Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PELATIHAN MANAJEMEN STRESS PADA REMAJA DALAM MENGHADAPI PERMASALAHAN AKADEMIK DI SMAN 1 SLIYEG KABUPATEN INDRAMAYU Nafisah Itsna Hasni; Evi Supriatun; Sari Artauli Lumban Toruan
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat (NADIMAS) Vol 2 No 1 (2023): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat (Nadimas)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (523.993 KB) | DOI: 10.31884/nadimas.v2i1.21

Abstract

Sektor pendidikan selalu dikaitkan dengan faktor pembentuk kualitas sumber daya manusia (SDM) di suatu wilayah/negara. Dalam kaitannya dengan dunia ketenagakerjaan (employment), kualitas pembentukan SDM akan berimplikasi positif terhadap kualitas keperilakuan (behaviour) dan keterampilan (skills). Oleh karena itu, banyak pemangku kebijakan di suatu wilayah/negara memandang bahwa sistem pendidikan (termasuk di dalamnya soal kinerja tenaga pendidik/guru) merupakan aspek vital yang harus dipelihara perkembangannya. Interaksi siswa SMA dengan tuntutan tugas-tugas, keterampilan, dan perilaku menyebabkan siswa menjadi stres. Stres yang dialami siswa disebut dengan stres akademik. Stres akademik disebabkan oleh academic stressor yang muncul dalam proses belajar mengajar atau aktivitas lain yang berhubungan dengan kegiatan belajar, seperti tekanan untuk naik kelas, durasi belajar, kecemasan menghadapi ujian, banyaknya tugas yang harus diselesaikan, nilai yang jelek, birokrasi yang rumit, keputusan menentukan jurusan dan karir, dan manajemen waktu. Minimnya pengetahuan, pengalaman, dan dukungan sosial terhadap kebutuhan psikologis siswa sering membuat siswa kehilangan kemampuan dalam mengatasi masalah-masalah serta kurangnya pengetahuan melakukan problem focused coping atau emotion focused coping daripada menghindar cenderung menunjukkan tingkat kebahagiaan yang tinggi. Sehingga perlunya menunjukkan bahwa individu yang menggunakan strategi coping aktif, baik dalam problem focused coping maupun emotion focused coping, mengalami subjective happiness yang lebih tinggi daripada individu yang menggunakan pendekatan pasif. Oleh sebab itu, program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pelatihan manajemen stress untuk meningkatkan kemampuan siswa SMA Negeri 1 Sliyeg dalam mengatasi stress akademik yang dialami secara lebih adaptif. Kata Kunci: siswa, stress akademik, pelatihan manajemen stres
GAMBARAN TINGKAT PSYCHOLOGICAL DISTRESS MAHASISWA DIII KEPERAWATAN POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU Nafisah Itsna Hasni; Evi Supriatun; Sari Artauli Lumban Toruan
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Indonesia Vol. 2 No. 3 (2022): NOVEMBER : Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Indonesia
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jikki.v2i3.732

Abstract

Mahasiswa dalam rentang usia 18 sampai 22 tahun, dapat dikategorikan sedang dalam masa peralihan dari remaja akhir ke masa dewasa awal. Salah satu ciri masa dewasa awal yaitu individu mengalami perubahan tanggung jawab dari seorang pelajar yang sepenuhnya tergantung pada orang tua menjadi orang dewasa mandiri. Individu mulai menentukan pola hidup baru, memikul tanggung jawab baru, dan membuat komitmen-komitmen baru. Selain itu, dengan memasuki dunia universitas, mahasiswa pun menemui tantangan baru, seperti membuat keputusan secara mandiri mengenai pendidikan mereka, menyesuaikan dengan tuntutan akademik, dan berinteraksi dengan orang-orang yang lebih beragam.
Penerapan Kompresi Dada untuk Mengatasi Kegawatdaruratan di Desa Widasari, Kabupaten Indramayu Bachtiar Efendi; Winani; Gilar Wisnu Hardi; Suci Nurjanah; Sari Artauli Lumban Toruan; Berlian Kusuma Dewi
IKRA-ITH ABDIMAS Vol. 9 No. 3 (2025): Jurnal IKRAITH-ABDIMAS Vol 9 No 3 November 2025
Publisher : Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37817/ikra-ithabdimas.v9i3.5613

Abstract

Desa Widasari, Kecamatan Widasari, Kabupaten Indramayu, merupakan wilayah dengankerentanan tinggi terhadap kecelakaan lalu lintas karena lokasinya berdekatan dengan JalurPantura. Tingginya mobilitas kendaraan dan keterbatasan akses fasilitas kesehatan menyebabkanmasyarakat sering kali menjadi penolong pertama bagi korban kecelakaan. Namun, minimnyapengetahuan dan keterampilan pertolongan pertama, khususnya teknik kompresi dada (chestcompression), menjadi kendala dalam upaya penyelamatan jiwa. Kegiatan pengabdian masyarakatini bertujuan meningkatkan kapasitas masyarakat melalui pelatihan kompresi dada. Metode yangdigunakan mencakup ceramah, diskusi, demonstrasi, dan re-demonstrasi, disertai evaluasi pre-testdan post-test serta praktik langsung menggunakan manekin CPR. Hasil kegiatan menunjukkanpeningkatan signifikan pada aspek pengetahuan, keterampilan, dan kesiapsiagaan. Peserta mampumemahami pentingnya kompresi dada, menjelaskan langkah-langkah prosedural, sertamempraktikkan teknik sesuai standar medis (kedalaman ±5 cm, frekuensi 100–120 kali/menit).Selain itu, pelatihan ini mendorong terbentuknya kader kesehatan desa yang dapat menularkanketerampilan kepada masyarakat lain serta memperkuat kolaborasi sosial antar perangkat desa,kader, dan warga. Secara keseluruhan, program ini berhasil meningkatkan kesiapan masyarakatDesa Widasari dalam merespons kondisi darurat akibat kecelakaan lalu lintas. Pelatihan kompresidada menjadi langkah strategis dalam membangun sistem tanggap darurat berbasis komunitas sertaberkontribusi pada pengurangan risiko kematian di wilayah rawan kecelakaan, khususnya sekitarJalur Pantura.Kata kunci : kompresi dada, pertolongan pertama, kecelakaan lalu lintas, kesiapsiagaan,pengabdian masyarakat