Meningkatnya kerentanan penduduk di sepanjang pantai utara Jawa, termasuk Kampung Nelayan Tambakrejo, terhadap banjir rob merefleksikan adanya kebutuhan mendesak akan perencanaan kawasan wisata bahari terpadu yang mencakup strategi mitigasi bencana. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mengidentifikasi aset-aset komunitas yang dianggap berharga dan dapat meningkatkan resiliensi terhadap dampak banjir rob. Metode penelitian dilaksanakan melalui wawancara semi terstruktur, kuesioner, observasi lapangan, tinjauan literatur, dan Participatory Asset Mapping (PAM), yang melibatkan warga terdampak menggunakan aplikasi Google My Maps untuk memetakan asset-aset terkait dengan resiliensi masyarakat. Pendekatan ini dimaksudkan untuk menumbuhkan rasa kepemilikan terhadap aset-aset resiliensi komunits melalui penjaringan opini warga dalam proses pengumpulan data. Instrumen yang digunakan meliputi Google My Maps berbasis partisipasi responden, kuesioner melalui Google Forms, dan pedoman untuk teknik pelaksanaan pemetaan. Kata Kunci—kampung nelayan, banjir rob, participatory asset mapping, resiliensi masyarakat