Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Usaha Ternak Ayam Petelur di Kabupaten Lima Puluh Kota Helmi Ali; Rihan Ifebri; Ratna Agustia; Mega Putri N; Zulkarnaini Zulkarnaini
Unri Conference Series: Agriculture and Food Security Vol 1 (2019): Seminar Nasional Pembangunan Pertanian dan Pedesaan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.698 KB) | DOI: 10.31258/unricsagr.1a16

Abstract

Sentra produksi usaha ternak ayam petelur di Sumatera Barat adalah kota Payakumbuh dan kabupaten Lima Puluh Kota. Keberlanjutan usaha ternak ayam petelur perlu diketahui faktor produksi apa yang menyebabkan peternak mampu bertahan. Penelitian ini menganalisis satu periode produksi kegiatan usaha ternak ayam petelur dan faktor-faktor produksi apa yang mempengaruhi pendapatan usaha ternak ayam ras petelur serta posisi produksi dalam siklus produksi. Metode penelitian dilakukan dengan metode survey, yang dilakukan kepada 30 peternak ayam ras petelur yang berlokasi di kecamatan Guguak dan Mungka. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode simple random sampling. Analisis data mengungkap beberapa variabel faktor-faktor produksi sebagai penentu pendapatan peternak ayam petelur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan rata-rata perbulannya adalah Rp 44.845.880.00. Hasil pendugaan model variabel bebas secara simultan positif dan signifikan mempengaruhi pendapatan. Pendugaan variabel produksi dalam model ternyata 74% bisa menjelaskan variabel pendapatan. Secara empirik model pendugaan memperlihatkan posisi produksi usahaternak ayam petelur adalah increasing return to scale.
Manajemen Pengelolaan Usaha Nagari Talang Babungo, Kecamatan Hiliran Gumanti Kabupaten Solok Henny Sjafitri; Rihan Ifebri; Febriani Febriani
Community Engagement and Emergence Journal (CEEJ) Vol. 3 No. 1 (2021): Community Engagement & Emergence Journal (CEEJ)
Publisher : Yayasan Riset dan Pengembangan Intelektual

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37385/ceej.v3i1.566

Abstract

Nagari menjadi salah satu unit wilayah terkecil yang ada di pemerintahan yang secara mandiri melakukan pengelolaan dalam mengembangkan pemberdayaan ekonomi khususnya pengelolaan usaha nagari. Usaha ini sudah mulai berkembang secara pesat dan menjadi salah satu daya tarik. Dengan adanya potensi usaha yang dimiliki oleh nagari, maka perlu manajemen pengelolaan yang baik agar setiap pengelolaan usaha nagari berdampak terhadap perekonomian nagari itu sendiri. Nagari Talang Babungo memiliki potensi usaha yang memiliki nilai yang tinggi, tetapi masih belum maksimal dan utuh melakukan kegiatan manajemen pengelolaan usaha nagari. Untuk itu, perlu daya kreativitas dan motivasi yang tinggi dari semua aspek dan pihak yang ada di dalam nagari untuk bersama-sama menggerakkan manajemen pengelolaan usaha nagari agar setiap kegiatan yang dilaksanakan dapat memperbaiki kondisi perekonomian masyarakat yang ada di lingkungan sekitar masyarakat nagari. Tentunya hal ini dapat tercapai apabila didukung oleh pengembangan keterampilan dari sumberdaya manusia yang ada agar menambah pengetahuannya dalam mengelola usaha nagari demi menciptakan manfaat bagi semua masyarakat di dalam nagari. Kata kunci: manajemen, pengelolaan usaha, nagari
Sinergisitas Unsur Masyarakat Dalam Mendorong Potensi Usaha Nagari Berbasis Teknologi Dan Modal Sosial Di Nagari Andaleh, Kec. Batipuh Kabupaten Tanah Datar Rihan Ifebri; Henny Sjafitri; Hesti Mayasari
Community Engagement and Emergence Journal (CEEJ) Vol. 2 No. 3 (2021): Community Engagement and Emergence Journal (CEEJ)
Publisher : Yayasan Riset dan Pengembangan Intelektual

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37385/ceej.v2i3.286

Abstract

Dalam bermasyarakat diperlukan adanya sinergisitas terutama dalam mendorong potensi usaha nagari yang berbasis teknologi dan modal Usaha. Nagari Andaleh Kecamatan Batipuh Kabupaten Tanah Datar memiliki potensi dalam pengembangan perekonomian karena lokasinya yang sangat strategis. Pengabdian ini dilakukan agar potensi yang ada selama ini bisa dikembangkan lebih lanjut agar semua lapisan masyarakat bisa tersentuh dari sisi ekonomi, sosial kemasyarakatan dan konversi lingkungan. Tujuan pengabdian ini adalah memberikan informasi dan pendampingan kepada masyarakat dalam hal teknologi usaha yang potensial dan menjaga nilai sosial masyarakat sebagai wadah dalam kekuatan ekonomi dalam berwirausaha. Dalam kegiatan Pengabdian kepada masyarakat permasalahan yang disampaikan bagaimana pelaku ekonomi, unsur masyarakat dan tokoh masyarakat selalu solid dan mau bersama sama meningkatkan produktivitas dan kesinambungan perekonomian Nagari Andaleh. Dalam hal ini juga dipaparkan bagaimana seluruh pemangku kepentingan menjaga produktivitas masyarakat dan memanfaatkan teknologi. Disamping itu juga disampaikan bahwa harus ada modal sosial dalam pengembangan potensi Nagari Andaleh karena modal sosial itu merupakan kekuatan yang mampu membangun civil community yang dapat meningkatkan pembangunan partisipatif. Kata kunci: Sinergisitas, Potensi Usaha Nagari, Modal Sosial
Penguatan Kelembagaan Usaha Sebagai Kekuatan Ekonomi Kelompok Tani Untuk Berwirausaha Di Nagari Jorong Gantiang Lenny Hasan; Rihan Ifebri; Ramadhania Ramadhania
Community Engagement and Emergence Journal (CEEJ) Vol. 2 No. 3 (2021): Community Engagement and Emergence Journal (CEEJ)
Publisher : Yayasan Riset dan Pengembangan Intelektual

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37385/ceej.v2i3.287

Abstract

Kompetensi kewirausahaan dalam usaha tani juga berarti bahwa adanya diversifikasi usaha hilir dengan kegiatan non pertanian seperti pariwisata, perawatan dan kontraktor mesin-mesin pertanian. Pengabdian yang dilakukan ini berhubungan dengan petani dalam usaha taninya, diharapkan petani yang sudah tergabung dalam kelompok tani dapat memperkuat kelembagaannya untuk mendukung kinerja usaha taninya. Kelompok tani sebagai pelaku utama menjadi salah satu kelembagaan pertanian yang berperan penting dan menjadi ujung tombak dalam pembangunan pertanian. Kelompok tani sudah banyak dibentuk pada setiap daerah di Indonesia, namun dengan terbentuknya kelompok tani perlu dilakukan penguatan kelompok untuk meningkatkan kinerjanya. Salah satu kelompok tani yang menjadi objek pengabdian adalah kelompok tani sakinah yang berada di Jorong Gantiang Nagari Taram Kabupaten Lima Puluh Kota. Metode kegiatan pengabdian pertama, sosialisasi kepada  para petani yang tergabung dalam kelompok tani Sakinah, untuk meningkatkan pemahaman serta kesadaran petani dalam berwirausaha. Kedua, pendampingan bagi anggota kelompok tani dalam kegiatan usaha taninya terutama yang berhubungan dengan perekonomian kelompok tani (ekonomi kelembagaan). Hasil dari pengabdian diperoleh pertama, modal sosial dalam kelompok tani dapat memperkuat kekompakan dan tanggung jawab antar anggota untuk mencapai tujuan dan kesejahteraan anggota. Kedua, penguatan pemahaman pentingnya pengelolaan administrasi kelompok tani, penguatan pemahaman pentingnya pengelolaan keuangan usaha tani, penguatan pemahaman teknis pengelolaan keuangan usaha tani, Penguatan pemahaman teknik perencanaan keuangan usaha tani mulai dari proses pembibitan hingga pasca panen. Ketiga, penguatan kelembagaan sebagai kewirausahaan ini diharapkan berdampak kepada masyarakat secara langsung bisa berupa kemajuan dalam pola pikir dan pola gerak (aksi) masyarakat. Kemajuan pola pikir petani ini akan membuat petani semakin intens dalam meningkatkan pengetahuan dalam menghadapi usahanya. Kata Kunci: Kelembagaan Usaha, Kekuatan Ekonomi, Kelompok Tani, Wirausaha
Overview of the Literature on the Impact of Food Price Volatility Hariz Eko Wibowo; Ridha Rizki Novanda; Rihan Ifebri; Ariffatchur Fauzi
AGRITROPICA : Journal of Agricultural Sciences Vol. 6 No. 1 (2023)
Publisher : Badan Penerbitan Fakultas Pertanian (BPFP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/j.agritropica.6.1.22-32

Abstract

Increased price volatility can increase investment risk and, at the same time, reduce investment. Food price volatility will have different effects on surplus and deficit households. Instead of investing, uncertainty in food prices can be a significant barrier for many deficit households to escape poverty. On the other hand, surplus households can save. Agricultural price shocks and volatility threaten the poorest people's access to food and economic welfare. The detrimental welfare impact on the consumers outweighs the gains to producers increasing the number of poor and in the depth of poverty. Decreased income in already low-income countries might result in malnutrition, death, and withdrawal of children from education. There is a substantial correlation between a country's food production index, poverty level, degree of urbanization and the risk that it will experience food riots, given the empirical evidence that shocks to agricultural prices can spark civil unrest and wars, as well as the devastating effects that civil wars and other forms of violence have on economic growth.
A COMPARISON OF CHILI PRICE VOLATILITY IN CRUSHING PROVINCE OF INDONESIA hariz wibowo; Rihan Ifebri; Ariffatchur Fauzi
Journal of Agri Socio Economics and Business Vol. 5 No. 01 (2023)
Publisher : Badan Penerbitan Fakultas Pertanian (BPFP), Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jaseb.05.1.89-104 2023

Abstract

The price of chili commodity can be used as the main indicator of inflation because it can respond quickly, especially to changes in demand and economic changes. Production fluctuations and consumption fluctuations have an impact on price fluctuations. Prediction of time series data using the ARIMA model approach has good performance for predicting chili prices in the future. Crucial province is the province that has big impact such as the province with the highest production, or the province with the highest consumption or the province with the gaps such as Jawa barat and Banten province. The purpose of this research is to create a time series model to predict chili prices in Jawa barat and Banten provinces and to measure and compare the level of volatility in chili prices in Jawa barat and Banten provinces. The best ARIMA model for chili price data in Jawa Barat and Banten Provinces is the ARIMA model (0,1,1). The results of chili forecast data in the provinces of Jawa Barat and Banten using the ARIMA model show relatively stable prices. The volatility of chili prices in Jawa Barat province is 19.68%. Chili price volatility in Banten province is 20.49%. This shows that the volatility level of chili prices in Jawa Barat province is relatively lower than in Banten province, although it is relatively the same and is still under control. This is confirmed by the result that the model has no ARCH effect.
PENGUATAN KELEMBAGAAN BUMDES Sriyoto 01; Rihan Ifebri M.Si
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat DEWANTARA Vol 6 No 1 (2023): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat DEWANTARA
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat Universitas Tamansiswa Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31317/jpmd.v6i1.833

Abstract

BUMDes institutional strengthening is important in the development of Village BUMDes, The idea of ??BUMDes in Lokasi Baru Village is to synergize with the community in terms of meeting community needs, joint institutional management and increasing economic potential. The identification of BUMDes problems carried out includes increasing the capacity of human resources in governance, development planning and priorities and marketing strategies, creativity and innovation so that they can collaborate with other partners.The solutions offered in this activity are training and mentoring to increase partners' knowledge and skills in strengthening BumDes institutions, studying BumDes business concepts and planning through making proposals or business planning modules. The output of this activity is the formation of collaboration between BUMDes managers and the Department of Agribusiness, University of Bengkulu, identification of problems, and determining the description of BUMDes development planning for lokasi Baru Village
MANAJEMEN KELEMBAGAAN BUMDes DI DESA TALANG SEBARIS KECAMATAN AIR PERIUKAN KABUPATEN SELUMA Rihan Ifebri
Abdi Reksa Vol. 5 No. 1 (2024)
Publisher : UNIVERSITAS BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/abdireksa.5.1.98-102

Abstract

Pengabdian manajemen kelembagaan BUMDes di Desa Lokasi Baru Kecamatan Air Periukan, Kabupaten Seluma. Tujuannya untuk Memberikan Sosialisasi tentang pentingnya pengelolaan BUMDes secara menyeluruh. Perlunya peningkatan Kapasitas Sumberdaya Manusia dalam tata kelola Badan Usaha Milik Desa (BumDes). Memberikan Pelatihan penyusunan laporan keuangan BUMDes. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian ini adalah metode ceramah, forum grup discussion dan pendampingan serta pelatihan sederhana. Kelompok sasaran adalah Pengurus BUMDes, perangkat desa serta stakeholder yang terlibat dengan kegiatan BUMDes. Capaian kegiatan yang dilaksanakan adalah untuk meningkatkan pemahaman dan Pengetahuan terkait manajemen dan organisasi bagi pengelolaan BUMDes Talang Sebaris. Peningkatan kapasitas sumberdaya manusia dalam tata kelola Badan Usaha Milik Desa (BumDes) serta Pengurus BUMDes mampu Penyusunan laporan keuangan BUMDes
POTRET GEOGRAFIS KEMISKINAN DI PROVINSI BENGKULU: KOMPARATIF KEMISKINAN WILAYAH UTARA DAN SELATAN Rihan Ifebri; Reflis Reflis; Ellys Yuliarti; Sriyoto Sriyoto; Osronita Osronita
Jurnal Azimut Vol 5 No 2 (2023)
Publisher : Universitas Tamansiswa Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31317/jaz.v5i2.953

Abstract

Multidimensional poverty research was carried out in districts/cities located in the coastal area of ??Bengkulu Province. This research aims to identify the intensity of poverty, identify multidimensional poverty, and identify the level of poverty deprivation in districts/cities in the coastal areas of Bengkulu Province. This research uses secondary data from the Central Statistics Agency (BPS) of Bengkulu Province in the form of microstatistical data, namely National Socio-Economic Survey (SUSENAS) pooled cross-section data with a survey wave period of 2022. The method used is the Multidimensional Poverty Index (MPI) method. modified from Alkire and Foster. The results of the research show that the intensity of multidimensional poverty in the northern region, namely the Muko-Muko district (15.28%) is lower than in the southern region, namely the Kaur district (37.16%). The Multidimensional poverty rate (M) in the Northern region of Bengkulu Province, namely Muko-Muko Regency, is smaller (6.16%) compared to the Southern region of Bengkulu Province, namely Kaur Regency (16.98%). Household deprivation status according to multidimensional poverty indicators, namely the number of years of schooling, potable water, and then the indicators of household calorie consumption and household protein consumption which contribute a lot to multidimensional poverty in the Northern region of Bengkulu Province, namely Muko-Muko Regency and the Southern Region of Bengkulu Province, namely Kaur District.