Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

EFFECT OF FLUORIDE SOLUTION ON SALIVARY AMYLASE ACTIVITY Willianti, Enny
Jurnal Ilmiah Kedokteran Wijaya Kusuma Vol 4, No 2 (2015): Edisi Desember 2015
Publisher : Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fluoride has the benefit on the tooth to inhibit caries. Fluoride is systemically incorporated into the crystal lattice of enamel by exchanging positions with the hydroxyl ion to result in formation of fluorapatite. Fluoride used locally may inhibit tooth demineralization, one of the mechanism is that fluoride is suspected to inhibit salivary amylase activity.The aim of this research is to exam whether fluoride inhibits salivary amylase activity and at what concentration.Method of this research was experimental research and the design was "The posttest only control group design". The samples were taken from patients with criteria: man or woman, 13-20 years old, in fit condition, no salivary gland disorder, no caries, no gingivitis. Saliva was collected from samples fasted in the night, and asked to brush their teeth without using toothpaste. This experiment used iodium to detect the color reaction. The method also used NaF with several concentrations in saliva.The result of this experiment indicated that almost all groups have a statistically significant differences salivary amylase activity (p<0,05), except between the group without NaF and with 1 mM NaF and 2 mM NaF, betweenl mM NaF and 2 mM NaF, between 2 mM NaF dan 5 mM NaF, between 5 mM NaF and 10 mM NaF (p>0,05).Conclusion of this research found that NaF was found to inhibit the salivary amylase activity when the fluoride concentration was at and above 5 mM.
RELATIONSHIP BETWEEN MENOPAUSE AND WOUND HEALING PROCESS AFTER TOOTH EXTRACTION IN DENTAL CLINIC UNIVERSITY WIJAYA KUSUMA SURABAYA Parmasari, Wahyuni Dyah; Theodora, Theodora; Willianti, Enny
Jurnal Ilmiah Kedokteran Wijaya Kusuma Vol 5, No 1 (2016): Edisi Maret 2016
Publisher : Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Backgrounds : In medicine faculty specially in oral health university of Wijaya Kusuma Surabaya, extracting is the most common cases in clinic. As we know geriatry patients needs this treats too. The newest reports explain that estrogenes affected production of collaagens. Collagens are needed for asselarate wound healing. Menopause process decrease production of estrogen, so it can be influance for collagens output product.Purpose : This experimental to discribe the connection between menopause with clinical wound  healing process after tooth extraction at the Poli Gigi Universitas Wijaya Kusuma Surabaya. Methodes : This experimental use wound healing scale use parameters Tumor (swelling), Rubor (hyperemia) and Dolor (pain) Results : In this study used 20 patients divided two groups, menopause and non menopause group. There was a significant difference between menopause group and non menopause group in the third day and the fifth day after tooth extracted. For geriatry patients need dental care, specially tooth extraction. The complication in this age is delayed wound healing. For woman cases has many degeneration problems, one of this is because oldery ages woman has fisiology prosess menopause periode. Menopause is a regeneration process makes ovarium stops producting ovum. It was effected for maturation ovum and distrubing production of collagens. Collagens have main factors for wound healing process. In this articles, writer tried to connected the relations delayed wound healing in woman that have been in menopause period in case extracted teeth. Conclusion : There is a significant different between wound healing menopause and non menopause. The menopause the process wound healing takes more longer than non menopause.
Pencegahan Karies Gigi Melalui Aplikasi Topikal Fluoride terhadap Siswa-siswi Kelas II SDN Dukuh Kupang V Surabaya Willianti, Enny; Theodora, Theodora; Parmasari, Wahyuni Dyah
Jurnal Abdidas Vol. 5 No. 2 (2024): April, Pages 64 - 96
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/abdidas.v5i2.897

Abstract

Karies dini pada anak banyak terjadi di masa usia sekolah dasar. Salah satu upaya mengurangi karies pada anak dengan cara pencegahan melalui aplikasi fluoride. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk mencegah karies gigi siswa-siswi kelas II SDN Dukuh Kupang V Surabaya dengan pemberian aplikasi fluoride. Bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah dengan memberikan edukasi dalam bentuk penyuluhan tentang cara merawat gigi dan pencegahan karies gigi. Dilanjutkan dengan pemeriksaan gigi untuk melihat karies gigi. Kemudian dilakukan pemberian aplikasi fluoride. Hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah siswa-siswi kelas II SDN Dukuh Kupang V Surabaya memperoleh pengetahuan tentang cara merawat gigi dan pencegahan karies gigi. Pada pemeriksaan gigi didapatkan 26 anak atau sebanyak 32,5% yang terdapat karies gigi. Serta hampir keseluruhan (94,12%) siswa-siswi kelas II SDN Dukuh Kupang V Surabaya mendapatkan aplikasi fluoride dengan baik. Kesimpulan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah telah terlaksana dengan baik upaya pencegahan karies gigi dengan pemberian aplikasi fluoride kepada siswa-siswi kelas II SDN Dukuh Kupang V Surabaya.
Hubungan Lama Kebiasaan Merokok dengan Status Oral Hygiene dan Penyakit Periodontal pada Laki-laki Usia Dewasa Parmasari, Wahyuni Dyah; Tania, Putu Oky Ari; Theodora, Theodora; Willianti, Enny
Sinnun Maxillofacial Journal Vol. 5 No. 02 (2023): Oktober 2023
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/smj.v5i02.115

Abstract

Pendahuluan Pada laki-laki usia dewasa muda kebiasaan merokok sudah menjadi gaya hidup dewasa ini. Efek merokok yang berkepanjangan dapat memperparah kerusakan jaringan periodontal. Status Oral hygiene merupakan salah satu faktor resiko terjadinya penyakit periodontal. Tujuan Penelitian mengetahui pengaruh kebiasaan merokok terhadap status penyakit periodontal dan status oral hygiene pada laki-laki usia dewasa, Bahan dan Metode Distribusi sampel jenis kelamin laki-laki menurut WHO usia dewasa muda yaitu 35-44 tahun, sebanyak 50 responden dan termasuk perokok aktif yaitu mengkonsumsi rokok setiap hari untuk jangka waktu minimal 6 bulan. Status penyakit periodontal dan status oral hygiene dengan acuan Indeks Periodontal dari Ramfyord Hasil Rata-rata status penyakit periodontal dan status oral hygiene perokok menunjukkan hubungan bermakna antara jumlah konsumsi, jenis rokok dan lama kebiasaan merokok dengan status penyakit periodontal (p=0,000), Kesimpulan terdapat hubungan lama kebiasaan merokok dengan status oral hygiene dan penyakit periodontal pada laki-laki usia dewasa.
Penyuluhan Tentang Pencegahan Karies Gigi Dalam Upaya Meningkatkan Status Gizi Anak Usia 6 – 8 Tahun di SDN Putat Jaya I/377 Surabaya Theodora, Theodora; Willianti, Enny; Parmasari, Wahyuni Dyah
Jurnal Abdidas Vol. 5 No. 6 (2024): Desember
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/abdidas.v5i6.1060

Abstract

Karies dini banyak pada anak usia sekolah dasar. Anak-anak yang mengalami karies akan mengalami kesulitan mengunyah dan memiliki masalah pencernaan yang menghambat kemampuan mereka untuk tumbuh secara maksimal. Tujuan diadakan pengabdian masyarakat ini adalah memberikan penyuluhan tentang pentingnya pencegahan karies gigi dalam upaya meningkatkan status gizi pada anak-anak usia 6-8 tahun (siswa-siswi kelas 1 dan 2) di SDN. Putat Jaya I/377 Surabaya. Bentuk kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah dengan memberikan edukasi tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan karies gigi dan status gizi yang meliputi pemeriksaan tinggi badan dan berat badan anak. Hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah siswa memperoleh pengetahuan tentang cara merawat gigi dan pencegahan karies gigi. Hasil pemeriksaan gigi pada 70 anak-anak usia 6-8 tahun  di SDN. Putat Jaya I/377 Surabaya  didapatkan sebagian besar anak mengalami karies, yaitu 59 anak (84,3%  dan 11anak (15,7%) tidak mengalami karies. Sedangkan pada pemeriksaan status gizi didapatkan  46 anak (65,7%) status gizinya baik dan 24 anak (34,3%) mengalami gizi buruk. Kesimpulan dari  pengabdian masyarakat ini adalah telah terlaksana dengan baik kegiatan penyuluhan   tentang pentingnya pencegahan karies gigi dalam upaya meningkatkan status gizi yang dilanjutkan dengan pemeriksaan karies dan status gizi pada anak-anak usia 6-8 tahun di SDN. Putat Jaya I/377 Surabaya.
THE CORRELATION BETWEEN DENTAL MALOCCLUSION TO MIDLINE SHIFT AND BODY POSTURE OF JUNIOR HIGH SCHOOL STUDENTS Parmasari, Wahyuni Dyah; Willianti, Enny; Theodora, Theodora
Indonesian Journal of Dentistry Vol 5, No 1 (2025): February 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/ijd.v5i1.15378

Abstract

Background: The number of teenagers standing up straight according to normal posture is minimal. This results in it becoming a habit, so the body posture is not ideal in adolescence when the growth pattern is still ongoing. Early detection and intervention can help mitigate the impact of these issues on the student’s overall health, function, and quality of life. Methods: The design of this research is a cross-sectional and analytic observation. 70-person respondents were 1st-grade students of Junior High School 56 Surabaya. Outcome: In this study, the p-value obtained, was 0.06, a significant difference between the incidence of malocclusion in midline shift and body posture. Conclusion: There is a correlation between dental malocclusion to midline shift and body posture.
Tingkat Pengetahuan Orang Tua Siswa Pra Sekolah Mengenai Picky Eater serta Pencegahan Rampant Caries dan Maloklusi Parmasari, Wahyuni Dyah; Dewi, Putu Agung Narendra Indria; Cahyani, Nafansya Regita; Willianti, Enny; Theodora, Theodora
Jurnal Pengabdian Masyarakat Kesehatan Gigi FOKGII (JPMKG FOKGII) Vol. 2 No. 1 (2025): Februari 2025
Publisher : Forum Komunikasi Kedokteran Gigi Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada usia pra-sekolah, yaitu antara usia 3-6 tahun merupakan usia yang memerlukan nutrisi yang baik sesuai dengan Angka Kecukupan Gizi (AKG). Perilaku picky-eater adalah salah satu penghambat kualitas asupan anak tidak ideal sesuai AKG. Jika picky-eater anak lebih memilih makanan yang kariogenik, cenderung manis dan pekat maka kemungkinan terjadinya rampant cariesmeningkat. Karies yang tidak segera dirawat akan mengakibatkan gigi sulung tanggal prematur sehingga dapat menimbulkan maloklusi pada usia sekolah. Kunci dalam pengendalian nutrisi anak, adanya peran orang tua yang mendampingi pemberian makanan gizi seimbang. Pengabdian Masyarakat ini bertujuan memberikan pengetahuan dasar mengenai perilaku picky-eater dan akibatnya terhadap insidensi rampant caries dan maloklusi. Penelitian ini sebanyak 160 responden diantaranya 80 orang siswa dan 80 orang tua siswa yang dilaksanakan di TK Darut Taqwa Surabaya. Metode dengan memberikan kuisioner pre-test dan post-testsebanyak 20 pertanyaan kepada 80 orang tua siswa TK. Diantara test diberikan penyuluhan yang dilaksanakan tim pengabdi dan mahasiswa. Hasil didapatkan adanya peningkatan yang signifikan dalam pengetahuan orang tua siswa TK Darut Taqwa Surabaya sebanyak 30% dari 3 topik yaitu picky-eater, rampant caries dan maloklusi.
Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum Sanctum) Terhadap Kesembuhan Gingivitis Theodora, Theodora; Willianti, Enny; Noviana, Ayu Cahyani; Parmasari, Wahyuni Dyah
JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol. 6 No. 1 (2022): JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)
Publisher : LPPM Universitas Hafshawaty Zainul Hasan Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33006/ji-kes.v6i1.407

Abstract

Abstrak Salah satu tanaman herbal yang digunakan sebagai obat tradisional dan bersifat antibakteri adalah daun kemangi (ocimum sanctum) dengan bahan aktif minyak atsiri yang mengandung senyawa 1,8-cineole, b-bisabolene, methyl eugenol. Senyawa ini dapat mengakibatkan kerusakan pada membran sel bakteri sehingga menghambat pertumbuhan bakteri. Salah satu penyakit mulut yang umum terjadi adalah keradangan pada gingiva atau gingivitis. Tanda klinis gingivitis adalah kemerahan, hiperplasi, berkilat dan mudah berdarah. Penyebab utama adalah plak dan kalkulus. Tujuan penelitian ini adalah mempelajari pengaruh pemberian ekstrak daun kemangi (ocimum sanctum) terhadap kesembuhan gingivitis. Jenis penelitian true experiment, dengan rancangan pretest and postest control group design. Populasi sejumlah 450 mahasiswa kepaniteraan klinik Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya dengan besar sampel 36 mahasiswa yang diambil secara acak  dan memenuhi kriteria sampel. Hasil penelitian membuktikan bahwa ada perbedaan yang bermakna Gingival Index antara kelompok yang berkumur dengan larutan ekstrak daun kemangi dan kelompok yang berkumur dengan larutan aquadest. Kelompok yang berkumur dengan ekstrak daun kemangi memiliki selisih penurunan nilai rata-rata Gingival index lebih besar dibanding kelompok yang berkumur dengan aquadest yaitu pada kelompok yang berkumur dengan daun kemangi sebesar 1 dan yang berkumur dengan aquadest sebesar 0. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun kemangi dapat mempengaruhi kesembuhan gingivitis yang ditunjukkan dengan p value 0,000. Kata kunci: ekstrak daun kemangi (ocimum sanctum), gingivitis, gingival index   Abstract Basil (Ocimum sanctum) leaves are one of the herbal plants used as traditional medicine and an antibacterial. Essential oil, which comprises the molecules 1,8-cineole, b-bisabolene, and methyl eugenol, is the active component. These substances can harm bacterial cell membranes because they are soluble in ethanol. Bacterial growth is slowed down as a result. Gingivitis, or gingival inflammation, is one of the more typical dental illnesses. Gingivitis is characterized by redness, hyperplasia, shine, and bleeding easily. Plaque and calculus are the main contributors. This investigation's goal was to learn how basil leaf extract (Ocimum sanctum) supplementation affected gingivitis recovery. With a pretest and posttest control group design, the research is a legitimate experiment. The population is made up of 450 clinical clerks at the Faculty of Medicine, Wijaya Kusuma University, Surabaya, and the sample size was 36 students who were chosen at random and met the sample requirements.The results showed that there was a significant difference in the Gingival Index between the group that rinsed with a solution of basil leaf extract and the group that rinsed with aquadest solution. The group that gargled with basil leaf extract had a difference in the difference in the average value of the Gingival index that was greater than the group that rinsed with distilled water, namely the group that rinsed with basil leaves was 1 and those who rinsed with distilled water was 0. Basil leaf extract had a positive impact on gingivitis recovery with p value 0.000. Keywords: Basil (Ocimum sanctum) leaf extract, gingivitis, gingival index