Linda Suyati
Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University Jl. Prof. Soedarto, SH., Tembalang, Semarang

Published : 20 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Electrosynthesis of α-Fe2O3 in a Fe(s)|KCl(aq)||H2O(aq)|C(s) System Nia Siskawati; Didik Setiyo Widodo; Wasino Hadi Rahmanto; Linda Suyati
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Vol 21, No 4 (2018): volume 21 Issue 4 Year 2018
Publisher : Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2041.727 KB) | DOI: 10.14710/jksa.21.4.182-186

Abstract

Research on α-Fe2O3 electrosynthesis has been performed in the system Fe(s)|KCl(aq)||H2O(aq)|C(s). Electrolysis produces a reduction and oxidation reaction so that it requires a proper electrolyte concentration in the process. The purpose of this study was to obtain α-Fe2O3 compounds, determine the products produced by FTIR and XRD, and determine the size of the grains of products with PSA. Electrolysis method of two compartment was used in this research. The cathode and anode compartments was connected with the salt bridge. In anode chamber containing electrolyte solution KCl was varied (0,2 M; 0,3 M; 0,4 M; 0,5 M and 0,6 M) whereas at cathode space there was aquades. Electrolysis was run at 12 V for 8 hours. The electrolysis result was then calcined for two hours at a temperature of 500°C. The resulting product was then characterized by (FTIR, XRD, and PSA). The resulting product is then characterized by (FTIR, XRD, and PSA). The results showed that brown ferrihydrite was obtained in a concentration of 0.2 M; 0.3 M; 0.4 M; 0.5 M and 0.6 M were 21.6 mg; 24.1 mg; 34.5 mg; 39.4 mg and 62.4 mg respectively. Ferrihydrite produced from electrolysis of KCl 0.4 M concentration was dark red The XRD results show the presence of α-Fe2O3 and PSA results show that the α-Fe2O3 particle size is 151.57-171.25 nm.
Pirolisis Kulit Biji Jambu Mete (Cashew Nut Shell) dengan Katalis Ag/Zeolit Rimby Puji Astuti; Linda Suyati; Rahmad Nuryanto
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Vol 15, No 3 (2012): Volume 15 Issue 3 Year 2012
Publisher : Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (403.818 KB) | DOI: 10.14710/jksa.15.3.100-104

Abstract

Tanaman jambu mete, Anacardium occidentale L. merupakan salah satu komoditi perkebunan yang memiliki nilai ekonomi cukup tinggi. Kulit biji jambu mete mengandung 50% minyak yang terdiri dari senyawa fenolat berupa 90% asam anakardat dan 10% berupa kardol dan kardanol. Penelitian ini bertujuan untuk mensintesis dan mengkarakterisasi katalis Ag/zeolit, melakukan pirolisis kulit jambu mete, mengetahui pengaruh temperatur pirolisis terhadap produk cair pirolisis dan membandingkan produk cair hasil pirolisis yang menggunakan katalis zeolit dan Ag/zeolit. Penelitian dilakukan beberapa tahap yaitu pembuatan katalis Ag/Zeolit dan pirolisis kulit biji jambu mete. Pirolisis dilakukan dengan katalis Ag/zeolit pada temperatur 200, 250, 300, 350, dan 400°C. Karakterisasi katalis menggunakan Surface Area Analyzer, AAS, uji keasaman dan GC-MS untuk produk cair pirolisis. Hasil penelitian diperoleh katalis Ag/zeolit yang mengalami penurunan luas permukaan spesifik sebesar 70,28%, volume total pori sebesar 70,19%. Nilai keasaman katalis Ag/zeolit mengalami kenaikan sebesar 50%, mengandung logam Ag sebesar 0,6326%. Hasil analisis GC-MS produk cair pirolisis pada temperatur 400°C dengan katalis Ag/zeolit diperoleh senyawa 3-octylphenol dengan kelimpahan sebesar 72,28%, dengan katalis zeolit alam teraktivasi dihasilkan senyawa 3-(pentadec-8-enyl)phenol dengan kelimpahan sebesar 77,04%.
Pengaruh Kation Fe2+ terhadap Proses Elektrokimiawi Magnesium pada Model Larutan Pekatan Air Laut (Bittern) Khairul Bariyah; Rahmad Nuryanto; Linda Suyati
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Vol 13, No 3 (2010): Volume 13 Issue 3 Year 2010
Publisher : Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (617.974 KB) | DOI: 10.14710/jksa.13.3.95-100

Abstract

Proses elektrokimiawi magnesium menghasilkan Mg(OH)2 telah dilakukan. Magnesium banyak digunakan dalam bidang industri. Umumnya magnesium diperoleh melalui Proses Dow dari air laut maupun proses elektrokimiawi bittern. Metode penelitian ini didasarkan pada proses pengendapan selektif melalui sistem elektrolisis khusus, yaitu menggunakan 2 kompartemen yang dipisahkan oleh jembatan garam dalam sistem elektrolisis C|NaOH,FeSO4||MgSO4,NaCl|C pada voltase 3; 6; 7,5; 9; 12 dan 13,8 V dengan variasi [Fe2+] 0; 0,01; 0,025; 0,05 dan 0,1 M. Kemurnian endapan Mg(OH)2 ditentukan melalui analisis FTIR dan AAS. Adanya ion Fe2+ menurunkan kuat arus selama elektrolisis dan mengurangi rendemen Mg(OH)2 karena terbentuknya flok. Hasil FTIR menunjukkan bahwa endapan Mg(OH)2 telah terbentuk ditunjukkan oleh vibrasi molekul pada 3695,61cm-1 (ikatan –OH strech) dan 871,82 cm-1 (ikatan Mg-O). Endapan Mg(OH)2 belum murni karena terdapat logam Na dan Fe yang diketahui dari hasil AAS.Rendemen tertinggi pada sistem elektrolisis tanpa penambahan ion Fe2+ sebesar 71,02 %, sedangkan dengan penambahan Fe2+ 0,05 M 54,83 % pada voltase 12 V.
Pengaruh Diameter Kanal Pelet Katalis Zeolit Aktif dan Ni-Zeolit terhadap Pirolisis Limbah Batang Pohon Sagu (Metroxylonsp.) Fitri Lutfiana Rahayu; Rahmad Nuryanto; Linda Suyati
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Vol 16, No 1 (2013): Volume 16 Issue 1 Year 2013
Publisher : Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (477.352 KB) | DOI: 10.14710/jksa.16.1.33-37

Abstract

Telah dilakukan pirolisis limbah batang sagu dengan katalis zeolit aktif dan Ni-zeolit dengan variasi diameter kanal pelet katalis. Pengaktifan zeolit alam dilakukan dengan perendaman HF 1%, HCl 1N (masing-masing selama 4 jam), pencucian dengan akuabides, dan dikalsinasi. Zeolit aktif diimpregnasi dengan larutan garam NiCl2.6H2O, dikalsinasi, dioksidasi, dan direduksi. Hasil pengaktifan zeolit dan impregnasi dibentuk pelet dengan diberi lubang/kanal dengan variasi 0,6; 0,7; 0,8; 0,9; dan 1mm dan digunakan sebagai katalis dalam proses pirolisis. Pirolisis katalitik dilakukan pada temperatur 4000C. Keasaman Ni-zeolit meningkat sebesar 12 kali tetapi adanya penurunan luas permukaan sebesar 4,72%, Persentasi kristalinitas naik sebesar 7,40%. Penggunaan katalis Ni-Zeolit meningkatkan biooil sebesar 40,388% dibanding zeolit aktif, biooil dengan katalis zeolit aktif didapatkan hasil optimum pada diameter kanal pelet 1mm yaitu 30,468%, sedangkan dengan katalis Ni-zeolit hasil optimum pada diameter kanal 0,7 yaitu 43,52%. Produk utama hasil cair antara penggunaan katalis zeolit aktif maupun Ni-zeolit memiliki 5 senyawa hidrokarbon dengan kelimpahan paling besar yaitu asam asetat, fenol, metanol, 1-hidroksi 2-propanon, dan metil asetat.
Pirolisis Kulit Biji Jambu Mete (Anacardium occidentale L.) dengan Katalis Ni-Ag/Zeolit Eva Noer Kartika; Linda Suyati; Rahmad Nuryanto
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Vol 15, No 3 (2012): Volume 15 Issue 3 Year 2012
Publisher : Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (406.305 KB) | DOI: 10.14710/jksa.15.3.76-78

Abstract

Telah dilakukan pirolisis kulit biji jambu mete (Anacardium occidentale L.) dengan katalis Ni-Ag/zeolit untuk mendapatkan produk cair hasil pirolisis dan membandingkannya dengan produk cair pirolisis dengan katalis Ni/zeolit.. Pirolisis dilakukan dengan variasi temperatur 200, 250, 300, 350, dan 400°C. Produk yang berupa gas dikondensasikan pada pendingin es-garam kemudian dianalisis dengan GC-MS. Hasil penelitian menunjukkan semakin tinggi temperatur pirolisis semakin banyak massa produk cair yang dihasilkan. Pirolisis kulit biji jambu mete dengan katalis Ni/zeolit menghasilkan produk cair sebesar 0-4,56% dan pirolisis dengan katalis Ni-Ag/zeolit menghasilkan produk cair sebesar 0-5,20%. Senyawa utama yang terkandung dalam produk cair pirolisis kulit biji jambu mete dengan katalis Ni-Ag/zeolit maupun Ni/zeolit adalah 3-octylphenol dan 2-(octyloxycarbonyl) benzoic acid, kecuali pirolisis dengan katalis Ni/zeolit pada suhu 300°C dan dengan katalis Ni-Ag/zeolit pada suhu 250°C, senyawa utamanya adalah 3-nonilphenol dan 2-(octyloxycarbonyl) benzoic acid.
Studi Pengaruh Temperatur terhadap Pengendapan Kobalt (Co) dengan Keberadaan Logam Seng (Zn) dalam Media Sulfat Sonita Afrita Purba; Linda Suyati; Didik Setiyo Widodo
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Vol 17, No 3 (2014): Volume 17 Issue 3 Year 2014
Publisher : Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (508.917 KB) | DOI: 10.14710/jksa.17.3.90-94

Abstract

Penelitian tentang pengaruh temperatur terhadap pengendapan kobalt (Co) dengan keberadaan pengotor seng (Zn) dalam media sulfat telah dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan komposisi endapan Co dan Zn pada variasi temperatur pengendapan serta menentukan temperatur terbaik dalam pengendapan kobalt dengan adanya logam pengotor. Metode yang digunakan adalah elektrolisis dengan potensial terpasang tetap dan variasi temperatur. Tahapan penelitian meliputi preparasi larutan, penentuan potensial dekomposisi, elektrolisis sampel pada berbagai kondisi dan analisis. Hasil penentuan potensial dekomposisi digunakan sebagai harga potensial aplikasi pada proses elektrolisis kobalt yaitu sebesar 3,5 V. Elektrolisis sampel dilakukan pada potensial 3,5 V, pH larutan 3,0 dalam volume 100 mL pada masing-masing temperatur 30, 40, 50, 60, 70 dan 80°C. Endapan yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan Scanning Electron Microscopy (SEM) dan Energy Dispersive X-Ray Spectroscopy (EDS). Hasil analisis SEM menunjukkan bahwa morfologi terbaik dimiliki oleh endapan suhu 60°C dengan permukaan butiran halus dan diameter terkecil yaitu sebesar 0,26 µm. Hasil analisis EDS juga menunjukkan bahwa hasil terbaik dimiliki oleh deposit hasil elektrolisis suhu 60°C dengan komposisi Co sebesar 99,73% dan mengandung 0,27% Zn.
Pengaruh Buffer Kalium Fosfat dan Natrium Fosfat terhadap Produksi Listrik dalam Sistem Microbial Fuel Cell (MFC) dengan Lactobacillus bulgaricus pada Whey Tahu Desvita Sari; Linda Suyati; Didik Setiyo Widodo
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Vol 19, No 3 (2016): Volume 19 Issue 3 Year 2016
Publisher : Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (414.138 KB) | DOI: 10.14710/jksa.19.3.107-110

Abstract

Microbial Fuel Cell (MFC) adalah sistem bioelektrokimia yang mengubah energi kimia menjadi energi listrik yang melibatkan reaksi reduksi dan oksidasi dengan memanfaatkan mikroba. Tujuan penelitian ini adalah menentukan beda potensial yang dihasilkan sistem MFC pada substrat whey tahu menggunakan mikroba Lactobacillus bulgaricus dengan variasi bahan buffer fosfat dan pH. Penelitian ini menggunakan sistem MFC dual chamber dengan jembatan garam sebagai penghantar proton dari kompartemen anoda ke kompartemen katoda. Kompartemen anoda berisi campuran mikroba yang sudah dikultivasi dan buffer kalium fosfat atau buffer natrium fosfat dengan variasi pH, yaitu 5,5; 6; 6,5; 7. Pada katoda berisi elektrolit KMnO4 0,2 M, buffer fosfat, dan pH dengan variasi yang sama. Pengukuran beda potensial dilakukan pada suhu ruang selama 30 jam. Pengukuran kelistrikan pada sistem MFC menggunakan buffer kalium fosfat pada empat pH berbeda yaitu 7 ; 6,5 ; 6 ; 5,5 dalam 100 mL volume sistem masing-masing menghasilkan beda potensial yaitu sebesar 42,2 mV; 32 mV; 30 mV; 29,3 mV. Sedangkan dalam sistem buffer natrium fosfat dan 100 mL dengan variasi pH yang sama berturut-turut adalah 20 mV ; 18,6 mV ; 17 mV ; 4 mV. Buffer kalium fosfat menghasilkan beda potensial yang lebih besar dibandingkan dengan buffer natrium fosfat.
Pengaruh pH Larutan pada Pengendapan Kobal (Co) dengan Adanya Pengotor Seng (Zn) melalui Metode Elektrolisis Indah Purnamasari; Linda Suyati; Rahmad Nuryanto
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Vol 16, No 2 (2013): Volume 16 Issue 2 Year 2013
Publisher : Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (696.592 KB) | DOI: 10.14710/jksa.16.2.59-62

Abstract

Kobal merupakan logam yang mempunyai banyak kegunaan dalam bidang industry maupun elektronik. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kemurnian kobal dengan adanya pengotor seng (Zn) yang dipengaruhi oleh variasi konsentrasi H2SO4 dan mengetahui morfologi hasil endapan kobal (Co). Pengendapan kobal ini dilakukan dengan menggunakan metode elektrolisis pada potensial terpasang 3,3 Volt selama 4 jam dengan menggunakan elektroda grafit-grafit. Penelitian ini dilakukan penambahan konsentrasi H2SO4 0,001; 0,01; 0,1 M dan tanpa penambahan H2SO4 sebagai pengaruh konsentrasi elektrolit. Hasil penelitian diperoleh dari Scanning Electron Microscopy (SEM) dan Enegy Dispersive X-ray Spectroscopy (EDS) yang menujukkan bahwa kemurnian kobal dengan adanya pengotor Zn tanpa penambahan H2SO4 sebesar 97,87% dan dengan penambahan H2SO4 berturut-turut 0,001; 0,01 dan 0,1 M sebesar ; dan . Bentuk morfologi hasil endapan elektrolisis cenderung berbentuk pori yang kasar, endapan banyak dikonsumsi oleh karbon dan logam kobal terserap masuk ke dalam pori-pori sehingga tidak terlihat.
Bioelectricity of Various Carbon Sources on Series Circuit from Microbial Fuel Cell System using Lactobacillus plantarum Mufid Ainun; Linda Suyati
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Vol 21, No 2 (2018): Volume 21 Issue 2 Year 2018
Publisher : Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (771.086 KB) | DOI: 10.14710/jksa.21.2.70-74

Abstract

Study on bioelectrisity various carbon sources on the circuit series Microbial Fuel Cell using Lactobacillus plantarum has been conducted. This study aims to determine the electrical energy generated by various types of substrates in MFC and determe the effect of a series circuit of the electrical energy produced using Lactobacillus plantarum. The research stage consisted of preparation stages MFC components, electrical power measurements on variations in the type of substrate, and the measurement of electrical power in series circuit variation. Electrical power measurements were performed on a variety of substrate types by comparing the electrical power generated by the fructose, lactose and starch substrates while the electric power measurements with series variations are used in single series, series 2 and series 3. The results of the maximum electrical power measurement on the variation of fructose, lactose and starch substrate in MFC system using Lactobacillus plantarum were obtained respectively 10,26 mW; 63 mW and 27.47 mW. The maximum electric power generated in the MFC system uses Lactobacillus plantarum in a single circuit, series 2, series 3 series with lactose substrate obtained respectively of 63 mW, 164.74 mW and 290.51 mW. The measurement of electrical power showed that the lactose substrate produces a greater power than the other substrates. Series circuit capable of increasing electrical power in MFC system.
Pirolisis Kulit Biji Jambu Mete dengan Katalis Ag/Zeolit Rimby Puji Astuti; Linda Suyati; Rahmad Nuryanto
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Vol 16, No 1 (2013): Volume 16 Issue 1 Year 2013
Publisher : Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jksa.16.1.6-10

Abstract

Tanaman jambu mete, Anacardium occidentale L. merupakan salah satu komoditi perkebunan yang memiliki nilai ekonomi cukup tinggi. Satu bagian dari tanaman jambu mete yang belum banyak dikenal masyarakat adalah kulit bijinya. Kulit biji (shell) mengandung 50% minyak yang terdiri dari senyawa fenolat berupa 90% asam anakardat dan 10% berupa kardol dan kardanol. Penelitian ini bertujuan untuk mensintesis dan mengkarakterisasi katalis Ag/zeolit, mengetahui pengaruh temperatur terhadap produk cair pirolisis kulit biji jambu mete dan membandingkan produk cair hasil pirolisis dengan katalis zeolit dan Ag/zeolit. Penelitian dilakukan melalui beberapa tahap yaitu pembuatan katalis Ag/Zeolit dan pirolisis kulit biji jambu mete dengan katalis Ag/Zeolit dan zeolit alam teraktivasi pada temperatur 200°, 250°, 300°, 350° dan 400°C. Karakterisasi katalis menggunakan Surface Area Analyzer, AAS, uji keasaman dan GC-MS untuk produk cair pirolisis. Hasil penelitian diperoleh katalis Ag/zeolit yang mengalami penurunan luas permukaan spesifik sebesar 70,28%, volume total pori sebesar 70,19%. Nilai keasaman katalis Ag/zeolit mengalami kenaikan sebesar 50%, dan mengandung logam Ag sebesar 0,6326%. Hasil analisis GC-MS produk cair pirolisis pada temperatur 400°C dengan katalis Ag/zeolit diperoleh senyawa 3-octylphenol dengan kelimpahan sebesar 72,28%, dengan katalis zeolit alam teraktivasi dihasilkan senyawa 3-(pentadec-8-enyl)phenol dengan kelimpahan sebesar 77,04%.