Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search
Journal : Indonesian Trust Nursing Journal

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KECEMASAN PADA PASIEN YANG AKAN MENJALANI TINDAKAN KATETERISASI JANTUNG/ANGIOGRAFI DI RUANG RAWATAN GB 3 RUMAH SAKIT MURNI TEGUH MEDAN Marbun, Nurhayati; Tambunan, Dior Manta
Indonesian Trust Nursing Journal Vol 1 No 1 (2023): Indonesian Trust Nursing Journal
Publisher : Universitas Murni Teguh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37104/itnj.v1i1.128

Abstract

Cardiac catheterization is an invasive diagnostic procedure. Cardiac catheterization is an action that can cause anxiety. The purpose of this study was to determine the factors associated with anxiety in patients undergoing cardiac catheterization. This type of research is descriptive analytic, with total sampling technique and the number of respondents is 40 people. Data analysis used the chi-square test and the Manova test. The results of the study used chi-square found that there was a relationship between anxiety and past experience, education, knowledge, age, and gender, with a p-value <0.005. The Manova test explains that there is a relationship between anxiety and past experience, age and gender with a p-value <0.005. Conversely, there is no relationship between anxiety and education and knowledge with a p-value > 0.005. It is recommended for future researchers to include more samples and add the independent variable family support, because this also affects patient anxiety in undergoing cardiac catheterization. Abstrak Kateterisasi jantung merupakan tindakan prosedur diagnostik invasif, Tindakan kateterisasi jantung merupakan tindakan yang dapat menimbulkan kecemasan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kecemasan pada pasien yang menjalani tindakan kateterisasi jantung. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik, dengan teknik total sampling dan jumlah responden sebanyak 40 orang. Analisa data menggunakan uji chi-square dan uji Manova. Hasil penelitian ini dengan uji chi-square menunjukkan adanya hubungan antara kecemasan dengan pengalaman masa lalu, pendidikan, pengetahuan, usia, dan jenis kelamin, dengan nilai pvalue<0,005. Uji manova menjelaskan bahwa ada hubungan anatara kecemasan dengan pengalaman masa lalu, usia dan jenis kelamin dengan p-value <0,005. Sebaliknya tidak ada hubungan antara kecemasan dengan pendidikan, dan pengetahuan dengan p-value >0,005. Direkomendasi untuk melakukan penelitian lanjutan dengan sampel lebih banyak dan menambahkan variabel dukungan keluarga, karena hal in juga mempengaruhi kecemasan pasien dalam menjalani kateterisasi jantung.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PASIEN DENGAN POST PCI (PERCUTANEOUS CORONARY INTERVENTION) TERHADAP TINGKAT KECEMASAN DI ICU/CVCU MURNI TEGUH MEMORIAL HOSPITAL Sidauruk, Fransiska; Tambunan, Dior Manta
Indonesian Trust Nursing Journal Vol 1 No 2 (2023): Indonesian Trust Nursing Journal
Publisher : Universitas Murni Teguh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37104/itnj.v1i2.158

Abstract

Cardiac catheterization is an invasive diagnostic procedure and is a new innovation that is recognized internationally or a global standard (the best and most accurate technique) as an effort to increase efficiency and effectiveness and detect blockages in the coronary arteries which can cause anxiety. One way that can be done to reduce the level of anxiety in patients who will undergo cardiac catheterization is to provide health education to these patients by paying full attention to the smallest details in caring for the patient. Knowledge can be obtained by providing information through brochures, media, books and health workers. Enough knowledge possessed by a person is able to be better prepared to face the picture of cardiac catheterization. The study aims to determine the relationship between the level of knowledge and the level of anxiety in patients who will undergo cardiac catheterization. This type of research is descriptive correlation, with purposive sampling technique, the number of respondents is 33 people. Data analysis used pearson correlation test. The results of this study found that there was a significant relationship between the level of knowledge and the level of anxiety in patients undergoing cardiac catheterization, with a p-value <0.004. It is recommended to conduct further research with more samples and add family support variables, because this also affects the level of knowledge with the level of anxiety in patients who will undergo cardiac catheterization. Abstrak Kateterisasi jantung merupakan tindakan prosedur diagnostik invasif dan merupakan suatu inovasi baru yang diakui dunia internasional atau global standard (teknik terbaik dan terakurat) sebagai upaya untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas serta mendeteksi adanya sumbatan dipembuluh darah koroner yang dapat menimbulkan kecemasan. Cara yang dapat dilakukan untuk menurunkan tingkat kecemasan pada pasien yang akan menjalani kateterisasi jantung adalah memberikan pendidikan kesehatan pada pasien tersebut dengan mencurahkan perhatian secara penuh dalam hal sekecil kecilnya dalam merawat pasien. Pengetahuan dapat diperoleh dengan adanya informasi melalui brosur, media, buku dan petugas kesehatan. Pengetahuan yang cukup dimiliki seseorang mampu lebih siap menghadapi tindakan kateterisasi jantung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dengan tingkat kecemasan pada pasien yang akan menjalani kateterisasi jantung. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi, dengan teknik purposive sampling, jumlah responden sebanyak 33 orang. Analisa data menggunakan uji korelasi pearson. Hasil penelitian ini didapatkan adanya hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan tingkat kecemasan pada pasien yang akan menjalani kateterisasi jantung, dengan p-value <0,004. Direkomendasi untuk melakukan penelitian lanjutan dengan sampel lebih banyak dan menambahkan variabel dukungan keluarga, karena hal ini juga mempengaruhi tingkat pengetahuan dengan tingkat kecemasan pada pasien yang akan menjalani kateterisasi jantung.
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN DENGAN KANKER KOLON YANG MENJALANI KEMOTERAPI DI RUMAH SAKIT MURNI TEGUH Benedikta Sitanggang, Henny Yolanda; Tambunan, Dior Manta
Indonesian Trust Nursing Journal Vol 1 No 3 (2023): Indonesian Trust Nursing Journal
Publisher : Universitas Murni Teguh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37104/itnj.v1i3.171

Abstract

Side effects that are generally felt by patients include fatigue, hair loss, easy bruising and bleeding, infection, anemia, nausea, vomiting and changes in appetite. And other physical effects, namely on the digestive system (mucositis, stomatitis), anorexia/weight loss, diarrhea, constipation, hearing loss, problems with the heart, nerves, and breathing. This is where the role of the family becomes important because it is difficult for patients who are physically ill and psychologically disturbed to be able to accept the situation logically, the family is expected to be able to think logically so that the patient feels that his presence is still expected by the family. This study aims to determine the relationship between family support and quality of life of colon cancer patients undergoing chemotherapy. Research using correlational analysis research. The population in this study were all colon cancer patients undergoing chemotherapy at Murni Teguh Hospital as many as 250 people and samples were 38 respondents using purposive sampling technique. Family support and quality of life were the instruments using in this study and it is adopted from previous study. The data were analyzed with a chi-square test. The results of the study showed that 20 people (52.6%) had good family support and 22 people (57.9%) had good quality of life. There is a relationship between family support and the quality of life of patients with colon cancer undergoing chemotherapy at Murni Teguh Hospital with a p-value = 0.005. For future researchers, it is suggested adding another variable such factors related to the quality of life among colon cancer patients. Abstrak Efek samping yang umumnya dirasakan pasien diantaranya adalah kelelahan, rambut rontok, mudah memar dan pendarahan, infeksi, anemia, mual muntah dan perubahan nafsu makan. Dan dampak fisik yang lain yaitu pada sistem pencernaan (mukositis, stomatitis), anoreksia/ kehilangan berat badan, diare, konstipasi, gangguan pendengaran, masalah pada jantung, saraf, dan pernapasan. Disinilah peran keluarga menjadi penting karena pasien yang sakit secara fisik dan terganggu secara psikis, sulit di harapkan untuk dapat menerima keadaan secara logis, keluarga diharapkan dapat berfikir secara logis agar pasien merasa kehadirannyapun masih diharapkan oleh keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kualitas hidup pasien dengan kanker kolon yang menjalani kemoterapi. Penelitian menggunakan penelitian analisis korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien kanker kolon yang menjalani kemoterapi di Rumah Sakit Murni Teguh 250 orang dengan jumlah sampel adalah 38 responden menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah dukungan keluarga dan kualitas hidup yang diadopsi dari penelitian sebelumnya. Analisa data menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian, dari dukungan keluarga mayoritas baik sebanyak 20 orang (52,6%) dan kualitas hidup mayoritas baik sebanyak 22 orang (57,9%). Terdapat hubungan dukungan keluarga dengan kualitas hidup pasien dengan kanker kolon yang menjalani kemoterapi di Rumah Sakit Murni Teguh dengan pvalue = 0,005. Bagi peneliti selanjutnya, disarankan menambah variabel lain seperti faktorfaktor yang berhubungan dalam kualitas hidup pasien kanker kolon.
ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN PERCUTANEOUS CORONARY INTERVENTION DAN ANGIOGRAFI DI RUANGAN CATH-LAB MURNI TEGUH MEMORIAL HOSPITAL Ancha, Akti; Tambunan, Dior Manta
Indonesian Trust Nursing Journal Vol 1 No 3 (2023): Indonesian Trust Nursing Journal
Publisher : Universitas Murni Teguh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37104/itnj.v1i3.173

Abstract

Health services in hospitals as the front line play a very high role in the satisfaction received by patients, as well as PCI and angiography services. The level of satisfaction can be identified based on the dimensions of tangible, responsiveness, reliability, assurance, and empathy. The purpose of this study is to analyze the level of patient satisfaction with PCI and angiography services. This research method is quantitative research with a descriptive design using a cross sectional approach. The research was conducted in the Murni Teguh Memorial Hospital Cath-Lab Room. Total population of 162 patients and samples were 62 respondents using accidental sampling technique. The data used are primary data and secondary data. The analysis was carried out in a univariate manner presented in the frequency distribution table. This study shows that patient satisfaction based on tangible (physical evidence) of PCI and Angiography services in the Murni Teguh Memorial Hospital Cath-Lab unit is mostly in the satisfied category (56.5%), based on responsiveness (responsiveness) the category feels satisfied (67.7%), based on reliability in the satisfied category (69.4%), based on assurance in the satisfied category (64.5%), based on empathy in the satisfied category (58.1 %). Overall, the level of patient satisfaction with PCI and Angiography services in the Murni Teguh Memorial Hospital Cath-Lab Room, the majority were satisfied (85.5%), a small portion were quite satisfied (14.5%). It is concluded that patients are satisfied with PCI and angiography services in the Murni Teguh Memorial Hospital Cathlab Room based on tangible, responsiveness, reliability, assurance, and empathy. It is recommended for future researchers to add variables to the factors related to the level of patient satisfaction with nurse services. Abstrak Pelayanan kesehatan di rumah sakit sebagai lini terdepan berperan sangat tinggi atas kepuasan yang diterima oleh pasien, demikian juga pada pelayanan PCI dan angiografi. Tingkat kepuasan dapat diidentifikasi berdasarkan dimensi tangible, responsiveness, reliability, assurance, dan empathy. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan PCI dan angiografi. Metode penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif menggunakan pendekatan Cross Sectional. Penelitian dilakukan di Ruangan Cathlab Murni Teguh Memorial Hospital. Jumlah populasi sebanyak 162 pasien dan sampel diperoleh sebanyak 62 orang. Penarikan sampel secara accidental sampling. Data yang digunakan data primer dan data sekunder. Analisis dilakukan secara univariat yang disajikan dalam tabel distribusi frekuensi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepuasan pasien berdasarkan tangible (bukti fisik) terhadap pelayanan PCI dan Angiografi di Ruangan Cath-Lab Murni Teguh Memorial Hospital sebagian besar pada kategori merasa puas (56,5%), berdasarkan responsiveness (daya tanggap) kategori merasa puas (67,7%), berdasarkan reliability (kehandalan) pada kategori puas (69,4%), berdasarkan assurance (jaminan) pada kategori merasa puas (64,5%), berdasarkan empathy (empati) kategori merasa puas (58,1%). Secara keseluruhan, tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan PCI dan Angiografi di Ruangan Cath-Lab Murni Teguh Memorial Hospital, sebagian besar merasa puas (85,5%), sebagian kecil cukup puas (14,5%). Maka dapat disimpulkan bahwa pasien puas terhadap pelayanan PCI dan angiografi di Ruangan Cathlab Murni Teguh Memorial Hospital berdasarkan tangible, responsiveness, reliability, assurance, dan empathy. Maka disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk menambahkan variabel faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan perawat di Ruangan Cathlab Murni Teguh Memorial Hospital
EFEKTIVITAS METODE 2S (SWADDLING DAN SUCKING) TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA BAYI SETELAH IMUNISASI HB0 DI PRAKTEK MANDIRI BIDAN MEDAN Sinaga, Eskatogi Ro Ito; Tambunan, Dior Manta
Indonesian Trust Nursing Journal Vol 2 No 1 (2024): Indonesian Trust Nursing Journal
Publisher : Universitas Murni Teguh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37104/itnj.v2i1.210

Abstract

Neonatus lebih rentan terhadap infeksi karena sistem imun imatur dan belum berfungsi optimal untuk melindungi tubuhnya dari penyakit. Upaya melindungi anak dari virus dan penyakit adalah Imunisasi. Imunisasi merupakan suatu cara untuk meningkatkan kekebalan tubuh secara aktif terhadap suatu antigen, sehingga bila terpajan terhadap antigen tersebut di masa mendatang, tidak terjadi penyakit. Bayi mengalami nyeri saat pemberian imunisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengindetifikasi Efektivitas Metode 2S (Swaddling dan Sucking) Terhadap Penurunan Nyeri Pada Bayi Setelah Imunisasi HB0. Metode penelitian adalah quasy experimental dengan pretest-posttest design with 3 groups sebagai 3 kelompok perlakuan. Jumlah sampel adalah 45 bayi dan memiliki 15 bayi per kelompok dengan menggunakan teknik total sampling. Instrumen penelitian menggunakan Neonatal Pain Scale (NIPS). Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh antara Metode Swaddling, Sucking, serta Gabungan Swaddling dan Sucking terhadap penurunan nyeri pada bayi setelah imunisasi HB0, p-value = 0,00 (<0,05) dengan menggunakan uji Wilcoxon. Sementara terdapat juga perbedaan antara Metode Swaddling, Sucking, serta Gabungan Swaddling dan Sucking terhadap penurunan nyeri pada bayi setelah imunisasi HB0, p-value = 0,00 (<0,05) dengan menggunakan uji Independent T. Kesimpulan penelitian ini bahwa ketiga Metode Swaddling, Sucking, serta Gabungan Swaddling dan Sucking menunujukkan tidak ada yang lebih baik dari yang lainnya. Direkomendasikan pada peneliti selanjutnya untuk menambah variabel durasi menangis bayi saat dilakukan imunisasi HB0.
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEJADIAN TEMPER TANTRUM PADA ANAK PRA SEKOLAH DI PAUD SERBA CERIA SERDANG BEDAGAI Wulandari, Pinki; Tambunan, Dior Manta
Indonesian Trust Nursing Journal Vol 2 No 1 (2024): Indonesian Trust Nursing Journal
Publisher : Universitas Murni Teguh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37104/itnj.v2i1.216

Abstract

Temper tantrum adalah perilaku umum pada anak pra-sekolah, ditandai oleh ekspresi emosi berlebihan dan perilaku tak terkendali, muncul akibat frustrasi dan kemarahan anak. Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi hubungan antara pola asuh orang tua dengan kejadian temper tantrum pada anak pra-sekolah di PAUD Serba Ceria, Serdang Bedagai. Meode penelitian adalah kuantitatif dengan jenis penelitian survei cross-sectional. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling, sehingga jumlah responden yang diambil adalah sebanyak 39 orang. Instrumen dalam penelitian ini berupa kuesioner pola asuh orang tua dan temper tantrum yang diadopsi dari penelitian sebelumnya yang telah diuji validitas dan reliabilitas oleh peneliti sebelumnya. Analisis data dilakukan dengan Korelasi Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas pola asuh orang tua adalah baik sejumlah 34 responden (87,2%) dan mayoritas kejadian temper tantrum pada anak prasekolah adalah baik (84,6%). Penelitian ini menunjukkan adanya hubungan signifikan (Sig. = 0,002 < 0,05) antara pola asuh orang tua dengan krjadian temper tantrum. Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan pola asuh yang baik dari orang tua berkaitan positif dengan peningkatan kejadian temper tantrum pada anak prasekolah, maka diperlukan pendekatan pola asuh yang baik untuk mengurangi temper tantrum pada anak pra-sekolah. Direkomendasikan untuk peneliti selanjutnya untuk menambahkan variabel dinamika keluarga, gaya komunikasi, atau pengaruh budaya.
EFEKTIVITAS SPONGE DAN CONVENTIONAL TUB BATH TERHADAP TANDA-TANDA VITAL DAN SKALA NYERI PADA BAYI BARU LAHIR DI RUMAH SAKIT MURNI TEGUH CILEDUG Kurniandri, Nirka; Tambunan, Dior Manta
Indonesian Trust Nursing Journal Vol 2 No 1 (2024): Indonesian Trust Nursing Journal
Publisher : Universitas Murni Teguh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37104/itnj.v2i1.217

Abstract

Memandikan adalah salah satu kegiatan sehari-hari yang bertujuan untuk membersihkan dan melindungi lapisan luar tubuh, selain merangsang sirkulasi umum kulit dan memberikan rasa nyaman dan kesejahteraan. Metode memandikan pada bayi baru lahir yang sering dilakukan, antara lain: sponge bath, dan conventional tub bath, serta kombinasi keduanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan Efektivitas Sponge dan Conventional Tub Bath Terhadap Tanda-Tanda Vital dan Skala Nyeri Pada Bayi Baru Lahir di Rumah Sakit Murni Teguh Ciledug. Metode penelitian ini menggunakan two group comparison pretest posttest design. Instrumen untuk tanda-tanda vital menggunakan lembar observasi dan alatnya sudah dikaliberasikan sebelum digunakan. Instrumen untuk skala nyeri menggunakan Neonatal Infant Pain Scale (NIPS). Jumlah sampel yang digunakan yaitu 32 responden bayi baru lahir dengan teknik total sampling. Hasil penelitian ini menggunakan Paired T dan Independent sample T-Test. Temuan menunjukkan bahwa kelompok sponge bath, ada pengaruh sponge bath terhadap skala nyeri dan suhu tubuh setelah posttest 10 menit nilai p-value <0,05. Tetapi tidak terdapat pengaruh sponge bath terhadap laju pernafasan dan saturasi oksigen setelah posttest 10 menit nilai p-value >0,05. Sementara untuk kelompok conventional tub bath, terdapat pengaruh yang signifikan terhadap skala nyeri, suhu tubuh, denyut jantung, dan laju pernafasan setelah posttest 10 menit nilai p-value <0,05. Tetapi tidak terdapat pengaruh conventional tub bath terhadap saturasi oksigen setelah posttest 10 menit nilai p-value >0,05. Ada perbedaan signifikan terhadap skala nyeri, suhu tubuh, denyut jantung, dan saturasi oksigen dengan p-value <0,05 sesudah 10 menit dilakukan intervensi metode sponge dan conventional tub bath. Sementara tidak ada perbedaan sponge bath dan conventional tub bath terhadap laju pernafasan dengan p-value >0,05 sesudah 10 menit dilakukan intervensi metode sponge dan conventional tub bath. Maka dapat disimpulkan bahwa tidajk ada dari kedua tindakan lebih efektif dari yang lainnya. Direkomendasikan untuk peneliti selanjutnya untuk menambahkan variabel durasi menangis dengan menggunakan metode sponge dan conventional tub bath.
PENGARUH TERAPI BERMAIN JENGA TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA ANAK PRASEKOLAH (4-6 TAHUN) AKIBAT HOSPITALISASI DI RUMAH SAKIT MURNI TEGUH CILEDUG Perdana, Rizky Gilang; Tambunan, Dior Manta
Indonesian Trust Nursing Journal Vol 2 No 1 (2024): Indonesian Trust Nursing Journal
Publisher : Universitas Murni Teguh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37104/itnj.v2i1.219

Abstract

Beberapa anak usia prasekolah yang menjalani hospitalisasi menunjukkan reaksi kecemasan. Salah satu bentuk kegiatan yang dapat dilakukan untuk menurunkan kecemasan yaitu melalui kegiatan terapi bermain. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh terapi bermain Jenga terhadap tingkat kecemasan pada anak pra sekolah akibat hospitalisasi. Metode penelitian ini adalah penelitian Kuantitatif yang menggunakan jenis penelitian quasi eksprimental dengan desain pretest-posttest desain dengan kelompok kontrol. Instrumen pengukuran kecemasan anak menggunakan kuesioner Spence Children Anxiety Scale dan yang diisi orang tua. Sampel penelitian berjumlah 40 anak terbagi dalam kelompok kontrol dan intervensi. Analisis untuk melihat pengaruh antara kedua variabel menggunakan Paired T-Test Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh penggunaan terapi bermain Jenga terhadap kecemasan anak akibat hospitalisasi dengan p-value = 0,033. Penggunaan terapi bermain Jenga dapat digunakan sebagai upaya untuk menurunkan kecemasan anak akibat hospitalisasi. Direkomendasikan menambahkan terapi pembandingnya adalah terapi intervensi bermain lainnya.
Hubungan Komunikasi Orangtua Dengan Temper Tantrum Pada Anak Usia 3-6 Tahun Di Paud Yabes Medan Deli Ndraha, Nurhartati; Tambunan, Dior Manta
Indonesian Trust Nursing Journal Vol 2 No 2 (2024): Indonesian Trust Nursing Journal
Publisher : Universitas Murni Teguh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37104/itnj.v2i2.251

Abstract

Temper tantrums are behaviour that often occurs in pre-school children, characterized by excessive emotional outbursts and behaviour due to anger and frustration in children with clinical symptoms of stubbornness, defiance, defiance, resistance, rebellion, anger, harsh words, crying, screaming, shouting, rolling around, kicking, biting, banging your head against the wall, pulling your hair, hitting, throwing things, and throwing your body on the floor. This study aims to identify the relationship between parental communication and temper tantrums in children aged 3-6 years at Paud Yabes Medan Deli. The research method is quantitative with a Cross Sectional Survey using a questionnaire sheet adopted from previous researchers. The sampling technique in this research was Total Sampling. The population in this study was 50 pre-school children aged 3-6 years. Bivariate data analysis used the chi-square test. The results of the research showed that parental communication was in the good category as many as 40 respondents (80%), temper tantrums in children aged 3-6 years were in the good category as many as 40 respondents (80%), and obtained a p-value = 0.004 (α <0, 05), which means that there is a significant relationship between parental communication and temper tantrums in children aged 3-6 years at Paud Yabes Medan Deli. It can be concluded that there is a relationship between parental communication and temper tantrums in children aged 3-6 years. It is recommended for future researchers to add variables for the level of parental knowledge, emotional intelligence of parents, family dynamics, communication style and cultural influences on temper tantrums in children aged 3-6 years. Abstrak Temper tantrum adalah perilaku yang sering terjadi pada usia anak pra sekolah ditandai dengan luapan emosi dan perilaku yang berlebihan akibat kemarahan dan kondisi frustasi anak dengan gejala klinis sikap keras kepala, menentang, membangkang, melawan, memberontak, marah, berkata-kata kasar, menangis, menjerit, berteriak, berguling-guling, menendang, menggigit, membenturkan kepala ke tembok, menarik rambut, memukul, melempar barang, dan membantingkan badan ke lantai. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan komunikasi orang tua dengan temper tantrum pada anak 3-6 tahun di Paud Yabes Medan Deli. Metode penelitian adalah kuantitatif dengan Survei Cross Sectional menggunakan lembar kuesioner yang diadopsi dari peneliti sebelumnya. Tehnik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah Total Sampling. Jumlah Populasi dalam penelitian ini adalah dengan jumlah 50 anak usia pra sekolah 3-6 tahun. Analisa data bivariat menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan komunikasi orang tua dengan kategori baik sebanyak 40 responden (80%), temper tantrum pada anak usia 3-6 tahun dengan kategori baik sebanyak 40 responden (80%), dan didapatkan nilai p-value = 0,004 (α <0,05), yang berarti bahwa ada hubungan yang signifikan antara komunikasi orang tua dengan temper tantrum pada anak usia 3-6 tahun di Paud Yabes Medan Deli. Maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan komunikasi orang tua dengan temper tantrum pada anak usia 3-6 tahun. Direkomendasikan pada peneliti selanjutnya untuk menambahkan variabel tingkat pengetahuan orang tua, kecerdasan emosioanl orang tua, dinamika keluarga, gaya komunikasi dan pengaruh budaya tingkat dengan temper tantrum pada anak usia 3-6 tahun.
Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Temper Tantrum Pada Anak Usia 5-6 Tahun Di RA/TK Madinatussalam Dusun XIII Sei Rotan Percut Sei Tuan Fitria, Annisa; Tambunan, Dior Manta
Indonesian Trust Nursing Journal Vol 2 No 2 (2024): Indonesian Trust Nursing Journal
Publisher : Universitas Murni Teguh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37104/itnj.v2i2.259

Abstract

Temper Tantrums are children’s behavior that expresses their emotions by shouting, crying, screaming, rolling on the floor, hitting, kicking, and throwing objects. This happens because of several factors and the child's inability to accept the condition. The purpose of this study was to determine the factors related to temper tantrums in children aged 5-6 years at RA/TK Madinatussalam Dusun XIII Sei Rotan Percut Sei Tuan District. The sample in this study amounted to 71 respondents with total sampling technique. Data analysis used the Chi-Square and the Manova test. The results of this study with the Chi-Square test showed a relationship between maternal parenting patterns, maternal communication patterns and maternal knowledge levels with temper tantrums as indicated by a p-value <0.05, and there was no relationship between maternal occupation with temper tantrums as indicated by a p-value >0.05. The Manova test explains that there is a relationship between maternal parenting patterns, communication patterns and knowledge levels with temper tantrums as indicated by a p-value <0.05. On the other hand, there is no relationship between mother's occupation with temper tantrums as indicated by p-value > 0.05. It is recommended to conduct further research with a larger sample size and add the father's role variable. Temper Tantrum merupakan perilaku anak yang mengekspresikan emosinya dengan cara seperti berteriak, menangis, menjerit, berguling di lantai, memukul, menendang, dan melempar benda-benda. Hal ini terjadi karena beberapa faktor serta ketidakmampuan anak dalam menerima kondisi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor – faktor yang berhubungan dengan temper tantrum pada anak usia 5-6 tahun di RA/TK Madinatussalam Dusun XIII Sei Rotan Percut Sei Tuan. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 71 responden, teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Total Sampling. Analisa data menggunakan uji Chi-Square dan uji Manova. Hasil penelitian ini dengan uji Chi-Square menunjukkan adanya hubungan pola asuh ibu, pola komunikasi ibu dan tingkat pengetahuan ibu dengan temper tantrum yang ditunjukkan melalui nilai p-value < 0,05, dan tidak terdapat hubungan pekerjaan ibu dengan temper tantrum yang ditunjukkan melalui nilai p-value > 0,05. Uji manova menjelaskan bahwa ada hubungan antara pola asuh ibu, pola komunikasi dan tingkat pengetahuan dengan temper tantrum yang ditunjukkan melalui p-value < 0,05. Sebaliknya tidak ada hubungan antara pekerjaan ibu dengan temper tantrum yang ditunjukkan melalui p-value > 0,05. Direkomendasikan untuk melakukan penelitian lanjutan dengan jumlah sampel lebih banyak dan menambahkan variabel peran ayah, karena hal ini juga mempengaruhi temper tantrum pada anak.