Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Problematika Guru dalam Menerapkan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) Kelas IV SDN Purwosari Baru 1 Annisa, Dwi Nur; Agustina, Rahidatul Laila; Noormaliah, Noormaliah; Lismayanti, Heppy; Rafiah, Hajjah
ALACRITY : Journal of Education Volume 4 Issue 2 Juni 2024
Publisher : LPPPI Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52121/alacrity.v4i2.389

Abstract

Projek penguatan profil pelajar pancasila (P5) bertujuan untuk mengembangkan pelajar pancasila yang berperilaku sesuai dengan prinsip-prinsip pancasila, yaitu beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, berkebhinekaan global, gotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif. Projek P5 memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar melalui teman, guru, dan diri sendiri untuk memperluas pengetahuan, keterampilan, dan sikap mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan problematika guru dalam menerapkan projek penguatan profil pelajar pancasila (P5) di kelas IV SDN Purwosari Baru 1. Berdasarkan hasil penelitian yang di lakukan di temukan bahwa guru kelas IV SDN Purwosari Baru 1 masih mengalami berbagai permasalahan terkait penerapan projek penguatan profil pelajar pancasila. Jenis penelitian pada penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV yang berjumah 10 orang. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data, dan menyimpulkan hasil. Pengujian keabsahan data pada penelitian ini menggunakan triangulasi sumber. Hasil penelitian didapatkan bahwa kesulitan guru dalam menerapkan projek P5 yaitu kesulitan dalam: (1) merancang topik projek P5, (2) memanfaatkan sarana dan prasarana, (3) mengalokasikan waktu, dan (4) merancang modul projek. Kesulitan guru dalam menerapkan projek P5 ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain: (1) belum adanya guru penggerak, (2) kesulitan mengakses PMM, (3) kurangnya pelatihan untuk guru, dan (4) Kurangnya fasilitator (guru pendamping).
Kesulitan Belajar Siswa SD Berdasarkan Indikator Watson Pada Pembelajaran IPAS Di Kurikulum Merdeka Agustina, Rahidatul Laila; Rafiah, Hajjah; Maulana, Fujianor
JUPEIS : Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial Vol. 4 No. 2 (2025): JUPEIS: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial
Publisher : Jompa Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57218/jupeis.Vol4.Iss2.1526

Abstract

Berdasarkan studi pendahuluan ditemukan bahwa penggabungan IPA dan IPS menjadi IPAS tidak sepenuhnya memudahkan siswa dalam memahami mata pelajaran tersebut dan malah terjadi beberapa kesulitan. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan  kesulitan belajar yang dialami oleh siswa berdasarkan indikator Watson pada pembelajaran IPAS di Kurikulum Merdeka. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis deskriptif. Subjek penelitian ini adalah guru kelas IV dan 29 orang siswa kelas IV SDN Pelambuan 1.  Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Temuan penelitian ini ada 7 karakteristik kesulitan belajar siswa yang muncul pada pembelajaran IPAS Kurikulum Merdeka yaitu sebagai berikut. 1) Siswa kurang memahami materi IPAS karena tidak menggunakan media pembelajaran (perception);2) kurang konsentrasi, kadang bicara atau bermain dengan teman (attention);3) kurang fokus sehingga lupa pembelajaran sebelumnya (memory); 4) bingung membangun pemahaman baru atau membuat kesimpulan sendiri karena mereka fokus pada bagaimana bisa menjawab soal, bukan memahmi materi (metacognition); 5) tidak atau lambat merespon pertanyaan guru (processing speeds; 6) beberapa tidak mau bertanya karena malu (language); dan 7) beberapa hasil ulangan tidak mencapai KKM (academic). Adapun untuk indikator social tidak ditemukan kesulitan pada siswa karena mereka dapat bekerja sama dengan baik ketika mengerjakan soal kelompok.
Edukasi Pembelajaran Berdiferensiasi pada Kurikulum Merdeka di SDN Telaga Biru 1 Banjarmasin Rafiah, Hajjah; Laila Agustina, Rahidatul
JURNAL ABDIMAS MADUMA Vol. 4 No. 1 (2025): April, 2025
Publisher : English Lecturers and Teachers Association (ELTA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52622/jam.v4i1.408

Abstract

Implementasi pembelajaran berdiferensiasi pada Kurikulum Merdeka di SDN Telaga Biru 1 Banjarmasin masih memiliki kendala yaitu minimnya pengetahuan guru tentang pembelajaran berdiferensiasi sehingga mengalami kesulitan dalam pembuatan modul ajar dan rubrik penilaian sesuai standarisasi kurikulum. Selain itu, guru juga masih kesulitan dalam memilih metode atau strategi pembelajaran yang tepat untuk mengakomodasi karakateristik siswa yang beragam. Oleh karena itu, diperlukan adanya edukasi terkait implementasi pembelajaran berdiferensiasi pada kurikulum merdeka sehingga guru dapat melaksanakan dan menyesuaikan proses pembelajaran berdiferensiasi di kelas sesuai kebutuhan belajar masing-masing siswa. Kegiatan dilaksanakan dengan tiga tahapan yaitu sosialisasi, pendampingan, dan refleksi. Ketercapaian tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilihat berdasarkan (1) tingkat pemahaman guru; (2) perubahan persepsi guru; dan (3) rencana tidak lanjut dan implementasi dari guru. Hasil yang diperoleh pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini yaitu seluruh guru memahami tentang implementasi pembelajaran berdiferensiasi pada kegiatan belajar mengajar di kelas. Berdasarkan observasi kelompok, ditemukan bahwa guru sudah dapat menyusun perangkat pembelajaran berdiferensiasi khususnya dalam memilih dan menerapkan model dan strategi pembelajaran berdiferensiasi yang sesuai dengan kondisi kelas masing-masing termasuk membuat rubrik penilaian pembelajaran berdiferensiasi. Hasiil wawancara dengan para guru juga diperoleh adanya umpan balik positif yaitu berapa perasaan puas dan senang dengan kegiatan edukasi ini. Hasil diskusi bersama pada tahap refleksi dengan para guru diperoleh adanya komitmen bersama untuk dapat menerapkan pembelajaran berdiferensiasi di kelas masing-masing.
Problematika Guru dalam Menerapkan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) Kelas IV SDN Purwosari Baru 1 Annisa, Dwi Nur; Agustina, Rahidatul Laila; Noormaliah, Noormaliah; Lismayanti, Heppy; Rafiah, Hajjah
ALACRITY : Journal of Education Volume 4 Issue 2 Juni 2024
Publisher : LPPPI Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52121/alacrity.v4i2.389

Abstract

Projek penguatan profil pelajar pancasila (P5) bertujuan untuk mengembangkan pelajar pancasila yang berperilaku sesuai dengan prinsip-prinsip pancasila, yaitu beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, berkebhinekaan global, gotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif. Projek P5 memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar melalui teman, guru, dan diri sendiri untuk memperluas pengetahuan, keterampilan, dan sikap mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan problematika guru dalam menerapkan projek penguatan profil pelajar pancasila (P5) di kelas IV SDN Purwosari Baru 1. Berdasarkan hasil penelitian yang di lakukan di temukan bahwa guru kelas IV SDN Purwosari Baru 1 masih mengalami berbagai permasalahan terkait penerapan projek penguatan profil pelajar pancasila. Jenis penelitian pada penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV yang berjumah 10 orang. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data, dan menyimpulkan hasil. Pengujian keabsahan data pada penelitian ini menggunakan triangulasi sumber. Hasil penelitian didapatkan bahwa kesulitan guru dalam menerapkan projek P5 yaitu kesulitan dalam: (1) merancang topik projek P5, (2) memanfaatkan sarana dan prasarana, (3) mengalokasikan waktu, dan (4) merancang modul projek. Kesulitan guru dalam menerapkan projek P5 ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain: (1) belum adanya guru penggerak, (2) kesulitan mengakses PMM, (3) kurangnya pelatihan untuk guru, dan (4) Kurangnya fasilitator (guru pendamping).