Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

KERUKUNAN MASYARAKAT MULTIKULTURAL PASCA KONTESTASI POLITIK IDENTITAS SAAT PILKADA GUBERNUR KALIMANTAN BARAT TAHUN 2018 Alfi Syahrin, Alif; Noviani, Fitri; Irwan Nur; Idris, Muhammad
Harmoni Vol. 22 No. 1 (2023): Januari-Juni 2023
Publisher : Research and Development Center for Guidance for Religious Societies and Religious Services, the Research and Development and Education and Training Agency of the Ministry of Religious Affairs of the Republic of Indonesia (MORA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32488/harmoni.v1i22.676

Abstract

Kerukunan menjadi konsep yang ideal bagi masyarakat multikultural untuk menjalani kehidupan bersama dan melakukan kerja sama. Pada penyelenggaraan Pilkada Gubernur Provinsi Kalimantan Barat tahun 2018, nuansa politik identitas begitu kental dalam masyarakat multikultural di Kabupaten Sintang. Kentalnya politik identitas yang merebak dalam kehidupan masyarakat multikultural dapat mengganggu kerukunan yang sudah terjalin pada masyarakat multikultural di Kabupaten Sintang. Tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan jalinan kerukunan yang sudah ada dan tetap terjaga dalam masyarakat multikultural walaupun semakin kentalnya politik identitas dalam kalangan masyarakat. Pendekatan yang digunakan dalam tulisan ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Teknik pengumpulan menggunakan observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Analisis data yang digunakan yaitu kondensasi data, display data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat keterkaitan antara hasil perolehan suara Pilkada tahun 2018 dengan faktor kesamaan agama di Kabupaten Sintang, kerukunan dalam masyarakat multikultural tetap terjaga dalam bentuk adanya aktivitas gotong-royong, tolong menolong dan kumpul bersama. Faktor-faktor yang melatarbelakangi tetap terjalin kerukunan dalam masyarakat multikultural yaitu adanya asas kebermanfaatan bersama, sudah saling mengenalnya antar kelompok masyarakat dan adanya peran organisasi kesukuan. Kesimpulan bahwa politik identitas dianggap sebagai suatu keniscayaan dalam kehidupan, namun hal tersebut tidak diumbar di khalayak umum agar tidak melahirkan perpecahan dalam keberagaman. Dengan begitu, kerukunan yang sudah terjalin menjadi tidak terganggu dengan adanya pilihan politik berdasarkan identitas.
Makna Pelaksanaan Tradisi Nginyahang Mayat Sebagai Pembentuk Solidaritas Sosial Masyarakat Desa Sepang Bali Dyah Tri Pra Ananda; I Wayan Mudana; Irwan Nur
EDU SOCIETY: JURNAL PENDIDIKAN, ILMU SOSIAL DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol. 5 No. 1 (2025): Februari-Mei 2025
Publisher : Association of Islamic Education Managers (Permapendis) Indonesia, North Sumatra Province

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56832/edu.v5i1.772

Abstract

Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis makna pelaksanaan tradisi nginyahang mayat sebagai pembentuk solidaritas sosial masyarakat Desa Sepang. Proses penelusuran makna tradisi dianalisis menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan etnografi. Data dikumpulkan melalui teknik observasi, wawancara, dan studi dokumen yang kemudian dianalisis menggunakan teknik pengumpulan data, kondensasi data, dan penarikan kesimpulan. Tradisi nginyahang mayat merupakan salah satu rangkaian proses ngaben yang dilaksanakan oleh masyarakat Desa Sepang dengan sejuta makna dalam setiap prosesi yang dilakukan. Hasil penelitian menemukan fakta bahwa kuatnya nilai-nilai kolektif yang masih dijunjung tinggi, seperti gotong-royong, kerjasama, saling tolong-menolong, dan kebersamaan dalam pelaksanaan ritual, menjadi bukti bahwa makna dalam tradisi nginyahang mayat menjadi faktor pembentuk solidaritas sosial masyarakat sosial Desa Sepang.
TRADISI GEBUG ENDE: HARMONI SOSIAL MASYARAKAT KECICANG ISLAM, KARANGASEM, BALI SEBAGAI SUMBER BELAJAR SOSIOLOGI DI SMA Guntur Hari Marcelliant; I Made Pageh; Irwan Nur
Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha Vol. 6 No. 2 (2024): Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fokus penelitian ini pada tradisi Gebug Ende yang merupakan tradisi dilakukan oleh sebagian besar masyarakat yang notabennya adalah Umat Hindu guna sebagai ritual doa memohon turun hujan kepada Sang Hyang Widhi. Namun tradisi ini ternyata dilaksanakan juga oleh masyarakat yang non-Hindu, yaitu masyarakat muslim di Banjar Dinas Kecicang Islam, yang sudah melaksanakan tradisi ini dari awal kedatangan umat muslim dari Lombok ke Karangasem pada abad ke-17. Peneliti melihat keharmonisan yang terjadi antara umat Hindu dan umat Islam dalam tradisi Gebug Ende menyimpan makna sebagai pemersatu kerukunan antar umat beragama. Ditemukannya motif dibalik dari Gebug Ende yang dijadikan medium harmoni sosial oleh masyarakat Kecicang Islam beserta pola permainannya. Dengan begitu peneliti melihat hal ini dapat dijadikan sebagai sumber belajar baru bagi peserta didik maupun para pengajar Sekolah Menengah Atas khususnya mata pelajaran Sosiologi Kelas XI.
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BUJANG LAPUK/DAHA TUA DI DESA TUA KECAMATAN MARGA KABUPATEN TABANAN BALI DAN POTENSINYA SEBAGAI SUMBER BELAJAR SOSIOLOGI DI SMA Ni Luh Indah Juliantari; I Ketut Margi; Irwan Nur
Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha Vol. 6 No. 2 (2024): Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik, faktor-faktor permasalahan dan potensi pada isu Bujang Lapuk/Daha Tua sebagai sumber belajar sosiologi di SMA N 1 Marga. Pada penelitian ini, menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Untuk memperoleh data yang akurat, perlu dilakukan teknik observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Analisis data yang digunakan memiliki empat tahap yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan. Adapun simpulan dari penelitian ini yaitu karakteristik ataupun ciri-ciri pada Bujang Lapuk/Daha Tua yang ditemukan di Desa Tua yang mencangkup seks, gender, mata pencaharian dan pendidikan. Hal ini serupa dengan Jenis kelamin dan gender, Agama yang dianut, Tingkat pendidikan yang beragam, Mata pencarian dan pekerjaan serta status sosial dan ekonomi. Pada dasarnya, keberadaan masyarakat lajang didalam lingkungan masyarakat secara umum dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal dan internal. Di Desa Tua, faktor internal seperti patah hati, trauma, merasa dirinya tidak berguna atau kurang percaya diri, yang dapat mempengaruhi keberadaan Bujang Lapuk/Daha Tua. Selain itu, broken home dan tekanan dari keluarga juga turut berperan sebagai faktor eksternal. Kemudian dalam permasalahan sosial terkait Bujang Lapuk/Daha Tua, terdapat beberapa aspek yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar sosiologi, seperti aspek kognitif, aspek afektif, serta aspek psikomotorik. Siswa dapat mengambil dan memahami segala hal-hal positif yang terdapat pada Bujang Lapuk/Daha Tua untuk meningkatkan wawasan dan pembelajaran mereka.
STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI HIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN SEJARAH, SOSIOLOGI DAN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA DALAM MENINGKATKAN ETOS KERJA DAN POTENSINYA SEBAGAI SUPLEMEN MATA KULIAH SOSIOLOGI KOMUNIKASI Niken Maretatyas; Irwan Nur; Lola Utama Sitompul
Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha Vol. 6 No. 2 (2024): Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan penyebab terjadinya circle yang ada di HMJ SSP Universitas Pendidikan Ganesha, strategi komunikasi yang digunakan oleh HMJ SSP Universitas Pendidikan Ganesha dalam meningkatkan etos kerja, dan aspek-aspek yang terdapat dalam Komunikasi HMJ SSP Universitas Pendidikan Ganesha yang bisa dimanfaatkan sebagai suplemen mata kuliah sosiologi komunikasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskripstif dengan metode pengumpulan datanya diperoleh melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsep peer group (Dasar-dasar ketertarikan antarpribadi) dari Maureen T.Hallinan, Reference group dari Robert K. Merton, dan Teori Agent of Struktural dalam strukturasi Anthony Giddens. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebab terjadinya circle yang ada di HMJ SSP Universitas Pendidikan Ganesha, yaitu keakraban, kesamaan, status, saling melengkapi, dan hubungan timbal balik, kedua strategi komunikasi untuk meningkatkan etos kerja di HMJ SSP Universitas Pendidikan Ganesha sudah di lakukan berbagai upaya namun jalannya strategi tersebut juga dipengaruhi actor lain yakni anggota HMJ SSP sehingga strategi yang digunakan belum terlaksana secara optimal, ketiga kondisi komunikasi yang ada di HMJ SSP Universitas Pendidikan Ganesha ini dapat berpotensi menjadi suplemen mata kuliah sosiologi komunikasi, dimana akan masuk kedalam materi kelompok-kelompok sosial dalam mekanisme komunikasi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa fenomena circle dan strategi komunikasi organisasi dalam meningkatkan etos kerja yang terjadi di HMJ SSP Universitas Pendidikan Ganesha merupakan salah satu proses komunikasi yang terjadi di organisasi dan fenomena ini relevan dijadikan suplemen mata kuliah sosiologi komunikasi yang nantinya akan dituangkan dalam RPS, ringkasan hand out dan artikel dimana akan membahas isu-isu komunikasi organisasi yang dekat dengan lingkungan mahasiswa.