Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

ANALISIS GAMBARAN SUBJECTIVE WELL-BEING KORBAN KEJAHATAN PENCURIAN DAN PENCULIKAN Nathania, Felicia; Husna, Nursadhrina; Selvia, Amira; Kevin, Laurentius; Audrey, Cresentia; Hutapea, Bonar
Intuisi : Jurnal Psikologi Ilmiah Vol 9, No 3 (2017): November 2017
Publisher : Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/intuisi.v9i3.14111

Abstract

Abstrak.Ketatnya persaingan di daerah perkotaan mendorong orang melakukan tindak kejahatan untuk bertahan hidup. Tindak kejahatan yang dialami para korbannya mampu mempengaruhi kesejahteraan mereka.Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa gambaran subjective well-being korban tindak kejahatan pencurian dan penculikan. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode wawancara dan observasi terhadap dua orang korban kejahatan di kota Jakarta. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Miles dan Huberman yaitu reduksi data, paparan data, dan penarikan kesimpulan dan verifikasi. Metode triangulasi dan member check digunakan untuk mengecek konsistensi hasil wawancara. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah secara umum tindak kejahatan mempengaruhi subjective well-being para korbannya.Perasaan takut dan trauma merupakan dampak yang paling terlihat meskipun tingkat keparahannya berbeda pada kedua subyek berdasarkan tipe kejahatan yang dialami.Subyek pertama merasa takut setelah mengalami perampokan walaupun pada akhirnya dapat melakukan aktivitas seperti biasa.Subyek kedua mengalami trauma berkepanjangan hingga saat ini setelah mengalami tindak penculikan dengan indikasi perdagangan manusia (human trafficking). Kata kunci: Kriminal, Subjective Well-being, Korban.  Abstract. Tight competitions in urban area urge people to do crimes to survive. Crimes that experienced by the victims could affect their subjective well-being. The aim of this study is to analys the representation of subjective well-being victims of thievery and kidnapping. This study is a qualitative research with an interview and observation method to two crime victims in Jakarta. The data analysis techniques uses in this study is model of Miles and Huberman of data reduction, data display, and coclusion drawing/verifying. Triangulation theory method and member check used to verify the consistency of interviews. Results obtained in the study were generally crimes affecting the subjective well-being of the victims. Feelings of afraid and traumatic are the most visible effects although the severiry is different in both subjects depend on type of crimes experinced. First subject feel afraid after experienced thievery even eventually she can do her daily activity just like normal. Second subject experienced long term trauma after the kidnapping crime win indication of human trafficking.
Analysis of Ethnic Group Relations in Living Life Christianto, Rafael Grady; Febisahfitri, Rieanda; H, Erdi Husnul; F, Rahmadita Anisa; Hutapea, Bonar
GUIDENA: Jurnal Ilmu Pendidikan, Psikologi, Bimbingan dan Konseling Vol 7, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (117.167 KB) | DOI: 10.24127/gdn.v7i1.829

Abstract

This research uses qualitative method approach. The data is taken through semi structured interviews so that the researcher can get the deepest information from the subject but still use interview and observation guidance. Aims to determine the perspectives between ethnic groups by looking at how the interactions or relationships that occur in everyday activities, the management of conflicts, what activities are usually done together, and the attachment that exists between various ethnic groups in Kelurahan Pengasinan Kota Bekasi to meet Practical needs. The theory used is the group definition theory of Joseph S. Roucek, Major Polak, and Wila Huky, inter-group relations of Kinloch and Stanley Liberson, social interaction theory of Soekanto, Sunarto-majority minority relations theory, Budiman, Suparlan and Edward M Bruner, and the inter-ethnic perspective theory of Setiaman. Social relations itself has a sense of relationship in which there are interactions that occur in society in order to prevent the emergence of conflict. Based on the results of research and discussion that has been done, it can be concluded that, good interaction among ethnic groups is the key in maintaining relationships among ethnic groups. This will affect the survival, social behavior, and perspectives that arise and develop among others.
KONTRIBUSI PERAN GENDER DAN KONFORMITAS TERHADAP AGRESIVITAS REMAJA PUTRI SUPORTER SEPAKBOLA Octavianti, Regina; Hutapea, Bonar
Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni Vol 1, No 2 (2017): Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmishumsen.v1i2.927

Abstract

Sepakbola adalah olahraga paling populer di dunia dan salah satu cabang olahraga yang memiliki banyak penggemar dan suporter. Suporter sepakbola tidak hanya dari laki-laki saja, namun saat ini perempuan juga sudah mulai menjadi suporter sepakbola. Kehadiran suporter dalam sepakbola merupakan wujud dari rasa kebersamaan, bahkan saat terjadi kerusuhan dan suporter perempuan juga tidak segan untuk ikut dalam kerusuhan tersebut. Penelitian ini menguji apakah peran gender dan konformitas berpengaruh terhadap agresivitas. Metode penelitian ini adalah kuantitatif dengan teknik convenience sampling terhadap perempuan suporter sepakbola. Kriteria subyek yang digunakan pada penelitian ini adalah remaja putri suporter sepakbola yang berusia 17–23 tahun. Penelitian ini menunjukkan adanya kontribusi peran gender dan konformitas terhadap agresivitas. Ada beberapa alasan yang terbukti yaitu remaja putri memiliki konformitas yang tinggi dan peran gender maskulin menambah tingginya agresivitas pada remaja putri.
MINAT POLITIK REMAJA TIONGHOA PEDESAAN Hutapea, Bonar
Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmishumsen.v5i1.10045.2021

Abstract

Youth participation in politics is believed to have a significant and positive impact in the process of democratization.Family, age, and political trust factors are several factors related to adolescent interest in politics. However, teenagers mostly under 17 years old these days have less interest on politics. This study aimed at uncover political interest among Chinese-Indonesian adolescents, particularly those who live in rural area. By using simple survey and quantitative data, this study aims to uncover Chinese youth interest in politics as it relates to several relevant socio-psychological factors. Forty senior high school students who are Chinese descendants from Belinyu, Bangka Island were administered a questionnaire and demographic questions. Quantitative instruments use single-item constructed in collaboration with the Department of Social Psychology, University of Macau, SAR. This study indicates that parents’ political participation and political discussion in the family have significant positive relations with youth interest in politics and political discussion in the family is the strongest predictor. Unlike the two predictors, political trust does not relate to their political interest. These preliminary findings suggest that family may be very influential to civic engagement. Our results contribute to discussion in political psychology research to explain political socialization and political participation. Partisipasi remaja dalam politik diyakini berdampak signifikan dan positif dalam proses demokratisasi. Akan tetapi, saat ini sebagian besar remaja terlebih yang belum berusia 17 tahun kurang memiliki minat dalam politik. Faktor keluarga, usia, dan political trust menjadi beberapa faktor yang berkaitan dengan minat remaja terhadap politik.  Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkap ketertarikan terhadap politik di kalangan orang muda Tionghoa dan secara khusus, remaja yang tinggal di pedesaan. Dengan menggunakan survei sederhana dan data kuantitatif, riset ini bertujuan untuk mengungkap minat dalam politik yang berkaitan dengan beberapa faktor sosio-psikologis yang relevan. Empat puluh siswa sekolah lanjutan tingkat atas yang merupakan keturunan Tionghoa di Belinyu, Pulau Bangka diberikan kuesioner dan pertanyaan demografis. Instrumen kuantitatif menggunakan single-item yang dikonstruksi bekerja sama dengan Department of Social Psychology, University of Macau, SAR. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa partisipasi politik orang tua dan diskusi politik dalam keluarga memiliki hubungan positif dan signifikan dengan minat remaja dalam politik di mana diskusi politik dalam keluarga merupakan prediktor terkuat. Berbeda dengan dua prediktor tersebut, kepercayaan politik tidak terkait dengan minat partisipan terhadap politik. Temuan awal ini menunjukkan bahwa keluarga mungkin berperan terhadap keterlibatan remaja sebagai warga negara. Hasil penelitian ini berkontribusi pada diskusi dalam penelitian psikologi politik untuk menjelaskan sosialisasi politik dan partisipasi politik.
GAMBARAN KESEHATAN WARGA KOTA JAKARTA DI LINGKUNGAN PADAT PENDUDUK Hazel Aprilia Hutabarat; Litha Sari Arfina Pane; Vallerie Meijer; Dewina Ayundita; R. Ghasa Marjani; Bonar Hutapea
Jurnal Psikohumanika Vol 9 No 2 (2017): Jurnal Psikohumanika
Publisher : Program Studi S1 Psikologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (410.993 KB) | DOI: 10.31001/j.psi.v9i2.325

Abstract

The growth of urban population has become an important concern, especially about the risks of physical and mental health among the urban people. Like the other big cities, Jakarta’s population has also increasing rapidly. Unfortunatelly, the growing number of people isuneventlydistributed, which cause densely housing areas to emerge. This study is aim to observe physical and mental health among urban people who lived in densely populated area. This study used qualitative method through in-depth interview with two middle-age woman as the subjects. Subjects explained that they keep themselves healthy by regularly participated on government health check programs. They used public health facilities and services, such as BPJS and Puskesmas, and found them helpful. In addition, theydeveloped good relationship within other resident in the neighborhood and gave psychological support to each other which lighten their mental burden living in the city.
DINAMIKA PENYESUAIAN SUAMI -ISTRI DALAM PERKAWINAN BERBEDA AGAMA (THE DYNAMICS OF MARITAL ADJUSTMENT IN THE INTERFAITH MARRIAGE) Bonar Hutapea
Sosio Konsepsia Vol 16 No 1 (2011): Sosio Konsepsia (Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial
Publisher : Puslitbangkesos Kementerian Sosial RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/ska.v16i1.795

Abstract

Banyak orang yang jatuh cinta dengan orang yang memiliki keyakinan yang berbedadengan mereka dan kemudian melakukan pernikahan antar agama. Fenomena ini semakinbanyak terjadi di Indonesia, terutama pada masyarakat perkotaan. Agama sering dianggapmemiliki peran yang penting dalam stabilitas rumah tangga. Akan tetapi, perbedaan dalamkebiasaan dan kepercayaan dalam beragama dapat menyebabkan kesalahpahaman atauperselisihan dalam hubungan pernikahan. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif danmetode studi kasus, dan dengan melakukan wawancara eksplanatori menyeluruh danpengamatan, penelitian ini mencoba mencaritahu penyesuaian yang dilakukan pasanganberbeda agama yang telah menikah selama duapuluh tahun dalam pernikahan mereka. Hasilyang didapatkan dari analisis data penyesuaian pola mengungkapkan bahwa setiap partisipan memiliki harapan yang sama agar anak mereka tidak melakukan pernikahan beda agama seperti yang mereka lakukan, karena melihat dampak yang ditimbulkan kepada mereka sendiri, bukan hanya sebagai individu atau pasangan namun juga sebagai orangtua. Pengaruh keluarga besar dan saudara mereka dianggap sebagai pengaruh sosial yang negative, namun pada saat yang bersamaan juga berfungsi sebagai faktor pendukung dalam dinamika penyesuaian yang dilakukan oleh suami istri, hubungan antara anak-anak dan orangtua mereka, serta antara anak-anak sendiri. Faktor kunci dalam pernikahan langgeng mereka adalah komitmen individual yang didasari oleh manifesto sosiologi untuk mempertahankan pernikahan mereka meskipun sebenarnya mereka tidak bahagia. Kata-kata kunci: penyesuaian dalam pernikahan; pernikahan beda agama; dinamika
KAJIAN SINTESIS HASIL PENELITIAN SELEKTIF TENTANG DIMENSI SOSIOPSIKOLOGIS ANAK JALANAN Bonar Hutapea
Sosio Konsepsia Vol 17 No 2 (2012): Sosio Konsepsia (Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial
Publisher : Puslitbangkesos Kementerian Sosial RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/ska.v17i2.821

Abstract

Kajian kepustakaan ini menyajikan tinjauan dan sintesis dari sejumlah penelitian terpilih tentang konsep-konsep sosio-psikologis yang relevan dengan permasalahan anak jalanan. Dua puluh satu artikel dan hasil penelitian memenuhi kriteria dan hasil sintesisnya tersaji dalam artikel ini. Tema-tema yang terungkap meliputi well-being dan modal psikologis antara lain spiritualitas, resiliensi, dan aspirasi; persepsi diri dan persepsi serta respon publik terhadap anak jalanan; motif-motif yang mendorong anak kejalanan; karakteristik kepribadian anka jalanan; dan psikopatologi serta modifikasi prilaku bagi gangguan psikologis anak jalanan. Sebagian besar artikel dalam kajian ini berkaitan dengan kondisi psikologis positif anak jalanan yang sangat penting dalam merumuskan intervensi psikososial yang tepat. Kata kunci: Anak jalanan, Sosio-psikologis, Masalah-masalah sosial.
PERAN KETERIKATAN KERJA SEBAGAI MEDIATOR EFIKASI DIRI DALAM MEMPREDIKSI INTENSI KERJA Kevin Djasa; P. Tommy Y.S. Suyasa; Bonar Hutapea
Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni Vol 4, No 1 (2020): Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmishumsen.v4i1.7564.2020

Abstract

Lecturers are considered important workforce for a university or in any highgrade education institutions. University X had experienced a decrease in educational manpower due to system changes which creates a significant problem towards the university management in fulfilling the needs and demands of lecturers that are needed to accommodate the large ammount of students that are increasing exponentially. To address this problem, the university need to encourage lecturers who had high intentions to quit to be involved more in their professional practices and believe in their skills as a lecturer in the field of teaching, researching and community service. The aim of this research is to understand the role of Work Engagement as a mediator of Self-efficacy in predicting Turnover Intention of lecturers working in a university. This research is an analytic correlational research which uses quantitative approach of Non-experimental method. Data regarding levels of self-efficacy, work engagement and turnover intention of participants are collected via questionnaire links. The number of participants in this research were 163 lecturers. Self-efficacy and work engagement within the lecturers are categorized as high, besides that turnover intention within the lecturers are categorized as medium. The hypothesis testing used the Spearman Rank with a 95% trust level. Results show that self efficacy is significant towards turnover intention (r=-0,408; p<0,000). Results also show thatself-efficacy is significant towards work engagemen t(r=0,617; p<0,000). Work engagement fully mediated the relationship between self-efficacy and turnover intention. Dosen merupakan tenaga kerja penting dalam sebuah institusi pendidikan tinggi atau universitas. Universitas X mengalami penurunan dalam aspek sumber daya dosen akibat pergantian sistem baru sehingga menimbulkan permasalahan bagipengelolauniversitas dalam memenuhi tuntutan jumlah dosen yang cukup untuk mengakomodasi jumlah mahasiswa yang semakin banyak. Dalam rangka mengatasi masalah tersebut, universitas harus berupaya melibatkan dosen yang memiliki intensi keluar yang tinggi untuk lebih melibatkan mereka dalam praktek profesi dan meningkatkan keyakinan kemampuan mereka dalam mengajar, melakukan penelitian dan pengabdian pada masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran keterikatan kerja sebagai mediator efikasi diri dalam memprediksi intensi kerja pada dosen yang bekerja di universitas. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik korelasi dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode non-experimental. Data tingkat efikasi diri, keterikatan kerja dan intensi kerja responden dikumpulkan dengan link kuesioner. Subyek penelitian berjumlah 163 dosen yang bekerja di Universitas X. Rata-rata tingkat efikasi diri dan keterikatan kerja dosen dalam kategori tinggi, sementara rata-rata tingkat intensi kerja dosen dalam kategori sedang. Uji hipotesis untuk setiap variabel menggunakan Spearman Rank dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara efikasi diri dan intensi kerja (r = -0,408; p<0,000). Hasil penelitian juga menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara efikasi diri dan keterikatan kerja (r = 0,617; p<0,000). Kerikatan kerja memiliki peran signifikan sebagai mediator sempurna antara efikasi diri dan intensi kerja.
PERAN ORIENTASI KESADARAN SOSIAL TERHADAP KARAKTERISTIK DAN REAKSI UMPAN BALIK Sartika Zumria; P. Tommy Y.S. Suyasa; Bonar Hutapea
Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni Vol 3, No 2 (2019): Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmishumsen.v3i2.3574

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji peran orientasi kesadaran sosial sebagai moderator hubungan antara karakteristik umpan balik dan reaksi umpan balik. Umpan balik bagi karyawan menjadi salah satu hal yang dapat meningkatkan kinerja dan motivasi. Hasil penelitian mengenai umpan balik terdahulu menunjukkan bahwa reaksi karyawan terhadap umpan balik dapat dipengaruhi oleh proses pemberian umpan balik itu sendiri. Selain itu penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa terdapat faktor lain yang dapat mempengaruhi bagaimana individu yang berbeda dapat bereaksi terhadap umpan balik, salah satunya adalah orientasi kesadaran sosial yang dimiliki tiap individu. Karakteristik umpan balik dalam penelitian ini terdiri dari kredibilitas pemberi umpan balik dan penyampaian umpan balik. Penelitian ini melibatkan 92 partisipan yang terdiri dari 23 laki-laki dan 69 perempuan. Partisipan merupakan karyawan yang bekerja di bidang layanan administrasi akademik di beberapa universitas di Jakarta. Sebanyak 60 orang (65%) diantaranya bekerja di universitas swasta, sedangkan 32 orang lainnya (35%) bekerja di universitas negeri. Berdasarkan hasil uji hipotesis didapatkan bahwa kredibilitas pemberi umpan balik dan penyampaian umpan balik terbukti dapat menjadi prediktor dari reaksi umpan balik pada karyawan layanan administrasi akademik. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa orientasi kesadaran sosial tidak dapat menjadi moderator hubungan antara karakteristik umpan balik dan reaksi umpan balik pada karyawan layanan administrasi akademik. This study aims to examine the role of social awareness orientation as a moderator of the relationship between feedback characteristics and feedback reactions. Feedback for employees can improve performance and motivation. The results of previous studies on feedback indicate that employee reactions to feedback can be influenced by the process of feedback itself. In addition, previous studies have shown that there are other factors that can affect how different individuals react to feedback, one of which is the orientation of social awareness that every individual possesses. Feedback characteristics in this study consist of the credibility of the feedback provider and the delivery of feedback. The study involved 92 participants consisting of 23 men and 69 women. Participants are employees who work in the field of academic administrative services in several universities in Jakarta. As many as 60 people (65%) of them work at private universities, while 32 others (35%) work at public universities. Based on the results of the hypothesis test, it is found that the credibility of the feedback provider and the delivery of feedback are proven to be a predictor of feedback reactions in academic administrative service employees. This study also shows that social awareness orientation fails to become a moderator of the relationship between feedback characteristics and feedback reactions in academic administrative service employees.
PERSEPSI TERHADAP DAYA TARIK FISIK MODEL IKLAN DI TELEVISI DAN CITRA TUBUH PADA REMAJA PUTRI Bonar Hutapea
Psibernetika Vol 5, No 1 (2012): Psibernetika
Publisher : Universitas Bunda Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (266.917 KB) | DOI: 10.30813/psibernetika.v5i1.529

Abstract

Women’s body image concerns represent a risk factor for a host of physical and psychological disturbances. Given these harmful outcomes that are associated with body image concerns, it is important to understand the factors that relate to their body image. Here, we consider a factor that has not heretofore been investigated: perception on model’s physical attractiveness as seen in television advertisement. This research was intended to examine the relationship between the perceptions on physical attractiveness of cosmetics and health products advertisement models in television with body image among adolescent girls in Jakarta. Results support calls for early educational interventions to help girls to deconstruct advertising and media images. The discussion focuses on finding and limitations of this research for implication and in the light of theoretical and methodological consideration for further research. Keywords: Perception, Physical attractiveness, Body image, Adolescence, and Girl
Co-Authors Achmad, Rendy Alfiannoor Ahmad Gimmy Prathama Siswadi Alifah Tsabita Andreas Agung Kristanto, Andreas Agung Angeline Chandra Angelita Rusli Audrey, Cresentia Budiman, Melinda Lian Byosvelma Michelle Blessya Tucunan Caroline Loe, Caroline Cecilia Angelina Chandra, Callista Cherika Cherika Cherika Cherika Chobthamkit, Phatthanakit Christianto, Rafael Grady Cokorda Bagus Jaya Lesmana, Cokorda Bagus Jaya Dewi, Francisca Iriani Roesmala Dewina Ayundita Eveline Eveline F, Rahmadita Anisa Febisahfitri, Rieanda Fernandez, Elaine Frances Fransisca Fransisca Fredrick Dermawan Purba Gunawan, Anjanette Amelia H, Erdi Husnul Hashim, Intan Hashimah Mohd Hazel Aprilia Hutabarat Husna, Nursadhrina Irina Pendjol Ishak, Mai Sumiyati Jaladin, Rafidah Aga Mohd Jamaluddin, Samudera Fadlilla Jessie Vania Juceplin Halim Kevin Djasa Kevin, Laurentius Khan, Aqeel Litha Sari Arfina Pane Lufityanto, Galang Luh Ketut Suryani Mangundjaya, Wustari Larasati Mirabella Mirabella Mooy, Miracle Sweety Nathania, Felicia Novy Gosan Octavianti, Regina P. Tommy Y. S. Suyasa Pitriani, Pipit R. Ghasa Marjani Raden Roro Nadya Dwi Haryani Rahkman Ardi Raynata Danielle Mulya Regina Natashya Regina Natashya Ricka Noviana Ricka Noviana Ridfah, Ahmad Rozmi Ismail Sartika Zumria Selvia, Amira Sonny Andrianto Sri Tiatri Sunu Prasetyo Susanthy Soedaryo Susanthy Soedaryo Syifa Fauzia Tan, Edwin Tasya Qurrata Ayun Tasya Qurrata Ayun Tricia, Estevania Vallerie Meijer Victoria Elizabeth Zefanya Runtu Vivi Derianti Widyazali, Jose Wisayanti, Suci Wustari L. Mangundjaya Wustari Mangundjaya Yohana Intan Simbolon Yusoff, Ahmad Mustaqim Zhi, Alfred Chan Huan Zwagery, Rika Vira