Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Respon Pertumbuhan Kangkung Darat (Ipomoea reptans Poir) terhadap Pemberian Berbagai Dosis Pupuk Kascing Wahyuni Febbriana; Liana Suryaningsih B.; Uyek Malik Yakop
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek Vol. 3 No. 2 (2024): Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jima.v3i2.5323

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh berbagai dosis pupuk kascing terhadap pertumbuhan kangkung darat (Ipomoea reptans Poir). Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2024 di Desa Pengadang Kabupaten Lombok Tengah. Parameter yang diamati yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, berat basah dan panjang akar. Dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 4 perlakuan dengan 5 ulangan yang terdiri dari K0 (0 ton/ha), K1 (10 ton/ha), K2 (20 ton/ha), dan K3 (30 ton/ha). Data hasil penelitian dianalisis menggunakan sidik ragam (ANOVA) pada taraf 5% dan diuji lanjut dengan BNJ taraf 5%. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa pemberian berbagai dosis pupuk kascing tidak berpengaruh terhadap seluruh parameter pengamatan pada kangkung darat (Ipomoea reptans Poir).
Pengaruh Media Tanam Campuran dan Dosis Pupuk Npk 16:16:16 terhadap Pertumbuhan Bibit Kelor (Moringa oleifera Lam.) Zahrawana Putri Yodita; Liana Suryaningsih B.; Bambang Budi Santoso
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek Vol. 3 No. 3 (2024): Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jima.v3i3.5742

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh campuran media tanam dan pemberian pupuk NPK 16:16:16 terhadap pertumbuhan bibit tanaman Kelor (Moringa oleifera Lam). Metode penelitian menggunakan metode eksperimental dengan rancangan acak lengkap (RAL) faktorial yaitu faktor pertama media tanam dengan 2 aras perlakuan tanah dan tanah + arang sekam, dan faktor kedua Pupuk NPK 16:16:16 dengan 4 aras perlakuan yaitu dosis 8, 10, 12, 14 g/polybag kombinasi perlakuan diulang sebanyak 5 kali sehingga diperoleh 40 unit percobaan, dilaksanakan di Green house Fakultas pertanian Universitas Mataram dari bulan Mei sampai Juni 2024. Parameter pengamatan yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, bobot basah tajuk, bobot kering tajuk, bobot segar akar dan bobot kering akar. Hasil penelitian menunjukkan media tanam berpengaruh nyata (significant) terhadap parameter bobot kering tajuk, namun tidak berbeda nyata (non significant) terhadap parameter tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, bobot segar tajuk, bobot segar akar, dan bobot kering akar. Faktor perlakuan pupuk NPK 16:16:16 berpengaruh nyata terhadap parameter tinggi tanaman umur 2 MST dan 8 MST, tetapi tidak berbeda nyata terhadap tinggi tanaman umur 4 MST dan 6 MST, jumlah daun, diameter batang, bobot segar tajuk, bobot kering tajuk, bobot segar akar, dan bobot kering akar. Pada percobaan ini, interaksi antara faktor media tanam dan pupuk NPK tidak berpengaruh nyata terhadap semua parameter pengamatan.
Pengaruh Pemangkasan Batang Utama dan Posisi Buah terhadap Atribut Kualitas Buah Melon (Cucumis melo L.) Fitriananda; Liana Suryaningsih B.; Herman Suheri
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek Vol. 3 No. 3 (2024): Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jima.v3i3.5941

Abstract

Melon (Cucumis melo L.) merupakan buah yang memiliki beberapa kandungan vitamin dan mineral yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemangkasan batang utama, pengaturan posisi buah melon dan interaksi antara faktor perlakuan pemangkasan batang utama dengan pengaturan posisi buah terhadap kualitas buah melon (Cucumis melo L.). Percobaan ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan Oktober 2023 di Dusun Tarum Desa Labuan Pandan Kecamatan Sambelia Kabupaten Lombok Timur dan dilanjutkan di Laboratorium Fisiologi dan Bioteknologi Fakultas Pertanian Universitas Mataram. Rancangan yang digunakan pada percobaan ini yaitu rancangan acak kelompok (RAK) faktorial yang terdiri dari dua faktor yakni pemangkasan (P) yang terdiri dari tiga aras yaitu: P1= Pemangkasan batang utama pada ruas ke-25, P2= pemangkasan batang utama pada ruas ke-27, P3=pemangkasan batang utama pada ruas ke-29 dan pengaturan posisi buah (B) yang terdiri dari tiga aras yaitu: B1= posisi buah ke-5, B2= Posisi buah ke-7, B3= posisi buah ke-9. Pada percobaan ini masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga diperoleh 27 unit perlakuan. Parameter yang diamati yaitu bobot buah (kg), kekerasan daging buah (kg/cm2), kandungan padatan terlarut (oBrix), dan titrasi keasaman buah (%TA). Data hasil pengamatan dianalisis menggunakan Analysis of Variance (ANOVA). Hasil peelitian menunjukkan bahwa faktor pemangkasan (P) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kekerasan daging buah dan kandungan padatan terlarut. Faktor pemangkasan memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap parameter bobot buah dan titrasi keasaman. Posisi buah pada cabang ke-5, ke-7, dan ke-9 memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap semua parameter pada atribut kualitas buah melon sehingga ketiga posisi ini dapat dipertimbangkan dalam praktik budidaya melon.
Pengaruh Perlakuan Penyemprotan Kalsium Klorida (CaCl2) terhadap Atribut Kualitas dan Umur Simpan Buah Melon (Cucumis melo L.) Nunung Pratiwi; Herman Suheri; Liana Suryaningsih B.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek Vol. 3 No. 3 (2024): Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jima.v3i3.5942

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menilai pengaruh perlakuan penyemprotan kalsium klorida (CaCl2) terhadap kualitas pasca panen buah melon (Cucumis melo L.). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental dengan lokasi di lahan petani di Dusun Tarum, Desa Labuan Pandan, Kecamatan Sambelia, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Analisis buah dilakukan di laboratorium Fisiologi dan Teknologi Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Mataram. Percobaan ini berlangsung dari bulan Juli sampai Oktober 2023. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial Faktor pertama yakni Konsentrasi CaCl2 (K) dengan 4 taraf yaitu, K0 (Tanpa CaCl2), K1 (2% CaCl2), K2 (4 % CaCl2), K3 ( 6% CaCl2). Faktor kedua yakni jumlah penyemprotan (T) dengan 2 taraf yaitu, T1 (Penyemprotan 1 kali), T2 (Penyemprotan 2 kali). Sampel yang digunakan sebanyak 32 buah melon setiap perlakuan. Penentuan jumlah sampel berdasarkan jumlah unit percobaan sebanyak 8 perlakuan dengan 3 ulangan dan tiap ulangan terdapat 4 buah melon. Jadi secara keseluruhan dibutuhkan 96 (8×3×4) buah. Hasil Penelitian menunjukan pengaruh yang bervariasi terhadap semua parameter pengamatan. Perlakuan konsentrasi kalsium klorida tidak memberikan pengaruh nyata pada semua parameter pengamatan pada hari ke-0 ,ke-5, dan ke-10 penyimpanan. Perlakuan jumlah penyemprotan memberikan pengaruh nyata pada parameter kekerasan daging buah pada hari ke-5 penyimpanan dan titrasi keasaman pada hari ke-10 penyimpanan. Interaksi perlakuan konsentrasi kalsium klorida dan jumlah penyemprotan memberikan pengaruh nyata pada kandungan padatan terlarut pada hari ke-0 penyimpanan dan kekerasan daging buah pada hari ke-10 penyimpanan.
Pengaruh Komposisi Media Tanam dan Dosis Pupuk NPK (16-16-16) terhadap Pertumbuhan dan Hasil Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Nurfadiansih; Bambang Budi Santoso; Liana Suryaningsih B.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek Vol. 4 No. 1 (2025): Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jima.v4i1.6204

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komposisi media tanam dan dosis pupuk NPK (16-16-16) terhadap pertumbuhan dan hasil bawang merah (Allium ascalonicum L.). Percobaan ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai Desember 2023, di Rumah Kaca, Fakultas Pertanian, Universitas Mataram, Kota Mataram. Metode penelitian yang digunakan dalam percobaan ini adalah motode eksperimental menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari dua faktor, faktor pertama yaitu komposisi media tanam (m) terdiri dari 3 taraf perlakuan yaitu m1= tanah + pupuk kandang sapi, m2= tanah + arang sekam, dan m3= tanah + pupuk kandang sapi+ arang sekam. Sedangkan faktor kedua yaitu dosis pupuk NPK (p) yang terdiri dari 3 taraf perlakuan yaitu p1= 200 kg/ha, p2= 250 kg/ha, dan p3= 300 kg/ha. Kemudian dari kedua faktor didapatkan 9 kombinasi yang diulang sebanyak 3 kali, yaitu m1p1, m1p2, m1p3, m2p1, m2p2, m2p3, m3p1, m3p2, m3p3. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan komposisi media tanam berpengaruh nyata terhadap semua parameter pengamatan. Dosis pupuk NPK berpengaruh nyata hanya pada tinggi tanaman dan bobot kering umbi bawang merah. Tidak terjadi interaksi antara perlakuan komposisi media tanam dan perlakuan dosis pupuk NPK (16-16-16) pada semua parameter pengamatan. Hasil tanaman pada bobot segar, bobot kering dan bobot umbi bawang merah tertinggi diperoleh pada penggunaan komposisi media tanah + arang sekam.
Pengaruh Penggunaan Dosis Kompos Kotoran Kambing dan NPK Phonska terhadap Pertumbuhanan Bibit Tanaman Kelor (Moringa oleifera Lam.) Pita Erika Putri; Liana Suryaningsih B.; Bambang Budi Santoso
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek Vol. 4 No. 1 (2025): Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jima.v4i1.6221

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis kompos kotoran kambing dan NPK Phonska serta interaksi nya terhadap pertumbuhan bibit tanaman kelor. Penelitian dilakukan di Dusun Jelitong, Desa Pendem, Kecamatan Janapria, Kabupaten Lombok Tengah, pada April-Juni 2024. Rancangan percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan dua faktor perlakuan: pupuk kompos kotoran kambing (k1: 60 g/tanaman, k2: 70 g/tanaman, k3: 80 g/tanaman, k4: 90 g/tanaman) dan pupuk NPK Phonska (n1: 8 g/tanaman, n2: 12 g/tanaman, n3: 16 g/tanaman). Data dianalisis dengan analysis of variance (ANOVA) dan uji BNT pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompos kotoran kambing berpengaruh nyata terhadap tinggi bibit, diameter batang, bobot segar akar, bobot kering akar, bobot segar tajuk, dan bobot kering tajuk, namun berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah anak daun. Pupuk NPK Phonska berpengaruh nyata terhadap tinggi bibit, diameter batang, bobot segar akar, bobot segar tajuk, dan bobot kering tajuk, tetapi berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah anak daun dan bobot kering akar. Serta tidak terdapat interaksi antara kedua pupuk terhadap pertumbuhan bibit tanaman kelor.
Pengaruh Hot Water Treatment (Hwt) terhadap Kualitas Buah Melon (Cucumis melo L.) Selama Penyimpanan Ziyadil Ikbar; Uyek Malik Yakop; Liana Suryaningsih B.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek Vol. 4 No. 1 (2025): Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jima.v4i1.6619

Abstract

Buah melon merupakan salah satu komoditas hortikultura yang memiliki daya simpan yang relatif pendek. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk memperpanjang daya simpan buah melon adalah Hot Water Treatment (HWT). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh HWT terhadap kualitas buah melon selama penyimpanan. Percobaan ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga perlakuan yaitu H0 (kontrol), H1 (50°C/10 menit), dan H2 (55°C/5 menit). Parameter yang diamati meliputi persentase susut bobot (%), kandungan padatan terlarut (ºBrix), kandungan vitamin C, dan kandungan betakaroten. Hasil penelitian menunjukkan bahwa HWT berpengaruh nyata terhadap parameter kualitas buah melon, di mana perlakuan H1 memberikan hasil terbaik dalam menjaga kualitas buah selama penyimpanan dengan nilai susut bobot lebih rendah serta kandungan vitamin C dan betakaroten yang lebih tinggi dibandingkan kontrol. Oleh karena itu, HWT pada suhu 50°C selama 10 menit direkomendasikan sebagai perlakuan optimal untuk mempertahankan kualitas buah melon selama penyimpanan.
Pengaruh Konsentrasi Pupuk Cair Silikat terhadap Hasil pada Keturunan Persilangan Blewah (Cucumis melo var. cantalupensis L.) Lokal Lombok dengan Melon (Cucumis melo L.) Mida Agustina; Lestari Ujianto; Liana Suryaningsih B.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek Vol. 4 No. 1 (2025): Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jima.v4i1.6620

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian berbagai konsentrasi pupuk cair silikat terhadap hasil keturunan persilangan blewah (Cucumis melo var. cantalupensis L.) lokal Lombok dengan melon (Cucumis melo L.). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Agustus 2024 di Desa Peresak, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimental dengan rancangan percobaan berupa Rancangan acak kelompok (RAK). percobaan ini terdiri dari 6 perlakuan dengan pupuk organik silikat masing masing perlakuan diulang sebanyak 4 kali sehingga terdapat 24 unit petak. Perlakuan tersebut yaitu S0 = 0 ml/l, S1 = 5 ml/l, S2 = 10 ml/l, S3 = 15 ml/l, S4 = 20 ml/l dan S5 = 25 ml/l. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk silikat tidak memberikan pengaruh nyata pada parameter lingkar buah, panjang buah dan ketebalan daging buah, namun berpengaruh nyata terhadap bobot buah dan kandungan padatan terlarut. Pada parameter bobot buah perlakuan dengan konsentrasi 10 ml/l merupakan perlakuan dengan hasil yang lebih berat yaitu 1301 g dibandingkan dengan perlakuan yang lain, tetapi tidak berbeda nyata dengan konsentrasi 5 ml/l. Pada perameter kandungan padatan terlarut perlakuan terbaik didaptakan pada konsentrasi 20 ml/l dan 25 ml/l yaitu 11,44 (oBrix).
Adopsi dan Implementasi Permakultur Dalam Meningkatkan Pendapatan Petani dan Mempertahankan Keragaman Biodiversitas Liana Suryaningsih B.; Herman Suheri; Nurrachman; Jayaputra; Ziyadil Ikbar
Jurnal SIAR ILMUWAN TANI Vol. 5 No. 2 (2024): Jurnal Siar Ilmuwan Tani
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jsit.v5i2.168

Abstract

Pembangunan sektor pertanian saat ini dititikberatkan pada pertanian industri yang berkelanjutan untuk meningkatkan ekonomi dan kualitas sumber daya manusia. Dusun Selen Aik menghadapi tantangan dalam pengelolaan kebun dan keragaman tanaman, yang menyebabkan resiko penyakit dan manajemen kebun yang rendah. Penerapan Good Agricultural Practices (GAP) penting untuk meningkatkan kualitas dan daya saing produk yang dihasilkan dari lahan kebun petani. Produksi buah yang tidak merata dan kurangnya pemanfaatan limbah pertanian juga menjadi masalah. Oleh karena itu, diperlukan peningkatan keterampilan petani dengan teknologi ramah lingkungan untuk mencapai pertanian yang berkelanjutan. Adapun tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan kualitas dan daya saing produk perkebunan dan hortikultura melalui penerapan Good Agricultural Practices (GAP) pada penerapan permakultur dan teknologi ramah lingkungan yang bermanfaat terhadap upaya peningkatan pendapatan petani, keberlanjutan ekonomi, serta perlindungan lingkungan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini melibatkan 56 petani dari kelompok Tandan Hijau. Metode yang digunakan meliputi survei, observasi, dan pendekatan tindak partisipatif, di mana petani dilibatkan dalam semua tahapan kegiatan yang mencakup ceramah, diskusi, pelatihan, dan demonstrasi lapangan tentang sistem permakultur dan teknologi budidaya organik. Evaluasi dilakukan untuk menilai keterlibatan, antusiasme, dan penerapan pengetahuan oleh peserta. Petani menunjukkan peningkatan kesadaran dan pemahaman tentang pentingnya permakultur, penanganan hama, dan 'carbon farming.' Mereka juga mulai mengolah limbah kebun menjadi kompos dan pakan ternak. Selain itu, bantuan alat seperti rak pengering diserahkan dan demplot pengelolaan kebun secara permakultur akan segera dilakukan dengan pendampingan yang berkelanjutan. Permakultur berperan penting dalam meningkatkan kesejahteraan petani serta memberikan kontribusi positif pada masyarakat dengan memperbaiki ekonomi dan lingkungan.