Eka Ari Yuliyani
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Karakteristik Ganguan Penghidu pada Pasien COVID-19 yang Dirawat di Rumah Sakit Universitas Mataram Didit Yudhanto; Triana Dyah Cahyawati; Ahmad Taufik S; Eka Ari Yuliyani; Wahyu Sukistiya Affarah
Journal of Classroom Action Research Vol. 5 No. 2 (2023): Mei
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan IPA, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jcar.v5i2.4491

Abstract

COVID-19 ini dengan penyebaraan pandemi dan merupakan penyakit baru sehingga gejala klinis dan patofisiologinya juga masih baru. Gangguan penghidu yang muncul sebagai hiposmia atau anosmia tidak jarang terjadi sebagai gejala COVID-19. Data mengenai gangguan penghidu pada pasien COVID-19 di luar negeri sudah banyak dilaporkan, namun di Indonesia masih sedikit dan di NTB belum ada yang melaporkan. Data karakteristik gejala gangguan penghidu diambil dari rekam medis pasien yang dirawat inap di Rumah Sakit Universitas Mataram (RS Unram) dan terkonfirmasi positif COVID-19 dengan rt-PCR. Data gangguan penghidu disajikan secara deskriptif mengenai karakteristik gangguan penghidu berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan dan gejala yang dikeluhkan pada pasien COVID-19. Pada penelitian ini didapatkan pasien COVID-19 dengan gangguan penghidu sebanyak 32 (7,5%) pasien COVID-19 yang dirawat inap di RS Unram periode Januari sampai dengan Agustus 2021. Seluruh pasien dengan keluhan gangguan penghidu mengeluhkan tidak bisa mencium bau (anosmia). Berdasar jenis kelamin 20 (62,5%) adalah laki-laki dan 12 (37,5%) perempuan, kelompok usia paling banyak adalah 20-30 tahun dengan rata-rata usia 34 tahun. Gejala lain yang dikeluhkan pasien COVID-19 dengan gangguan penghidu adalah batuk 8 (25%) pasien, pilek 5 (15,6%), demam 3 (9,4%). Pasien Covid-19 dengan keluhan gangguan penghidu yang dirawat di RS Univeritas Mataram adalah 7,5% dengan karakteristik gejala yang dilaporkan pasien keseluruhannya adalah tidak dapat mencium atau anosmia