Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KARAKTERISTIK RHEOLOGI SUSU PADA BERBAGAI PROSES PENGOLAHAN Purwantiningrum, Indria; Nisa, Fithri Choirun; Yuwono, Sudarminto Setyo; Fathuroya, Vivien
Jurnal Teknologi Pertanian Vol 16, No 3 (2015)
Publisher : Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (465.705 KB)

Abstract

Sifat reologi susu sapi berbeda-beda tergantung pada berbagai kondisi proses pengolahannya. Sampel susu sapi diperoleh dari petani di desa Jabung. Pengukuran rheologi dilakukan untuk sampel susu segar, yang telah di pasteurisasi pada suhu 72 oC selama 10 menit, dan kondisi sterilisasi (UHT) pada suhu 95 oC selama 3 menit. pengukuran rheologi susu juga di-lakukan untuk susu pasteurisasi dan sterilisasi pada berbagai merek komersial. pengukuran rheologi yang dilakukan antara lain nilai viskositas, protein, dan lemak. Hasil analisa kedua sampel, yaitu susu segar dan susu merek komersial dibandingkan untuk mendapatkan informasi untuk meningkatkan kualitas susu lokal. Data yang dihasilkan dari pengukuran sampel dianalisa dengan menggunakan uji-t. Hasil uji-t menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan (P<0.01) pada nilai viskositas, protein, dan kandungan lemak susu lokal dari desa Jabung dengan kondisi pengolahan yang berbeda dan sampel susu pada merek komersial. Viskositas rata-rata susu segar dengan perlakuan pasteurisasi dan sterilisasi UHT adalah 2.33 cp, 3.21 cp, dan 3.4 cp. Kandungan protein rata-rata susu segar pada perlakuan pasteurisasi dan UHT adalah 3.2%, 3.18% dan 2.98%, sedangkan kandungan lemak 3.05%, 3.3% dan 3.34%.
Pelatihan Smart Multi-Culture Farming Berbasis Teknologi Cloud-AI untuk Pemantauan Objek Budidaya dengan Tenaga Surya sebagai Eco-Green Energy Masyarakat Indonesia Santoso, Nurudin; Cholissodin, Imam; Soebroto, Arief Andy; Hidayat, Nurul; Sutrisno, Sutrisno; Pratiwi, Destyana Ellingga; Fathuroya, Vivien
JAST : Jurnal Aplikasi Sains dan Teknologi Vol 6, No 2 (2022): EDISI DESEMBER 2022
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/jast.v6i2.4015

Abstract

Working in multicultural agriculture is exhausting and has several bad risks for farmers in rural and urban areas. The risks start from the considerable time required in cultivation, especially when maintaining the growth and development of plants and other cultivation objects, the large number of costs required in the use of irrigation for fuel purchases, and the risk of carrying out specific processes using high voltage electricity which is very dangerous for farmers. Based on these problems, an automated technology approach that can work to help farmers is necessitated. In this community service, two partners are involved, i.e., a group of farmers who are also workers in Kampung Kauman RW/RT III/03 as the primary partner and a group of farmers who are also workers at the plantation in Poncokusumo Malang as the supporting partner. Both partners used solar electricity for irrigation and other uses through the Cloud-AI approach obtained from the results of multi-disciplinary research several years earlier at the Filkom UB Intelligent Computing Laboratory. Cloud-AI can work adaptively according to weather conditions from a Web App from application programming interface (API) data to provide recommendations for predicting the length of time for irrigation in observing cultivation objects which later can be modified for other particular purposes. The activity's primary results are providing training and assistance with intelligent multi-culture farming installation tools for hydroponics, solar panels, and pumps for irrigation: cloud-AI-based agricultural training modules and educational videos with excellent responses from the partners.ABSTRAKProses pengerjaan bidang pertanian multi-culture sangat menguras banyak tenaga dan memiliki beberapa resiko kurang baik bagi petani, baik di pedesaan maupun perkotaan. Mulai dari waktu yang cukup banyak dibutuhkan dalam pembudidayaan terutama saat pemeliharaan tumbuh kembangnya tanaman maupun objek budidaya lainnya, lalu banyaknya biaya yang dibutuhkan dalam penggunaan irigasi untuk pembelian bahan bakar serta resiko ketika melakukan proses tertentu menggunakan listrik tegangan tinggi yang sangat membahayakan petani. Berdasarkan permasalahan tersebut dibutuhkan pendekatan teknologi otomasi yang dapat bekerja membantu petani. Dalam pengabdian ini melibatkan Dua Mitra, yaitu di kelompok petani yang sekaligus pekerja Kampung Kauman RW/RT III/03 dan pada Perkebunan di Poncokusumo Malang yang memanfaatkan listrik tenaga surya untuk irigasi dan kegunaan lainnya serta pendekatan Cloud-AI yang dapat bekerja secara adaptif baik luring maupun daring untuk mengendalikan kelistrikan, prediksi untuk pengambilan keputusan dalam pengamatan objek budidaya dan lainnya. Hasil utama kegiatan berupa pemberian pelatihan, lalu bantuan paket alat instalasi smart multi-culture farming untuk hidroponik, panel surya dan pompa untuk irigasi serta modul pelatihan pertanian berbasis Cloud-AI dan video edukasi dengan respon yang sangat baik dari Mitra.