Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

KOMPETENSI PEMBUATAN POLA BUSANA BERBASIS CAD PATTERN SYSTEM GURU SMK TATA BUSANA DI MALANG RAYA Idah Hadijah; Hapsari Kusumawardani; Nurul Aini
Jurnal KARINOV Vol 1, No 2 (2018): Mei
Publisher : Institute for Research and Community Service (LP2M), Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (560.528 KB) | DOI: 10.17977/um045v1i2p%p

Abstract

Permasalahan yang dihadapi adalah, penguasaan software Computer Aided Design (CAD) pattern system untuk (pembuatan pola busana) yang perlu dikuasai oleh siswa,  tidak terlepas dari penguasaan CAD pattern system yang di kuasai oleh pendidik/guru. Namun  pada saat ini, kemampuan guru tata busana ataupun siswanya dalam pembuatan pola busana secara komputerisasi masih jarang dimiliki.  Padahal melalui  teknologi CAD, dapat mencapai produk lebih cepat, disamping itu , karena grading  dan marking otomatis, pola busana lebih akurat dan persentase penggunaan bahan  lebih efisien. Berdasarkan hal tersebut perlu diupayakan peningkatan kemampuan guru SMK tata busana dalam penguasaan/kemampuan pembuatan pola busana secara komputerisasi,  salah satu upaya tersebut  yaitu melalui Pelatihan Pembuatan Pola Busana  Berbasis CAD pattern system Pada Guru  SMK Tata Busana Di Kota Malang.Metode yang digunakan berupa penyampaian materi teori dan praktik dengan ceramah, demonstrasi dan praktikum. Pelaksanaan kegiatan pengabdian berlangsung 8 pertemuan, setiap pertemuan 4 jam, total 32 jam, yang dilaksanakan hari sabtu-minggu 7-8 April 2018 dan 21-22 April 2018, yang dikuiti oleh 23 peserta. Kegiatan berupa penyampaian materi dan praktek langsung pembuatan pola busana menggunakan CAD pattern system. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kemampuan peserta pelatihan dalam pembautan pola busana menggunakan CAD patterm system.Mengingat besarnya manfaat kegiatan pengabdian pada masyarakat, selanjutnya perlu pelatihan serupa pada masyarakat yang berbeda, wilayah yang berbeda,  agar peningkatan kompetensi pembuatan pola busana menggunakan CAD pattern system dapat menjangkau sasaran lebih luas.Kata kunci: Pola Busana, CAD Patttern System
PELATIHAN KETERAMPILAN MERAJUT PADA KELOMPOK PKK KELURAHAN MOJOLANGU KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG Esin Sintawati; Endang Prahastuti; Hapsari Kusumawardani
Jurnal KARINOV Vol 1, No 1 (2018): Januari
Publisher : Institute for Research and Community Service (LP2M), Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (432.701 KB) | DOI: 10.17977/um045v1i1p%p

Abstract

AbstractMerajut merupakan keterampilan yang dapat dipelajari dan bermanfaat untuk mengisi waktu luang. Merajut  membutuhkan kecermatan dan ketelatenan dalam pembuatannya. Berbagai tusuk dasar merajut dapat diaplikasikan untuk membuat berbagai benda jadi, baik untuk aksesoris, milineris, maupun berbagai lenan. Keterampilan merajut yang diberikan kepada Ibu-Ibu PKK di Kelurahan Mojolangu Kecamatan Lowokwaru Kota Malang meliputi ketermpilan tusuk-tusuk dasar, pembuatan bros, dan pebuatan tas beserta finishingnya. Kegiatan pelatihan diikuti oleh ibu-ibu PKK diwilayah RW XIV. Tujuan pelatihan dalam kegiatan pengabdian pada masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam merajut, dengan jumlah peserta 20 orang, untuk digunakan sendiri, dan mengisi waktu dengan kegiatan yang menghasilkan. Kegiatan  pelatihan dilaksanakan dibulan September sampai dengan bulan November 2017 setiap hari Sabtu bertempat dibalai  RW XIV Kelurahan Mojolangu, mulai pukul 15.00 sampai dengan pukul 17.00. Peserta memanfaatkan kegiatan pelatihan dengan baik, tingkat kehadiran peserta mencapai 98%, dan  pada setiap pertemuan datang tepat waktu. Hasil kegiatan peserta dapat membuat berbagai jenis aksesoris bros dan tas. Kegiatan dapat ditindak lanjuti guna peningkatan keterampilan peserta, dan ditambahkan materi menejemen agar peserta dapat memasarkan hasil pelatihan untuk meningkatkan perekonomian dan mewujudkan Mojolangu sebagai desa kerajinan.Kata kunci: Pelatihan, merajut, ibu-ibu PKK
PELATIHAN KETERAMPILAN PRODUKTIF PEMBUATAN TIE DYE (IKAT CELUP) BAGI IBU-IBU PKK RW XI KELURAHAN MADYOPURO KECAMATAN KEDUNGKANDANG KOTAMADYA MALANG Nurul Aini; Hapsari Kusumawardani; Idah Hadijah
Jurnal KARINOV Vol 2, No 2 (2019): Mei
Publisher : Institute for Research and Community Service (LP2M), Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (549.325 KB) | DOI: 10.17977/um045v2i2p127-133

Abstract

Dalam rangka ikut memberdayakan ibu-ibu yang tergabung dalam kegiatan PKK dan tidak bekerja, apalagi  kondisi sekarang di lingkungan di RW XI Madyopuro anak2nya sudah besar atau tidak memiliki anak balita lagi, sehingga waktu luang yang di miliki cukup banyak dan lebih leluasa. Berdasarkan hal ini,  kami tim pengabdian bermaksud memberikan keterampilan yang sifatnya produktif atau keterampilan yang dapat dijadikan peluang usaha serta memanfaatkan waktu luang untuk ikut menambah penghasilan keluarga,dan selanjut nanti akan dibentuk kelompok usaha jumputan di RW XI.  Jenis keterampilan produktif yang akan diberikan adalah pembuatan tie dye atau ikat celup. Tie Dye atau ikat celup pada dasarnya mempunyai pengertian yang sama yaitu menghias kain dengan cara diikat atau dalam bahasa Jawa dijumput sedikit, dengan tali atau karet, dijelujur, dilipat, sampai kedap air, lalu dicelup dengan pewarna batik. Proses pembuatannya tie dye tidak terlalu sulit bagi ibu-ibu tapi hasilnya sangat menarik atau memiliki nilai jual tinggi. Tujuan pelatihan ini adalah: 1) Peningkatan keterampilan ibu-ibu  melalui pelatihan keterampilan produktif Tie Dye, yang angat bermanfaat baik untuk keluarga maupun untuk RW XI itu sendiri, 2) Diharapkan ibu-ibu yag telah mengikuti pelatihan pembuatan Tie Dye dapat mentransfer keterampilannya kepada warga di RT nya masing-masing, dan 3) Diharapkan terbentuk kelompok usaha jumputan sebagai cikal bakal membentuk kampong jumputan di RW XI. Target luaran dari kegiatan pelatihan ini adalah hasil produk berupa taplak meja jumputan dan artikel pengabdian. Jumlah ibu-ibu yang ikut pelatihan 10 orang, pelaksanaannya pada tanggal 6 Oktober 2018 di Balai RW XI  jam 08.00-16.00.
ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI DASAR KEBIJAKAN PERENCANAAN PENJUALAN DAN LABA (Studi pada PT. Industri Marmer Indonesia Tulungagung Periode 2014-2016) Hapsari Tria Kusumawardani; Moch. Dzulkirom AR
Jurnal Administrasi Bisnis Vol 47, No 1 (2017): JUNI
Publisher : Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (811.877 KB)

Abstract

The purpose of this study is to provide an overview to the company in order to plan sales and profit in accordance with what is desired. In doing sales planning and profit in advance to determine the break-even point, then the application of break even point analysis can be used to plan sales and profit planning. This reseаrch wаs conducted using descriptive reseаrch.The results of the аnаlysis conducted in PT Industri Mаrmer Indonesiа Tulungаgung (IMIT) in 2016 cаn be seen sepаrаtion cаn be known semi vаriаbel Rp 2.103.392.041 fixed costs аnd vаrаble costs Rp 1.826.159.887 with а contribution mаrgin rаtio of 56,40% while the BEP Multiproduk knowаble thаt PT Industri Mаrmer Indonesiа Tulungаgung (IMIT) reаch breаk even point аt the time of sаle of the compаny is Rp 3.729.594.815 or аt the time of sаle 58.334 m2. Cаlculаtion of 10,94% MoS. If the compаny wаnts profit rose 25%, the sаles to be аchieved is Rp 4.207.887.893 or 60.721 m2 for product slаb mаrmer аnd 5.094 m2 for product slаb kаsаr.Bаsed on the аnаlysis, the аnаlysis of breаk even point cаn be one of thetools thаt cаn be considered by the compаny for use in sаles аnd profit plаnning policy. Keyword : Break Even Point mix , Cost, Sales and Profil ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran kepada perusahaan agar dapat merencanakan penjualan dan laba sesuai dengan apa yang diinginkan. Dаlаm melаkukаn perencаnааn penjuаlаn dаn lаbа terlebih dаhulu untuk menetukаn titik impаs, mаkа penerаpаn аnаlisis breаk even point dаpаt digunаkаn untuk merencаnаkаn perencаnааn penjuаlаn dаn lаbа. Penelitiаn ini dilаkukаn dnegаn menggunаkаn penelitiаn deskriptif.Hаsil аnаlisis yаng telаh dilаkukаn di PT Industri Mаrmer Indonesiа Tulungаgung (IMIT) pаdа tаhun 2016 dаpаt diketаhui pemisаhаn biаyа semi vаriаbel  dаpаt diketаhui biаyа tetаp sebesаr Rp 2.103.392.041 dаn biаyа vаriаbel sebesаr Rp 1.826.159.887 dengаn rаsio mаrjin kontribusi sebesаr 56,40%, sedаngаkаn BEP Multiproduk diketаhui bаhwа PT Industri Mаrmer Indonesiа Tulungаgung (IMIT) mencаpаi breаk even point pаdа sааt penjuаlаn sebesаr Rp 3.729.594.815 аtаu pаdа sааt penjuаlаn mencаpаi 58.334 m2. Perhitungаn MoS sebesаr 10,94%. Jikа perusаhааn menginginkаn kenаikаn lаbа sebesаr 25% mаkа penjuаlаn yаng hаrus dicаpаi sebesаr Rp 4.207.887.893 аtаu 60.721 m2 untuk slаb mаrmer sedаngkаn untuk slаb kаsаr sebesаr 5.0934. Berdаsаrkаn hаsil аnаlisis yаng telаh dilаkukаn peneliti, аnаlisis breаk even point dаpаt menjаdi sаlаh sаtu аlаt yаng dаpаt dipertimbаngkаn oleh perusаhааn untuk digunаkаn dаlаm perencаnааn penjuаlаn dаn lаbа. Kata Kunci : Break Even Point Multiproduk, Biaya , Penjualan dan Labа
Giant brain aneurysm in a two–year–old girl Prastiya Indra G; Hapsari Kusumawardani; Darto Saharso
Paediatrica Indonesiana Vol 50 No 4 (2010): July 2010
Publisher : Indonesian Pediatric Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1128.316 KB) | DOI: 10.14238/pi50.4.2010.252-8

Abstract

Brain aneurysm is an abnormal outward bulging of one of the brain arteries. Brain aneurysms are often discovered when they rupture, causing bleeding into the brain or the space surrounding the brain called the subarachnoid space. This subarachnoid hemorrhage can lead to hemorrhagic stroke, brain damage and death.1The aneurysm can present in all ages, but mainly after 50 year of age (ages 35 – 60), and exists a greater predisposition in females, with a ratio 3:2.2 Intracranial aneurysms in children are rare. About 0.5-4.6% of all aneurysms in children distinctly differ from adult, especially in male (2:1 to 3:1).3,4,5,6These injuries are located mainly in any cerebral artery specifically in those related to the well-known Circles of Willis such as internal carotid, middle cerebral and anterior cerebral artery as well as anterior communicating artery that corresponds to anterior circulatory circuit. In the posterior region they can be observed above the posterior cerebral artery, vertebral and basilar arteries, mainly. Aneurysm in children is mostly located at the bifurcation of ICA or vertebra-basilar artery posterior circulation, yet disproportionately with high incidence of posterior circulation aneurysm (40-50%) and of giant aneurysm (30-45%)
PELATIHAN PEWARNAAN BATIK DENGAN ZAT WARNA SINTETIS PADA KAMPUNG BATIK ‘SUJO’ SUMBEREJO UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PRODUKSI Hapsari Kusumawardani; Annisau Nafiah; Nurul Aini
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 (2021): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (999.413 KB)

Abstract

Abstract Sumberejo Village is a village assisted by the State University of Malang through the thematic KKN Program. Having batik in every area, triggers the desire of PKK women for batik skills, which is the goal of realizing Sumberejo Village as a batik village. However, the training at the dyeing stage had not yet been completed, and students were withdrawn from the village due to the Covid 19 pandemic at that time, so the training on dyeing batik with Napthol needed to be continued through community service. The purpose of this community service is for Sumberejo Village to be known as a SUJO batik village which has the characteristics of batik motifs from natural potential and local culture with quality batik that has a selling value. The method used for the delivery of naphol dye material uses the lecture and question and answer method. The implementation of immersion training uses demonstration and practical methods. The results of the service show that the mothers who are members of the batik core team are very enthusiastic and enthusiastic by regularly gathering on Tuesdays and Saturdays at the Tlekung village hall to produce batik with a large number of orders for village officials and teacher uniforms. Abstrak Desa Sumberejo merupakan desa binaan Universitas Negeri Malang melalui Program KKN tematik. Dimilikinya batik disetiap daerah, memicu keinginan ibu-ibu PKK akan keterampilan membatik yang merupakan cita-cita untuk mewujudkan Desa Sumberejo sebagai kampung batik. Akan tetapi belum tuntasnya pelatihan pada tahap pencelupan mahasiswa ditarik dari Desa terkait pandemi Covid 19 saat itu, sehingga pelatihan pewarnaan batik dengan Napthol perlu dilanjutkan melalui pengabdian masyarakat. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini, ingin mewujudkan Desa Sumberejo dikenal menjadi kampung batik SUJO yang memiliki ciri khas motif dari potensi alam dan budaya setempat dengan kualitas batik yang memiliki nilai jual. Metode yang digunakan untuk penyampaian materi pewarnaan naphol menggunakan metode ceramah dan Tanya jawab. Pelaksanaan pelatihan pencelupan menggunakan metode demonstrasi dan praktik. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa ibu-ibu yang tergabung sebagai tim inti pembatik sangat antusias dan semangat dengan secara rutin pada hari selasa dan sabtu berkumpul di balai desa Tlekung untuk memproduksi batik dengan mulai banyaknya pesanan seragam perangkat desa dan guru-guru.
PEMBUATAN BATIK CAP GUNA MENDONGKRAK PENJUALAN DAN PENDAPATAN KAMPUNG BATIK “NGANTANG AGUNG” DESA SUMBERAGUNG KABUPATEN MALANG Annisau Nafiah; Eddy Sutadji; Hapsari Kusumawardani; Nurul Aini
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3 (2022): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract The pandemic period has a very broad impact on most people, especially in the economic field. This is experienced by batik craftsmen in the Ngantang Agung batik village. Sales turnover decreased drastically because of the public's interest in buying batik, especially written batik, which was much more expensive and became a mainstay product in the Ngantang Agung batik village. Based on the survey results, people are more interested in buying batik produced from stamps because the price is relatively cheap and can be reached by the community. Based on the results of the analysis, a new breakthrough is needed to boost sales turnover of the Ngan tang Agung Batik Village by providing training in the form of stamped batik making. Making stamped batik is relatively easier and time efficient so that craftsmen can produce on a large scale in a short time. In addition, the training also emphasized on the coloring process to produce good quality batik and worth selling. The purpose of this service is to provide knowledge and skills for batik craftsmen about making stamped batik and the coloring process in accordance with production standards. The method used is a direct demonstration in front of the batik craftsmen participants. The results achieved in this community service are that most of the craftsmen really need knowledge about stamped batik making and industry standard pearman techniques. This has an impact on the enthusiasm of the batik craftsmen to be able to produce stamped batik and produce batik that has better quality compared to previous productions. Abstrak Masa pandemic memberikan dampak yang sangat luas bagi sebagian besar kalangan masyarakat terutama dibidang perekonomian. Hal ini di alami oleh pengrajin batik di kampung batik ngantang agumg. Omset penjualan menurun drastis karena minat masyarakat untuk membeli batik terutama batik tulis yang yang harganya jauh lebih mahal dan menjadi produk andalan di kampung batik ngantang agung. Berdasarkan hasil survey masyarakat lebih berminat membeli batik yang dihasilkan dari cap karena harganya relative murah dan dapat dijangkau oleh masyarakat. Berdasarkan hasil Analisa tersebut maka diperlukan terobosan baru untuk mendongkrak omset penjualan kampung batik ngantang agung dengan memberikan pelatihan berupa pembuatan batik cap. Pembuatan batik cap ini relative lebih mudah dan efisien waktu sehingga pengrajin bisa memproduksi dalam sekala besar dalam waktu singkat. Selain itu dalam pelatihan juga ditekankan pada proses pewarnaan untuk menghasilkan kualitas batik yang bagus dan layak jual. Tujuan pengabdian ini adalah memberikan pengetahuan dan keterampilan bagi para pengrajin batik tentang pembuatan batik cap dan proses pewarnaan yang sesuai dengan standard produksi. Metode yang digunakan adalah dengan demonstrasi langsung didepan para peserta pengrajin batik. Hasil yang dicapai pada pengabdian masyarakat ini adalah Sebagian besar para pengrajin sangat membutuhkan pengetahuan tentang pembuatan batik cap dan Teknik Pearman yang standard industry. Hal ini berimbas pada semangat para pengrajin batik untuk mampu memproduksi batik cap dan menghasilkan batik yang mempunyai kualitas lebih bagus dibanding dengan produksi sebelum-sebelumnya.
Studi Tentang Tenun Ikat di Home Industry Telaga Sari Trenggalek Ahmida Nikmaykhu Rohmah; Hapsari Kusumawardani; Endang Prahastuti
Jurnal Inovasi Teknologi dan Edukasi Teknik Vol. 1 No. 3 (2021)
Publisher : Universitas Ngeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.11 KB) | DOI: 10.17977/UM068v1n3p175-184

Abstract

Tenun ikat merupakan kain tradisional Indonesia yang diproduksi di berbagai wilayah nusantara. Satu-satunya penghasil tenun ikat di Kabupaten Trenggalek adalah Home Industry Telaga Sari Trenggalek. Fokus penelitian Tenun Ikat di home industry Telaga Sari Trenggalek meliputi; (1) Latar belakang berdirinya home industry Telaga Sari Trenggalek, (2) Produk tenun di home industry Telaga Sari Trenggalek, (3) Motif tenun di home industry Telaga Sari Trenggalek, (4) Proses pembuatan tenun di home industry Telaga Sari Trenggalek, (5) Profil pemasaran produk tenun di home industry Telaga Sari Trenggalek. Tujuan penelitian adalah mendeskripsikan Latar belakang berdirinya, Produk kerajinan tenun, motif tenun, proses pembuatan tenun, serta profil pemasaran kerajinan tenun di home industry Telaga Sari Trenggalek. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode penelitian yang digunakan adalah triangulasi teknik. Berdasarkan temuan peneliti dilapangan diperoleh data; (1) Tenun ikat Telaga Sari merupakan budaya baru di Kabupaten Trenggalek; (2) Home industry Telaga Sari Trenggalek menghasilkan berbagai macam produk tenun; (3) Home industry Telaga Sari Trenggalek memiliki motif umum dan motif khas Trenggalek; (4) Proses pembuatan tenun ikat Telaga Sari memerlukan dua tahap persiapan; (5) Sistem pemasaran produk tenun ikat Telaga Sari menggunakan sistem pemasaran langsung dan sistem pemasaran tidak langsung. Kesimpulan dari penelitian ini adalah (1) Tenun ikat Telaga Sari merupakan budaya baru di Kabupaten Trenggalek yang dibawa oleh Bapak Rohmad Ismail yang berasal dari Kediri; (2) home industry Telaga Sari Trenggalek menghasilkan berbagai macam produk tenun yakni: kain tenun katun mesres, kain tenun sutra, kain tenun semi sutra, pashmina, dan sarung goyor; (3) home industry Telaga Sari Trenggalek memiliki berbagai macam motif umum yang biasa digunakan pada kain tenun dimana motif tersebut tidak memiliki makna khusus dan juga memiliki motif khas Trenggalek yang bila dikaitkan dengan kebudayaan Trenggalek memiliki makna khusus. Motif khas tersebut yaitu motif cengkeh, motif wajik dan manggis, dan motif southern paradise; (4) Proses pembuatan tenun ikat Telaga Sari memerlukan dua tahap persiapan yaitu tahap persiapan benang lungsi dan tahap persiapan benang pakan; (5) Sistem pemasaran produk tenun ikat Telaga Sari menggunakan sistem pemasaran langsung dan sistem pemasaran tidak langsung.
Pengembangan Media Animasi Berbasis Sparkol Videoscribe pada Materi Pembuatan Pola Celana Pria di Smk Negeri 1 Batu Nila Kusumaningtyas; Nur Endah Purwaningsih; Hapsari Kusumawardani
Jurnal Inovasi Teknologi dan Edukasi Teknik Vol. 1 No. 4 (2021)
Publisher : Universitas Ngeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (310.233 KB) | DOI: 10.17977/UM068v1n4p274-282

Abstract

This study aims to develop animation media based on Sparkol Video Scribe on the material making patterns of men's pants at 1 Batu Vocational High School. This is related to the development of technology, so that there is a need for new computer-based media that are more interactive to support the learning process The method used in this research is development research with ADDIE models. Stages of development carried out include: (1) analysis, (2) design, (3) development, (4) implementation, (5) evaluation. The research subjects in this development research were class XII students of the Boutique Clothing Department at 1 Batu Vocational High School totaling 26 students. The developed media contains learning objectives and competencies, the understanding of men's pants and men's pants patterns, sizes, and animated video tutorials for making men's pants patterns. The feasibility of the media that has been made is tested on material experts, media experts and linguists, after being repaired and declared feasible then proceed to the implementation phase of the XII grade students of the Boutique Clothing Department at 1 Batu Vocational High School. The results of expert validation and field trials state that learning media that have been developed are suitable for use with the following results: material expert validation was 92.7 percent, media expert validation was 97.2 percent, language expert validation was 97.5 percent. Data from the field trial results was 92.74 percent. Based on these results it can be concluded that the developed animation media is suitable as a learning media. The media developed are clear, easy to understand and easy to operate, an attractive media display can motivate and attract students to learn because the media can be used as a means of independent learning. Suggestions for further researchers should be the duration in the video tutorial for making men's pants patterns slowed down so that students find it easier to follow the stages of learning.
Motivasi Siswa Memilih Kompetensi Keahlian Desain Fesyen di SMK Negeri 3 Malang Niluh Afandi; Hapsari Kusumawardani; Esin Sintawati
Jurnal Inovasi Teknologi dan Edukasi Teknik Vol. 1 No. 4 (2021)
Publisher : Universitas Ngeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (220.169 KB) | DOI: 10.17977/UM068v1n4p302-308

Abstract

The aim of this study was to describe students' motivation to choose Fashion Design at 3 Malang Vocational High School. This study used descriptive with quantitative approach. The number of respondents in this study were 69 students that consisted of X and XI grade students in Fashion Design. Intrinsic and extrinsic motivations used as sub variables in this study. To collect data, researches used questionnaire, that consisted of 33 questions. The validity test showed 0,495 and reliability testing showed 0,901, it means the research questionnaire was valid and reliable. The results showed that the sub-variable intrinsic motivation was 71 percent, it means students intrinsic motivation influence by interests from themselves, and they developed their own talent to gain their carier in the future. In sub-variable extrinsic motivation was 66,7 percent, it means students extrinsic motivation influence by moral and material support from the family environment, support from the surrounding community and associates, a school environment has a good image, discipline, facilities, and infrastructure, and then in the form of job opportunities and certificates that will be obtained after graduate. Based on the result, it can be concluded that intrinsic motivation has a higher effect on student than extrinsic motivation. For better motivation for next new students, research sugested that Vocational High School must have good system to know the student motivation to choose special field before they jump in to Vocational High School. Psychology test can used to detect student talent and motivation in the future. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang motivasi siswa dalam memilih Kompetensi Keahlian Desain Fesyen di SMK Negeri 3 Malang. Rancangan penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Jumlah responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 69 siswa yang terdiri dari siswa kelas X dan XI Kompetensi Keahlian Desain Fesyen. Terdapat dua sub variabel yang digunakan pada penelitian, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian berupa angket yang terdiri dari 33 item pernyataan. Uji validitas diperoleh rata-rata nilai sebesar 0,495 dan uji reliabilitas diperoleh nilai sebesar 0,901, yang menunjukkan bahwa angket penelitian valid dan reliabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada sub variabel motivasi intrinsik diperoleh nilai sebesar 71 persen, hal itu berarti bahwa motivasi intrinsik siswa dipengaruhi oleh minat dari dalam diri siswa sendiri dan siswa ingin mengembangkan bakat yang dimiliki agar dapat mewujudkan cita-cita di masa depan. Pada sub variabel motivasi ekstrinsik diperoleh nilai sebesar 66,7 persen, hal itu berarti bahwa motivasi ekstrinsik siswa dipengaruhi oleh dukungan moral dan materi yang berasal dari lingkungan keluarga, dukungan yang berasal dari masyarakat sekitar dan teman bergaul, lingkungan sekolah yang memiliki citra, kedisiplinan, sarana dan prasarana yang baik, serta imbalan berupa peluang kerja dan sertifikat yang akan diperoleh setelah lulus. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa motivasi intrinsik memiliki pengaruh yang lebih tinggi terhadap siswa daripada motivasi ekstrinsik. Guna mengetahui motivasi yang lebih baik bagi siswa baru berikutnya, peneliti menyarankan bahwa SMK Negeri 3 Malang sebaiknya memiliki sistem yang baik untuk mengetahui motivasi siswa dalam memilih kompetensi keahlian sebelum siswa terjun ke sekolah. Salah satunya yaitu dengan mengadakan tes psikologi, agar dapat digunakan untuk mendeteksi motivasi dan bakat siswa di masa depan.