Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Hatamua Tradisi Khatam Al-Quran pada Masyarakat di Desa Lebo Kabupaten Konawe Kepulauan Hidayah Rahman; Laxmi Laxmi; Erens E Koodoh
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 7 No. 2 (2023): Agustus 2023
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini membahas tentang tradisi khatam Al-Quran di Desa Lebo Kabupaten Konawe Kepulauan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian lapangan (Field Researct) yaitu peneliti melakukan pengamatan dan terlibat langsung dengan obyek yang diteliti, dengan menggunakan metode yang bersifat deskriptif kualitatif dalam mengungkapkan fakta-fakta yang berkaitan dengan tradisi khatam Al-Quran di Desa Lebo Kabupaten Konawe Kepulauan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode pengumpilan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian yang diperoleh dalam penelitian ini adalah, dalam masyarakat Desa Lebo sangat berpengaruh dalam pengembangan ajaran Agama Islam terkhusus dalam minat anak-anak dan remaja untuk belajar mengaji. Serta dalam acara khatam Al-Quran yang dilakukan tiap tahun dengan acara iring-iringan santri yang disertai lantunan marhaba menjadi wadah berkumpul atau bersilaturrahmi, menambah perekonomian bagi masyarakat, serta juga menarik perhatian masyarakat dalam penyiaran agama Islam dalam melalui budaya tersebut. Dalam Tradisi khatam Al-Quran ini sebagai apresiasi tinggi terhadap masyarakat Lebo yang di mana tradisi ini tinggi terhadap nilai-nilai ke Islaman dan cerminan betapa masyarakat Lebo ini arif dan santun mempertemukan dengan baik antara agama dengan budaya lokal.
Efektivitas Tradisi Kowea Tabako pada Masyarakat Wawonii di Desa Rawa Indah Kecamatan Wawonii Tengah Kabupaten Konawe Kepulauan Resna Wati; Ahmat Keke; Hidayah Rahman
JURNAL KABANTI: Kerabat Antropologi Vol 7 No 1 (2023): Volume 7, Nomor 1, Juni 2023
Publisher : Jurusan Antropologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/kabanti.v7i1.2096

Abstract

Kowea Tabako is a traditional oral invitation owned by the Wawonii community, which uses cigarettes as the medium for its implementation. Kowea Tabako interprets the Wawonii community as a form of appreciation for relatives who will be invited. The purpose of this study was to find out and describe the implementation of the Kowea Tabako tradition, and the effectiveness of Kowea Tabako in the Wawonii community in Rawa Indah Village, Central Wawonii District. Data collection was carried out using observation techniques and in-depth interviews. The data obtained were analyzed by descriptive qualitative. This research shows that Kowea Tabako already existed during the Dingge (Kingdom) era. Kowea Tabako in the Wawonii Community has a unique process, in practice using objects such as cigarettes, and matches which are placed on a plate and wrapped in a handkerchief brought by the invitee to be served to the families who will be invited. Verbal invitations to use a cigarette (tobacco) as a symbol of appreciation, a match (ticks) as a symbol of blessing, a plate (kungfu) as a small traditional symbol, and a white handkerchief as a symbol of purity. so that the invited relatives feel heavy-hearted if they do not attend the event. Kowea Tabako serves to hide as well as invite families to attend an event. Kowea Tabako has a meaning as a form of appreciation and honor in inviting family, and the one who is given the mandate to bring Kowea Tabako is a man.
Pengaruh Covid-19 Terhadap Praktik Keagamaan di Kecamatan Pomalaa Kabupaten Kolaka Krisma Lolongan; Hartini Hartini; Hidayah Rahman
JURNAL KABANTI: Kerabat Antropologi Vol 7 No 2 (2023): Volume 7, Nomor 2, Desember 2023
Publisher : Jurusan Antropologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/kabanti.v7i2.2326

Abstract

This study aims to determine the influence of COVID-19 on the religious practices of Christians during the pandemic in Pomalaa District, Kolaka Regency. In this study using the theory of change William A. Haviland (1985) in the translation of Haryono Soekanto by using ethnography. The results of the study show that the existence of COVID-19 has a huge influence on people's lives, especially in Pomalaa District, Kolaka Regency. Specifically in religious practices. The influence of COVID-19 has made restrictions on churches and even spiritual activities that are usually carried out are temporarily eliminated such as household worship. Not only that, worship is also carried out online. During the pandemic, activities in the church are very limited and congregants are required to wear masks, wash their hands, sit at a distance and before entering the church, congregants must first check their body temperature to avoid transmission of COVID-19. If anyone is not feeling well, they are advised to return and worship from their homes.
Budaya Makan pada Balita Stunting di Desa Rahia Kecamatan Gu Kabupaten Buton Tengah Rostiani Rostiani; Wa Ode Winesty Sofyani; Hidayah Rahman
JURNAL KABANTI: Kerabat Antropologi Vol 8 No 1 (2024): Volume 8, Nomor 1, Juni 2024
Publisher : Jurusan Antropologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/kabanti.v8i1.2746

Abstract

Stunted toddlers are often not aware of it, and after two years it will be seen that the toddler is short. Chronic nutritional problems in toddlers are caused by insufficient dietary intake for quite a long time because parents or families do not know or are not aware of providing food according to their children’s nutritional needs. Based on data on the prevalence of nutritional status of children under five with indicators of height based on age (height/a) at the Central Buton Health Office. This study aimed to discover the eating culture of stunted toddlers and what causes stunting to occur in Rahia Village, Gu District, Central Buton Regency. This study uses ethnographic methods with observation participation and in-depth interviews. The results of this study indicate that the eating culture of stunting toddlers in Rahia Village, Gu District, Central Buton Regency is influenced by a lack of parental knowledge so that stunting is still difficult to overcome. The causes of stunting include the provision of MP-ASI too early, the quality of food is less nutritious, dietary restrictions for pregnant women, babies who do not receive immunizations, irregular meal schedules, low mother’s knowledge and lack of socialization regarding stunting education.
Pemanfaatan Limbah Plastik Menjadi Tudung Saji di Kelurahan Silea, Kecamatan Wundulako, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara Hidayah Rahman; La Ode Topo Jers; Ashmarita Ashmarita
Madaniya Vol. 6 No. 2 (2025)
Publisher : Pusat Studi Bahasa dan Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53696/27214834.1248

Abstract

Sampah adalah salah satu masalah yang dihadapi penduduk, terutama di wilayah Kelurahan Silea, Kecamatan Wundulako, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara. Karena kuantitas dan tingkat bahayanya yang tinggi, sampah harus diolah salah satunya menjadi kerajinan yang memiliki nilai jual dan estetika. Kegiatan ini dilakukan di Kelurahan Silea dengan tujuan utama kegiatan adalah mengedukasi masyarakat untuk membangun kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan dengan mengolah sampah yang dihasilkan menjadi benda yang memiliki nilai guna seperti tudung saji. Selain itu, dapat mengurangi pencemaran lingkungan dan mendorong warga Kelurahan Silea untuk meningkatkan kesadaran akan penggunaan sampah plastik melalui pelatihan dan pendampingan. Program pemanfaatan limbah plastik dilakukan dengan metode menganalisis situasi dan menerapkan penyuluhan serta pelatihan untuk meningkatkan kreativitas dan keterampilan warga, terutama ibu-ibu rumah tangga, pemuda pengangguran, dan anak-anak remaja. Hasil dari kegiatan ini adalah dengan melibatkan masyarakat secara langsung dan aktif dalam mengolah sampah plastik menjadi tudung saji sehingga dapat meningkatkan pemahaman tentang pentingnya menjaga lingkungan sekitar.