Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Potensi Ekonomi Petani Padi Sawah dalam Membangun Ketahanan Pangan Masyarakat Lokal Desa Lambandia La Ode Topo Jeers; Laxmi Laxmi; Ahmat Keke; La Ode Syukur
PAMARENDA : Public Administration and Government Journal Vol. 4 No. 2 (2024): Edisi November
Publisher : Program Studi Ilmu Pemerintahan, FISIP - Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52423/pamarenda.v4i2.28

Abstract

Penelitian dilakukan bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan potensi ekonomi petani sawah dalam membangun ketahanan pangan masyarakat di Desa Lambandia Kecamatan Lalembuu KabupatenĀ  Konawe Selatan. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif untuk dapat menggambarkan data yang telah dianalisis secara komprehensif terkait potensi ekonomi petani sawah di Desa Lambandia. Melalui metode pengumpulan data dengan penentuan informan secara Purposive Sampling dan Snowballing dapat memperoleh data yang relevan dengan tujuan penelitian. Dengan demikian teknik pengumpulan data melalui proses wawancara, observasi dan dokumentasi digunakan untuk dapat menjelaskan data-data yang diperoleh dan dianalisis hingga bisa menghasilkan sebuah kajian baru yang membahas tentang potensi ekonomi petani dalam membangun ketahanan pangan masyarakat lokal. Sesuai dengan hasil penelitian ini menunjukan bahwa potensi ekonomi petani sawah dalam membangun ketahanan pangan masyarakat lokal di Desa Lambandia dapat dilihat dari strategi petani dalam mengelola lahan pertaniannya dan cara menjaga produktivitas hasil panen agar tetap baik selama proses pertumbuhan. Menurut hasil wawancara, pengelolaan pertanian yang baikĀ  dipengaruhi oleh penerapan sistem irigasi, penggunaan teknologi pertanian dan pemilihan benih padi yang memiliki kualitas tinggi. Dari hal ini disimpulkan bahwa potensi ekonomi petani sawah dalam membangun ketahanan pangan masyarakat lokal di Desa Lambandia terdapat pada pengelolaan pertanian yang baik dan berkualitas.
Efektivitas Tradisi Kowea Tabako pada Masyarakat Wawonii di Desa Rawa Indah Kecamatan Wawonii Tengah Kabupaten Konawe Kepulauan Resna Wati; Ahmat Keke; Hidayah Rahman
JURNAL KABANTI: Kerabat Antropologi Vol 7 No 1 (2023): Volume 7, Nomor 1, Juni 2023
Publisher : Jurusan Antropologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/kabanti.v7i1.2096

Abstract

Kowea Tabako is a traditional oral invitation owned by the Wawonii community, which uses cigarettes as the medium for its implementation. Kowea Tabako interprets the Wawonii community as a form of appreciation for relatives who will be invited. The purpose of this study was to find out and describe the implementation of the Kowea Tabako tradition, and the effectiveness of Kowea Tabako in the Wawonii community in Rawa Indah Village, Central Wawonii District. Data collection was carried out using observation techniques and in-depth interviews. The data obtained were analyzed by descriptive qualitative. This research shows that Kowea Tabako already existed during the Dingge (Kingdom) era. Kowea Tabako in the Wawonii Community has a unique process, in practice using objects such as cigarettes, and matches which are placed on a plate and wrapped in a handkerchief brought by the invitee to be served to the families who will be invited. Verbal invitations to use a cigarette (tobacco) as a symbol of appreciation, a match (ticks) as a symbol of blessing, a plate (kungfu) as a small traditional symbol, and a white handkerchief as a symbol of purity. so that the invited relatives feel heavy-hearted if they do not attend the event. Kowea Tabako serves to hide as well as invite families to attend an event. Kowea Tabako has a meaning as a form of appreciation and honor in inviting family, and the one who is given the mandate to bring Kowea Tabako is a man.
Perbandingan Penggunaan Bahasa Jawa dan Bahasa Indonesia di Kalangan Remaja dalam Berkomunikasi di Desa Mekar Jaya, Kecamatan Baito dan Desa Lawoila, Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan Eka Cahya Ningsih; Ahmat Keke
JURNAL KABANTI: Kerabat Antropologi Vol 8 No 1 (2024): Volume 8, Nomor 1, Juni 2024
Publisher : Jurusan Antropologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/kabanti.v8i1.2709

Abstract

This study aims to describe what factors influence the shift of Javanese language at the adolescent level in Mekar Jaya Village, Baito Subdistrict and Lawoila Village, Konda Subdistrict, South Konawe Regency and the impact of Javanese language shift on adolescents in Mekar Jaya Village. The data collection technique used ethnographic methods that are qualified by involved observation and in-depth interviews. The data analysis technique used was descriptive qualitative. The results showed that the factors that influence the shift in the use of Javanese language at the adolescent level include: (1) Family factors, namely in Mekar Jaya Village the lack of interaction and communication using Javanese in the family so that it causes children to be lazy to learn and apply Javanese in the family environment and the scope of association in the community, while in Lawoila Village Javanese language is still taught. Parents accustom their children to communicate using Javanese. (2) educational factors, although living and attending school in an environment with a majority of Javanese ethnicity, the local language used in local content subjects in elementary schools (SD) is Tolaki local language, as well as in Lawoila Village although in everyday life using Javanese but the local language taught in elementary schools is Tolaki local language. (3) Social environment factors, although living in an environment where the community is of Javanese ethnicity, the language actively used by the community to communicate is Indonesian, unlike in Lawoila Village which still uses Javanese in the social environment and youth association. From the occurrence of Javanese language shift, the impact is that Indonesian is easily understood by ethnicities other than Java, meaning that Indonesian can make it easier for Javanese people to communicate with people in the neighborhood where they live.
Pelatihan Pengolahan Tanaman Rempah-Rempah Menjadi Minyak Urut di Desa Rubia Kecamatan Aere Kabupaten Kolaka Timur Ashmarita Ashmarita; Abdul Jalil; Irma Irma; La Ode Topo Jers; Ahmat Keke
Madaniya Vol. 6 No. 1 (2025)
Publisher : Pusat Studi Bahasa dan Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53696/27214834.1128

Abstract

Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan masyarakat Desa Rubia, Kecamatan Aere, Kabupaten Kolaka Timur dalam pengolahan tanaman rempah-rempah menjadi minyak urut. Pelatihan ini mencakup teknik pengumpulan, pengeringan, dan pengolahan tanaman rempah-rempah yang tepat, serta formulasi dan proses pembuatan minyak urut tradisional. Peserta pelatihan akan mendapatkan pemahaman mendalam tentang manfaat dan khasiat tanaman rempah-rempah lokal, serta cara mengolahnya secara aman dan efektif. Diharapkan, pelatihan ini dapat meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat melalui pengembangan usaha kecil menengah (UKM) berbasis tanaman rempah-rempah dan memperkenalkan produk minyak urut lokal berkualitas kepada masyarakat luas. Hasil pelatihan akan dievaluasi melalui survei kepuasan peserta dan pemantauan perkembangan usaha minyak urut yang dijalankan oleh para peserta.