Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Nivedana : Jurnal Komunikasi dan Bahasa

FRAMING MEDIA ONLINE PADA KONTESTASI ”ALL THE PRESIDENT’S MEN” DAN KOALISI BESAR JELANG PILPRES 2024 Tuty Mutiah; A. Yuda Triantanto; Adhi Dharma Suriyanto; Arvin Hardian; Fajar Kurniawan; Ilham Albar Pane; Syarif Fitri; Ali Imron Hamid
NIVEDANA : Jurnal Komunikasi dan Bahasa Vol. 4 No. 1 (2023): NIVEDANA: Jurnal Komunikasi & Bahasa
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri Raden Wijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53565/nivedana.v4i1.816

Abstract

Kontestasi “All the President’s Men” atau” All Jokowi’s Men” jelang pemilihan presiden tahun 2024 semakin nyata. Beberapa partai (Golkar, PPP, PAN) yang semula berseberangan berkoalisi dengan PDIP, termasuk partai Gerindra. Konsekuensinya, beberapa kader partai koalisi menduduki berbagai jabatan menteri di Kabinet Indonesia Maju. Jelang pilpres 2024, beberapa menterinya bersiap ikut andil di kontestasi capres dan cawapres 2024. Tingkat elektabilitas yang fluktuatif memunculkan tiga nama calon presiden 2024; Prabowo Subianto (Gerindra), Ganjar Pranowo (Gubernur Jawa Tengah/PDIP), dan Anies Baswedan (non partai). Namun, Anies didukung partai Nasdem pun partai Demokrat dan PKS. Dalam konteks ini, sebelum dan sesudahnya, tentu akan muncul manuver ”Bandar Politik” sebagai modal (kapital) demi meraih kuota kursi di parlemen (legislatif). Terkait dengan fenomena “All the President’s Men” dan Koalisi Besar, beberapa media online pun memberitakan. Pemberitaan tentang fenomena tersebut dibingkai (framing) dan dikonstruksi oleh media online (web portal berita). Menggunakan teori Framing Entman untuk memahami konstruksi yang disajikan media online dalam pembingkaian berita. Hasilnya, pembingkaian sengaja dilakukan oleh media pada jelang pilpres 2024 dengan mengubah judul berita menjadi ”All Jokowi’s Men” serta akan terbentuknya koalisi besar sebagai bandarmologi politik
PEMBERITAAN KASUS KORUPSI BANSOS KEMENSOS RI Ken Norton Hutasoit; Syarif Fitri; Tuty Mutiah; Ali Imron Hamid
NIVEDANA : Jurnal Komunikasi dan Bahasa Vol. 4 No. 2 (2023): NIVEDANA: Jurnal Komunikasi & Bahasa
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri Raden Wijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53565/nivedana.v4i2.947

Abstract

Pemberitaan putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka yang diduga terlibat dalam kasus korupsi bansos Kemensos menjadi perhatian publik. Penelitian ini berupaya mengungkap apa di balik pemberitaan tersebut. Penelitian ini menggunakan teori Kritik Media Bell Hooks dengan metode analisis wacana kritis Norman Fairclough. Naskah berita yang dianalisis dalam penelitian ini adalah Majalah Tempo Edisi Senin 20 Desember 2020 dan berita CNBC Indonesia edisi 23 Desember 2020. Temuan penelitian ini adalah dominasi aktor politik baik yang mendukung Presiden Joko Widodo maupun aktor yang berseberangan dengannya pada pemberitaan media berimplikasi pada marginalisasi kepentingan publik tidak dominan. Selain adanya kepentingan politik di balik pemberitaan, terdapat kepentingan untuk komodifikasi konten berita untuk menarik perhatian pembaca atau penonton.