Solikatun Solikatun, Solikatun
Unknown Affiliation

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : SANGKEP: Jurnal Kajian Sosial Keagamaan

Eksistensi Seni Pertunjukan Peresean pada Masyarakat Sasak Lombok Solikatun, Solikatun; Karyadi, Lalu Wirasapta; Wijayanti, Ika
SANGKéP: Jurnal Kajian Sosial Keagamaan Vol. 2 No. 1 (2019): Filantropi Islam, Resolusi Konflik, civil society dan Kearifan Lokal di Indones
Publisher : UIN Mataram dan Asosiasi Sosiologi Agama Indonesia (ASAGI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/sangkep.v2i1.349

Abstract

Culture is the product of human creation, feeling, and will. Culture is now shifting, for example, the shift of peresean tradition in Lombok sasak community. Through this study, the author is expected to find out the existence of peresean tradition and the meaning of peresean tradition to the community. This employed an explorative qualitative research method. The research took place in Karek Village, Praya Barat Daya Sub District, Lombok Tengah Regency. The subject of research was Darek villagers, in this case, taken using snowball sampling technique. The result of research showed that Peresean tradition is a traditional art of Sasak ethnic community in which two men are fighting against each other (pepadu) using weapon made of rattan stick and shield. In peresean tradition, there are rule and sanction in its implementation. Peresean performance is now conducted at certain times, e.g. on village or regency anniversary day, wedding party, low-season, RI independence day, or in guest welcoming event. Values contained in peresean tradition are life values including appreciating fraternity, friendship, economy, kinship, belief, culture, and art value. Meanwhile, the meaning ofperesean tradition includes a means of showing off man’s bravery, agility, and sturdiness, martial art, sportsmanship spirit, selfappreciation, establishing good relationship, and friendship. So, peresean traditional performance art in Sasak Lombok ethnic community has shifted viewed from its rule, meaning, and implementation time aspects.
Integrasi Alam dan Budaya Lokal Masyarakat Adat Sembalun Lawang solikatun, solikatun; Wijayanti, Ika; Komalasari, Maya Atri
SANGKéP: Jurnal Kajian Sosial Keagamaan Vol. 4 No. 1 (2021): Special Issues: Religion and the COVID-19 Pandemic
Publisher : UIN Mataram dan Asosiasi Sosiologi Agama Indonesia (ASAGI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/sangkep.v4i1.1667

Abstract

Hubungan masyarakat dengan alam semesta sangat erat. Masyarakat memanfaatkan alam untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Masyarakat dalam berinteraksi dengan alam menggunakan nilai dan aturan-aturan yang nantinya menjadi adat istiadat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara mendalam integrasi alam dan budaya lokal masyarakat Sembalun Lawang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Lokasi penelitian berada di Desa Sembalun Lawang, Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Subyek dari penelitian ini adalah masyarakat di Desa Sembalun Lawang dalam penelitian ini menggunakan teknik snowball sampling (bola salju). Adapun proses analisis dilakukan dalam beberapa tahapan yang meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan kesimpulan/verifikasi data dalam bentuk laporan penelitian. Hasil penelitian ini adalah masyarakat Sembalun Lawang sendiri memiliki hubungan yang sangat erat dengan alam. Dimana pandangan masyarakat mengenai alam, alam harus diperlakukan dengan sebaik mungkin. Masyarakat sangat tergantung pada alam, baik dalam bidang ekonomi, dan pariwisata. Alam juga turut serta memberi dampak terhadap berbagai tindakan sosial yang dilakukan oleh manusia. Interaksi antara manusia dan lingkungan alam menimbulkan adanya nilai dan norma-norma yang telah disepakati bersama oleh masyarakat setempat. Untuk menjaga dan melestarikan alam dan budaya lokal dibutuhkan partisipasi masyarakat dan kerjasama dengan berbagai pihak, baik pemerintah maupun swasta.