Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

KOMPETENSI PEMBUATAN POLA BUSANA BERBASIS CAD PATTERN SYSTEM GURU SMK TATA BUSANA DI MALANG RAYA Idah Hadijah; Hapsari Kusumawardani; Nurul Aini
Jurnal KARINOV Vol 1, No 2 (2018): Mei
Publisher : Institute for Research and Community Service (LP2M), Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (560.528 KB) | DOI: 10.17977/um045v1i2p%p

Abstract

Permasalahan yang dihadapi adalah, penguasaan software Computer Aided Design (CAD) pattern system untuk (pembuatan pola busana) yang perlu dikuasai oleh siswa,  tidak terlepas dari penguasaan CAD pattern system yang di kuasai oleh pendidik/guru. Namun  pada saat ini, kemampuan guru tata busana ataupun siswanya dalam pembuatan pola busana secara komputerisasi masih jarang dimiliki.  Padahal melalui  teknologi CAD, dapat mencapai produk lebih cepat, disamping itu , karena grading  dan marking otomatis, pola busana lebih akurat dan persentase penggunaan bahan  lebih efisien. Berdasarkan hal tersebut perlu diupayakan peningkatan kemampuan guru SMK tata busana dalam penguasaan/kemampuan pembuatan pola busana secara komputerisasi,  salah satu upaya tersebut  yaitu melalui Pelatihan Pembuatan Pola Busana  Berbasis CAD pattern system Pada Guru  SMK Tata Busana Di Kota Malang.Metode yang digunakan berupa penyampaian materi teori dan praktik dengan ceramah, demonstrasi dan praktikum. Pelaksanaan kegiatan pengabdian berlangsung 8 pertemuan, setiap pertemuan 4 jam, total 32 jam, yang dilaksanakan hari sabtu-minggu 7-8 April 2018 dan 21-22 April 2018, yang dikuiti oleh 23 peserta. Kegiatan berupa penyampaian materi dan praktek langsung pembuatan pola busana menggunakan CAD pattern system. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kemampuan peserta pelatihan dalam pembautan pola busana menggunakan CAD patterm system.Mengingat besarnya manfaat kegiatan pengabdian pada masyarakat, selanjutnya perlu pelatihan serupa pada masyarakat yang berbeda, wilayah yang berbeda,  agar peningkatan kompetensi pembuatan pola busana menggunakan CAD pattern system dapat menjangkau sasaran lebih luas.Kata kunci: Pola Busana, CAD Patttern System
PELATIHAN KETERAMPILAN PRODUKTIF PEMBUATAN TIE DYE (IKAT CELUP) BAGI IBU-IBU PKK RW XI KELURAHAN MADYOPURO KECAMATAN KEDUNGKANDANG KOTAMADYA MALANG Nurul Aini; Hapsari Kusumawardani; Idah Hadijah
Jurnal KARINOV Vol 2, No 2 (2019): Mei
Publisher : Institute for Research and Community Service (LP2M), Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (549.325 KB) | DOI: 10.17977/um045v2i2p127-133

Abstract

Dalam rangka ikut memberdayakan ibu-ibu yang tergabung dalam kegiatan PKK dan tidak bekerja, apalagi  kondisi sekarang di lingkungan di RW XI Madyopuro anak2nya sudah besar atau tidak memiliki anak balita lagi, sehingga waktu luang yang di miliki cukup banyak dan lebih leluasa. Berdasarkan hal ini,  kami tim pengabdian bermaksud memberikan keterampilan yang sifatnya produktif atau keterampilan yang dapat dijadikan peluang usaha serta memanfaatkan waktu luang untuk ikut menambah penghasilan keluarga,dan selanjut nanti akan dibentuk kelompok usaha jumputan di RW XI.  Jenis keterampilan produktif yang akan diberikan adalah pembuatan tie dye atau ikat celup. Tie Dye atau ikat celup pada dasarnya mempunyai pengertian yang sama yaitu menghias kain dengan cara diikat atau dalam bahasa Jawa dijumput sedikit, dengan tali atau karet, dijelujur, dilipat, sampai kedap air, lalu dicelup dengan pewarna batik. Proses pembuatannya tie dye tidak terlalu sulit bagi ibu-ibu tapi hasilnya sangat menarik atau memiliki nilai jual tinggi. Tujuan pelatihan ini adalah: 1) Peningkatan keterampilan ibu-ibu  melalui pelatihan keterampilan produktif Tie Dye, yang angat bermanfaat baik untuk keluarga maupun untuk RW XI itu sendiri, 2) Diharapkan ibu-ibu yag telah mengikuti pelatihan pembuatan Tie Dye dapat mentransfer keterampilannya kepada warga di RT nya masing-masing, dan 3) Diharapkan terbentuk kelompok usaha jumputan sebagai cikal bakal membentuk kampong jumputan di RW XI. Target luaran dari kegiatan pelatihan ini adalah hasil produk berupa taplak meja jumputan dan artikel pengabdian. Jumlah ibu-ibu yang ikut pelatihan 10 orang, pelaksanaannya pada tanggal 6 Oktober 2018 di Balai RW XI  jam 08.00-16.00.
PELATIHAN PENGEMBANGAN PRODUK FASHION HANDMADE BERBASIS KEARIFAN LOKAL Nurul Hidayati; Sri Eko Puji Rahayu; Idah Hadijah
Jurnal KARINOV Vol 1, No 1 (2018): Januari
Publisher : Institute for Research and Community Service (LP2M), Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (452.257 KB) | DOI: 10.17977/um045v1i1p%p

Abstract

Seiring perkembangan industri fesyen di Indonesia dan peluang ekspor yang semakin terbuka di era MEA, maka pelaku IKM dituntut untuk memperkuat karakter dari produk fesyen yang memiliki ciri khas kearifan lokal. Menggali potensi lokal dan meningkatkan keterampilan bagi pelaku IKM, melalui pelatihan pengembangan produk fashion berbasis kearifan lokal dilaksanakan  bulan  Mei - Oktober 2017  di Regent Park Hotel Malang, diharapkan IKM fesyen lebih kreatif memproduksi busana sesuai perkembangan dan permintaan konsumen dalam dan luar negeriTujuan pelatihan,  untuk meningkatkan (1)  pemahaman tentang pengembangan produk fashion dan peluang produk fashion yang menjadi potensi daerah, (2) pengetahuan tentang prinsip desain dan penerapannya pada desain kebaya, (3) meningkatkan keterampilan membuat pola kebaya, dan pecah pola rok sesuai  desain,  dan (4) meningkatkan keterampilan menghias busana dengan teknik sulam.Hasil dari kegiatan pelatihan yaitu, peserta mendapat pengetahuan dan keterampilan guna meningkatkan kompetensi pengembangan produk fashion handmade berbasis kearifan local, khususnya pengetahuan dan keterampilan mengenai pengembangan desain dan pembuatan kebaya, rok, serta menghias busana dengan teknik sulam.Kata kunci: Fashion Handmade,  Kearifan Lokal
Profil Pemasaran Madame Wang Secret Garden Kota Malang Agestania Zerra Sasicha; Idah Hadijah; Nurul Aini
Jurnal Inovasi Teknologi dan Edukasi Teknik Vol. 1 No. 3 (2021)
Publisher : Universitas Ngeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.209 KB) | DOI: 10.17977/UM068v1n3p169-174

Abstract

The purpose of this research was to get information about Madame Wang Secret Garden marketing profile that expected to be a reference for another business development in overcoming the tight competition of business in fashion. Based on observations and interviews, Madame Wang Secret Garden started from a small boutique in 2013 with offline and online marketing and merged the marketing system concept from boutique only to boutique-café in 2014. This makes Madame Wang Secret Garden more crowded because they both have a balanced and profitable reciprocity, so that Madame Wang Secret Garden boutiques are able to survive and compete with another competitors. This is evidenced by some awards that Madam Wang Secret Garden has received until now. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi tentang profil pemasaran Madame Wang Secret Garden yang kemudian diharapkan dapat menjadi rujukan atau referensi bagi pengembangan usaha yang lainnya dalam mengatasi ketatnya persaingan usaha pada bidang busana. Berdasarkan observasi dan wawancara, Madame Wang Secret Garden berawal dari sebuah butik kecil pada tahun 2013 dengan sistem pemasaran offline dan online. Lalu terjadi pengubahan konsep pemasaran dari butik saja menjadi butik-kafe yang menyatu pada tahun 2014. Hal ini membuat Madame Wang Secret Garden semakin ramai pengunjung karena keduanya memiliki timbal balik yang seimbang dan menguntungkan, sehingga butik Madame Wang Secret Garden mampu bertahan dan bersaing dengan kompetitor. Hal ini dibuktikan dengan beberapa penghargaan yang telah didapatkan oleh Madam Wang Secret Garden.
Studi Ragam Motif Batik Khas di Kota Batu Dena Klimentin; Nur Endah Purwaningsih; Idah Hadijah
Jurnal Inovasi Teknologi dan Edukasi Teknik Vol. 1 No. 3 (2021)
Publisher : Universitas Ngeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (202.547 KB) | DOI: 10.17977/UM068v1n3p200-206

Abstract

Batik is a cloth made with a special technique to produce pictorial and colored motif using basic decoration and ornaments. The motif that is made varies according to the characteristics of each city. One of them is the typical batik of Batu City where the city is known for its apples. Some of the famous batik from Batu City are Semar Batik, Nara Batikku, Batoga Batik and Shitu Batik. The aim of this study is to describe the typical batik motif of Batu City from four studios, namely Semar Batik, Nara Batikku, Batoga Batik and Batik Shitu. The data in this study were obtained from interviews, observation and document collection. The data obtained was then processed by data reduction, data presentation and decision making. The validity of the data was tested by extension of observation, increasing persistence and triangulation. The results showed that each studio has its own various typical batik motifs. Semar batik has vegetable batik, sogan apple batik and liris apple batik. The typical motif of Batik Semar is apples and vegetables. Nara Batikku has longan batik motif, red tip batik and apple cherry blossom batik. Typical motif of Nara Batikku is flowers and plants. Batoga batik has motif of toga batik, green betel leaf batik and flower batik. The typical motif of Batoga Batik is herbal plants. Shitu batik has democratic batik motif, deaf shining batik and songgokerto batik. Characteristic of shitu batik is splash batik. Of the four studios, only Batik Semar has been registered at Diskoperindag, while the other three have not. Based on the results of this study, the authors suggest that the local department can be a source of information about the new batik business. For batik entrepreneurs, this should be used as input for the emergence of new historical heritage motif. For other students, it should be used as reference material in studying the various batik motifs typical of other cities. Batik merupakan sebuah kain yang dibuat dengan teknik khusus untuk menghasilkan motif bergambar dan berwarna dengan menggunakan ragam hias dan ornamen dasar. Motif yang dibuat bermacam-macam sesuai dengan ciri khas kota masing-masing. Salah satunya adalah batik khas dari Kota Batu dimana kota ini dikenal dengan buah apelnya. Beberapa batik yang terkenal dari Kota Batu adalah Batik Semar, Nara Batikku, Batik Batoga dan Batik Shitu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan motif batik khas Kota Batu dari empat sanggar yaitu Batik Semar, Nara Batikku, Batik Batoga dan Batik Shitu. Data dalam penelitian ini diperoleh dari hasil wawancara, observasi dan pengumpulan dokumen. Data yang diperoleh kemudian diolah dengan cara reduksi data, penyajian data dan mengambil keputusan. Keabsahan data diuji dengan perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan dan triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap sanggar memiliki ragam motif batik khasnya tersendiri. Batik Semar memiliki motif batik sayuran, batik apel sogan dan batik apel liris. Motif khas dari Batik Semar adalah apel dan sayuran. Nara Batikku memiliki motif batik kelengkeng, batik pucuk merah dan batik sakura apel. Motif khas dari Nara Batikku adalah bunga dan tanaman. Batik Batoga memiliki motif batik toga, batik daun sirih hijau dan batik bunga. Motif khas dari Batik Batoga adalah Tanaman herbal. Batik Shitu memiliki motif batik demokrat, batik shining tuli dan batik songgokerto. Ciri khas dari batik shitu adalah batik ciprat. Dari keempat sanggar tersebut hanya Batik Semar yang telah terdaftar di Diskoperindag, sedangkan ketiga lainnya belum terdaftar. Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis menyarankan bagi dinas setempat untuk dapat menjadi sumber informasi adanya usaha batik baru. Bagi pengusaha batik, agar menjadi masukan munculnya motif baru peninggalan sejarah. Bagi mahasiswa lain, agar dijadikan bahan referensi dalam meneliti ragam motif batik khas Kota lainnya.
Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Mobile Application Pembuatan Kerah Jas Pria pada Matakuliah Tailoring Program Studi S1 Pendidikan Tata Busana Universitas Negeri Malang Suryaningati Suryaningati; Idah Hadijah; Nanda Desty Dwi; Sri Eko Puji Rahayu
Jurnal Inovasi Teknologi dan Edukasi Teknik Vol. 1 No. 4 (2021)
Publisher : Universitas Ngeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.317 KB) | DOI: 10.17977/UM068v1n4p283-287

Abstract

Tailoring is one of the subjects for student in fashion department Universitas Negeri Malang. Student had difficulty when they sew men’s collar jacket on sewing a men’s jacket material. The main factor that makes the students feel difficult because there is no supporting media. To solve this problem, researcher developed the attractive learning media to make it easy to understand. Hence, the purpose of this study is to produce a new media based on mobile application that focused on how to sew a men’s collar jacket. This media can used in the Android cell phone. This study used ADDIE development. The results of the validity test showed that the percentage of validity from material experts is 90.63 percent, the validity percentage of media experts is 95 percent, and the validity percentage of linguists is 92.11 percent. Meanwhile, on the trial of small group that test on 30 respondents, the percentage of eligibility 88,56 percent, so this learning media based on mobile application could be considered valid and helpful for learning activity. Recommendation for the next development is to add animation elements in the learning media that make more attractive and to increase students understanding. Hopefully, the next researcher can add another material for this learning media. Mahasiswa S1 Pendidikan Tata busana dalam matakuliah praktik tailoring pembuatan kerah jas pada materi menjahit jas pria mengalami kesulitan. Faktor utama penyebab mahasiswa mengalami kesulitan tersebut karena belum adanya media pendukung sehingga perlu dikembangkan media pembelajaran yang lebih menarik agar dapat meningkatkan minat belajar mahasiswa. Tujuan penelitian pengembangan ini dilakukan untuk menghasilkan media berbasis mobile application tentang cara pembuatan kerah jas pria. Prosedur pengembangan ini menggunakan model pengembangan. Hasil uji validasi diperoleh hasil persentasi kevalidan ahli materi sebesar 90,63 persen, persentase kevalidan ahli media sebesar 95 persen, dan persentase kevalidan ahli bahasa sebesar 92,11 persen. Sedangkan pada uji coba kelompok kecil yang dilakukan pada mahasiswa S1 Pendidikan Tata Busana Universitas Negeri Malang berjumlah 30 responden, diperoleh hasil persentase kelayakan media sebesar 88,56 persen sehingga media pembelajaran berbasis mobile application pembuatan kerah jas pria dapat dinyatakan valid dan layak digunakan untuk proses belajar mengajar. Adapun saran pengembangan produk lebih lanjut sebaiknya menambahkan elemen animasi pada media pembelajaran agar lebih menarik dan dapat meningkatkan pemahaman mahasiswa serta menambahkan materi lain yang lebih luas.
Profil Usaha Industri Garmen “Vandev” di Kota Malang (Studi Usaha Industri Garmen “Vandev” di Kota Malang) Riska Marianti; Nur Endah Purwaningsih; Idah Hadijah
Jurnal Inovasi Teknologi dan Edukasi Teknik Vol. 1 No. 4 (2021)
Publisher : Universitas Ngeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (232.348 KB) | DOI: 10.17977/UM068v1n4p309-314

Abstract

Managing a business such as a garment must have clear organizational structure, financial management, and production implementation so that company goals can be achieved according to the targets set by a company. The purpose of this research is to describe the business studies in "Vandev" Garments, especially in the production implementation section, which includes the manufacturing process of 3 products, namely jackets, jersey products, and shirt products. In this study, researchers used a descriptive research design with a qualitative approach. Checking the validity of the findings using source triangulation and triangulation techniques Based on the results of the researcher's findings that, all implementation of the production section is in accordance with the Indonesian National Work Competency Standards starting from the process of preparing product samples, the pattern making process, the process of spreading cloth, the process of cutting cloth, the process of numbering the materials, grouping the materials that have been given number, screen printing / embroidery, sewing process, finishing, cleaning clothes from thread remnants (trimming), packaging ironing process. The production implementation process is carried out in each worker's home, so that quality control is carried out every 2 days. Even though production is carried out in each worker's house, it does not change the quality of the product. When the trimming process uses the manual method instead of using a metal detector machine, you must be more careful in checking the product. The product marketing process is not only from within the country but has reached abroad. Suggestions for Garments "Vandev" regarding production management as input to further improve the skills of production employees. The last suggestion is for other researchers that this research can be an input and a reference for similar research but with a more detailed and more detailed discussion of the garment business study, so that it can add new insights for other researchers. Mengelola suatu usaha seperti garmen harus jelas struktur organisasinya, pengelolaan keuangan, serta pelaksanaan produksinya agar tujuan perusahaan bisa tercapai sesuai target yang ditentukan suatu perusahaan tersebut. Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan studi usaha yang ada di Garmen “Vandev” terutama pada bagian pelaksanaan produksi meliputi proses pembuatan 3 produk yaitu jaket, produk jersey, dan produk kemeja. Pada penelitian ini peneliti menggunakan rancangan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data yang diperoleh peneliti mulai dari proses wawancara 2 karyawan dan 1 pemilik garmen, observasi saat proses produksi berlangsung, serta dokumentasi saat proses produksi. Pengecekan keabsahan temuan menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Berdasarkan hasil temuan penelti bahwa, semua pelaksanaan bagian produksi telah sesuai dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia mulai dari proses menyiapkan contoh produk (sample), proses pembuatan pola, proses mengelar kain, proses memotong kain, proses penomeran pada bahan, pengelompokkan bahan yang sudah diberi nomer, sablon/bordir, proses menjahit, finishing, membersihkan pakaian dari sisa-sisa benang (trimming), proses penyetrikaan pengemasan. Proses pelaksanan produksi dilakukan di rumah masing-masing pekerja, sehingga quality control dilakukan setiap 2 hari sekali. Meskipun produksi dilakukan di masing-masing rumah pekerja tidak merubah kualitas produk tersebut. Saat proses trimming menggunakan cara manual bukan menggunakan mesin metal detector sehingga harus lebih teliti dalam memeriksa produknya. Proses pemasaran produk bukan hanya dari dalam negeri melainkan sudah sampai ke luar negeri. Saran bagi Garmen “Vandev” mengenai pengelolaan produksi sebagai masukan untuk lebih meningkatkan keterampilan para karyawan bagian produksi. Saran yang terakhir yaitu bagi peneliti lain bahwa penelitian ini bisa menjadi masukan serta menjadi referensi untuk penelitian sejenisnya namun dengan pembahasan yang lebih diperinci dan lebih detail mengenai studi usaha garmen, sehingga dapat menambah wawasan baru bagi peneliti lainnya.
Analisis Tingkat Kenyamanan Celana Panjang Wanita Menggunakan Pola Sistem Porrie Muliawan dan Sistem Praktis pada Ukuran Xxl Selli Vorensia; Idah Hadijah; Nurul Aini
Jurnal Inovasi Teknologi dan Edukasi Teknik Vol. 1 No. 4 (2021)
Publisher : Universitas Ngeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.603 KB) | DOI: 10.17977/UM068v1n4p315-324

Abstract

The snug circumference is the part of the pants that needs to be considered, because this part affects the comfort of the pants when used to move. The purpose of this study was to analyze the comfort of women's trousers using the Porrie Muliawan System Pattern and the Practical System in XXL Size. This research is a type of descriptive research with a quantitative approach. There are two populations that will be discussed, namely the respondent population and the panelist population. Based on the results of the study, it can be concluded that the comfort level of women's trousers with the Porrie Muliawan system at size XXL in terms of the level of static comfort and the level of kinetic comfort is included in the comfortable category. The comfort level of practical women's trousers at size XXL in terms of the level of static comfort and the level of kinetic comfort is included in the less comfortable category. kinetics is included in the comfortable category. Lingkar pesak merupakan bagian celana yang perlu diperhatikan, karena pada bagian ini memengaruhi kenyamanan celana saat digunakan untuk bergerak. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis Kenyamanan Celana Panjang Wanita Menggunakan Pola Sistem Porrie Muliawan dan Sistem Praktis pada Ukuran XXL. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Terdapat dua populasi yang akan dibahas yaitu mengenai populasi responden dan populasi panelis. Berdasarkan hasil penelitian, dapat diambil kesimpulan bahwa tingkat kenyamanan celana panjang wanita sistem Porrie Muliawan pada ukuran XXL ditinjau dari tingkat kenyamanan statis dan tingkat kenyamanan kinetis termasuk dalam kategori nyaman. Tingkat kenyamanan celana panjang wanita sistem Praktis pada ukuran XXL ditinjau dari tingkat kenyamanan statis dan tingkat kenyaman kinetis termasuk dalam kategori kurang nyamanBerdasarkan hasil penelitian, dapat diambil kesimpulan bahwa tingkat kenyamanan celana panjang wanita sistem Porrie Muliawan pada ukuran XXL ditinjau dari tingkat kenyamanan statis dan tingkat kenyamanan kinetis termasuk dalam kategori nyaman.
Klasifikasi Jenis Perempuan Pekerja Rumahan di Kecamatan Blimbing Uswatun Hasanah; Agus Hery; Idah Hadijah
Jurnal Inovasi Teknologi dan Edukasi Teknik Vol. 1 No. 5 (2021)
Publisher : Universitas Ngeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (272.88 KB) | DOI: 10.17977/UM068v1n5p359-365

Abstract

The conduct of this study aims to classify and classify the types of work of women home-based workers according to what is done. This study used a purposive sampling method taken from women home-based workers in Blimbing District. The number of respondents consisted of 71 people. To find out the classification of home-based workers, researchers used a type of instrument in the form of open and closed questionnaires. The analysis of this research consists of four indicators, namely, respondent identity, job identification, family welfare, and social protection. Based on the results of the analysis, the recapitulation of the home-based workers respondents found that 21 people became self-employed workers, 20 people became intermediary workers, and 30 people became the putting-out system workers. The results of the data analysis found that 71.43 percent of the independent homeworkers show the criteria of being prosperous, 65 percent of the women intermediary homeworkers show the criteria are quite prosperous, 77 percent of the women homeworkers putting out the system show the criteria are quite prosperous. The results of data analysis on the social protection indicators show that 76.19 percent of the independent homeworkers show that the criteria are sufficiently protected, 45 percent of women intermediary homeworkers show the criteria are not protected, 63.33 percent of the women homeworkers putting out the system show the criteria are sufficiently protected. Diadakannya penelitian ini bertujuan untuk mengelompokkan serta mengklasifikasikan jenis pekerjaan perempuan pekerja rumahan sesuai dengan yang dikerjakan. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling yang diambil dari perempuan pekerja rumahan di Kecamatan Blimbing. Jumlah responden terdiri dari 71 orang. Untuk mengetahui klasifikasi pekerja rumahan, peneliti menggunakan jenis instrument berbentuk kuisioner terbuka dan tertutup. Analisis penelitian ini terdiri dari empat indikator yaitu, identitas responden, identifikasi pekerjaan, kesejahteraan keluarga, dan perlindungan sosial. Berdasarkan hasil analisis, rekapitulasi responden pekerja rumahan diketahui 21 orang menjadi pekerja mandiri, 20 orang menjadi pekerja perantara, dan 30 orang menjadi pekerja putting out system. Hasil analisis data pada indikator kesejahteraan keluarga diketahui 71.43 persen pekerja rumahan mandiri menunjukkan kriteria sejahtera, 65 persen perempuan pekerja rumahan perantara menunjukkan kriteria cukup sejahtera, 77 persen perempuan pekerja rumahan putting out system menunjukkan kriteria cukup sejahtera. Hasil analisis data pada indikator perlindungan sosial diketahui 76.19 persen pekerja rumahan mandiri menunjukkan kriteria cukup terlindungi, 45 persen perempuan pekerja rumahan perantara menunjukkan kriteria tidak terlindungi, 63.33 persen perempuan pekerja rumahan putting out system menunjukkan kriteria cukup terlindungi.