Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

AKTIVITAS ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA SEBAGAI FUNGISIDA TERHADAP PATOGEN GUGUR DAUN KARET Pestalotiopsis sp. Iman - Suswanto; Jones P. Silitonga; Indri Hendarti
Jurnal Industri Hasil Perkebunan Vol 18, No 1 (2023): Jurnal Industri Hasil Perkebunan
Publisher : BBSPJI Hasil Perkebunan, Mineral Logam, dan Maritim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33104/jihp.v18i1.7844

Abstract

Ledakan penyakit gugur daun Pestalotiopsis pada karet menjadi kendala utama produksi karet. Gejala penyakit berupa daun bagian bawah menguning dan rontok diikuti penurunan produksi latek. Pengendalian cendawan Pestalotiopsis sp. belum banyak dilaporkan, salah satu alternatif penggunaan asap cair. Penelitian ini bertujuan memperoleh agen pengendali berupa asap cair tempurung kelapa dan menentukan konsentrasi mematikan 50% (LC50) pada Pestalotiopsis sp. Tempat pelaksanaan penelitian di Laboratorium Penyakit Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura, Pontianak. Pengujian efikasi asap cair menggunakan metode peracunan makanan. Perlakuan berupa konsentrasi asap cair terdiri atas 0; 0,2; 0,4; 0,8; 1,2 dan 1,6%. Perlakuan disusun berdasarkan rancangan acak lengkap dan masing-masing perlakuan diulang sebanyak sepuluh kali. Masa inkubasi pertumbuhan cendawan uji dilakukan selama 7 hari setelah inokulasi. Analisis data penghambatan asap cair terhadap pertumbuhan cendawan berupa analisis probit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan asap cair dapat menghambat pertumbuhan miselium cendawan mulai pada konsentrasi 0,2% dan 1,6% berturutturut sebesar 20 dan 89,38%. Adapun hubungan penghambatan konsentrasi asap cair dengan pertumbuhan miselium mengikuti persamaan regresi y= 2,9204x – 6,6156 dengan standar determinasi 83%. Berdasarkan model tersebut LC50 diperoleh sebesar 1,3%.
KEBERADAAN NEMATODA ENTOMOPATOGEN (NEP) PADA PERTANAMAN HORTIKULTURA DI LAHAN GAMBUT DENGAN FREKUENSI APLIKASI PESTISIDA YANG BERBEDA Kurnia Sari; Indri Hendarti; Tris Haris Ramadhan
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 8, No 3 (2019)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v8i3.34349

Abstract

Kurnia Sari (1) Indri Hendarti (2) Tris Haris Ramadhan (2)(1)students of Agriculture Faculty(2)Lectures of Agriculture Faculty, Tanjungpura University Pontianak Email: kurnia_sari94@yahoo.com ABSTRACT Entomopathogenic nematodes are types of biological agents that live on the ground. The population can decrease exposure to chemicals in the form of pesticides that are too frequent. This study aims to determine the population density of EPN on peat land used for horticultural agriculture with the intensity of application of low, medium, and high pesticides (PI). The design of this study uses a Completely Randomized Design (CRD) with 3 preparations, and 15 replications, so that 45 samples will be obtained. Research parameters regarding bait insect mortality, population of NEP / ml, collection of NEP morphology, biochemical collection of bacterial symbionts, and soil analysis.                The results showed that the highest PI was 51.7%, the lowest NEP density was 551 JI / ml and the lowest NEP diversity was only Steinernema carpocapsae. While on medium PI land and low PI land. mortality larvae reached 80.67 % and 78.7 %, and populations of 1.112 JI /ml and 752 JI / ml. The highest diversity was found in the medium PI land with two types of NEP, namely Steinernema carpocapsae and Heterorhabditis bacteriophora. While the abundance of the population of Steinernema carpocapsae is on low PI land. Keywords: NEP, Pesticide Intensity (PI), mortality, population. 
Uji Patogenisitas Metarhizium anisopliae terhadap Larva Kumbang Janur Kelapa (Brontispa longissima Gestro.) Annisa Atul Adawiyah; Indri Hendarti; Iman Suswanto
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 4, No 1: April 2015
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v4i1.9092

Abstract

ABSTRAK Metarhizium anisopliae merupakan cendawan entomopatogen yang dapatmenginfeksi banyak  jenis serangga hama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui patogenisitas M.anisopliae dalam mengendalikan larva hama kumbang janur kelapa (Brontispa longissima Gestro.) Hama kumbang janur kelapa merupakan salah satu hama penting pada tanaman kelapa. Penelitian berlangsung selama tiga bulan di Laboratorium Balai Proteksi Tanaman Perkebunan Pontianak. Kegiatan meliputi uji pendahuluan menggunakan 6 perlakuan konsentrasi konidia dengan 3 ulangan dan didapatkan LC50 kemudian dilakukan uji lanjut dengan menggunakan kisaran di antara LC50 dengan nilai 6,1 x 104Metode aplikasi yang digunakan adalah metode semprot langsung pada 10 larva uji yang sudah ada di lipatan janur dalam cawan petri. Variabel pengamatan meliputi persentase mortalitas larva, viabilitas spora, persentase pupa yang dihasilkan, dan persentase imago yang dihasilkan. Data yang didapatkan terlebih dahulu dikoreksi dengan menggunakan rumusAbbott’s kemudian dianalisis menggunakan Statistical Analysis System (SAS).Pada konsentrasi 6,1 x 106 konidia/ml dapat menyebabkan kematian 95% sedangkan pada konsentrasi 6,1 x 102 konidia/ml menyebabkan kematian 45%. Semakin tinggi konsentrasi konidia M.anisopliae makapersentase pupa dan imago yang terbentuk semakin rendah sedangkan viabilitas dari konidia yang digunakan termasuk kategori  baikdengan nilai 66.32%.
EFEKTIVITAS BERBAGAI DOSIS HERBISIDA CAMPURAN ATRAZIN DAN MESOTRION UNTUK MENGENDALIKAN GULMA DI LAPANGAN Ari Darmawan; Sarbino Sarbino; Indri Hendarti
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 10, No 4 (2021)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v10i4.49361

Abstract

Gulma yang tumbuh di lahan budidaya merupakan tumbuhan pengganggu dan menjadi salah satu kendala di dalam budidaya tanaman, sehingga perlu upaya pengendalian, salah satunya dengan campuran herbisida Mesotrion dan Atrazin. Pencampuran herbisida yang berbeda dapat meningkatkan efektivitas dan memperluas spektrum pengendalian gulma. Tujuan penelitian untuk mengetahui efektivitas herbisida campuran Mesotrion dan Atrazin dalam mengendalikan gulma di lapangan. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura, dimulai dari bulan Februari-Juni 2020. Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu Rancangan Acak Kelompok dengan 5 taraf perlakuan yaitu campuran herbisida Mesotrion dan Atrazin p0(kontrol); p1 (1,00 l/ha); p2 (1,50 l/ha); p3 (2,00 l/ha); p4 (2,50 l/ha). Setiap perlakuan diulang sebanyak 5 kali terdiri dari 1 unit satuan perlakuan. Variabel pengamatan terdiri dari analisis vegetasi, persentase kematian gulma, dan bobot kering gulma. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaplikasian dosis herbisida campuran Mesotrion dan Atrazin sebanyak 2,50 l/ha efektif dalam mengendalikan gulma di lapangan dengan SDR gulma jenis daun lebar 22,13%, SDR gulma jenis rumput 42,45%, SDR gulma jenis teki 35,42%.Kata kunci : atrazin, gulma, mesotrion