Diki Akhwan Mulya
Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi Dan Manajemen, IPB University

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Peran Mediasi Budaya Organisasi dalam Memperkuat Resiliensi Manajemen Perguruan Tinggi Diki Akhwan Mulya; I Made Sumertajaya; Anggraini Sukmawati
Jurnal Manajemen dan Organisasi Vol. 14 No. 2 (2023): Jurnal Manajemen dan Organisasi
Publisher : IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jmo.v14i2.42332

Abstract

Resilience is the ability to survive, adapt, rise, and recover from unexpected conditions. The Covid-19 pandemic is unpredictable for almost all organizations, including Bogor Agricultural University (IPB), one of the state universities in Indonesia with legal status (PTN-BH). The study analyzes the effect of strategic human resource management (SHRM) on the resilience of university management in facing the COVID-19 pandemic, mediated by organizational culture. Respondents in this study were lecturers and education personnel at Bogor Agricultural University (IPB). The sampling technique used a stratified random sampling technique, obtaining 358 respondents. The research data were obtained by survey method using an online questionnaire. Data were analyzed using the Structural Equation Modeling-Partial Least Square (SEM-PLS) method. The results showed that organizational culture successfully mediated the effect of SHRM on organizational resilience positively and significantly. Strategic HRM latent variables have a positive and significant impact on organizational culture, and organizational culture has a positive and significant impact on organizational resilience. The direct effect of SHRM on organizational resilience is positive and effective according to lecturers but not substantial according to education employees. This result means that the strategic HR policies implemented can support lecturers in adapting to changing conditions to continue to carry out their duties and achieve their performance targets. Meanwhile, for education employees, existing policies that have yet to help tend to contribute significantly to efforts to achieve organizational resilience. Education employees requires strategic HRM policy support that is different from lecturers to be able to contribute significantly to the achievement of organizational resilience.
WORK ENGAGEMENT DOSEN (STUDI KASUS INSTITUT X DI YOGYAKARTA) Roskar Atmojo, Mutiara Islammya; Hidayatulloh, Furqon Syarief; Mulya, Diki Akhwan
Jurnal Menara Ekonomi : Penelitian dan Kajian Ilmiah Bidang Ekonomi Vol 10, No 2 (2024): VOLUME X NO. 2 OKTOBER 2024
Publisher : Jurnal Menara Ekonomi : Pelatihan dan Kajian Ilmiah Bidang Ekonomi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/me.v10i2.5960

Abstract

SDGs ke-4 yang berfokus pada pendidikan menjadikan dosen memegang peranan yang penting dalam menciptakan sumber daya manusia (mahasiswa) yang baik dalam institut X Yogyakarta. Untuk mendukung hal tersebut dosen perlu memiliki work engagement yang tinggi karena dapat mempengaruhi kinerja mereka dalam institut. Tujuan penelitian adalah menganalisis persepsi dosen terhadap work engagement dosen Institut X Yogyakarta. Metode penentuan sampel yang digunakan untuk menghitung jumlah sampel dengan populasi sebanyak 106 dosen menggunakan persamaan Slovin. Sampel adalah dosen institut X di Yogyakarta yang berjumlah 84 responden. Metode penarikan sampel menggunakan teknik probability sampling yaitu simple random sampling. Jenis data yang digunakan adalah kuantitatif dengan sumber data primer dan sekunder. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif. Hasil penelitian berdasarkan hasil diagram IPA menunjukkan setiap indikator engagement ke dalam kuadran sesuai dengan tingkat kepentingan dan kinerja. Dua garis yang berpotongan tegak lurus adalah rata-rata kinerja dan kepentingan yang dirasakan oleh dosen pada Institut X. Sehingga terdapat empat kuadran yaitu kuadran 1 concentrate here, kuadran 2 (keep up the good work), kuadran 3 (low priority), dan kuadran 4 (possible overkill). Pada kuadran 1 tidak ada satupun variabel pada kuadran 1. Pada kuadran 2 (keep up the good work) memiliki tingkat kinerja dan kepentingan yang sama-sama tinggi. Terdapat 17 variabel yang dianggap penting dan sudah sesuai dengan yang dirasakan sehingga kepuasan yang dirasakan relatif tinggi. Pada kuadran 3 (low priority) dengan kepentingan dan kinerja rendah. Terdapat 21 variabel yang dianggap kurang penting dan kenyataan kinerjanya tidak terlalu baik. Pada kuadran 4 tidak ada variabel yang terletak di kuadran 4.Kata Kunci: Dosen, SDGs ke-4, Work Engagement   
OPTIMALISASI CLOUD COMPUTING UNTUK MENINGKATKAN KEBERLANJUTAN BISNIS: PERSPEKTIF SISTEM INFORMASI BISNIS Sahat, Sahat; Mulya, Diki Akhwan; Mishbah Habibie, Samas Adimisa
Jurnal Menara Ekonomi : Penelitian dan Kajian Ilmiah Bidang Ekonomi Vol 11, No 1 (2025): VOLUME XI NO. 1 APRIL 2025
Publisher : Jurnal Menara Ekonomi : Pelatihan dan Kajian Ilmiah Bidang Ekonomi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/me.v11i1.6611

Abstract

Cloud computing adalah teknologi yang memungkinkan pengguna untuk menyimpan, mengelola, dan memproses data di server jarak jauh melalui internet, bukan di komputer atau server lokal. Cloud computing menawarkan efisiensi operasional, pengurangan biaya infrastruktur, serta mendukung praktik bisnis yang lebih fleksibel dan skalabilitas tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana optimalisasi pemanfaatan teknologi cloud computing guna meningkatkan keberlanjutan bisnis dari perspektif sistem informasi bisnis, khususnya pada usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Surabaya. Pendekatan penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan wawancara mendalam terhadap beberapa UMKM yang telah mengimplementasikan teknologi ini. Hasil kajian penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan cloud computing dapat sangat membantu UMKM dalam mengurangi penggunaan sumber daya fisik, meningkatkan akses informasi lebih cepat, serta mempercepat pengambilan keputusan bisnis. Selain itu, teknologi ini juga meningkatkan fleksibilitas dan kolaborasi berbagai pihak. Namun, sejumlah tantangan seperti keterbatasan pemahaman teknologi, biaya implementasi, dan kebutuhan pelatihan masih menjadi hambatan dalam adopsi lebih luas. Penelitian ini memberikan wawasan bagi pelaku UMKM dan pemangku kepentingan, terutama pemerintah mengenai potensi cloud computing untuk menciptakan bisnis yang lebih efisien dan berkelanjutan.Kata kunci: Cloud Computing, Sistem Informasi, Sustainability Bisnis, UMKM