Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Laras dan Rumpaka dalam Garap Karawitan Jaipongan Jugala Ruchimat, Ismet; -, R.M. Soedarsono; Haryono, Timbul; Narawati, Tati
PANGGUNG Vol 23, No 4 (2013): Membaca Tradisi Kreatif, Menelisik Ruang Transendental
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/panggung.v23i4.155

Abstract

ABSTRACT   This paper analyzes characteristic and musical identity of garap karawitan Jaipongan which is focused on the identity of laras and rumpaka. The identity of karawitan Jaipongan is a genre of today’s Sundanese karawitan which developes without any acculturation influence. Most verbal form of rumpaka on garap karawitan Jaipongan Jugala represents a dialogue or text that requires comprehension of the content. The characteristic of laras and rumpaka which are verbal and musical in garap karawitan Jaipongan show a multidimensional artistic expression. Keywords: characteristic, laras, rumpaka, Jaipongan, and jugala    ABSTRAK Tulisan ini menguraikan ciri-ciri atau identitas musikal garap karawitan Jaipongan Ju- gala yang dititikberatkan pada identitas laras dan rumpaka. Identitas karawitan Jaipongan merupakan suatu genre karawitan Sunda kiwari yang berkembang tanpa pengaruh besar akulturasi. Bentuk verbal rumpaka pada garap karawitan Jaipongan Jugala sebagian besar merepresentasikan suatu pembicaraan atau teks yang menuntut pemahaman isi. Karakter- istik laras dan rumpaka yang bersifat verbal dan musikal dalam garap karawitan Jaipongan menunjukkan ekspresi artistik yang multidimensional. Kata kunci: karakteristik, laras, rumpaka, Jaipongan, dan jugala  
Creativity in noise: Transforming urban elements into innovative music in POSUA Niki Sampurna, Muhammad Raihan; Ruchimat, Ismet; Herdini, Heri
PANTUN: Jurnal Ilmiah Seni Budaya Vol. 10 No. 1 (2025): Interdisciplinary Approaches to Cultural Expression in Modern Art, Media, and
Publisher : Postgraduate Program of Institut Seni Budaya Indonesia Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/pantun.v10i1.3925

Abstract

This article examines the influence of urbanization and industrialization on musical expression, with a focus on the role of urban noise as a creative element. The processes of urbanization and industrialization are frequently linked with an increase in noise levels, which is commonly regarded as a form of noise pollution. Nevertheless, this article underscores the potential for such noise to be transformed into a valuable aesthetic element within musical compositions. The research employs electro-acoustic theory and innovative techniques to transform noise into a novel musical element. The methods utilized include sound exploration and experimentation, evaluation, and composition employing both conventional and unconventional instruments. The techniques of sound manipulation are also employed in order to transform noise into an engaging musical experience. The outcome of this research is the musical work POSUA, which illustrates how urban noise can be transformed into a contemplative and creative musical experience, encouraging listeners to perceive noise from an original and innovative perspective. This article introduces a novel perspective on the potential of noise as a musical material and its role in fostering diversity within the contemporary music landscape.
Aransemen Musik Angklung Diatonis: Studi Kasus Pada Karya Aransemen dan Pelatihan Musik Angklung Qadaris, Wildan; Ruchimat, Ismet; Nalan, Arthur S
Awilaras Vol 8 No 1 (2021): FUNGSI, INSTRUMENTASI, DAN PERTUNJUKAN
Publisher : LPPM ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/jal.v8i1.2614

Abstract

Abstrak Terdapat formulasi dalam aransemen musik angklung diatonis berikut pengembangan di dalamnya. Formulasi tersebut dapat menjadi referensi bagi pelatih angklung maupun guru-guru di berbagai sekolah yang bergerak dalam kegiatan intrakurikuler serta ekstrakurikuler musik angklung diatonis. Artikel ini memaparkan pendekatan metodologis dalam aransemen musik angklung diatonis dengan pelaksanaan yang akurat dan efisien serta penerapannya yang lebih estetis. Tujuan artikel ini adalah untuk memberikan pendekatan metodis bagi praktisi angklung dalam membuat sebuah karya aransemen. Arikel ini memaparkan tahapan-tahapan proses yang harus dilalui oleh seorang arranger musik angklung dalam melakukan praktik aransemen khususnya musik angklung diatonis. Hasil penelitian ini adalah berupa formulasi dalam teori aransemen musik angklung yang dapat membantu para praktisi angklung dalam menentukan langkah-langkah ketika memiliki keinginan untuk menciptakan sebuah karya aransemen musik angklung diatonis. Tahapan tersebut meliputi: (1) kelompok unit angklung, (2) konsep aransemen, (3) aransemen awal, (4) tahap akhir aransemen, (5) evaluasi dan revisi. Kata kunci :aransemen, arranger, angklung, diatonis.
Voice Note: Karya Kontemporari Musik Melalui Aplikasi Modulasi Effect Terhadap Media Bambu Fauzi, Nandri Ahmad; Ruchimat, Ismet; Dimyati, Ipit S
Awilaras Vol 8 No 1 (2021): FUNGSI, INSTRUMENTASI, DAN PERTUNJUKAN
Publisher : LPPM ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/jal.v8i1.2622

Abstract

Abstrak Voice Note diartikan sebagai catatan-catatan verbal yang di abstraksikan menjadi sebuah aspek musik kontemporer, implementasi verbal menjadi sebuah musik kontemporer tersebut dibentuk oleh kerangka-kerangka teoritikal komposisi. Adapun aspek-aspek yang menjadi wujud dari komposisi Voice Note ini juga dipenuhi secara konstruktif oleh metode garap. Metode garap secara umum merupakan sebuah sistem yang melibatkan beberapa unsur atau pihak yang masing-masing saling terkait dan membantu. Beberapa unsur garap tersebut dapat disebut sebagai berikut: a. Materi garap atau ajang garap; b. Penggarap; c. Sarana garap d; Prabot atau piranti garap;be. Penentu garap; dan f. Pertimbangan garap. Secara praktikal metode garap ini memuat unusur-unsur konvensi dalam Tradisi Musik Bambu. Aspek material yang terdapat dalam Musik Bambu terbentuk secara Asimetrik. Dari aspek penentu dan Pertimbangan Garap komposisi ini dihadirkan atas dasar kontekstual dari cara berpikir penggarap yang berlatar belakang musisi yang berupaya memahami prinsip-prinsip media pada konvensi alat Tradisional. Oleh karena itu kehadiran karya ini lebih di orientasi kepada gaya musik kontemporer melalui pemahaman-pemahaman konvensi Tradisi musik Bambu Kata Kunci: Voice Note , Kontemporer Musik, Kreativitas Garap
Kontakt Library Suling Sunda Sebagai Inovasi dan Alternatif Penciptaan Musik Pramudita, Arita Bagja; Ruchimat, Ismet; Herdini, Heri
Action Research Literate Vol. 8 No. 10 (2024): Action Research Literate
Publisher : Ridwan Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/arl.v8i10.2304

Abstract

Kontakt Library Suling Sunda merupakan sebuah inovasi yang mentransformasikan bunyi autentik Suling Sunda menjadi sample library untuk digunakan pada perangkat lunak musik atau VST instrument. Proses pengembangan ini melibatkan beberapa langkah utama: pertama, pengambilan sampel dari bunyi asli Suling Sunda; kedua, perekaman sampel tersebut untuk menghasilkan Sample Library; ketiga, konversi sampel menjadi format VST; dan terakhir, penyimpanan dalam Kontakt Library sebagai sound bank. Secara musikal, Suling Sunda memiliki kontur melodi yang sangat bervariasi, dipengaruhi oleh permainan yang spontan serta ornamentasi yang kompleks dan unik, yang masih perlu diidentifikasi lebih lanjut. Kajian ini menggabungkan eksplorasi teknologi dan eksperimen artistik untuk menghasilkan sebuah alat yang memungkinkan para musisi dan komposer menciptakan karya mereka dengan lebih mudah. Dengan menggunakan Kontakt Library ini, musisi dapat menyusun dan menuliskan melodi Suling Sunda langsung ke dalam perangkat lunak notasi musik, sehingga mempermudah proses penciptaan musik. Karya ini diharapkan menjadi alternatif yang menarik bagi mereka yang ingin memanfaatkan suara tradisional dalam konteks teknologi modern.