Setiap individu hakikatnya melewati fase-fase perkembangan dalam kehidupannya, namun dalam perjalanannya tidak jarang terdapat tantangan-tantangan yang perlu untuk dilewati. Pada fase remaja akhir misalnya, fase yang sebagian besar diisi oleh siswa sekolah menengah atas (SMA/sederajat) tingkat akhir memiliki tantangan yaitu, mempersiapkan diri ke jenjang pendidingan yang lebih tinggi. Dalam menjalankan proses tersebut, terdapat dinamika psikologis yang dialami oleh mereka. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran emotional distress pada remaja akhir yang sedang menghadapi SNPMB. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan subjek siswa kelas 12 yang mengikuti bimbingan belajar di Lembaga X Bekasi. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Data diambil dengan menyebarkan kuesioner menggunakan skala DASS 21. Teknik analisis yang digunakan adalah statistik deskriptif dan independent sample t-test menggunakan perangkat lunak SPSS. Hasil menunjukkan bahwasanya rata-rata emotional distress responden pada taraf yang rendah. Meskipun demikian jika dilihat dari rata-rata subskala, responden memiliki rata-rata dengan tingkat sedang pada subskala kecemasan dan stress. Selain itu, melalui uji beda t terlihat bahwa hipotesis adanya perbedaan nilai antara laki-laki dan perempuan ditolak. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa proses SNMBP dapat memengaruhi aspek psikologis seseorang sehingga dapat memunculkan emotional distress.