Riska Eka Putri, Riska Eka
Fakultas Farmasi, Universitas Pancasila, Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

TINGKAT KEMATANGAN GONAD (TKG) DAN POLA SEBARAN POPULASI KERANG LOKAN Batissa violacea Lamarck (1818) DI MUARA ANAI KOTA PADANG Putri, Riska Eka; Suparno, Suparno; Ryan, Monica; Nazar, Fatrina
SEMAH Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Perairan Vol 8, No 1 (2024): April
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/semahjpsp.v8i1.1374

Abstract

Permintaan pasar yang tinggi akan kerang lokan segar di Kota Padang, menyebabkan tingginya eksploitasi (penangkapan) terhadap kerang ini di alam. Penangkapan yang biasa dilakukan oleh masyarakat adalah dengan cara menyelam dan menggali substrat di muara sungai atau mengutip dengan menggunakan tangan, sehingga kadangkala tidak memperhatikan ukuran dan kondisi reproduksi kerang yang tertangkap. Kerap kali kerang yang telah siap untuk bereproduksi ditangkap oleh pengumpul kerang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi dan kematangan gonad kerang lokan Batissa violacea Lamarck (1818) di muara batang anai Kota Padang. Penelitian ini dilaksanakan di muara sungai Batang Anai di daerah kandang asam Kecamatan Koto Tangah Kota Padang pada bulan Oktober -November Tahun 2022. Sampel kerang diambil di 5 (lima) stasiun dan dianalisis di Laboratorium Biologi Perikanan SUPM Negeri Pariaman. Total sampel kerang yang terkumpul adalah sebanyak 111 ekor. Diantara sampel yang terambil tersebut 74 ekor memiliki kelamin betina dan 37 ekor memiliki kelamin jantan. Kerang lokan jantan memiliki tingkat kematangan gonad (TKG) III dan IV. Sedangkan kerang betina memiliki TKG I dan II. Kerang lokan disinyalir mengalami pergantian kelamin pada fase dewasa dari betina ke jantan (Hermaprodit protogini). Sedangkan pola pemencaran populasi kerang lokan hampir sama pada semua stasiun merata (acak) kecuali pada pada ST 2 bulan Oktober yaitu 1,24 dan ST 1 bulan November, yaitu 1,06. Dengan demikian pola penyebaran kerang lokan adalah pada ST 2 bulan Oktober dan ST 1 bulan November mengelompok, dimana indeks morisita (Id) 1. Intensifnya pengambilan kerang di alam untuk diperjual belikan, dengan mengambil ukuran yang besar menyebabkan populasi kerang semakin berkurang, karena dikhawatirkan kerang yang diambil adalah kerang yang siap untuk memijah. Sehingga kelestarian kerang lokan di alam tidak berjalan secara berkesinambungan. 
KOMPARASI HASIL ANALISIS PROKSIMAT PAKAN IKAN BUATAN PRODUKSI PEMBUDIDAYA IKAN DI KOTA PADANG PADA PROGRAM PAKAN MANDIRI DENGAN STANDAR KADAR NUTRISI PAKAN BUATAN UNTUK IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus) SNI 01-4087-2006 Putri, Riska Eka; Yusra, Yusra
SEMAH Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Perairan Vol 8, No 1 (2024): April
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/semahjpsp.v8i1.1375

Abstract

Program Pakan Mandiri (GERPARI) adalah program yang diprakarsai oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan sejak tahun 2015. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang kandungan protein, lemak, abu, air dan serat kasar pada pakan yang dibuat oleh Kelompok Pembudidaya Ikan (POKDAKAN) Sinagri dan POKDAKAN Lubuk Tempurung Indah di Kota Padang Sumatera Barat. Pengambilan sampel pakan buatan dilakukan sebanyak 3 (tiga) kali ulangan kemudian pengujian dilakukan di Balai Riset dan Standardisasi Jasa Industri Padang. Analisa kandungan protein menggunakan  Metode Semimikro Kjeldahl  SNI 01-2891-1992 butir 7.1,  analisis kandungan lemak menggunakan Metode Hidrolisis (Weibull) SNI  01-2891-1992 butir 8.2, analisis kandungan abu menggunakan  SNI 01-2891-1992 butir 6.1, analisis kadar air menggunakan Metode Oven SNI 01-2891-1992 butir 5.1, analisa serat kasar  SNI 01-2891-1992 butir 11. Metode yang digunakan adalah deskriptif eksploratif yang menggunakan metode purposive sampling. Hasil penelitian selanjutnya disandingkan dengan Standar Nutrisi dari Pakan Buatan untuk Ikan Lele  SNI 01-4087-2006. Hasil penelitian didapatkan bahwa pakan yang diproduksi oleh POKDAKAN Sinagri (A) dan POKDAKAN Lubuk Tempurung Indah (B) memiliki kadar persentase protein, lemak dan air yang telah sesuai dengan syarat mutu pakan ikan lele SNI 01-4087-2006, sehingga dapat digunakan pada budidaya ikan lele. Sedangkan dari hasil pengujian kadar abu dan serat kasar didapatkan bahwa persentase kadar abu dan serat kasar tidak sesuai dengan syarat mutu pakan ikan lele SNI 01-4087-2006.
PREFERENSI HABITAT DAN KEPADATAN KERANG LOKAN Batissa violacea Lamarck (1818) PADA MUARA SUNGAI BATANG ANAI KOTA PADANG Putri, Riska Eka; Bahtiar, Bahtiar
SEMAH Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Perairan Vol 8, No 1 (2024): April
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/semahjpsp.v8i1.1372

Abstract

Kerang lokan sangat digemari oleh masyarakat Sumatera Barat dan diolah sebagai makanan favorit seperti rendang, sate, gulai. Oleh sebab itu penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai preferensi habitat dan kepadatan kerang Batissa violacea Lamarck (1818) di Muara Sungai Batang Anai Kota Padang. Penelitian ini dilaksanakan bulan Oktober – November 2022. Sampel kerang diambil pada 4 stasiun sebanyak 2 (dua) kali ulangan. Metode pengambilan kerang dilakukan pada saat pasang dan surut dengan menggunakan pencuplikan menggunakan tangan pada kuadran yang diletakkan sebanyak 4 (empat) kali pada setiap stasiun. Kuadran memiliki ukuran 1 m2. Kerang lokan yang didapatkan pada stasiun ST 3 memiliki kepadatan paling tinggi yaitu sebanyak 5,125 ind/m2, sedangkan ST 1 didapatkan nilai kepadatan kerang terendah yaitu 0,75 ind/m2. Dibandingkan dengan penelitian yang dilakukan pada lokasi yang sama pada tahun 2005 terlihat penurunan jumlah yang tertangkap sebanyak 160 %. Untuk preferensi habitat kerang digunakan analisis multivariat yaitu analisis correspondence dan analisis kelompok yang menggunakan bantuan Xlstat. Hasil penelitian menunjukkan ST 2, ST 3 dan ST 4 memiliki kemiripan yang hampir sama. Sedangkan ST 1 dan ST 5 berbeda nyata dengan stasiun lainnya. Kecepatan arus, struktur sedimen jenis pasir, keberadaan C-organik memiliki keterkaitan dengan kepadatan kerang lokan yang ada di stasiun tersebut. ST 2 memiliki kepadatan kerang 3,5 ind/m2, ST 3 kepadatan kerang 5,125 ind/m2, dan ST 4 kepadatan kerang 2,625 ind/m2  dengan kecepatan arus 1,85 – 5 cm/dt, C-organik 1,224 – 1,711 %, sedangkan jenis struktur sedimen yang disukai kerang adalah struktur pasir 75,21 – 92,508 %. Kerang pada ST 2, ST 3 dan ST 4 ini lebih padat dibandingkan dengan kerang pada ST 1 dan ST 5. Faktor pembatas keberadaan kerang lokan pada Muara Sungai Batang Anai Kelurahan Padang Sarai Kecamatan Koto Tangah Kota Padang adalah adanya kecepatan arus yang optimum berkisar 3 – 6,5 cm/dt, struktur sedimen dengan jenis pasir berkisar antara 75,21 – 92,508 %, keberadaan c-organik 1,224 -1,711 %, kadar TSS optimum berkisar 2 -3 mg/l, salinitas 0,2 – 5 ppt.