Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PRONOMINA DAN KOHESI LEKSIKAL DALAM CERITA “BATU BALLAH BATU BETANGKUP” (CERITA RAKYAT KABUPATENSAMBAS) KALIMANTAN BARAT Kusnita, Sri
Jurnal Pendidikan Bahasa Vol 3, No 2 (2014): Jurnal Pendidikan Bahasa
Publisher : IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.562 KB) | DOI: 10.31571/bahasa.v3i2.169

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pronomina dan kohesi leksikal dalam cerita “ Batu Ballah Batu Betangkup”. Penelitian ini adalah penelitian  kualitatif merupakan penelitian yang memberikan penjelasan paling rendahmengenai gejala yang diteliti jika dibandingkan dengan penelitian-penelitian jenis lain karena penelitian ini tidak berusaha untuk mengetahui sebab akibat, melainkan hanya menghasilkan keterangan yang menggambarkan ciri-ciri gejala saja.Hasil (spasi)penelitian ini yaitu mendeskripsikan jenispronomina dan kohesi leksikal  yang digunakan dalam cerita “Batu Ballah Batu Betangkup”adalah sebagai berikut: (1) jenis pronomina  yang terdapat dalam cerita “Batu Ballah Batu Betangkup” , yaitu (a) (cekselanjutnya) pronomina persona pertama yang ditandai dengan pemakaian kata ganti aku, dan -ku, b) Pronomina persona pertama jamak yang ditandai dengan kata ganti kamu,c) pronomina ketiga tunggal ditandai dengan pemakian kata ganti ia, dia,-nya, d) pronomina ketiga jamak menggunakan kata ganti mereka. (2) Pronomina petunjuk umum ditandai dengan kata ganti ini dan itu, b) pronomina ikhwal ditandai dengan kata demikian. 2)Jenis kohesi leksikal yang digunakan dalam cerita “Batu Ballah Batu Betangkup” yaitu repetisi atau pengulangan. Kata Kunci: Pronomina, Kohesi Leksikal, Batu Ballah Batu Betangkup
Pengembangan Cerita Rakyat Melayu dalam Bentuk E-Book sebagai Upaya Meningkatkan Literasi Digital Uli, Indriyana; Kusnita, Sri; Yuniarti, Netti
JP-BSI (Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia) Vol 8, No 2 (2023): VOLUME 8 NUMBER 2 SEPTEMBER 2023
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26737/jp-bsi.v8i2.4046

Abstract

This research aims to develop reading materials in the form of e-books that can help in improving the digital literacy movement in universities. The e-book used for this research is a collection of Malay folklore in Mempawah Regency. This research is a type of development research known as Research and Development or R and D. This research uses a development model in the form of the Alensi and Trollip models. The population in this study was students of the Indonesian Language and Literature Education study program IKIP PGRI Pontianak. The sample in this study was 2nd semester students of the IKIP PGRI Pontianak Indonesian Education study program. Data analysis techniques in this study are in the form of validity and student response in an effort to increase digital literacy. This research produced Malay folklore in Mempawah regency in the form of an e-book as an effort to improve digital literacy in students of the Indonesian language and literature education study program. The development of Malay folklore in Mempawah Regency in the form of e-books as an effort to improve digital literacy in students of the Indonesian Language and Literature Education Study Program IKIP PGRI Pontianak achieved very valid and very effective criteria as an effort to increase student digital literacy.
PELATIHAN PENULISAN SASTRA LISAN PESISIR DI SANGGAR PATIH GUMANTAR KABUPATEN MEMPAWAH Kusnita, Sri; Uli, Indriyana; Yuniarti, Netti; Lizawati, Lizawati; Sulastriana, Elva
GERVASI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 8 No. 1 (2024): GERVASI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/gervasi.v8i1.6481

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan di Sanggar Patih Gumantar Kabupaten Mempawah Provinsi Kalimantan Barat. Tujuan kegiatan untuk meningkatkan minta menuliskan kembali sastra lisan pesisir khususnya cerita rakyat yang ada di masyarakat Kabupaten Mempawah. Hal tesebut dilakukan  sebagai upaya untuk pelestarian cerita rakyat Kabupaten Mempawah. Metode pelaksanaan pada kegiatan dilaksanakan melalui 3 tahapan.Tahapan pertama, adalah tahap persiapan yaitu, menganalisis permasalahan yang ada. Tahapan kedua adalah pelaksanaan program dan ketiga adalah tahapan evaluasi dilakukan untuk melihat ketercapaian target pengabdian. Jumlah peserta kegiatan berjumlah 30 peserta merupakan anggota sanggar. Pelaksana kegiatan berjumlah 5 orang. Adapun hasil pelaksanaan kegiatan berupa 92% peserta memiliki minat untuk menulis karya sastra, 76% peserta merasa mudah dalam mengembangkan ide cerita, 90% peserta menyatakan mengetahui cerita rakyat di Kabupaten Mempawah dan 94% peserta menilai bahwa pelatihan yang dilakukan sudah efektif.
PESAN EKOLOGIS DALAM NOVEL NGAYAU (MISTERI MANUSIA KEPALA MERAH CHEU FUNG THEU) KARYA MASRI SAREB PUTRA DAN M.S GUMELAR PENDEKATAN EKOKRITIK Sulastriana, Elva; Yuniarti, Netti; Kusnita, Sri
Jurnal Pendidikan Bahasa Vol. 14 No. 1 (2025): Jurnal Pendidikan Bahasa
Publisher : IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/bahasa.v14i1.9115

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pesan ekologis dalam novel Ngayau (Misteri Manusia Kepala Merah Cheu Fung Theu) Karya Masri Sareb Putra dan M.S. Gamelar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan analisis isi (content analisis) ekokritik. Data dan sumber data dalam penelitian ini adalah kutipan teks yang terdapat dalam novel Ngayau karya Cheu Fung Theu yang diterbitkan di Tanggerang, Banten pada tahun 2014 oleh Entertainment Essence Center yang terdiri dari 368 halaman. Hasil penelitian yaitu berupa penggambaran lanskap alam yang kontras antara keindahan dan kerusakan, interaksi kompleks antara manusia dan lingkungan, serta peringatan mendalam tentang degradasi lingkungan dan hilangnya kearifan lokal. Novel ini berfungsi sebagai alat kritik sosial terhadap eksploitasi alam yang merajalela di Kalimantan Barat. Dengan demikian, Ngayau dapat dianggap sebagai ekokritis yang mengajak pembaca untuk merenungkan kembali hubungan mereka dengan alam dan pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem.
PENGEMBANGAN APLIKASI SINTANG DICTIONARY SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN APRESIASI BAHASA DAN BUDAYA Rahmat, Dede; Kusnita, Sri; Herlina, Herlina
VOX EDUKASI: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan Vol 16, No 2 (2025): NOPEMBER
Publisher : STKIP Persada Khatulistiwa Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31932/ve.v16i2.5197

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan mengembangkan aplikasi Sintang Dictionary (SINDI) sebagai kamus digital dan media pembelajaran kosakata bahasa dialek Melayu Sintang pada mata kuliah Apresiasi Bahasa dan Budaya di STKIP Persada Khatulistiwa Sintang. Metode yang digunakan adalah Research and Development (R&D) dengan model ADDIE yang meliputi tahap analisis, perancangan, pengembangan, implementasi, dan evaluasi. Tahap analisis dilakukan untuk mengidentifikasi kebutuhan mahasiswa, karakteristik pengguna, serta sarana dan prasarana pembelajaran. Tahap perancangan mencakup penyusunan desain antarmuka dan instrumen penelitian. Tahap pengembangan menghasilkan prototipe aplikasi yang divalidasi oleh tiga validator ahli (ahli bahasa, ahli materi, dan ahli media). Tahap implementasi dilakukan pada 19 mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia melalui uji coba penggunaan aplikasi. Evaluasi dilakukan menggunakan angket validasi ahli dan kuesioner respon mahasiswa untuk menilai kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan produk. Hasil validasi menunjukkan tingkat kevalidan aspek bahasa 98% dan 96%, materi 92,5%, serta media 95% dan 90%, seluruhnya berkategori sangat valid. Hasil uji efektivitas menunjukkan peningkatan minat belajar mahasiswa sebesar 94,21% dan pemahaman terhadap kosakata bahasa Melayu Sintang sebesar 97,05%, dengan rata-rata keefektifan keseluruhan sebesar 96,37% yang termasuk kategori sangat efektif. Dengan demikian, Sintang Dictionary (SINDI) dinyatakan layak digunakan sebagai kamus digital yang adaptif, interaktif, dan relevan dalam meningkatkan minat serta pemahaman mahasiswa terhadap pembelajaran bahasa daerah secara kontekstual.Kata Kunci: Pengembangan, ADDIE, Sintang Dictionary (SINDI), Kamus DigitalABSTRACTThis study aims to develop the Sintang Dictionary (SINDI) application as a digital dictionary and learning medium for Malay Sintang dialect vocabulary in the Appreciation of Language and Culture course at STKIP Persada Khatulistiwa Sintang. The research employed the Research and Development (R&D) method using the ADDIE model, which includes the stages of analysis, design, development, implementation, and evaluation. The analysis stage identified students’ needs, user characteristics, and available learning facilities. The design stage involved preparing the interface layout and research instruments. The development stage produced a prototype validated by three expert validators (a linguist, a material expert, and a media expert). The implementation stage was conducted with 19 students of the Indonesian Language and Literature Education Study Program through a trial of the application. The evaluation stage utilized expert validation questionnaires and student response questionnaires to assess the product’s validity, practicality, and effectiveness. The validation results showed that the linguistic aspect scored 98% and 96%, the material aspect 92.5%, and the media aspect 95% and 90%, all categorized as highly valid. The effectiveness test indicated an increase in students’ learning interest by 94.21% and understanding of Malay Sintang vocabulary by 97.05%, with an overall effectiveness average of 96.37%, classified as highly effective. Therefore, the Sintang Dictionary (SINDI) is declared feasible to be used as a digital dictionary that is adaptive, interactive, and relevant in enhancing students’ interest and understanding of regional language learning in a contextual manner.Keywords: Development, ADDIE, Sintang Dictionary (SINDI), Digital Dictionary