Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

STUDI ANTIDIABETES KOMBINASI EKSTRAK ETANOL KUBIS (Brassica oleracea L.) DAN TOMAT (Solanum lycopersicum L.) SECARA IN VITRO Devina Ingrid Anggraini; Dwi Damayanti
As-Syifaa Jurnal Farmasi Vol 11, No 1 (2019): AS-SYIFAA Jurnal Farmasi
Publisher : Fakultas Farmasi UMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.126 KB) | DOI: 10.33096/jifa.v11i1.503

Abstract

Diabetes mellitus is a health problem in the world including Indonesia. A lot of treatment efforts to control and lowering blood sugar levels done with drugs hypoglycemic of natural materials. This research was conduct to determine the combination of extract cabbage (Brassica oleracea L.) and tomato (Solanum lycopersicum L.) have activity antidiabetic and more effective than extract single. Study performed on four comparison concentration sample extract ethanol cabbage and tomato are 1: 0; 2: 1; 1: 2 and 0: 1. Method wich is use in this study the method of Nelson-Somogyi by using the instrument spectrophotometer UV-Vis. Decline glucose levels highest obtained in the concentration of extract cabbage and tomato with the ratio of 1: 2 is 4,5165 ppm and decrease in glucose levels lowest obtained in the concentration of extract cabbage and tomato with the ratio of 1: 0 is 5,1613 ppm.
INISIASI PENGELOLAAN TANAMAN KUMIS KUCING SEBAGAI ALTERNATIF ANTIHIPERTENSI (INTUISI) DI DESA ANGGRASMANIS KECAMATAN JENAWI KABUPATEN KARANGANYAR Eka Wisnu Kusuma; Devina Ingrid Anggraini; Susilowati Susilowati
ABDIMAS UNWAHAS Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/abd.v3i2.2496

Abstract

Angka kejadian hipertensi menempati peringkat tertinggi selama tahun 2016 dan kurun waktu 10 tahun terakhir. Hipertensi merupakan faktor resiko utama kasus kardiovaskular. Tujuan dari kegiatan Inisiasi pengelolaan tanaman kumis kucing sebagai alternatif antihipertensi ini adalah untuk memberikan pelatihan dan pengetahuan kepada warga masyarakat tentang pengelolaan tanaman obat tradisional sebagai alternatif antihipertensi. Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Anggrasmanis, Kecamatan jenawi, Karanganyar. Rangkaian kegiatan meliputi pengisian pre-test, penyuluhan mengenai penatalaksanaan hipertensi, workshop pembuatan Teh Misella, pelatihan mengenai proses produksi dan keberlangsungan pengelolaan tanaman kumis kucing serta pengisian post-test dan kuisioner. Evaluasi telah dilakukan sesudah kegiatan pengabdian. Kata kunci: Antihipertensi, Jenawi, Kumis Kucing, Missella 
BERAS KETAN HITAM SEBAGAI AGEN TERAPI PADA PASIEN PENDERITA DIABETES MELLITUS DI DESA SOBAYAN KECAMATAN PEDAN KABUPATEN KLATEN Devina Ingrid Anggraini; Atur Semartini; Vita Anggun Cahyani
ABDIMAS UNWAHAS Vol 4, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/abd.v4i1.2689

Abstract

AbstrakPenyakit diabetes mellitus merupakan penyebab kematian tertinggi ketiga di Indonesia. Prevalensi orang dengan diabetes mellitus di Indonesia menunjukkan kecenderungan meningkat yaitu dari 5,7% pada tahun 2007 menjadi 6,9% pada tahun 2018. Hal tersebut mendorong untuk perlunya dilakukan sosialisasi kepada masyarakat guna menerapkan pola hidup sehat baik dari sisi olahraga maupun makanan yang dikonsumsi. Tujuan dari kegiatan pengenalan beras ketan hitam sebagai agen terapi pada penderita diabetes mellitus ini adalah untuk memberikan pengetahuan kepada warga masyarakat tentang penggunaan bahan alami sebagai bahan pengendali kadar gula dalam darah. Kegiatan ini dilaksanakan secara rutin dalam Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) di wilayah Desa Sobayan, Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten dengan peserta adalah pasien penderita diabetes mellitus yang tergabung dalam sebuah wadah bernama Klub Prolanis Dadi Waras.  Rangkaian kegiatan meliputi penimbangan berat badan, mengukur tekanan darah pasien, senam prolanis, penyuluhan mengenai terapi bagi penderita diabetes, workshop pembuatan seduhan beras ketan hitam, serta pengambilan darah guna memantau kadar gula dalam darah dari bulan ke bulan. Evaluasi dilakukan dengan membandingkan kadar gula pasien sebelum dan sesudah adanya edukasi mengenai terapi bagi penderita diabetes. KATA KUNCI: Diabetes mellitus, prolanis, beras ketan hitam
UJI POTENSI FRAKSI ETIL ASETAT KULIT BUAH APEL HIJAU (Pyrus malus L.) TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL SECARA IN VITRO Devina Ingrid Anggraini; Eka Wisnu Kusuma
CENDEKIA EKSAKTA Vol 4, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3194/ce.v4i1.2668

Abstract

Kesibukan masyarakat yang semakin meningkat membuat asupan kolesterol di dalam tubuh menjadi semakin tinggi karena banyaknya mengkonsumsi makanan cepat saji. Akumulasi kolesterol total akan membentuk aterosklerosis sehingga mengakibatkan beberapa penyakit komplikasi seperti hipertensi, penyumbatan pembuluh darah di otak, dan jantung. Pada dasarnya limbah kulit apel hijau mengandung kuersetin yaitu zat yang dibutuhkan guna mencegah  berbagai  macam penyakit. Kuersetin merupakan golongan flavonoid yang paling banyak terdapat di alam dari pada jenis flavonoid yang lain. Di dalam tubuh, flavonoid mampu melunturkan kolesterol yang terdapat pada dinding pembuluh darah. Dengan berkurangnya kadar kolesterol, maka penyakit komplikasi lain yang diakibatkan oleh kolesterol tidak akan muncul. Kajian mengenai uji potensi penurunan kadar kolesterol ini dilakukan dengan skala laboratorium. Penelitian bertujuan untuk menguji potensi fraksi etil asetat kulit buah apel hijau (Pyrus malus L.) terhadap penurunan kadar kolesterol dengan memberikan perbedaan konsentrasi dan mencari nilai effective concentration 50 (EC50). Pelarut etil asetat digunakan dalam proses ekstraksi untuk mengambil senyawa aktif dalam kulit buah apel hijau. Analisis potensi penurunan kolesterol fraksi etil asetat kulit buah apel hijau (Pyrus malus L.) dilakukan dengan metode Lieberman-Burchard dengan menggunakan spektrofotometri visibel dan menghasilkan nilai EC50 sebesar 129,993 mg/L. Kata kunci:effective concentration 50 (EC50), flavonoid, kolesterol, kulit buah apel hijau (Pyrus malus L.)
STUDI KEMAMPUAN EKSTRAK ETANOL UMBI BAWANG LANANG HITAM (Allium sativum L.) SEBAGAI ANTIDIABETES Eka Wisnu Kusuma; Devina Ingrid Anggraini; Desty Putri Pancawati
Jurnal Kesehatan Kusuma Husada Vol. 13 No. 1, Januari 2022
Publisher : Universitas Kusuma Husada Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.193 KB) | DOI: 10.34035/jk.v13i1.811

Abstract

Diabetes melitus salah satu penyakit komorbid yang paling beresiko dan memperburuk orang yang terinfeksi COVID-19. Kontrol gula darah sangat penting untuk menjaga sistem imun tubuh. Pengobatan bahan alam untuk antidiabetes lebih digemari masyarakat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan ekstrak etanol umbi bawang lanang hitam (Allium sativum L.) dalam menurunkan kadar glukosa sebesar 50 %. Ekstrak umbi bawang lanang hitam (Allium sativum L.) diperoleh dengan maserasi menggunakan etanol 70%. Skrining fitokimia menunjukkan bahwa umbi bawang lanang hitam mengandung senyawa flavonoid, polifenol dan saponin. Uji aktivitas anti diabetes dengan reagen Nelson-Somogy dianalisis menggunakan Spektrofotometer UV-Vis dengan operating time selama 25 menit dan panjang gelombang maksimum 746 nm. Pengukuran penurunan kadar glukosa dilakukan dengan lima variasi konsentrasi yaitu 1 ppm, 2 ppm, 3 ppm, 4 ppm dan 5 ppm. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak etanol umbi bawang lanang hitam (Allium sativum L.) memiliki kemampuan menurunkan kadar glukosa sangat kuat dengan nilai EC50 3,8790 ppm dan %KV sebesar 0,6368%. Diabetes melitus is one of the riskiest comorbid diseases and worsens the infected person COVID-19. Blood sugar control is very important to maintain the body's immune system. Natural medicine for anti-diabetes is more popular with the public.This research was conducted to determine the ethanol extract of black lanang onion tubers (Allium sativum L.) has the ability to reduce glucose levels by 50%.Black lanang onion tubers (Allium sativum L.) macerated with 70% ethanol. The results showed that black lanang onion tubers contained flavonoids, polyphenols and saponins. The study of antidiabetic activity used the Nelson-Somogy method using a UV-Vis spectrophotometer instrument with operating time after heating for 25 minutes and a wavelength of 746 nm. Measurement of the decrease in glucose levels using five concentrations of 1 ppm, 2 ppm, 3 ppm, 4 ppm, 5 ppm. The results showed ethanol extract of black lanang onion tubers (Allium sativum L.) has a very strong ability to reduce glucose levels with an EC value of 3.8790 ppm and %KV of 0.6368%.
Efektivitas Fotodegradasi Amoksisilin yang Dikatalisis dengan TiO2 dengan Keberadaan Ion Ag(I) Devina Ingrid Anggraini; I Pujilestari
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Vol 20, No 3 (2017): Volume 20 Issue 3 Year 2017
Publisher : Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (436.734 KB) | DOI: 10.14710/jksa.20.3.105-109

Abstract

Pemakaian obat dan sediaannya secara intensif, selain memberikan keuntungan dalam pelayanan kesehatan juga memiliki efek sekunder yaitu akumulasi limbah yang tidak diinginkan. Akumulasi zat antibiotik seperti amoksisilin di perairan dapat menyebabkan resistensi. Di lingkungan, limbah amoksisilin dapat bersama-sama dengan limbah anorganik seperti ion Ag(I). Kajian tentang fotodegradasi dilakukan dengan menggabungkan cahaya ultraviolet dan partikel semikonduktor sebagai fotokatalis. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui pengaruh penyinaran, keberadaan ion Ag(I), dan kondisi optimum terhadap efektivitas fotodegradasi amoksisilin yang dikatalisis TiO2dengan kehadiran ion Ag(I). Proses fotodegradasi amoksisilin dilakukan dalam suatu reaktor tertutup dilengkapi dengan satu set alat pengaduk magnetik dan lampu UV. Hasil kemudian dianalisis dengan Spektrofotometer UV untuk mengetahui konsentrasi amoksisilin sisa dan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) untuk mengetahui konsentrasi ion Ag(I) sisa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa amoksisilin yang terdegradasi meningkat dengan semakin lamanya waktu penyinaran karena lamanya kontak antara fotokatalis TiO2 dengan cahaya dan kontak antara amoksisilin dengan radikal •OH. Keberadaan ion Ag(I) meningkatkan hasil fotodegradasi amoksisilin karena rekombinasi radikal •OH yang berasal dari spesies hole dengan elektron tereksitasi dapat dicegah. Efektivitas fotodegradasi amoksisilin terjadi pada waktu penyinaran 90 menit, larutan amoksisilin 200 mg/L sebanyak 25 mL dengan penambahan ion Ag(I) 40 mg/L sebanyak 25 mL, dan TiO2 sebagai katalis sebanyak 20 mg. Pada kondisi tersebut fotodegradasi amoksisilin sebesar 32,40 % dan persen ion Ag(I) yang tereduksi sebesar 70,40 %.
Activity Test of Suji Leaf Extract (Dracaena angustifolia Roxb.) on in vitro cholesterol lowering Devina Ingrid Anggraini; Lily Fathrah Nabillah
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Vol 21, No 2 (2018): Volume 21 Issue 2 Year 2018
Publisher : Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (527.523 KB) | DOI: 10.14710/jksa.21.2.54-58

Abstract

Cholesterol is a natural substance with physical characteristic similar to fat but has a steroidal group. The body requires cholesterol in normal amount; however, it will harm the body in excess amount. High cholesterol levels in the blood are dangerous because of the precipitation of cholesterol and other fatty substances resulting in atherosclerosis. Suji leaf (Dracaena angustifolia Roxb.) used as a natural dye has a high flavonoid content that is inferred to have cholesterol-lowering activity. This study aims to test the in vitro activity of suji leaf (Dracaena angustifolia Roxb.) extract in decreasing cholesterol level with various concentrations and to find the effective concentration (EC50). The method of extraction used was remaceration method with 70% ethanol solvent. Analysis of cholesterol-lowering activity was done by Lieberman-Burchard method by making variation of ethanol extract 400 ppm, 500 ppm, 600 ppm, 700 ppm, and 800 ppm. The results showed the percentage of cholesterol-lowering activity by 33.62%, 36.15%, 46.61%, 56.39% and 64.05% respectively. Value of EC50 activity of suji leaf extract is 632.50 ppm.
Pengaruh p-Klorofenol terhadap Efektivitas Fotoreduksi Ion Hg(II) yang Dikatalisis TiO2 Devina Ingrid Anggraini; Endang Tri Wahyuni; Mudasir Mudasir
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Vol 11, No 2 (2008): Volume 11 Issue 2 Year 2008
Publisher : Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (421.157 KB) | DOI: 10.14710/jksa.11.2.29-33

Abstract

The objective is to develop photoreduction method catalyzed by TiO2 for the decreasing Hg(II) concentration. Photocatalytic reduction was carried out in a closed reactor equipped with UV lamp, by irradiating and stirring a mixture of Hg(II) solution and TiO2 photocatalyst powder for a certain period of time. The amount of reduced Hg(II) by photoreduction was calculated by substracting initial Hg(II) concentration with unreduced one, which was determined using cold vapor atomic absorption spectrophotometry method. The result of the research indicated that the use of TiO2 photocatalyst has increased the effectiveness of Hg(II) photoreduction. In the photocatalysis process TiO2 exposured by photon energy could resulted in •OH radicals and electrons that can recombined in the same time. The presence of p-chlorophenol in the solution mixture increased the photoreduction effectiveness probably due to its capability in capturing •OH radicals.TiO2 decreases in its crystalinity up to 15.54 % after process.Keywords: photoreduction, Hg(II), TiO2, p-chlorophenol
Uji Aktivitas Antikolesterol Variasi Ekstrak Etanol Sawi Pakcoy (Brassica chinensis) Secara In Vitro Siska Andriani; Devina Ingrid Anggraini
Jurnal Farmasi Sains dan Terapan (Journal of Pharmacy Science and Practice) Vol 10, No 1 (2023): February
Publisher : Jurnal Farmasi Sains dan Terapan (Journal of Pharmacy Science and Practice)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33508/jfst.v10i1.4574

Abstract

Masyarakat sering mengkonsumsi makanan cepat saji (fast food)  yang mengandung  asam lemak jenuh dan kolesterol yang tinggi  sehingga mengakibatkan pada peningkatan kadar kolesterol darah. Kadar kolesterol yang tinggi di dalam tubuh dapat menyebabkan terjadinya hiperkolesterol dan jika berlangsung lama mengakibatkan hipertensi, stroke, jantung koroner, dan obesitas. Terdapat berbagai pengobatan dari bahan alam yang  membantu dalam penurunan kadar kolesterol. Sawi pakcoy (Brassica chinensis) mempunyai kandungan seperti flavonoid, alkaloid, tanin, dan saponin yang diduga dapat menurunkan kadar kolesterol. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui aktivitas ekstrak sawi pakcoy  dan pengaruh perbedaan konsentrasi pelarut ekstraksi terhadap penurunan kolesterol secara in vitro. Penentuan aktivitas antikolesterol dilakukan menggunakan metode Lieberman burchard yang diukur dengan spektrofotometri uv-vis pada panjang gelombang maksimal 667,5 nm. Konsentrasi ekstrak etanol 70% sawi pakcoy yang digunakan berturut turut pada konsentrasi 5, 10, 15, 10, 25 ppm sedangan ekstrak etanol 96% menggunakan konsentrasi 15, 20, 25, 30, dan 35 ppm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol 70% sawi pakcoy memiliki aktivitas antikolesterol lebih baik yang ditunjukkan dengan nilai EC50 sebesar 20,76 ppm dibandingkan ekstrak etanol 96% sawi pakcoy memiliki EC50 sebesar 29,10 ppm.
Penetapan Kadar Antosianin Total Pada Tape Ubi Ungu (Ipomoea balatas L) Secara Spektrofotometri Visibel Devina Ingrid Anggraini; Reggy Andani
JIFS: JURNAL ILMIAH FARMASI SIMPLISIA Vol. 2 No. 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Jurusan Farmasi, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keadaan aseptis pada manusia perlu dipertahankan untuk mencegah mikroorganisme penyebab penyakit. Dalam menangkal mikroorganisme penyebab penyakit membutuhkan antimikroba. Contoh antimikroba ialah senyawa antosianin, yakni senyawa organik dari keluarga flavonoid yang terlarut pada air yang memberi warna violet, merah, serta biru pada tanaman. Fermentasi dapat meningkatkan kadar antosianin pada ubi ungu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan antosianin pada tape ubi ungu (Ipomoea batatas L.) yang dapat digunakan sebagai antibakteri dan untuk mengetahui kadar antosianin total pada tape ubi ungu (Ipomoea batatas L.) Analisis kualitatif menggunakan HCl dan NaOH dengan hasil positif ditandai dengan perubahan warna menjadi merah menetap dan hijau kebiruan lalu memudar. Penetapan kadar antosianin total dilakukan menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis dengan prinsip perbedaan pH antosianin dinyatakan dalam mg/100gram sampel pada panjang gelombang maksimum 524 nm. Hasil yang diperoleh rata-rata kadar antosianin sebesar 31,24mg/100gram dengan nilai koefisien variasi 0,279%.