Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Upaya Penanaman Bibit Buah Dan Bibit Pohon Guna Untuk Peningkatan Destinasi Wisata Serta Penghijauan Alam Di Desa Tetebatu Selatan Ahmad Jupri; Nurfadiansih; Hurun Ein; Febrian Gazy Arrasyid; Pahmi Husain
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 6 No 2 (2023): April-Juni
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v6i2.4167

Abstract

Tetebatu Selatan merupakan desa yang ada di Kecamatan Sikur, Kabupaten Lombok Timur, Provinsi NTB, Indonesia. Secara geografis desa ini terletak dibagian selatan Gunung Rinjani. Desa Tetebatu Selatan masih memiliki jumlah pohon yang lebih sedikit temasuk pohon buah-buahan dan kurangnya jumlah pohon penahan tebing di beberapa sungai, oleh karena itu, tujuan pengabdian ini adalah untuk melakukan pembagian 1000 bibit pohon di Desa Wisata Tetebatu Selatan. Metode pengabdian ini adalah metode survey, sosialisasi, pendampingan dan demonstrasi. 1000 bibit yang akan dibagikan terdiri dari bibit buah-buahan yaitu durian, sirsak, jambu kristal dan bibit pohon penahan tebing sungai kuantan agar tidak longsor yaitu bibit jati dan minyak kayu putih. Proses mendapatkan 1000 bibit ini dimulai dari pengantaran proposal permohonan bibit ke Balai Pengelolaan Dodokan moyosari dan setelah disetujui kelompok KKN melakukan pengambilan bibit di Persemaian blabla Pringgebaya. Proses pembagian bibit dilakukan dengan cara menyerahkan bibit di setiap kepala kewilayahan Desa Tetebatu selatan yang terdiri dari 7 dusun yaitu 1). Lekong pituk 2). Lekong pituk daye 3). Otak Bangket 4). Sompang 5). Dasan Penyonggok 6). Lendang Penyonggok 7). Keselet Aren dan pembagian dibuka oleh Kepala Desa Tetebatu Selatan lalu dilanjutkan dengan membagikan ke para kepala kewilayahan agar setiap penduduk mendapatkan bibit. Penanaman pohon jati putih dan pembagian bibit buah ini diharapkan agar Desa Tetebatu Selatan akan selalu menjadi desa yang asri. Kegiatan pengabdian ini mendapatkan apresiasi dari Kepala Desa dan Masyarakat setempat. Sehingga dengan adanya kegiatan penanaman bibit pohon ini diharapkan dapat meningkatkan destinasi wisata alam serta penghijaun desa, untuk melestarikan buah-buahan lokal dan memperkuat tebing sungai agar tidak mudah longsor
Pengaruh Komposisi Media Tanam dan Dosis Pupuk NPK (16-16-16) terhadap Pertumbuhan dan Hasil Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Nurfadiansih; Bambang Budi Santoso; Liana Suryaningsih B.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek Vol. 4 No. 1 (2025): Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jima.v4i1.6204

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komposisi media tanam dan dosis pupuk NPK (16-16-16) terhadap pertumbuhan dan hasil bawang merah (Allium ascalonicum L.). Percobaan ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai Desember 2023, di Rumah Kaca, Fakultas Pertanian, Universitas Mataram, Kota Mataram. Metode penelitian yang digunakan dalam percobaan ini adalah motode eksperimental menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari dua faktor, faktor pertama yaitu komposisi media tanam (m) terdiri dari 3 taraf perlakuan yaitu m1= tanah + pupuk kandang sapi, m2= tanah + arang sekam, dan m3= tanah + pupuk kandang sapi+ arang sekam. Sedangkan faktor kedua yaitu dosis pupuk NPK (p) yang terdiri dari 3 taraf perlakuan yaitu p1= 200 kg/ha, p2= 250 kg/ha, dan p3= 300 kg/ha. Kemudian dari kedua faktor didapatkan 9 kombinasi yang diulang sebanyak 3 kali, yaitu m1p1, m1p2, m1p3, m2p1, m2p2, m2p3, m3p1, m3p2, m3p3. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan komposisi media tanam berpengaruh nyata terhadap semua parameter pengamatan. Dosis pupuk NPK berpengaruh nyata hanya pada tinggi tanaman dan bobot kering umbi bawang merah. Tidak terjadi interaksi antara perlakuan komposisi media tanam dan perlakuan dosis pupuk NPK (16-16-16) pada semua parameter pengamatan. Hasil tanaman pada bobot segar, bobot kering dan bobot umbi bawang merah tertinggi diperoleh pada penggunaan komposisi media tanah + arang sekam.