Deni Sunjaya, Deni
Unknown Affiliation

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Perbandingan Kepuasan Pasien Eks ASKES dan Non-ASKES di Puskesmas Pada Implementasi Jaminan Kesehatan Nasional husnati, nastiti yusrin; Setiawati, Elsa Pudji; Sunjaya, Deni
Jurnal Sistem Kesehatan Vol 1, No 3 (2016): Volume 1 Nomor 3 Maret 2016
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (229.735 KB) | DOI: 10.24198/jsk.v1i3.10361

Abstract

Perubahan yang terjadi pada Sistem Kesehatan Nasional sejak diberlakukannya Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) memberikan dampak terhadap penyelenggaraan pelayanan kesehatan. Salah satu tujuan adanya JKN adalah memberikan layanan kesehatan yang bermutu tanpa adanya risiko finansial. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbandingan kepuasan pasien eks ASKES dan non-ASKES terhadap pelayanan puskesmas. Desain penelitian ini adalah kuantitatif,  cross-sectional. Populasi adalah pasien eks ASKES dan non-ASKES yang berobat di puskesmas Kota Bandung. Ukuran sampel 90 pasien eks ASKES dan 90 pasien non-ASKES. Teknik pengambilan sampel dengan consecutive sampling, menggunakan kuesioner yang telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Kepuasan pasien diukur menggunakan variabel lima dimensi mutu yaitu tangible, reliability, responsiveness, assurance, dan empathy. Sebagian besar (72,2%) pasien eks ASKES maupun non-ASKES (80%) menyatakan tidak puas terhadap pelayanan di puskesmas. Ditinjau dari dimensi mutu, tidak terdapat perbedaan bermakna pada tangible, reliability, responsiveness antara pasien eks ASKES dan non-ASKES. Pada dimensi assurance dan empathy terdapat perbedaan bermakna antara pasien eks ASKES dan non-ASKES, pasien eks ASKES lebih puas dibanding pasien non-ASKES. Mutu pelayanan puskesmas pada masa implementasi Jaminan JKN masih rendah karena sebagian besar pasien eks ASKES dan non-ASKES merasa tidak puas. Ketidakpuasan terbesar terdapat pada dimensi tangible, diikuti oleh reliability, responsiveness, assurance, dan empathy.Katakunci: Jaminan Kesehatan Nasional, kepuasan, puskesmas
Manajemen Perubahan Organisasi Puskesmas dalam Revitalisasi Puskesmas di Kabupaten Sumedang triana, nina; Setiawati, Elsa Pudji; Desy, Insi Farisa; Sunjaya, Deni; Argadiredja, Dadi; Diah, Dewi Marhaeni
Jurnal Sistem Kesehatan Vol 1, No 3 (2016): Volume 1 Nomor 3 Maret 2016
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.854 KB) | DOI: 10.24198/jsk.v1i3.10353

Abstract

Revitalisasi Puskesmas merupakan upaya Kementerian Kesehatan RI untuk meningkatkan kinerja Puskesmas melalui berbagai perubahan dalam penyelenggaraan Puskesmas. Perubahan-perubahan tersebut sejalan dengan semangat reformasi pembangunan khususnya reformasi otonomi daerah. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan eksplorasi manajemen perubahan dalam revitalisasi Puskesmas yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan. Metode Desain penelitian yang dipergunakan adalah kualitatif dengan paradigma konstruktivism dan strategi studi kasus. Metode analisis yang digunakan adalah tematik. Subyek penelitian ini adalah kepala dinas kesehatan dan kepala Puskesmas. Hasil Model manajemen perubahan dalam sistem pengembangan manajemen kinerja klinis WHO SEA-NURS mendukung hasil yang menunjukkan bahwa fungsi-fungsi manajemen perubahan menjadi dasar konstruk perubahan penyelenggaraan Puskesmas oleh Dinas Kesehatan. Simpulan Manajemen perubahan dalam revitalisasi Puskesmas oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang fokus pada fungsi implementasi yang merupakan tahap penekanan terhadap masalah yang mulai muncul dalam tugas perubahan yang harus dilakukan.Kata kunci : manajemen perubahan, revitalisasi Puskesmas
Dampak Implementasi Jaminan Kesehatan Nasional terhadap ketersediaan Obat di Apotek Rujukan Wilayah Cibeunying Kotamadya Bandung Tahun 2015 gauthfa, algiza; Kuswinarti, Kuswinarti; Sunjaya, Deni
Jurnal Sistem Kesehatan Vol 1, No 4 (2016): Volume 1 Nomor 4 Juni 2016
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (255.703 KB) | DOI: 10.24198/jsk.v1i4.10374

Abstract

Tahun 2014 Pemerintah Indonesia melakukan perubahan sistem pembiayaan kesehatan yang disebut dengan Jaminan Kesehatan Nasional. Salah satu faktor penting yang harus diperhatikan untuk mencapai tujuan Jaminan Kesehatan Nasional adalah ketersediaan obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengeksplorasi dampak perubahan sistem pembiayaan kesehatan terhadap ketersediaan obat Jaminan Kesehatan Nasional di apotek rujukan. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan grounded theory. Pengambilan data menggunakan wawancara mendalam terhadap 8 informan yang dianggap memiliki pengalaman dalam perubahan sistem pembiayaan kesehatan. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Desember tahun 2015. Tempat yang dijadikan objek penelitian adalah 2 apotek di Wilayah Cibeunying Kotamadya Bandung. Hasil Perubahan pembiayaan kesehatan berdampak pada 4 aspek, yaitu: (1) regulasi terkait obat; (2) manajemen apotek dan BPJS Kesehatan; (3) penyediaan obat; dan (4) permintaan obat. Keempat hal tersebut kemudian berdampak kepada ketersediaan obat, yang akan mempengaruhi:(1) kepuasan peserta Jaminan Kesehatan Nasional dan apotek; dan (2) keuntungan apotek.Perubahan sistem pembiayaan kesehatan dapat berdampak pada apotek yang belum disiapkan untuk berubah. Apotek akan mampu beradaptasi apabila memiliki komitmen untuk terus belajar dan memiliki sumber daya yang memadai. Kesimpulan: Dampak dari perubahan sistem pembiayaan kesehatan perlu disertai dengan kesiapan sektor pemerintah maupun swasta.Kata kunci: apotek, Jaminan Kesehatan Nasional, obat, sistem kesehatan
Analisis Ketersediaan Obat pada era Jaminan Kesehatan Nasional di Apotek Wilayah Bojonegara Kotamadya Bandung Tahun 2015 nurtatinjo, aditya nugraha; Kuswinarti, Kuswinarti; Sunjaya, Deni
Jurnal Sistem Kesehatan Vol 1, No 4 (2016): Volume 1 Nomor 4 Juni 2016
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.409 KB) | DOI: 10.24198/jsk.v1i4.10375

Abstract

Reformasi dalam bentuk sistem pembiayaan kesehatan di Indonesia diresmikan pada 1 Januari 2014. Asuransi kesehatan sosial berbentuk Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) saat ini dianggap masih memiliki kekurangan, salah satunya adalah ketersediaan obat dalam sektor swasta, yaitu apotek. Sementara itu belum ada data mengenai ketersediaan obat JKN di apotek. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak perubahan sistem pembiayaan kesehatan terhadap ketersediaan obat, serta faktor-faktor yang memengaruhinya di apotek rujukan. Penelitian menggunakan desain kualitatif yang diolah dengan proses pengkodean, kategorisasi, penyusunan tema, dan sintesis teori untuk mendapatkan informasi secara menyeluruh dari apotek dan pasien yang terkait dengan JKN. Subjek penelitian adalah 10 orang yang merupakan manajer, petugas pencatatan, asisten apoteker, dan pasien. Penelitian dilakukan di apotek rujukan JKN di wilayah Bojonegara Kotamadya Bandung pada tahun 2015. Hasil penelitian menunjukkan adanya dampak dari perubahan kebijakan sistem pembiayaan berupa ketidaksesuaian atau penyimpangan antara lain berupa ketidaktersediaan obat dan kerugian yang ditanggung apotek yang dipengaruhi oleh aspek regulasi, pengadaan obat, sosialisasi, dan manajemen. Ketidaktersediaan obat dalam penelitian ini memberikan gambaran mengenai respon dalam reformasi. Aspek penting dalam perubahan adalah persiapan, serta respon dari pelaksana perubahan tersebut. Keterbatasan penelitian ini adalah jumlah apotek dan subjek yang terbatas.Kata Kunci : Apotek, Jaminan Kesehatan Nasional, Ketersediaan Obat
Perubahan Individu Dalam Organisasi Puskesmas Studi Kasus Revitalisasi Puskesmas di Kabupaten Sumedang triana, nina; Setiawati, Elsa Pudji; Desy, Insi Farisa; Sunjaya, Deni; Argadiredja, Dadi; Diah, Dewi Marhaeni
Jurnal Sistem Kesehatan Vol 1, No 3 (2016): Volume 1 Nomor 3 Maret 2016
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (482.717 KB) | DOI: 10.24198/jsk.v1i3.10351

Abstract

Revitalisasi Puskesmas merupakan upaya Kementerian Kesehatan RI untuk meningkatkan kinerja Puskesmas melalui berbagai perubahan dalam penyelenggaraan Puskesmas. Perubahan-perubahan tersebut sejalan dengan semangat reformasi pembangunan khususnya reformasi otonomi daerah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis manajemen perubahan oleh individu Puskesmas. Metode Desain penelitian yang dipergunakan adalah kualitatif dengan paradigma konstruktivism dan strategi studi kasus. Metode analisis yang digunakan adalah tematik. Subyek penelitian ini adalah kepala dinas kesehatan dan kepala Puskesmas. Hasil model manajemen perubahan ADKAR mendukung hasil yang menunjukkan bahwa konstruk perubahan individu Puskesmas didasari oleh tahap-tahap yang harus berurutan. Simpulan Perubahan oleh individu dalam revitalisasi Puskesmas tidak terbangun secara utuh sehingga memengaruhi pencapaian perubahan yang diharapkan.Kata kunci : ADKAR,manajemen perubahan, revitalisasi Puskesmas
GAMBARAN PEMANFAATAN UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) DI KECAMATAN JATINANGOR arisanti, nita; Sunjaya, Deni
Jurnal Sistem Kesehatan Vol 1, No 1 (2015): Volume 1 Nomor 1 September 2015
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.89 KB) | DOI: 10.24198/jsk.v1i1.10336

Abstract

Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat bukan hanya tugas pemerintah saja tetapi diperlukan juga partisipasi masyarakat dengan memberdayakan masyarakat. Pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk memampukan masyarakat sehingga mampu mengenali dan menyelesaikan permasalahan. Berbagai upaya kesehatan yang bersumberdaya masyarakat telah dikembangkan di Indonesia seperti Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), Pondok Bersalin Desa (Polindes), Pos Kesehatan Desa (Poskesdes), pos obat desa POD), dana sehat, dll, tetapi pemanfaaranya masih kurang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat di Kecamatan Jatinangor, Sumedang, Indonesia.Metode penelitian ini adalah survei deskriptif dengan menggunakan kuesioner yang disebarkan kepada 820 responden. Data disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hanya sekitar 46% yang memanfaatkan posyandu. Alasan mereka tidak memanfaatkannya adalah tidak perlu. Hanya 28,5% penduduk yang memanfaatkan polindes. Alasan tidak memanfatkannya adalah sebagian besar merasa tidak membutuhkan dan sebagian besar penduduk menggunakan polindes untuk mendapatkan pengobatan (53,3%) bukan pemeriksaan kehamilan dan persalinan. Tidak ada Pos Obat Desa dan Pos Kesehatan Desa yang dikembangkan di Kecamatan Jatinangor. Perlu adanya revitalisasi untuk UKBM, sehingga UKBM dapat menjadi ujung tombak dalam meningkatkan status kesehatan masyarakat.Kata kunci: bersumberdaya masyarakat, penggunaan, upaya kesehatan