Andang Iskandar, Andang
Unknown Affiliation

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Ekspresi dan Gestur Penari Tunggal dalam Budaya Media Visual Dua Dimensi Rustiyanti, Sri; Iskandar, Andang; Listiani, Wanda
PANGGUNG Vol 25, No 1 (2015): Kontribusi Seni Bagi Masyarakat
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/panggung.v25i1.18

Abstract

Tubuh penari digunakan sebagai media   pengungkap perasaan, pikiran, dan imajinasi; pengungkap bahasa verbal dan nonverbal; media ungkap gerak nonverbal dan kecerdasan otot; berjalan dan ‘berjalan’ sebagai fenomena metaforik-figural; serta sebagai hubungan antara tubuh-gerak-kultur-zaman. Gerak yang dilakukan oleh penari merupakan gerak-gerak ekspre- sif, gerak yang distilasi mengandung ritme, sehingga mampu menggetarkan perasaan penon- ton. Penari menyajikan gerak yang halus dan lembut mengalir, juga gerak yang kasar, keras, kuat bahkan dalam diam diam sekali pun. Ekspresi dan irama mewujudkan ungkapan gerak, sehingga akan tampak keindahannya. Keindahan dapat juga dinikmati melalui teknologi pho- tomotion yang canggih, sehingga gestur dan mimik dari para penari bisa terekam begitu detail dan halus, melalui media visual dua dimensi yang hanya mengandalkan indra penglihatan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Hasil penelitian ini berupa model gerak tubuh penari tunggal dengan teknik photomotion. Kata kunci: penari tunggal, budaya visual, dua dimensi, photomotion
Kajian Budaya Fotografi Potrait dalam Wacana Personalitas Iskandar, Andang; Sobarna, Cece; Mulyana, Deddy; Risagarniwa, Yuyu Yohana
PANGGUNG Vol 24, No 3 (2014): Identitas dalam Bingkai Seni
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/panggung.v24i3.127

Abstract

ABSTRACT Portrait Photography is a representation of similarity in the form of two-dimensional human fi- gure. Portrait photography gives a personal good indication of the owner’s portrait, portrait subjects and photographers. Personality photographic work representing one’s personal character. This study aims to explain the problems of cultural studies in the discourse on photography portrait personality. This research method using literature review of the literature both books, journal articles and research reports, especially portrait photography in cultural studies. The study provides an overview of cul- tural studies on four issues for portrait photography: first, photography as a representation. Portrait is where negotiations between the photographer with the subject of self-representation (model). Se- cond, diaspora photographers. Photographers Indonesian Chinese (Peranakan) as cultural brokers in the post-colonial period. The difference between the Peranakan culture and totok also distinguished in the profession of social groups in studio photography. Third, the identity of the portrait. Family’s photo album as a way structured ourselves, and cultural identities through ritual memory. Fourth, photography as a medium of cultural domination. Photography is a meaning synthesis of subject and object photos. Keywords: cultural studies, portrait photography, personality, discourse  ABSTRAK Fotografi potrait merupakan representasi kemiripan figur manusia dalam bentuk dwimatra. Fotografi potrait memberikan indikasi personal baik pada pemilik potrait, sub- jek potrait maupun fotografer. Personalitas karya fotografi yang mewakili pribadi bahkan karakter seseorang. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan permasalahan kajian buda- ya pada fotografi potrait dalam wacana personalitas. Metode penelitian ini menggunakan metode kajian pustaka dari berbagai literatur baik buku, artikel jurnal dan laporan pene- litian fotografi khususnya potrait dalam kajian budaya. Hasil penelitian ini memberikan gambaran empat permasalahan kajian budaya pada fotografi potrait yaitu pertama, foto- grafi sebagai representasi. Potrait merupakan tempat negosiasi antara fotografer dengan representasi-diri subjek (model). Kedua, diaspora fotografer. Fotografer China Indonesia (peranakan) sebagai broker budaya di masa poskolonial. Perbedaan budaya antara per- anakan dan totok dibedakan juga dalam kelompok sosial profesi dalam studio fotografi. Ketiga, identitas dalam potrait. Album foto keluarga sebagai sebuah cara untuk menstruk- turisasi diri, identitas dan budaya melalui ritual ingatan. Keempat, fotografi sebagai me- dia dominasi budaya. Fotografi adalah sintesis pemaknaan dua subjek yang-memotret dan yang-memandang. Kata kunci: kajian budaya, fotografi potrait, personalitas, wacana
Visual Identity Logo Collaboration Eiger 1989 x National Park Collection 2022 Taufiq, Muhammad; Nalan, Arthur Supardan; Iskandar, Andang
PANTUN: Jurnal Ilmiah Seni Budaya Vol 8, No 2 (2023): Exploring Cultural Narratives and Artistic Expressions
Publisher : Pascasarjana ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/pantun.v8i2.2722

Abstract

Every brand in the industry competition increasingly creates unlimited choices. That way, every brand is always trying to find ways to connect emotionally with consumers. Through this research, we can find out how the visual identity communicated through the collaboration logo design of the Eiger 1989 x National Park Collection is connected with the message of meaning to be conveyed. The research method uses qualitative to facilitate the analysis process. The authors also use a four-stage approach to visual communication design research methods, including description, analysis, interpretation, and assessment. The findings based on the research that has been done are collaboration logos that, at first glance, seem to use headlines with taglines. After being analyzed as a whole, the collaboration logo was designed based on following the anatomy of the logo formation, besides that, there are overall visual elements that can represent brand identity and collaboration concepts. Logo design through good composition and the meaning of good communication messages will increase customer loyalty.
Visual Identity Logo Collaboration Eiger 1989 x National Park Collection 2022 Taufiq, Muhammad; Nalan, Arthur Supardan; Iskandar, Andang
PANTUN: Jurnal Ilmiah Seni Budaya Vol. 8 No. 2 (2023): Exploring Cultural Narratives and Artistic Expressions
Publisher : Postgraduate Program of Institut Seni Budaya Indonesia Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/pantun.v8i2.2722

Abstract

Every brand in the industry competition increasingly creates unlimited choices. That way, every brand is always trying to find ways to connect emotionally with consumers. Through this research, we can find out how the visual identity communicated through the collaboration logo design of the Eiger 1989 x National Park Collection is connected with the message of meaning to be conveyed. The research method uses qualitative to facilitate the analysis process. The authors also use a four-stage approach to visual communication design research methods, including description, analysis, interpretation, and assessment. The findings based on the research that has been done are collaboration logos that, at first glance, seem to use headlines with taglines. After being analyzed as a whole, the collaboration logo was designed based on following the anatomy of the logo formation, besides that, there are overall visual elements that can represent brand identity and collaboration concepts. Logo design through good composition and the meaning of good communication messages will increase customer loyalty.
BLINDFOLD SEBAGAI PEMBENTUKKAN IDENTITAS PENOKOHAN GANDARI Dalila, Ganesh Ahsha; Iskandar, Andang; Barry, Syamsul
Wacadesain Vol. 3 No. 2 (2022): Jurnal Wacadesain
Publisher : LPPM Universitas Adhirajasa Sanjaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51977/wacadesain.v3i2.868

Abstract

Fashion adalah cara seseorang berusaha menampilkan ekspresi individualitas untuk menghasilkan cita rasa melalui pemilihan pakaian atau properti yang dipakainya. Hasil dari pemakain atribut tersebut menjadi sebuah pembentukan identitas pada dirinya sebagai tokoh, lalu adanya peran penilaian sosial setempat yang menunjukan sikap dan peran sosial dari dampak pakaian atau atribut yang digunakan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui bagaimana properti busana blindfold (penutup mata) dapat merepresentasikan identitas Gandari dalam penokohannya di cerita epos Mahabarata. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan teknik Observasi non-partisipan. Hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa blindfold pada tokoh Gandari adalah hasil dari komunikasi Gandari terhadap relasi atau tokoh lainnya di Gandari sebagai ekspresi kesetiaan pada sang suami, Destarata sekaligus ekspresi protes karena dinikahkan dengan seorang yang buta. Arti pembentukan identitasnya sebagai ratu dilihat dari tanda warna, perasaan dan relasi sosial bagaimana mereka menilai Gandari sebagai tokoh yang (isi sendiri). Identitas diri pada blindfold Gandari juga penanda bahwa status sosial dan kondisi magis – religius terbentuk.
INSTALASI KINETIK PADA SET PANGGUNG LAKON SUDDENLY LAST SUMMER KARYA TENNESSEE WILLIAMS DENGAN PENDEKATAN REALISME SUGESTIF Nugroho, Eko Bambang Wisnu; Iskandar, Andang; Safitri, Riana
ATRAT: Jurnal Seni Rupa Vol 9 No 3 (2021): EKSPLORASI DAN IMPLEMENTASI POTENSI RUPA
Publisher : Jurusan Seni Rupa ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/atrat.v9i3.1775

Abstract

The kinetic installation of the stage set will use a suggestive realism approach. This installation reinforces the existing symbols and does not embody all the elements in the play. The visualization of the work carried out in the first stage is to analyze the script and the matrix design of the realist play Suddenly Last Summer. The second stage, the kinetic installation sketch of the stage set is realized in the form of working drawings. The third stage the designer implements the kinetic installation design concept of the stage set and it is realized. In the final stage, all the stage set kinetic installation designs are assembled and then simulated. The concept of this installation is the interpretation of the analysis of the series of events in Tennessee Williams's play Suddenly Last Summer which is realized in a post-minimalist style through a suggestive realism approach. The process of making this work is still in a state of the COVID-19 pandemic. Therefore, the show was replaced through a simulation in the form of 3D animated videos, mockups, examples of kinetic installation models (dummy) on stage sets, and several other supporting elements.Keywords: Kinetic installation, Suddenly Last Summer, Tennessee William, suggestive realism------------------------------------------------------------------------------------------Instalasi kinetik set panggung lakon ini akan memakai pendekatan realisme sugestif. Instalasi ini lebih menguatkan simbol-simbol yang ada dan tidak mewujudkan keseluruhan elemen-elemen di dalam lakon tersebut. Visualisasi karya yang dilakukan pada tahap pertama yaitu membuat analisa naskah dan matriks rancangan lakon realis Suddenly Last Summer. Tahap kedua, sketsa instalasi kinetik set panggung tersebut diwujudkan ke dalam bentuk gambar kerja. Tahap ketiga  perancang mengimplementasikan  konsep rancangan instalasi  kinetik  set panggung dan direalisasikan. Tahap akhir semua rancangan instalasi kinetik set panggung dirangkai untuk kemudian disimulasikan. Konsep instalasi ini merupakan hasil interpretasi dari analisa rangkaian peristiwa lakon Suddenly Last Summer karya Tennessee Williams yang diwujudkan dengan gaya post-minimalist melalui pendekatan realisme sugestif. Proses penggarapan karya ini masih dalam keadaan pandemi COVID-19. Oleh karena itu, pertunjukan digantikan melalui bentuk simulasi dalam bentuk video animasi 3D, maket, contoh model (dummy) instalasi kinetik set panggung, dan beberapa elemen pendukung lainnya.Kata Kunci: Instalasi kinetic, lakon Suddenly Last Summer, Tennessee William, realisme sugestif
PERANCANGAN BUKU RESEP MAKANAN OLAHAN ACI SEBAGAI MEDIA PENGENALAN JAJANAN KHAS SUNDA DENGAN FOTOGRAFI Taslima, Kumala Putri; Iskandar, Andang; Savitri, Savitri
ATRAT: Jurnal Seni Rupa Vol 10 No 2 (2022): ESTETIKA DALAM MAKNA, MEDIA, DAN TEKNIK VISUAL
Publisher : Jurusan Seni Rupa ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/atrat.v10i2.2108

Abstract

Food recipe books provide information to their readers in the form of text that contains: about the ingredients for cooking and the procedure for making it. Besides text, information too shown in a visual form through photos of displayed food. From the photo, the reader can observe the food to be made, so that it gives an idea of the final form of the food. Therefore, the technique used in this work is photography. Because the technique is able to visually capture food clearly and in detail. In order to produce more interesting photos accompanied by certain settings on the the food. This food recipe book raises the theme of typical Sundanese aci processed snacks. Aci is Sundanese language from tapioca flour or starch which has a clean white color and sticky and chewy texture. The purpose of this food recipe book is as a medium of information to introduce Sundanese snacks to the wider community.Keywords: Photography, Recipe book, Snacks, Design, and Visual-------------------------------------------------------------------------------Buku resep makanan memberikan informasi kepada pembacanya berupa teks yang memuat tentang bahan-bahan untuk memasak serta tata cara membuatnya. Selain teks, informasi juga ditunjukan dalam bentuk visual melalui foto makanan yang ditampilkan. Dari foto tersebut para pembaca dapat mengamati makanan yang akan dibuatnya, sehingga memberi gambaran tentang wujud akhir dari makanannya. Oleh sebab itu, teknik yang digunakan pada karya ini adalah fotografi. Karena teknik tersebut mampu menangkap visual makanan secara jelas dan detail. Supaya dapat menghasilkan foto yang lebih menarik disertai juga dengan penataan tertentu pada makanannya. Buku resep makanan ini mengangkat tema jajanan olahan aci khas Sunda. Aci merupakan bahasa Sunda dari tepung tapioka atau tepung kanji yang mempunyai warna putih bersih dan tekstur lengket serta kenyal. Tujuan dari karya buku resep makanan ini sebagai media informasi untuk mengenalkan jajanan khas Sunda tersebut kepada masyarakat luas.Kata kunci: Fotografi, Buku resep, Jajanan aci, Desain, dan Visual