijaya Regency”  The aim of the research is to investigate the degree to which honey business opportunities contribute to the influence of the family economy in Hitigima Village, Assotipo Disctrict,  Jayawijaya Regency. The indicators considered are the following: production factors, production processes, and the economic worth of honey. The sample size for this research was 13. Observation, questionnaires, and literature reviews are used to collect data. The score analysis technique was utilized to analyze the data in this study. The results indicate that the honey business represented a significant opportunity for the influence of the family economy in Hitigima Village, Assotipo District, Jayawijaya Regency. The constraints include a lack of permanent honey sales and a little amount of honey production.
Pengaruh Social Media Marketing melalui Platform Whatsapp pada Minat Beli Masyarakat Soltan Takdir; Defran Siska; Rivandi Rivandi
Economics and Digital Business Review Vol. 3 No. 1 (2022): Agustus - January
Publisher : STIE Amkop Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37531/ecotal.v3i1.115

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh Media Social Media Marketing Melalui Platform Whatsapp terhadap Minat Beli Masyarakat pada group Wamena Foods Goods Meals. metode penelitian yang digunakan yaitu metode kuantitatif asosiatif. Adapun populasi pada penelitian sebanyak 256 orang. Penentuan jumlah sampel menggunakan teknik purposive sampling yaitu dilakukansehingga diperoleh 72 orang sebagai sampel penelitian. Metode analisis yang digunakan yaitu metode deskriptif, analsisi regresi linier Sederhana, Pengujian hipotesi uji T dan Koefisien determinasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Variabel media social marketing secara positif tetapi tidak signifikan mempengaruhi minat beli masyarakat.
Analisis Potensi dan Prioritas Pengembangan Ekowisata Lembah Baliem Selama Masa Pandemi Covid-19 Defran Siska; Agus Sumaryadi; Nanang Gunawan
Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan Vol. 17, No 3 : Al Qalam (Mei 2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an (STIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/aq.v17i3.2138

Abstract

Lembah Baliem memiliki berbagai macam situs wisata yang berpotensi untuk dikembangkan. Nilai jual dari mayoritas objek wisata di Lembah Baliem bertumpu pada keunikan dan kelestarian baik kondisi alam maupun budaya masyarakat setempat. Upaya pengembangan tersebut semestinya juga harus memperhatikan aspirasi-aspirasi masyarakat lokal seperti yang berhubungan dengak hak ulayat,  penghormatan terhadap situs-situs yang dianggap keramat dan adat istiadat setempat. Hal tersebut menuntut arah pengembangan produk wisata berbasis lingkungan atau ecotourism. Di samping itu, pandemi covid-19 tidak hanya berdampak negatif bagi industri pariwisata tetapi juga memberikan kesempatan positif bagi restorasi lingkungan sekaligus menjadi variabel penting dalam pengembangan untuk menghadapi era new normal. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi pengembangan situs wisata yang ada di Lembah Baliem dengan kerangka kerja Ecotourism Opportunity Spectrum. Selain itu, lokasi yang telah teridentifikasi perlu ditentukan prioritas pengembangannya sesuai dengan kriteria ecotourism menggunakan metode analytical hierarchy process agar dapat menjadi rekomendasi kepada stake holder di Lembah Baliem. Sebanyak 8 situs wisata telah teridentifikasi dan telah ditetapkan urutan prioritas pengembangannya antara lain: (1) Festival Budaya Lembah Baliem dengan skor prioritas sebesar 0,255. (2) Pasir Putih (Intermediates) (0,131), (3) Mumi Yiwika (0,125), (4)  Mumi Aikima  (Ecogeneralist) (0,119), (5) Goa Bunda Maria (Intermediates)(0,099), (6) Danau Habema (Ecospecialist) (0,093), (7) Air Terjun Napua (0,091), dan (8) Telaga Biru (Ecogeneralist) (0,088).
Penelitian Terhadap Sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kampung Sapalek, Distrik Napua, Kabupaten Jayawijaya, Papua Defran Siska; Budiandriani Budiandriani; Mahfudnurnajamuddin Mahfudnurnajamuddin; Nanang Gunawan
SEIKO : Journal of Management & Business Vol 6, No 1 (2023): January - Juny
Publisher : Program Pascasarjana STIE Amkop Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37531/sejaman.v6i1.5334

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki aktivitas usaha mikro, kecil, dan menengah di Kampung Sapelek dengan fokus pada tiga indikator utama, yaitu modal usaha, omzet penjualan, terhadap keuntungan yang dihasilkan. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usaha mikro, kecil, dan menengah di Kampung Sapalek dapat dikategorikan berdasarkan tiga indikator penting, yaitu modal awal, omzet penjualan, dan keuntungan yang dihasilkan. Dalam hal modal usaha, masyarakat di Kampung Sapalek menggunakan sumber dana seperti uang pribadi atau pinjaman dari Bank dan Koperasi untuk memulai usaha mereka, terutama membuka kios pertama kali. Ketika berbicara tentang omzet penjualan, rata-rata pendapatan yang dihasilkan masyarakat di Kampung Sapalek berkisar antara 100 ribu hingga 1 juta rupiah dalam sehari berjualan. Sementara itu, dari segi keuntungan, masyarakat Kampung Sapalek secara rata-rata memperoleh antara Rp 50.000 hingga Rp 200.000 dalam setiap sesi berjualan. Namun, perlu dicatat bahwa mayoritas masyarakat tidak memahami cara menghitung keuntungan secara tepat, sehingga penghitungannya lebih berdasarkan pada insting daripada perhitungan yang tepat. Secara keseluruhan, penelitian ini memberikan wawasan yang berharga tentang usaha mikro, kecil, dan menengah di Kampung Sapalek, serta menyoroti pentingnya pemahaman tentang keuangan dan perhitungan dalam upaya meningkatkan kinerja dan pertumbuhan bisnis di masa depan. Kata Kunci: UMKM; Modal usaha; Omzet; Penjualan; Keuntungan
PELATIHAN DESIGN POUCH KERIPIK KELADI Tati Haryati; Defran Siska; Fajrin Hidayat
BESIRU : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2024): BESIRU : Jurnal Pengabdian Masyarakat, Februari 2024
Publisher : Lembaga Pendidikan dan Penelitian Manggala Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62335/sz21d813

Abstract

Konsumen biasanya lebih tertarik dengan sebuah kemasan dibandingkan isi dari kemasan tersebut. Dari sini kita dapat mengukur bahwa sebuah design kemasan pada produk akan mempengaruhi minat pembeli. Di Kota Wamena terkenal dengan lahan yang luas yang sebagian besar ditanami dengan Keladi (Talas). Hasil pertanian ini menjadi primadona masyarakat yang menjual dan membuat produk dari keladi, menjadi alasan utama bagi kami untuk mengadakan pelatihan kepada masyarakat agar perekonomian mereka dapat lebih meningkat dari sebelumnya. Pelatihan ini dilakukan di Distrik Bolakme yang dilaksanakan pada Bulan Maret 2021 di Kantor Kampung Agamoa Distrik Wesaput Kabupaten Jayawijaya. selama sebulan. Masyarakat diberikan pelatihan tentang cara meningkatkan pendapatan melalui hasil pertanian dan cara mengemas produk dengan baik melalui standing pouch. Alasan kami memilih menggunakan standing pouch adalah karena standing pouch sangat efisien dan praktis, desain kemasannya cukup stylish dan kuat, fleksibel, harga ekonomis, dan kemasannya modern. Selain itu, menggunakan standing pouch sebagai kemasan produk keripik keladi dapat meningkatkan nilai produk, aman saat pengiriman, dan produk kedap udara. Laporan kegiatan ini bertujuan untuk melaporkan kegiatan yang dilakukan oleh dosen mengenai pelatihan bagi Masyarakat Kampung Agamoa. Kegiatan ini menghasilkan produk yakni keripik kulit singkon dengan kemasan yang dikemas dengan lebih baik dari sebelumnya yag hanya dibungkus dengan plastic gula tanpa value tinggi dan tidak menarik pembeli.