Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

EVALUASI PENGOBATAN PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK DI INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM XYZ JAKARTA BARAT Ivans Panduwiguna; Ahmad Sahlan Baniu; Fransiskus Samuel Renaldi; Anisatu Farhana Hasan; Taufani Tasmin
Jurnal Farmasi Kryonaut Vol 2 No 1 (2023): Jurnal Farmasi Kryonaut
Publisher : LPPM STIKES BULELENG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (510.758 KB) | DOI: 10.59969/jfk.v2i1.20

Abstract

Telah dilakukan penelitian evaluasi penggunaan obat penyakit paru obstruktif kronik pada pasien di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Umum XYZ Jakarta Barat Periode Juli – Desember 2017. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pola penggunan obat PPOK dan mengetahui kesesuaian penggunaan obat PPOK di instalasi rawat jalan Rumah Sakit Umum XYZ Jakarta Barat dengan standar pelayanan medis dan pustaka. Jenis penelitian ini adalah menggunakan desain deskriptif, dengan melihat data rekam medis pasien PPOK sesuai dengan periode Juli – Desember 2017. Hasil penelitian ini menujukan bahwa pasien laki-laki sebanyak 44 pasien (65,67%) dan pasien perempuan sebanyak 23 pasien (34,33%). Golongan obat PPOK yang paling banyak digunakan adalah golongan beta- 2 agonis kerja singkat, terutama obat salbutamol yaitu digunakan oleh pasien 49 (21,30%). Terdapat 67 pasien yang mendapatkan dosis tepat (100%) dan tidak ditemukan adanya pasien yang menerima dosis kurang atau dosis lebih..
SWAMEDIKASI NYERI DI DESA GITGIT KECAMATAN SUKASADA KABUPATEN BULELENG Iyan Hardiana; Ivans Panduwiguna; Fransiskus Samuel Renaldi; Ahmad Sahlan Baniu; Retno Lisnawati; Luh Yesi Angga Natalia Dewi
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sundaram Vol. 2 No. 1 (2024): JPMS
Publisher : LPPM STIKes Buleleng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52073/jpms.v2i1.27

Abstract

Nyeri merupakan suatu kejadian yang tidak menyenangkan akibat adanya kerusakan jaringan atau yang berpotensi untuk rusak. Unsur utama yang harus ada untuk dikatakan nyeri adalah rasa tidak menyenangkan. Persepsi nyeri sangat bersifat subjektif yang ditentukan oleh pengalaman dan status emosional (Anesthesiologists 2012). Nyeri dapat dikategorikan sebagai tanda-tanda vital kelima oleh The American Pain Society. Berdasarkan hal tersebut dinyatakan bahwa keluhan nyeri harus dinilai pada semua pasien karena mereka mempunyai hak untuk dikaji dan diberikan penatalaksanaan nyeri secara tepat. Nyeri akut yang tidak berkurang dapat menyebabkan pasien mengalami debilitation (kelemahan tenaga/ kehilangan motivasi), dapat menghambat kualitas hidup, dan bahkan dapat menyebabkan depresi. Solusi permasalahan yang akan dilakukan yaitu sosialisasi swamedikasi yang aman dan efektif untuk mengobati nyeri. Adanya program edukasi kesehatan ini, masyarakat sangat mendukung dan antusias jika edukasi ini bisa terealisasikan, sehingga tingkat terjadinya penyakit nyeri di masyarakat bisa diatasi sendiri.