Insi Farisa Desy, Insi Farisa
Unknown Affiliation

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Manajemen Perubahan Organisasi Puskesmas dalam Revitalisasi Puskesmas di Kabupaten Sumedang triana, nina; Setiawati, Elsa Pudji; Desy, Insi Farisa; Sunjaya, Deni; Argadiredja, Dadi; Diah, Dewi Marhaeni
Jurnal Sistem Kesehatan Vol 1, No 3 (2016): Volume 1 Nomor 3 Maret 2016
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.854 KB) | DOI: 10.24198/jsk.v1i3.10353

Abstract

Revitalisasi Puskesmas merupakan upaya Kementerian Kesehatan RI untuk meningkatkan kinerja Puskesmas melalui berbagai perubahan dalam penyelenggaraan Puskesmas. Perubahan-perubahan tersebut sejalan dengan semangat reformasi pembangunan khususnya reformasi otonomi daerah. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan eksplorasi manajemen perubahan dalam revitalisasi Puskesmas yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan. Metode Desain penelitian yang dipergunakan adalah kualitatif dengan paradigma konstruktivism dan strategi studi kasus. Metode analisis yang digunakan adalah tematik. Subyek penelitian ini adalah kepala dinas kesehatan dan kepala Puskesmas. Hasil Model manajemen perubahan dalam sistem pengembangan manajemen kinerja klinis WHO SEA-NURS mendukung hasil yang menunjukkan bahwa fungsi-fungsi manajemen perubahan menjadi dasar konstruk perubahan penyelenggaraan Puskesmas oleh Dinas Kesehatan. Simpulan Manajemen perubahan dalam revitalisasi Puskesmas oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang fokus pada fungsi implementasi yang merupakan tahap penekanan terhadap masalah yang mulai muncul dalam tugas perubahan yang harus dilakukan.Kata kunci : manajemen perubahan, revitalisasi Puskesmas
Korelasi Nilai Komunikasi Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran pada OSCE Tahap Akademik dengan OSCE UKMPPD lestari, qori; Dewi, Sari Puspa; Desy, Insi Farisa
Jurnal Sistem Kesehatan Vol 1, No 3 (2016): Volume 1 Nomor 3 Maret 2016
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.689 KB) | DOI: 10.24198/jsk.v1i3.10363

Abstract

Kurangnya kemampuan komunikasi dokter dalam menyampaikan informasi kepada pasien masih menjadi masalah yang sering dikeluhkan. Objective Stuctured Clinical Examination (OSCE) merupakan salah satu alat evaluasi kemampuan komunikasi. OSCE diterapkan mulai tahap akademik dan berlanjut sampai tahap Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKMPPD). Penelitian ini bermaksud melihat korelasi nilai komunikasi mahasiswa pada tahap akademik dengan UKMPPD untuk mengevaluasi kurikulum komunikasi yang dilaksanakan di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (FKUP). Metode Studi potong lintang dilakukan pada nilai OSCE tahap akademik dan UKMPPD dari 264 data mahasiswa FK Unpad angkatan 2009 dan 2010 pada September – November 2015. Rerata nilai OSCE untuk komunikasi maupun nilai komponen anamnesis dan komunikasi (communication skills, drug education, breaking bad news, informed concent) dianalisis dengan uji korelasi Spearman. Hasil Rerata nilai OSCE komunikasi tahap akademik dan UKMPPD secara berurutan  adalah  88,77 (+2,21)  dan  86,33 (+6,74)  dengan  koefisien  korelasi r=0,158 (p< 0,05). Untuk komponen anamnesis dan komunikasi diperoleh koefisien korelasi secara berurutan adalah r=0,131 (p<0,05) dan r= 0,181 (p>0,05). Simpulan Terdapat korelasi positif lemah antara nilai komunikasi OSCE tahap akademik dengan OSCE UKMPPD. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pendidikan dan penilaian komunikasi yang berlangsung selama proses pendidikan profesi dokter.Kata kunci : komunikasi, OSCE
EMPATI DOKTER DI LAYANAN PRIMER: PENGUKURAN MENGGUNAKAN KUESIONERCONSULTATION AND RELATIONAL EMPATHY (CARE) VERSI INDONESIA Alamsyah, Arief; Raksanagara, Ardini Saptaningsih; Desy, Insi Farisa
Majalah Kesehatan FKUB Vol 4, No 2 (2017): MAJALAH KESEHATAN FAKULTAS KEDOKTERAN
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (495.294 KB) | DOI: 10.21776/ub.majalahkesehatan.2017.004.02.3

Abstract

Empati merupakan dasar dari hubungan terapetik antara dokter dan pasien. Pengukuran empati berdasarkan persepsi pasien menggunakan kuesioner The Consultation and Relational Empathy (CARE) telah digunakan secara luas dan telah diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa di dunia. Tujuan dari penelitian ini adalah menguji psikometri dari kuesioner CARE versi bahasa Indonesia, mengukur rerata empati dokter dan menguji perbedaan nilai rerata empati antara kategori usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, penghasilan, jumlah keluhan, penyakit kronis, jenis kelamin dokter dan lokasi fasilitas kesehatan primer.Data dikumpulkan dari 336 pasien yang memeriksakan diri ke 21 dokter di 6 fasilitas kesehatan primer. Lokasi penelitian berada di kota dan kabupaten Malang. Validitas konstruk kuesioner diperiksa dengan korelasi Pearson sedangkan reliabilitas kuesioner diukur dengan metode Cronbach’s alpha. Uji beda rerata nilai empati per karakteristik pasien, dokter dan lokasi  fasilitas kesehatan primer diukur menggunakan independent t test dan ANOVA. Analisis data terhadap validitas kuesioner CARE berbahasa Indonesia menunjukkan nilai corrected item-total score correlations dalam rentang 0,623-0,694 dengan nilai Cronbach’s alpha = 0,902. Rerata empati dokter bervariasi diantara rentang 27 hingga 50 dengan rerata total 40,69. Studi ini menyimpulkan bahwa kuesioner CARE versi bahasa Indonesia dapat digunakan untuk mengukur empati dokter di layanan primer karena memiliki validitas dan  reliabilitas yang baik. Nilai rerata empati dokter secara keseluruhan berada pada rentang rata-rata (average). Tidak terdapat perbedaan nilai empati pada hampir semua karakteristik pasien, kecuali pada parameter penghasilan dan lokasi fasilitas kesehatan primer.Kata Kunci: empati, Malang, kuesioner CARE, reliabilitas, pelayanan primer
Gambaran Status Nutrisi pada Pasien Tuberkulosis di Rumah Sakit Umum Pusat Hasan Sadikin Bandung Salsabela, Farah Eka; Suryadinata, Hendarsyah; Desy, Insi Farisa
Jurnal Sistem Kesehatan Vol 2, No 2 (2016): Volume 2 Nomor 2 Desember 2016
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.78 KB) | DOI: 10.24198/jsk.v2i2.11257

Abstract

Proporsi gizi kurang pada pasien tuberkulosis (TB) dewasa masih tinggi di negara-negara berkembang. Hal ini akan menyebabkan permasalahan kesehatan yang lebih serius, jika tidak teridentifikasi dengan segera. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran status nutrisi berdasarkan karakteristik pasien TB dewasa rawat jalan di Klinik Directly Observed Treatment Short-course (DOTS) Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS). Penelitian ini menggunakan metode potong lintang. Data diambil dari 107 rekam medis online (Sistem Informasi Rumah Sakit: Admission dan Klinik Rawat Jalan) dan Kartu Pengobatan Pasien TB (Formulir TB.01) pada pasien TB dewasa rawat jalan dalam periode Juni 2015 hingga Oktober 2016. Informasi mencakup identitas pasien (nama, nomor rekam medis, umur, pekerjaan, pendidikan, dan sistem pembayaran), diagnosis, serta berat dan tinggi badan yang diukur saat didiagnosa mengalami TB.Proporsi gizi kurang adalah tiga puluh lima persen (35 %). Enam puluh dua persen (62 %) pasien tidak bekerja dan sembilan puluh persen (90 %) pasien terdaftar sebagai pasien asuransi kesehatan. Enam puluh lima persen (65 %) pasien mengalami gizi kurang dan tidak bekerja. Proporsi gizi kurang masih cukup tinggi (35 %) pada pasien-pasien yang mengalami TB. Hasil dari penelitian ini dapat memberikan landasan penatalaksanaan yang lebih efektif dan meningkatkan angka kesembuhan pada pasien TB dewasa. Kata Kunci: Gizi kurang, pasien rawat jalan, tuberkulosis
Identifikasi Parasit Intestinal Penyebab Infeksi Oportunistik dengan Studi Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Mengenai Hygiene pada Penderita HIV/AIDS desy, insi farisa; pratiwi, ajeng
Jurnal Sistem Kesehatan Vol 1, No 1 (2015): Volume 1 Nomor 1 September 2015
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (269.132 KB) | DOI: 10.24198/jsk.v1i1.10306

Abstract

Jumlah temuan kasus HIV/ AIDS Jawa Barat semakin meningkat.Salah satu infeksi oportunistik yang menyebabkan morbiditas dan mortalitas adalah diare yang disebabkan oleh parasit intestinal. Transmisi parasit intestinal secara fekal oral mempermudah penularan dari satu orang ke orang lain. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan cross sectional design yang bertujuan untuk memperoleh gambaran pola infeksi parasit intestinal dengan gejala diare dan jumlah CD4, serta mengukur tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku pasien HIV/ AIDS terhadap hygiene dan pencegahan infeksi parasit intestinal. Pengambilan sampel dilakukan dengan consecutive sampling pada bulan Oktober-November 2012, berupa pengambilan data dengan menggunakan instrumen kuisioner dan pemeriksaan sampel feses secara makroskopis dan mikroskopis dengan metode wet mount,modifiedZN, dan biakan Harada-Mori. Hasil pemeriksaan ditemukan 7 (22.58%) parasit intestinal yaitu Cryptosporidium sp (3; 42.85%) dan Entamoeba colli (4; 57.15%) pada berbagai level jumlah CD4.Hasil analisis data kuisioner menunjukkan tingkat pengetahuan yang cukup baik (87.1%), namun sikap dan perilaku yang masih kurang baik (64.52% dan 58.06%).Penelitian ini merekomendasikan untuk dilakukan penelitian yang lebih besar dengan teknik pemeriksaan feses secara serologis maupun molekular untuk meningkatkan presisi dan mengurangi subjektivitas pemeriksaan, serta mengusulkan peningkatan upaya promosi kesehatan kepada pihak-pihak terkait.Kata Kunci: HIV/AIDS, parasit intestinal, pengetahuan, praktik, sikap
Perubahan Individu Dalam Organisasi Puskesmas Studi Kasus Revitalisasi Puskesmas di Kabupaten Sumedang triana, nina; Setiawati, Elsa Pudji; Desy, Insi Farisa; Sunjaya, Deni; Argadiredja, Dadi; Diah, Dewi Marhaeni
Jurnal Sistem Kesehatan Vol 1, No 3 (2016): Volume 1 Nomor 3 Maret 2016
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (482.717 KB) | DOI: 10.24198/jsk.v1i3.10351

Abstract

Revitalisasi Puskesmas merupakan upaya Kementerian Kesehatan RI untuk meningkatkan kinerja Puskesmas melalui berbagai perubahan dalam penyelenggaraan Puskesmas. Perubahan-perubahan tersebut sejalan dengan semangat reformasi pembangunan khususnya reformasi otonomi daerah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis manajemen perubahan oleh individu Puskesmas. Metode Desain penelitian yang dipergunakan adalah kualitatif dengan paradigma konstruktivism dan strategi studi kasus. Metode analisis yang digunakan adalah tematik. Subyek penelitian ini adalah kepala dinas kesehatan dan kepala Puskesmas. Hasil model manajemen perubahan ADKAR mendukung hasil yang menunjukkan bahwa konstruk perubahan individu Puskesmas didasari oleh tahap-tahap yang harus berurutan. Simpulan Perubahan oleh individu dalam revitalisasi Puskesmas tidak terbangun secara utuh sehingga memengaruhi pencapaian perubahan yang diharapkan.Kata kunci : ADKAR,manajemen perubahan, revitalisasi Puskesmas