Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

PERANCANGAN BAGGAGE HANDLING SYSTEM (BHS) DI YOGYAKARTA INTERNATIONAL AIRPORT Umar, Sudirman Hi; Hilal, Raden Fatchul
Jurnal Teknik Sipil Vol 16, No 1 (2020)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (378.674 KB) | DOI: 10.24002/jts.v16i1.4220

Abstract

Untuk menunjang keamanan serta keselamatan penerbangan suatu bandara, penerapan bagasi otomatis atau automated Baggage Handling System sangat perlu digunakan untuk dapat meminimalisasi berbagai pencurian bagasi. Pengoperasian Bandar udara Yogyakarta International Airport diharakan mampu menampung pergerakan penumpang, cargo, dan pesawat dalam jumlah yang besar, untuk penanganan bagasi penumpang yang selama ini dipandang masih menjadi masalah utama dalam proses loading maupun unloading, teknologi automated Baggage Handling System di siapkan sehingga pihak Bandar udara tidak perlu lagi melibatkan tangan porter untuk menangani masalah bagasi yang di bawah oleh penumpang. Berdasarakan Keputusan Menteri Perhubungan nomor KP 1164 tahun 2013 Yogyakarta International Airport di siapkan untuk melayani pergerakan cargo sebesar 55.380 ton/tahun. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk merencanakan desain Baggage handling system di  Yogyakarta International Airport sebagai salah satu Bandar udara yang direncanakan menggunakan konsep aerotropolis airport.  Metode dalam penelitian ini dilakukan dengan  menggunakan bantuan aplikasi autocad untuk membuat kerangka dan desain dua dimensi kemudian dilanjutkan dengan software solidworks3D untuk membuat desain tiga dimensi baggage handling system Yogyakarta International Airport . Berdasarkan hasil penelitian Cara kerja baggage handling system yang di desain memiliki 7 tahapan dimulai dari pemanfaatan untuk pemeriksaan check in, pemeriksaan Out of Gauge (OOG) atau bagasi yang memiliki berat dan dimensi yang melibihi ukuran maksimum bagasi, Pemeriksaan X-Ray MVXR 5000 (Screening Level 1/2), Manual Coding Station (MCS),  Pemeriksaan X-Ray RTT 110 (Screening Level 3/4), Pemeriksaan oleh Ahli Avsec dan Rekonsiliasi (Level 5/6), SCADA (Supervisor Control Data Acquisition).
PERANCANGAN BAGGAGE HANDLING SYSTEM (BHS) DI YOGYAKARTA INTERNATIONAL AIRPORT Sudirman Hi Umar; Raden Fatchul Hilal
Jurnal Teknik Sipil Vol. 16 No. 1 (2020)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (378.674 KB) | DOI: 10.24002/jts.v16i1.4220

Abstract

Untuk menunjang keamanan serta keselamatan penerbangan suatu bandara, penerapan bagasi otomatis atau automated Baggage Handling System sangat perlu digunakan untuk dapat meminimalisasi berbagai pencurian bagasi. Pengoperasian Bandar udara Yogyakarta International Airport diharakan mampu menampung pergerakan penumpang, cargo, dan pesawat dalam jumlah yang besar, untuk penanganan bagasi penumpang yang selama ini dipandang masih menjadi masalah utama dalam proses loading maupun unloading, teknologi automated Baggage Handling System di siapkan sehingga pihak Bandar udara tidak perlu lagi melibatkan tangan porter untuk menangani masalah bagasi yang di bawah oleh penumpang. Berdasarakan Keputusan Menteri Perhubungan nomor KP 1164 tahun 2013 Yogyakarta International Airport di siapkan untuk melayani pergerakan cargo sebesar 55.380 ton/tahun. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk merencanakan desain Baggage handling system di  Yogyakarta International Airport sebagai salah satu Bandar udara yang direncanakan menggunakan konsep aerotropolis airport.  Metode dalam penelitian ini dilakukan dengan  menggunakan bantuan aplikasi autocad untuk membuat kerangka dan desain dua dimensi kemudian dilanjutkan dengan software solidworks3D untuk membuat desain tiga dimensi baggage handling system Yogyakarta International Airport . Berdasarkan hasil penelitian Cara kerja baggage handling system yang di desain memiliki 7 tahapan dimulai dari pemanfaatan untuk pemeriksaan check in, pemeriksaan Out of Gauge (OOG) atau bagasi yang memiliki berat dan dimensi yang melibihi ukuran maksimum bagasi, Pemeriksaan X-Ray MVXR 5000 (Screening Level 1/2), Manual Coding Station (MCS),  Pemeriksaan X-Ray RTT 110 (Screening Level 3/4), Pemeriksaan oleh Ahli Avsec dan Rekonsiliasi (Level 5/6), SCADA (Supervisor Control Data Acquisition).
PERANCANGAN BAGGAGE HANDLING SYSTEM (BHS) DI YOGYAKARTA INTERNATIONAL AIRPORT Raden Fatchul Hilal; Sudirman Hi Umar
Approach : Jurnal Teknologi Penerbangan Vol. 4 No. 1 (2020): April 2020
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

In oder to support flight security and safety in an airport, the implementation of automated baggage handling systems (BHS) / Hold Baggage Screening (HBS) is very necessary to be able to minimize various airline baggage thefts. As an airport which is located in strategic area of tourism, education, and birocracy system, YIA is expected to accomodate the movements of passenger, cargo and large numbers of airplane. Passengers baggage handling, in its development, have major problems in the loading and unloading process so that automated Baggage Handling System (BHS)/Hold Baggage Screening (HBS) technology is very necessary to prepare so that airports no longer need to involve porters' hands to deal with the baggage problems.Based on the Decree of the Minister of Transportation number KP 1164 of 2013, Yogyakarta International Airport (YIA) is prepared to accomodate both domestic and international passenger movements of 20,000,000 pax/year, cargo movements of 55,380 tons/year, and aircraft of 131,830 aircraft/year. The purpose of this research is to design the Baggage Handling System (BHS) at Yogyakarta International Airport (YIA) as one of the airports that are planned to apply the aerotropolis airport concept. Furthermore, in conducting research, we emphasize Autocad application to create a two-dimensional framework and design, then continued with Solidworks3D software to create a three-dimensional design for the Yogyakarta International Airport (YIA) baggage handling system.We consider to run research in Yogyakarta International Airport (YIA), based on its vital roles that the airport was built to replace the roles of Yogyakarta Adi Sutjipto International Airport which had already experienced overcapacity and incosiderable to develop from both the technical aspect and its facilities and infrastructure. Based on the results of the study, the design of the study which was carried out with a baggage handling system (BHS) framework at Kuala Namu International Airport in Deli Serdang which is designed to have 7 stages starting from utilization for check-in checks, Out of Gauge (OOG) checks or baggage that has a weight and dimensions that exceeds the maximum size of baggage, X-Ray Checking MVXR 5000 ( Screening Level 1/2), Manual Coding Station (MCS), X-Ray Inspection RTT 110 (Screening Level 3/4), Examination by Avsec and Reconciliation Experts (Level 5/6), SCADA (Supervisor Control Data Acquisition).
EVALUASI SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN (SAFETY MANAGEMENT SYSTEM) DI BANDAR UDARA INTERNASIONAL ADI SOEMARMO BOYOLALI Sudirman Hi Umar; Hodi Hodi
Prosiding Seminar Nasional Pakar Prosiding Seminar Nasional Pakar 2018 Buku II
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/pakar.v0i0.2717

Abstract

Keselamatan penerbangan selalu menjadi hal serius selama bertahun-tahun, sebuah kecelakaan pesawat dapat terjadi karena banyak faktor, diantaranya faktor pesawat itu sendiri, faktor human error, faktor cuaca, atau bahkan tidak berfungsinya fasilitas-fasilitas bandara. Penerapan SMS pada suatu bandara tidak dapat diterapkan ke bandara lainnya sehingga pengembangan Safety Management System (SMS) terbentuk mengikuti karakteristik tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan dan pelayanan sistem manajemen keselamatan (Safety Management System) di Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo Boyolali, dalam upaya peningkatan keselamatan penerbangan. Dengan tahapan penelitian di mulai dari penelitian  penahuluan, studi litelatur, perumusan masalah dan tujuan, pengumpulan data di lapangan, pengamatan dan implementasi, analisis hasil, kesimpulan. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa indikator kebijakan dan tujuan keselamatan telah dilaksanakan 100 %, indikator bahaya dan manajemen resiko keselamatan tidak ada variabel yang berkriteria “tidak dapat diterima pada kondisi yang ada”, sementara itu 10 variabel berada pada “pengendalian resiko/mitigasi memerlukan keputusan manajemen, dapat diterima setelah mengkaji pelaksanaan operasi”. Dan 3 variabel berada pada kondisi “Dapat diterima”, indikator jaminan keselamatan dan promosi keselamatan telah dilaksanakan sebesar 81,82 % dan 18,18 % berada pada tahan in progress, dan untuk indikator pengembangan emergency response planning (ERP) telah dilaksanakan secara 100 %.
1. Perancangan Baggage Handling System (BHS) Di New Yogyakarta International Airport (NYIA) Sudirman Hi. Umar
Jurnal Manajemen Dirgantara Vol 11 No 2 (2018): Jurnal Manajemen Dirgantara, Desember 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (696.535 KB)

Abstract

Penanganan bagasi memiliki peran penting dalam menjaga kenyamanan penumpang bepergian menggunakan pesawat udara dan memproses bagasi tersebut sampai dapat diangkut bersamaan dalam satu pesawat dengan penumpangnya. Tetapi selama ini penumpang tidak tahu bagaimana proses barang bawaan yang sudah diserahkan di check-in counter sampai ke bagasi pesawat. Untuk mengatasi kapasitas penumpang dan pergerakan sebanyak itu dibutuhkan sistem penanganan bagasi yang terintegrasi dengan sistem inline screening Untuk menunjang keamanan serta keselamatan penerbangan suatu bandara, penerapan bagasi otomatis atau automated Baggage Handling System (BHS) / Hold Baggage Screening (HBS) sangat perlu digunakan untuk dapat meminimalisasi berbagai pencurian bagasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perencanaan desain Baggage Handling System (BHS) di New Yogyakarta International Airport (NYIA) sebagai salah satu Bandar udara yang direncanakan menggunakan konsep aerotropolis airport. Dan Untuk mengetahui bagaimana cara kerja komponen Baggage Handling System (BHS) di New Yogyakarta International Airport (NYIA) yang direncanakan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan bantuan aplikasi autocad 2012 dan aplikasi teknik lainya yang memungkinkan untuk mudah dalam melakukan perancangan/desain. Dari hasil penelitian, Desain pada penelitian dengan Kerangka baggage handling system (BHS) yang telah diterapkan pada Bandar udara internasional Kuala Namu di Deli Serdang sebagaimana terlihat pada gambar 5.1 Halaman 27. Dengan Cara kerja baggage handling system (BHS) yang di desain memiliki 7 tahapan dimulai dari pemanfaatan untuk pemeriksaan check in, pemeriksaan Out of Gauge (OOG) atau bagasi yang memiliki berat dan dimensi yang melibihi ukuran maksimum bagasi, Pemeriksaan X- Ray MVXR 5000 (Screening Level 1/2), Manual Coding Station (MCS), Pemeriksaan X- Ray RTT 110 (Screening Level 3/4), Pemeriksaan oleh Ahli Avsec dan Rekonsiliasi (Level 5/6), SCADA (Supervisor Control Data Acquisition).
1. Evaluasi Sistem Manajemen Keselamatan (Safety Management System) Di Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo Boyolali Sudirman Hi. Umar; Hodi; Nurmakkie P.K
Jurnal Manajemen Dirgantara Vol 10 No 1 (2017): Jurnal Manajemen Dirgantara, Juli 2017
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (237.655 KB)

Abstract

Keselamatan penerbangan selalu menjadi hal serius selama bertahun-tahun hal ini dikarenakan resiko kematian yang di akibatkan oleh suatu kecelakaan pesawat terbang sangat tinggi jika dibandingkan dengan moda transportasi lainnya. Sebuah kecelakaan pesawat dapat terjadi karena banyak faktor, diantaranya faktor pesawat itu sendiri, faktor human error, faktor cuaca, atau bahkan tidak berfungsinya fasilitas-fasilitas bandara. Penerapan SMS pada suatu bandara tidak dapat diterapkan ke bandara lainnya karena setiap bandara adalah unik dan mempunyai karakteristik sendiri-sendiri. Terutama dalam hal operasional seperti fasilitas dan jumlah pergerakan pesawat udara, sehingga pengembangan Safety Management System (SMS) terbentuk mengikuti karakteristik tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan dan pelayanan sistem manajemen keselamatan (Safety Management System) di Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo Boyolali, dalam upaya peningkatan keselamatan penerbangan. Dengan tahapan penelitian di mulai dari penelitian penahuluan, studi litelatur, perumusan masalah dan tujuan, pengumpulan data di lapangan, pengamatan dan implementasi, analisis hasil, kesimpulan dan rekomendasi, dan penulisan laporan penelitian. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa indikator kebijakan dan tujuan keselamatan telah dilaksanakan 100 %, indikator bahaya dan manajemen resiko keselamatan tidak ada variabel yang berkriteria “tidak dapatditerima pada kondisi yang ada”, sementara itu 10 variabel berada pada “pengendalian resiko/mitigasi memerlukan keputusan manajemen, dapat diterima setelah mengkaji pelaksanaan operasi”. Dan 3 variabelberada pada kondisi “Dapat diterima”, indikator jaminan keselamatan dan promosi keselamatan telah dilaksanakan sebesar 81,82 % dan 18,18 % berada pada tahan in progress, dan untuk indikator pengembangan emergency response planning (ERP) telah dilaksanakan secara 100 %.
5. Prediksi Tingkat Pertumbuhan Penumpang Dan Evaluasi Pada Bandar Udara Internasional Di Indonesia Hodi; Sudirman Hi. Umar; Arif Fakhrudin
Jurnal Manajemen Dirgantara Vol 10 No 1 (2017): Jurnal Manajemen Dirgantara, Juli 2017
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.512 KB)

Abstract

Bandar Udara sebagai prasarana pokok sub sektor transportasi udara dalam penyelenggaraan penerbangan merupakan tempat untuk pelayanan jasa angkutan udara, harus ditata secara terpadu guna mewujudkan penyediaan jasa kebandarudaraan yang merupakan satu kesatuan dalam tatanan kebandarudaraan nasional. Penataan bandar udara harus mempertimbangkan keamanan dan keselamatan operasi penerbangan, perkiraan jasa angkutan udara, pedoman dan standar/kriteria perencanaan yang berlaku, pengelolaan lingkungan hidup, rencana tata ruang wilayah, kelayakan ekonomi, teknis dan operasional serta pertahanan dan keamanan nasional sehingga dapat terwujudnya penyelenggaraan operasi penerbangan yang handal dan berkemampuan tinggi serta memenuhi standar internasional perencanaan bandar udara yang diberlakukan oleh International Civil Aviation Organization (ICAO). Di indonesia ada beberapa bandar udara yang telah berbenah dalam rangka mengahadapi berbagai tantangan dan tuntutan di dunia perbangan.Seiring dengan pertumbuhan arus lalu lintas angkutan udara, maka diperlukan langkah antisipasi dalam menangani laju angka pertumbuhan penumpang pengguna jasa transportasi udara di indonesia. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui dan memprediksi berapa tingkat pertumbuhan pada lima Bandar udara Internasional di Indonesia, yang dijadikan sebagai objek dalam penelitian ini. Estimasi jumlah pertumbuhan penumpang udara pada lokasi penelitian dilakukan dalam kurun waktu 25 tahun ke depan (2014 – 2039) dengan asumsi pertumbuhan berkisar 5 sampai 6 % pertahun maka diperoleh jumlah penumpang rata-rata setelah 25 tahun sebesar192.205.091 Pnp untuk CGK, 5.343.828 Pnp untuk DPS, 17.478.447 untuk KNO, 323.266 untuk BPN, dan 1.417.164 untuk BIL.
10. Pengaruh Fasilitas Free Wifi Dan Charging Station Terhadap Kepuasan Penumpang Bandar Udara Internasional Supadio Pontianak Sudirman Hi Umar; Fahmi Parameswari
Jurnal Manajemen Dirgantara Vol 12 No 2 (2019): Jurnal Manajemen Dirgantara, Desember 2019
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (568.555 KB)

Abstract

Salah satu unit pelayanan Bandar udara Internasional Supadio Pontianak adalah Unit Terminal Inspection Service. Unit ini bertugas untuk mengatur semua bentuk aktifitas yang ada di daerah terminal sisi darat Bandar Udara Internasional Supadio Pontianak, meliputi penyediaan fasilitas penunjang dan pengecekan fasilitas pendukung bandara, serta menjaga kebersihan disekitar terminal sisi darat Bandar Udara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah Free Wifi dan Charging Station berpengaruh terhadap kepuasan penumpang dan berapa besar pengaruh fasilitas Free Wifi dan Charging Station terhadap kepuasan penumpang Unit Terminal Inspection Service. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, pengumpulan data menggunakan kuesioner dan observasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penumpang yang menggunakan fasilitas free wifi dan charging station yang mana semua calon penumpang pesawat terbang atau yang sudah merasakan fasilitas sekitar terminal di Bandar Udara Internasional Supadio Pontianak, sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah 50 responden, penelitian ini memiliki dua variable yang terdiri dari varibel independent free wifi (X1) dan charging station (X2), sedangkan variable dependentnya adalah kepuasan penumpang (Y). Analisis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda dengan program SPSS 15.0. Hasil Penelitian yang diperoleh dari pembahasan menggunakan analisis linier berganda adalah H1 ditolak dan H2 diterima yang berarti bahwa ada pengaruh signifikan antara free wifi dan freecharging station terhadap kepuasan penumpang unit terminal inspection serviceBandar Udara Internasional Supadio Pontianak dengan nilai Fhitung sebesar 6,010. Hasil nilai uji R2 sebesar 0,204 dimana nilai ini dinyatakan termasuk dalam korelasi rendah. Hal ini membuktikan bahwa free wifi dan Free Charging Station terhadap kepuasan penumpang sebesar 20,4%.
Analisis Persyaratan Teknis Pengoperasian Faslitas Terminal Penumpang Bandar Udara Yogyakarta International Airport Sudirman Hi Umar
Jurnal Manajemen Dirgantara Vol 13 No 1 (2020): Jurnal Manajemen Dirgantara, juli 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (549.654 KB)

Abstract

Waktu sibuk Yogyakarta International Airport (YIA) ditentukan dengan menggunakan indikasi awal pembangunan,pendayagunaan, pengembangan, dan pengoperasian (IAP4) sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 178 tahun 2015. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui Persyaratan Teknis Pengoperasian Fasilitas Terminal Penumpang Yogyakarta International Airport (YIA). Penelitian ini dilakukan mengambil tempat di Yogyakarta International Airport (YIA) di Kabupaten Kulon Progo. Peneliti melakukan analisis dengan cara menghitung persyaratan teknis pengoperasian terminal penumpang Bandar udara Yogyakarta international airport (YIA) dengan mengacu pada Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor: Skep/77/VI/2005, SNI 03-7046-2004, sedangkan penentuan waktu sibuk PWS pada Bandar udara menggunakan motede yang terdapat pada PM 178 tahun 2015. Hasil penelitian menunjukkan terminal domestik pada tahap pertama pembangunan jumlah penumpang waktu sibuk adalah sebanyak 1268 pax, sedangkan terminal internasional adalah sebanyak 193 pax, pada tahap kedua pembangunan waktu sibuk penumpang domestik sebanyak 1527 pax, sedangkan terminal internasional akan melayani penumpang waktu sibuk sebesar 243 pax, dan untuk tahap ketiga pembangunan waktu sibuk penumpang domestik sebanyak 2059 pax, sedangkan terminal internasional akan melayani penumpang waktu sibuk sebesar 452 pax. Hasil analisis teknis pengoperasian bandar udara, pengelola bandar udara harus menyediakan fasilitas terminal penumpang berdasarkan hitungan luas dan jumlah kebutuhan prasarana terminal domestik dan internasional untuk tiga tahap pembangunan bandar udara untuk dapat melayani kebutuhan penumpang sesuai Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 1164 tahun 2013 sebagaimana di jelaskan pada tabel VIII – XIII pada bab V.
ANALISIS PERSYARATAN TEKNIS FASILITAS TERMINAL PENUMPANG YOGYAKARTA INTERNATIONAL AIRPORT (YIA) Sudirman Hi Umar
Jurnal Manajemen Dirgantara Vol 13 No 2 (2020): Jurnal Manajemen Dirgantara, Desember 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (837.381 KB)

Abstract

Terminal penumpang adalah bangunan yang disediakan untuk melayani seluruh kegiatan yang dilakukan oleh penumpang mulai dari keberangkatan hingga kedatangan. Aspek yang diperhatikan dalam penilaian kinerja operasional adalah jumlah fasislitas dan kondisi fasilitas diterminal bandara tersebut. Yogyakarta International Airport (YIA) di siapkan untuk melayani pergerakan penumpang sebesar 10.000.000 pax/tahun dengan luasan terminal bandar udara sebesar 106.500 m2 untuk tahap pertama pembangunan, 14.000.000 pax/tahun dan luasan terminal bandar udara sebesar 130.000 m2, dan 20.000.000 pax/tahun dengan luasan terminal bandar udara sebesar 195.400 m2. Waktu sibuk Yogyakarta International Airport (YIA) ditentukan dengan menggunakan indikasi awal pembangunan, pendayagunaan, pengembangan, dan pengoperasian (IAP4) sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 178 tahun 2015. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Persyaratan Teknis Pengoperasian Fasilitas Terminal Penumpang Yogyakarta International Airport (YIA). Penelitian ini dilakukan mengambil tempat di Yogyakarta International Airport (YIA) di Kabupaten Kulon Progo. Peneliti melakukan analisis dengan cara menghitung persyaratan teknis pengoperasian terminal penumpang Bandar udara Yogyakarta international airport (YIA) dengan mengacu pada Peraturan Dirjenhubud yang tertuang dalam Skep/77/VI/2005 dan SNI 03-7046-2004, sedangkan penentuan waktu sibuk PWS pada Bandar udara menggunakan motede yang terdapat pada PM 178 tahun 2015. Hasil penelitian menunjukkan terminal domestik pada tahap pertama pembangunan jumlah penumpang waktu sibuk adalah sebanyak 1268 pax, sedangkan terminal internasional adalah sebanyak 193 pax, pada tahap kedua pembangunan waktu sibuk penumpang domestik sebanyak 1527 pax, sedangkan terminal internasional akan melayani penumpang waktu sibuk sebesar 243 pax, dan untuk tahap ketiga pembangunan waktu sibuk penumpang domestik sebanyak 2059 pax, sedangkan terminal internasional akan melayani penumpang waktu sibuk sebesar 452 pax. Hasil analisis teknis pengoperasian bandar udara, pengelola bandar udara harus menyediakan fasilitas terminal penumpang berdasarkan hitungan luas dan jumlah kebutuhan prasarana terminal domestik dan internasional untuk tiga tahap pembangunan bandar udara untuk dapat melayani kebutuhan penumpang sesuai Keputusan Menteri Perhubungan yang dituangkan dalam KP 1164 tahun 2013 sebagaimana di jelaskan pada tabel VIII – XIII pada bab V.