Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Efek Diuretik Ekstrak Air Kelopak Bunga Rosela (Hibiscus sabdariffa Linn.) pada Tikus Wistar Jantan Yulinah S, Elin; Wahyuningsih, Sri; Ratna P, Kenah
Jurnal Farmasi Sains dan Terapan Vol 2, No 2 (2015)
Publisher : Jurnal Farmasi Sains dan Terapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1009.764 KB) | DOI: 10.33508/jfst.v2i2.714

Abstract

Telah diteliti efek diuretik ekstrak air kelopak bunga rosela (Hibiscus sabdariffa Linn.) pada tikus jantan Wistar menggunakan metode Lipschitz dengan modifikasi. Dosis yang digunakan untuk ekstrak air kelopak bunga rosela 25, 50, dan 100 mg/kgBB yang diberikan secara oral. Sebagai pembanding adalah furosemid dosis 3,6 mg/kgBB. Parameter yang diamati adalah volume urin kumulatif selama 6 jam dan 24 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua dosis ekstrak air kelopak bunga rosela mempunyai efek diuretik dibandingkan dengan kontrol berbeda bermakna (P≤0,05). Ekstrak air kelopak bunga rosela dosis 50 mg/kgBB juga memiliki sifat saluretik dengan volume urin kumulatif selama 24 jam sebesar 271,406%, sedangkan furosemid dosis 3,6 mg/kgBB sebesar 263,018%; ekskresi ion natrium dan kalium lebih tinggi dibandingkan dengan kontrol maupun pembanding. Ekstrak air kelopak bunga rosela dosis 50 mg/kgBBmenunjukkan efek diuretik yang bersifat saluretik berbeda bermakna terhadap kontrol dan setara dengan pembanding furosemid.
Efek penambahan ekstrak Etanol Herba Ciplukan (Physalis angulata L) sebagai suplemen terapi pada Rheumatoid Artritis Suci Nar Vikasari; Afifah Bambang Sutjiatmo; Elin Yulinah Sukandar; Sri Wahyuningsih; Puspa Sari Dewi Solihah; Suryani Suryani; Salmanda Aisyah; Kuatrina Kuatrina; Niken Juni Astuti; Nindy Dwi Siftiani
JFIOnline | Print ISSN 1412-1107 | e-ISSN 2355-696X Vol. 11 No. 2 (2019): Jurnal Farmasi Indonesia
Publisher : Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3660.699 KB) | DOI: 10.35617/jfionline.v11i2.1

Abstract

Rheumatoid artritis (RA) merupakan gangguan otoimun yang ditandai peradangan kronis pada sendi. Peradangan kronis dapat menyebakan gangguan fungsi hati. Herba ciplukan telah diteliti mempunyai efek antiinflamasi, hepatoprotektor, dan imunosupresan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek penambahan ekstrak etanol herba ciplukan sebagai suplemen terapi pada fungsi hati hewan model RA. Pemodelan hewan RA dilakukan dengan induksi 0,1 mL Complete Freund Adjuvant (CFA) intraplantar. Dosis ekstrak ciplukan adalah 50 mg/kg bb peroral. Ekstrak ciplukan diberikan selama 10 hari sebagai suplemen terapi metotreksat 0,1125 mg/ kg bb. Parameter fungsi hati yang diamati adalah kadar aminotransferase (AST dan ALT), alanin fosfatase (ALP), indeks organ, dan histologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok kontrol mengalami peningkatan kadar ASTdan ALPsertapenurunankadar ALTdanindeksorganhatidibandingkankelompoknormal. Pemberianekstrak ciplukan sebagai suplemen terapi metotreksat dapat menurunkan kadar AST dan ALP serta dapat meningkatkan kadar ALT dan nilai indeks organ jika dibandingkan dengan kontrol, meskipun belum bisa mencapai nilai normal. Hasil histologi menunjukkan adanya perbaikan organ hati pada hewan yang diberi ekstrak ciplukan sebagai suplemen terapi metotreksat. Disimpulkan bahwa ekstrak etanol ciplukan 50 mg/kg bb yang digunakan sebagai suplemen terapi metotreksat dapat membantu memperbaiki fungsi hati pada hewan model RA.
PENYIMPANAN DAN PEMBUANGAN OBAT PADA MASYARAKAT SERTA ESTIMASI NILAI EKONOMI OBAT YANG TIDAK DIGUNAKAN (NARRATIVE REVIEW) Dismayana Anggita Rosti; Sri Wahyuningsih
Jurnal Abdimas Bina Bangsa Vol. 4 No. 2 (2023): Jurnal Abdimas Bina Bangsa
Publisher : LPPM Universitas Bina Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46306/jabb.v4i2.615

Abstract

There are still many people in everyday life who do not know how to store and dispose of drugs properly. Some drugs that are stored at home, are not stored properly and many are keep for a long time so that the drugs are damaged or accumulate until they expire, and are disposed of carelessly. This results in waste of health costs, drug waste can pollute the environment and endanger humans. This study was conducted to identify how people store and dispose of drugs at home as well as estimate the economic value of drugs that are not used. The method is in the form of a narrative review using the results of journal articles that have been published through electronic media in 2013-2023. Article searches are carried out by hand searching on three databases, namely Pubmed, Science Direct and Google Scholar. The results of the study show that the majority of people keep drugs at home, drugs that are thrown away by the average person throw them in the trash, and estimated of the economic value of drugs that are no longer used in various regions have a high value, causing a loss of economic value
Pengembangan Ekstrak Etanol Kulit Jeruk Lemon (Citrus limon (L.)) sebagai Antidiabetes Oral Erna Neovita; Puspa Sari Dewi Solihah; Sri Wahyuningsih; Hani Husnul Aeni; Fithriyani Azhari
Kartika : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 8 No 1 (2020)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Jenderal Achmad Yani, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/kjif.v8i1.220

Abstract

Diabetes melitus merupakan penyakit yang ditandai oleh tingginya kadar gula darah akibat dari terganggunya fungsi pankreas dalam menghasilkan insulin. Terganggunya fungsi pankreas dapat berdampak pada turunnya produksi insulin atau pankreas tidak dapat lagi memproduksi insulin, hal ini dapat menyebabkan adanya komplikasi atau gangguan metabolisme lainnya dan kematian karena diabetes melitus. Tingginya privalensi diabetes melitus yang menyebabkan kematian menduduki peringkat terbesar ketiga di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan potensi dan dosis ekstrak etanol kulit jeruk lemon sebagai antidiabetes alternatif dengan metode preventif. Proses ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi. Proses pembentukan model tikus diabetes dilakukan dengan induksi aloksan 175 mg/kgBB pada tikus Sprague-Dawley. Setelah tikus diabetes dalam 3 sampai 4 hari, kemudian tikus dipisahkan dan diberikan sediaan uji sesuai kelompoknya masing-masing kontrol positif (Na CMC), pembanding (Glibenklamid 5 mg), dan 3 varian dosis ekstrak etanol kulit jeruk lemon ( EEKJL 82 mg/kgBB, 164 mg/kgBB dan 328 mg/kgBB). Setelah 1 jam pemberian sediaan, kemudian dilakukan uji toleransi glukosa pada tikus jantan diabetes Sprague-Dawley. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol kulit jeruk lemon efektif menghambat kenaikan kadar gula darah pada tikus jantan diabetes Sprague-Dawley. Dosis 328 mg/kgBB EEKJL menunjukkan hasil terbaik yang berbeda bermakna (p<0,05) terhadap kelompok kontrol dan tidak berbeda bermakna atau setara dengan glibenklamid 5 mg (p>0,05). Percobaan ini membuktikan bahwa EEKJL memiliki potensi sebagai antidiabetes alternatif.Kata kunci: Diabetes melitus, Kulit Lemon (Citrus limon (L.) Burm.f.), Aloksan
PENILAIAN RASIONALITAS PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN USIA 1-5 TAHUN DENGAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) DI PUSKESMAS CIMAHI TENGAH Sri Wahyuningsih; Faizal Hermanto; Andreanus A Soemardji; Riza Amelia; Yuliana Agustin
Jurnal Buana Farma Vol. 4 No. 2 (2024): Jurnal Buana Farma : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/jbf.v4i2.1022

Abstract

Acute Respiratory Infection (ARI) is a disease that commonly occurs in children aged 1–5 years. Irrational use of antibiotics can cause bacterial resistance and unwanted side effects. This study aims to assess the rationality of antibiotic use in ISPA patients aged 1–5 years at the Central Cimahi Health Center in January–December 2022. The Central Cimahi Health Center conducted this descriptive study. This involves collecting retrospective prescription data from individuals aged 1–5 years throughout the period from January 2022 to December 2022. Data collection uses a saturated sampling method, where the total population is 526 prescriptions and prescriptions that do not meet the inclusion criteria and duplicates are 469 prescriptions, resulting in a total sample size of This research analyzed 56 recipes, both quantitatively and qualitatively. The evaluation of rationality includes the criteria for the right indication, the right drug, the right patient, and the right dose. The results show that the highest ARI characteristics are at the age of one year, namely 27% and the highest gender occurs in boys at 55%. The rationality of antibiotic use based on the criteria of right indication, right drug, right patient, and right dose shows a percentage of 100%. The Central Cimahi Community Health Center evaluates the rationality of antibiotic use in ISPA patients aged 1-5 years as rational