Triana Dyah Cahyawati
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pelayanan Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Pada Masyarakat Daerah Pesisir di Kuta Pulau Lombok Eka Arie Yuliyani; Hamsu Kadriyan; Didit Yudhanto; Triana Dyah Cahyawati; Ni Nyoman Geriputri; Dante Yustisia; Ika Prasetyaningrum
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 5 No 3 (2022): Juli - September
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (268.616 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v5i3.2157

Abstract

Traditional fishermen and divers are activities that are generally carried out by people in coastal areas. Kuta area, Mandalika is one of the coastal areas located on the island of Lombok. Diving activities and catching marine products are generally carried out in a hereditary manner and do not meet the Standard Operating Procedure (SOP) for safe and correct diving and are not followed by knowledge of the safety and health of diving so that it can cause problems in several organs of the body and the most often is the ear. In addition, health problems in coastal communities, especially in the field of ENT are also influenced by several factors including clean and healthy living behavior and environmental sanitation. Therefore, in this national social service activity, ENT health service activities and ear cleaning are carried out to obtain an overview of the health conditions of the people in coastal areas. The results of the ENT examination obtained in this activity are that in general the community has a good health status, although there are still several health problems that need attention, namely cerumen impaction and middle ear infection (CSOM), so it is necessary to carry out similar activities in coastal communities, especially on the island of Lombok to achieve better health status
Karakteristik Ganguan Penghidu pada Pasien COVID-19 yang Dirawat di Rumah Sakit Universitas Mataram Didit Yudhanto; Triana Dyah Cahyawati; Ahmad Taufik S; Eka Ari Yuliyani; Wahyu Sukistiya Affarah
Journal of Classroom Action Research Vol. 5 No. 2 (2023): Mei
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan IPA, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jcar.v5i2.4491

Abstract

COVID-19 ini dengan penyebaraan pandemi dan merupakan penyakit baru sehingga gejala klinis dan patofisiologinya juga masih baru. Gangguan penghidu yang muncul sebagai hiposmia atau anosmia tidak jarang terjadi sebagai gejala COVID-19. Data mengenai gangguan penghidu pada pasien COVID-19 di luar negeri sudah banyak dilaporkan, namun di Indonesia masih sedikit dan di NTB belum ada yang melaporkan. Data karakteristik gejala gangguan penghidu diambil dari rekam medis pasien yang dirawat inap di Rumah Sakit Universitas Mataram (RS Unram) dan terkonfirmasi positif COVID-19 dengan rt-PCR. Data gangguan penghidu disajikan secara deskriptif mengenai karakteristik gangguan penghidu berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan dan gejala yang dikeluhkan pada pasien COVID-19. Pada penelitian ini didapatkan pasien COVID-19 dengan gangguan penghidu sebanyak 32 (7,5%) pasien COVID-19 yang dirawat inap di RS Unram periode Januari sampai dengan Agustus 2021. Seluruh pasien dengan keluhan gangguan penghidu mengeluhkan tidak bisa mencium bau (anosmia). Berdasar jenis kelamin 20 (62,5%) adalah laki-laki dan 12 (37,5%) perempuan, kelompok usia paling banyak adalah 20-30 tahun dengan rata-rata usia 34 tahun. Gejala lain yang dikeluhkan pasien COVID-19 dengan gangguan penghidu adalah batuk 8 (25%) pasien, pilek 5 (15,6%), demam 3 (9,4%). Pasien Covid-19 dengan keluhan gangguan penghidu yang dirawat di RS Univeritas Mataram adalah 7,5% dengan karakteristik gejala yang dilaporkan pasien keseluruhannya adalah tidak dapat mencium atau anosmia
Pengabdian Masyarakat Pelaksaan Skrining Tumor Payudara Novia Andansari Putri R; Triana Dyah Cahyawati; Anak Agung Ayu Niti Wedayani
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 7 No 2 (2024): April-Juni
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v7i2.8072

Abstract

Kanker payudara adalah keganasan yang paling sering dialami dan merupakan penyebab kematian tersering. 2,3 juta wanita terdiagnosis keganasan pada payudara dan menyebabkan 685.000 kematian menurut WHO pada tahun 2021. Pemeriksaan sebagai skrining atau deteksi awal berupa pemeriksaan mammography dapat dilakukan di RSUP NTB. Sehinga hal tersebut menjadi penting untuk dilakukan sebagai pengabdian masyarakat untuk mengurangi morbiditas dan mortalitas serta menaikkan kualitas hidup. Peningkatan angka kejadian keganasan Payudara diakibatkan karena ketidaktahuan masyarakat tentang pemeriksaan dini skrining (mammography). Metode: Pemeriksaan pada pasien – pasien poli radiologi RSUP NTB secara langsung dan edukasi tentang hasil pemeriksaan kepada pasien dan keluarga pasien. Hasil dan Pembahasan: Pada pengabdian ini terdapat 50 pasien dengan status sudah menikah dan memiliki tanda dan gejala pembesaran pada payudara. 50 pasien berasal dari lombok, sumbawa, bima dan dompu. Dilakukan di RSUP NTB dan seluruh pasien mendapatkan edukasi tentang keganasan payudara setelah dilakukan pemeriksaan.