Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

SUPLEMEN BENING MULTI KHASIAT DI TENGAH PANDEMI COVID-19 Luh Yesi Angga Natalia Dewi; Iyan Hardiana; Ivans Panduwiguna
PROSIDING SIMPOSIUM KESEHATAN NASIONAL Vol. 1 No. 1 (2022): Simposium Kesehatan Nasional
Publisher : LPPM STIKES BULELENG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (420.534 KB)

Abstract

Coronavirus adalah virus yang menyerang saluran pernapasan dengan target awal sel epitel dan mukosa pernapasan hingga menyebabkan infeksi saluran pernapasan. Targetnya diduga Angiotensin Converting Enzyme 2 (ACE2 ) sebagai reseptor masuk dengan serin protease TMPRSS2 sebagai protein S priming yang merupakan protein antigenik utama untuk mengikat reseptor tubuh inang. Untuk menekan kasus covid-19, dapat digunakan bawang putih, sumber senyawa organosulfur sebagai antioksidan, antibakteri, antijamur, antikanker, antimikroba, terapi hipoglikemia, hipotensi, antitrombotik, imunomodulator dan prebiotik, senyawa organosulfur yang tinggi pada minyak atsiri bawang putih diharapkan dapat berinteraksi dengan protein asam amino ACE2
FORMULASI OBAT KUMUR MINYAK ATSIRI DAUN CENGKIH (Syzygium aromaticum) Luh Yesi Angga Natalia Dewi; Rizka Aisyah; Luh Putu Desy Puspaningrat
Jurnal Farmasi Kryonaut Vol 2 No 2 (2023): Jurnal Farmasi Kryonaut
Publisher : LPPM STIKES BULELENG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59969/jfk.v2i2.59

Abstract

Minyak atsiri daun Cengkih mengandung alkaloid, flavonoid, fenolik, tanin dan eugenol 75,50% berfungsi sebagai antiseptik dan antibakteri, sehingga dapat dimanfaatkan untuk mengatasi permasalahan mulut dan gigi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui formulasi obat kumur minyak atsiri daun Cengkih, kemudian untuk mengetahui sifat fisik dan stabilitas sediaan obat kumur minyak atsiri daun Cengkih. Metode penelitian ini menggunakan metode eksperimental laboratorium dengan distilasi uap untuk memperoleh minyak atsiri kemudian dibuat empat formulasi dengan konsentrasi minyak atsiri yang berbeda, mulai dari kontrol negatif yaitu sediaan tanpa minyak atsiri daun Cengkih, F1 0,5%, F2 1% dan F3 2%, kemudian sediaan diuji melalui uji organoleptik, uji homogenitas, uji pH, uji viskositas dan stabilitas dipercepat selama 4 minggu disuhu 40 C, 280 C dan di bawah sinar matahari. Hasil penelitian menunjukkan sediaan terbaik F1 dengan memenuhi uji sifat fisik dan stabil pada suhu 280 C, sedangkan F2 dan F3 tidak memenuhi uji sifat fisik serta formulasi tidak stabil disuhu 40 C dan di bawah sinar matahari, kecuali kontrol negatif yang tidak mengalami perubahan signifikan. Dapat disimpulkan minyak atsiri daun Cengkih dapat dijadikan sebagai obat kumur dengan formulasi terbaik yaitu F1 suhu 280 C.