Rahmad Nuryanto
Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University Jl. Prof. Soedarto, SH., Tembalang, Semarang

Published : 21 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Pirolisis Kulit Biji Jambu Mete (Cashew Nut Shell) dengan Katalis Ag/Zeolit Rimby Puji Astuti; Linda Suyati; Rahmad Nuryanto
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Vol 15, No 3 (2012): Volume 15 Issue 3 Year 2012
Publisher : Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (403.818 KB) | DOI: 10.14710/jksa.15.3.100-104

Abstract

Tanaman jambu mete, Anacardium occidentale L. merupakan salah satu komoditi perkebunan yang memiliki nilai ekonomi cukup tinggi. Kulit biji jambu mete mengandung 50% minyak yang terdiri dari senyawa fenolat berupa 90% asam anakardat dan 10% berupa kardol dan kardanol. Penelitian ini bertujuan untuk mensintesis dan mengkarakterisasi katalis Ag/zeolit, melakukan pirolisis kulit jambu mete, mengetahui pengaruh temperatur pirolisis terhadap produk cair pirolisis dan membandingkan produk cair hasil pirolisis yang menggunakan katalis zeolit dan Ag/zeolit. Penelitian dilakukan beberapa tahap yaitu pembuatan katalis Ag/Zeolit dan pirolisis kulit biji jambu mete. Pirolisis dilakukan dengan katalis Ag/zeolit pada temperatur 200, 250, 300, 350, dan 400°C. Karakterisasi katalis menggunakan Surface Area Analyzer, AAS, uji keasaman dan GC-MS untuk produk cair pirolisis. Hasil penelitian diperoleh katalis Ag/zeolit yang mengalami penurunan luas permukaan spesifik sebesar 70,28%, volume total pori sebesar 70,19%. Nilai keasaman katalis Ag/zeolit mengalami kenaikan sebesar 50%, mengandung logam Ag sebesar 0,6326%. Hasil analisis GC-MS produk cair pirolisis pada temperatur 400°C dengan katalis Ag/zeolit diperoleh senyawa 3-octylphenol dengan kelimpahan sebesar 72,28%, dengan katalis zeolit alam teraktivasi dihasilkan senyawa 3-(pentadec-8-enyl)phenol dengan kelimpahan sebesar 77,04%.
Pemanfaatan Montmorillonit Terpilar Al-Cr pada Adsorpsi Zat Warna Rhodamin B dengan Variasi Massa Adsorben dan Waktu Adsorpsi Geraldina Geraldina; Taslimah Taslimah; Rahmad Nuryanto
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Vol 19, No 3 (2016): Volume 19 Issue 3 Year 2016
Publisher : Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (900.896 KB) | DOI: 10.14710/jksa.19.3.99-106

Abstract

Rhodamin B merupakan salah satu zat warna yang umumnya banyak digunakan pada proses industri tekstil di Indonesia dan menghasilkan limbah cair yang mencemari lingkungan. Bentonit alam adalah material berpori yang kelimpahannya cukup banyak di alam dan dapat menangani masalah limbah cair melalui proses adsorpsi. Namun kapasitas bentonite dalam mengadsorpsi terbatas sehingga diperlukan modifikasi agar kemampuan adsorpsinya meningkat. Proses aktivasi menggunakan asam klorida dan pilarisasi menggunakan pemilar Al dan Cr digunakan sebagai cara untuk memodifikasi bentonit, sehingga diharapkan menghasilkan luas permukaan yang lebih besar. Hasil GSA pada montmorillonit teraktivasi menunjukkan basal spacing sebesar 15,68 Å dan luas permukaan sebesar 75,312 m2/g. Pemilaran menghasilkan montmorillonit terpilar Al25Cr75 dengan basal spacing paling tinggi dan luas permukaan secara berturut-turut sebesar 16,55 Å dan 41,804 m2/g. Adsorpsi rhodamin B menggunakan montmorillonit terpilar Al25Cr75 menghasilkan efektivitas adsorpsi sebesar 99,85% dari konsentrasi rhodamin B sebesar 50 ppm dengan kondisi optimum massa adsorben sebesar 0,1 gram dan waktu adsorpsi selama 75 menit, yang dianalisis menggunakan spektrofotometri UV-Vis pada panjang gelombang 523 nm.
Pengaruh Kation Fe2+ terhadap Proses Elektrokimiawi Magnesium pada Model Larutan Pekatan Air Laut (Bittern) Khairul Bariyah; Rahmad Nuryanto; Linda Suyati
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Vol 13, No 3 (2010): Volume 13 Issue 3 Year 2010
Publisher : Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (617.974 KB) | DOI: 10.14710/jksa.13.3.95-100

Abstract

Proses elektrokimiawi magnesium menghasilkan Mg(OH)2 telah dilakukan. Magnesium banyak digunakan dalam bidang industri. Umumnya magnesium diperoleh melalui Proses Dow dari air laut maupun proses elektrokimiawi bittern. Metode penelitian ini didasarkan pada proses pengendapan selektif melalui sistem elektrolisis khusus, yaitu menggunakan 2 kompartemen yang dipisahkan oleh jembatan garam dalam sistem elektrolisis C|NaOH,FeSO4||MgSO4,NaCl|C pada voltase 3; 6; 7,5; 9; 12 dan 13,8 V dengan variasi [Fe2+] 0; 0,01; 0,025; 0,05 dan 0,1 M. Kemurnian endapan Mg(OH)2 ditentukan melalui analisis FTIR dan AAS. Adanya ion Fe2+ menurunkan kuat arus selama elektrolisis dan mengurangi rendemen Mg(OH)2 karena terbentuknya flok. Hasil FTIR menunjukkan bahwa endapan Mg(OH)2 telah terbentuk ditunjukkan oleh vibrasi molekul pada 3695,61cm-1 (ikatan –OH strech) dan 871,82 cm-1 (ikatan Mg-O). Endapan Mg(OH)2 belum murni karena terdapat logam Na dan Fe yang diketahui dari hasil AAS.Rendemen tertinggi pada sistem elektrolisis tanpa penambahan ion Fe2+ sebesar 71,02 %, sedangkan dengan penambahan Fe2+ 0,05 M 54,83 % pada voltase 12 V.
Pengaruh Diameter Kanal Pelet Katalis Zeolit Aktif dan Ni-Zeolit terhadap Pirolisis Limbah Batang Pohon Sagu (Metroxylonsp.) Fitri Lutfiana Rahayu; Rahmad Nuryanto; Linda Suyati
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Vol 16, No 1 (2013): Volume 16 Issue 1 Year 2013
Publisher : Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (477.352 KB) | DOI: 10.14710/jksa.16.1.33-37

Abstract

Telah dilakukan pirolisis limbah batang sagu dengan katalis zeolit aktif dan Ni-zeolit dengan variasi diameter kanal pelet katalis. Pengaktifan zeolit alam dilakukan dengan perendaman HF 1%, HCl 1N (masing-masing selama 4 jam), pencucian dengan akuabides, dan dikalsinasi. Zeolit aktif diimpregnasi dengan larutan garam NiCl2.6H2O, dikalsinasi, dioksidasi, dan direduksi. Hasil pengaktifan zeolit dan impregnasi dibentuk pelet dengan diberi lubang/kanal dengan variasi 0,6; 0,7; 0,8; 0,9; dan 1mm dan digunakan sebagai katalis dalam proses pirolisis. Pirolisis katalitik dilakukan pada temperatur 4000C. Keasaman Ni-zeolit meningkat sebesar 12 kali tetapi adanya penurunan luas permukaan sebesar 4,72%, Persentasi kristalinitas naik sebesar 7,40%. Penggunaan katalis Ni-Zeolit meningkatkan biooil sebesar 40,388% dibanding zeolit aktif, biooil dengan katalis zeolit aktif didapatkan hasil optimum pada diameter kanal pelet 1mm yaitu 30,468%, sedangkan dengan katalis Ni-zeolit hasil optimum pada diameter kanal 0,7 yaitu 43,52%. Produk utama hasil cair antara penggunaan katalis zeolit aktif maupun Ni-zeolit memiliki 5 senyawa hidrokarbon dengan kelimpahan paling besar yaitu asam asetat, fenol, metanol, 1-hidroksi 2-propanon, dan metil asetat.
Pirolisis Kulit Biji Jambu Mete (Anacardium occidentale L.) dengan Katalis Ni-Ag/Zeolit Eva Noer Kartika; Linda Suyati; Rahmad Nuryanto
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Vol 15, No 3 (2012): Volume 15 Issue 3 Year 2012
Publisher : Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (406.305 KB) | DOI: 10.14710/jksa.15.3.76-78

Abstract

Telah dilakukan pirolisis kulit biji jambu mete (Anacardium occidentale L.) dengan katalis Ni-Ag/zeolit untuk mendapatkan produk cair hasil pirolisis dan membandingkannya dengan produk cair pirolisis dengan katalis Ni/zeolit.. Pirolisis dilakukan dengan variasi temperatur 200, 250, 300, 350, dan 400°C. Produk yang berupa gas dikondensasikan pada pendingin es-garam kemudian dianalisis dengan GC-MS. Hasil penelitian menunjukkan semakin tinggi temperatur pirolisis semakin banyak massa produk cair yang dihasilkan. Pirolisis kulit biji jambu mete dengan katalis Ni/zeolit menghasilkan produk cair sebesar 0-4,56% dan pirolisis dengan katalis Ni-Ag/zeolit menghasilkan produk cair sebesar 0-5,20%. Senyawa utama yang terkandung dalam produk cair pirolisis kulit biji jambu mete dengan katalis Ni-Ag/zeolit maupun Ni/zeolit adalah 3-octylphenol dan 2-(octyloxycarbonyl) benzoic acid, kecuali pirolisis dengan katalis Ni/zeolit pada suhu 300°C dan dengan katalis Ni-Ag/zeolit pada suhu 250°C, senyawa utamanya adalah 3-nonilphenol dan 2-(octyloxycarbonyl) benzoic acid.
Pengaruh Variasi pH Sol terhadap Karakteristik Produk pada Pembuatan Elektrolit Padat NaMn2−xCoxO4 dengan Metode Sol-Gel Sapta Nur Azizah; Rahmad Nuryanto; Taslimah Taslimah
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Vol 18, No 2 (2015): Volume 18 Issue 2 Year 2015
Publisher : Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (732.84 KB) | DOI: 10.14710/jksa.18.2.39-43

Abstract

Penelitian tentang pengaruh variasi pH sol terhadap karakteristik elektrolit padat NaMn2−xCoxO4 telah dilakukan. Keuntungan penggunaan elektrolit padat adalah material ini tidak menyebabkan kebocoran elektrolit sebagaimana elektrolit cair yang digunakan pada baterai, sehingga dapat meningkatkan keselamatan baterai. Pembuatan elektrolit padat dilakukan dengan metode sol-gel, yaitu dengan mencampurkan larutan natrium asetat, mangan asetat, kobalt asetat dan polivinil alkohol (PVA), pengadukan larutan selama 1 jam, penambahan NH4OH 0,5 M untuk mengkondisikan pH sol mejadi 8,3; 9,3 dan 10,3. Lalu, sol diaduk kembali selama 2 jam dan selanjutnya diuapkan pada suhu 60°C selama 40 jam. Gel yang diperoleh dikeringkan pada suhu 175°C selama 12 jam dan dikalsinasi pada suhu 800°C selama 4 jam. Hasil yang diperoleh dikarakterisasi menggunakan difraktrometer sinar-X (XRD), mikroskop elektron (SEM-EDS) dan LCR meter. Disimpulkan bahwa senyawa komponen penyusun elektrolit padat terdiri dari NaMnO2, Co2O3 dan Co3O4. Variasi pH sol mempengaruhi konduktivitas listrik elektrolit padat, peningkatan pH meningkatkan nilai konduktivitas listrik. pH 9,3 merupakan pH optimum untuk menghasilkan produk, dengan nilai konduktivitas listrik tertinggi yaitu 373 × 10-8 Scm-1, dengan formula NaMn1,557Co0,443O4 dan ukuran aglomerat 1,591 μm.
Pengaruh pH Larutan pada Pengendapan Kobal (Co) dengan Adanya Pengotor Seng (Zn) melalui Metode Elektrolisis Indah Purnamasari; Linda Suyati; Rahmad Nuryanto
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Vol 16, No 2 (2013): Volume 16 Issue 2 Year 2013
Publisher : Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (696.592 KB) | DOI: 10.14710/jksa.16.2.59-62

Abstract

Kobal merupakan logam yang mempunyai banyak kegunaan dalam bidang industry maupun elektronik. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kemurnian kobal dengan adanya pengotor seng (Zn) yang dipengaruhi oleh variasi konsentrasi H2SO4 dan mengetahui morfologi hasil endapan kobal (Co). Pengendapan kobal ini dilakukan dengan menggunakan metode elektrolisis pada potensial terpasang 3,3 Volt selama 4 jam dengan menggunakan elektroda grafit-grafit. Penelitian ini dilakukan penambahan konsentrasi H2SO4 0,001; 0,01; 0,1 M dan tanpa penambahan H2SO4 sebagai pengaruh konsentrasi elektrolit. Hasil penelitian diperoleh dari Scanning Electron Microscopy (SEM) dan Enegy Dispersive X-ray Spectroscopy (EDS) yang menujukkan bahwa kemurnian kobal dengan adanya pengotor Zn tanpa penambahan H2SO4 sebesar 97,87% dan dengan penambahan H2SO4 berturut-turut 0,001; 0,01 dan 0,1 M sebesar ; dan . Bentuk morfologi hasil endapan elektrolisis cenderung berbentuk pori yang kasar, endapan banyak dikonsumsi oleh karbon dan logam kobal terserap masuk ke dalam pori-pori sehingga tidak terlihat.
Sintesis Elektrolit Padat NaMn2-xCoxO4 dengan Variasi Suhu Kalsinasi Menggunakan Metode Sol-Gel dan Karakterisasinya Indah Ilmiyatul Mufida; Rahmad Nuryanto; Taslimah Taslimah
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Vol 18, No 1 (2015): Volume 18 Issue 1 Year 2015
Publisher : Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (463.419 KB) | DOI: 10.14710/jksa.18.1.13-17

Abstract

Elektrolit padat NaMn2-xCoxO4 telah disintesis menggunakan metode sol-gel dengan pelarut air deionisasi. Tahapan reaksi yang terjadi adalah hidrolisis, substitusi, polimerisasi, pembentukan oksida dan penyusunan spinel. Bahan yang digunakan antara lain CH3COONa (0,4 M), (CH3COO)2Mn (0,6 M), (CH3COO)2Co (0,2 M) dan Polivinil Alkohol (PVA) 8 % (w/v). Variasi suhu kalsinasi yang diterapkan masing-masing adalah 750°, 850°, 900° dan 950°C dan menghasilkan kristal serbuk berwarna hitam dengan berat masing-masing 1,64, 1,57, 1,60 dan 1,48 gram. Kristal yang dihasilkan dikarakterisasi menggunaknan X-Ray Diffraction (XRD), LCR Meter, dan SEM-EDS. Dengan meningkatnya suhu kalsinasi, aglomerat yang terbentuk menjadi lebih padat dan berkumpul menjadi aglomerat yang besar. Hal ini dapat menyebabkan perbedaan nilai konduktivitas. Spinel dengan nilai konduktivitas terendah dan tertinggi masing-masing adalah 2.01 x 10-7 S/cm dan 1.28 x 10-6 S/cm yang diperoleh pada suhu kalsinasi 750°C dan 850°C. Spinel elektrolit padat pada suhu kalsinasi terendah dan tertinggi adalah NaMn1,52Co0.48O4 dan NaMn1,51Co0.49O4.
Pirolisis Kulit Biji Jambu Mete dengan Katalis Ag/Zeolit Rimby Puji Astuti; Linda Suyati; Rahmad Nuryanto
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Vol 16, No 1 (2013): Volume 16 Issue 1 Year 2013
Publisher : Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jksa.16.1.6-10

Abstract

Tanaman jambu mete, Anacardium occidentale L. merupakan salah satu komoditi perkebunan yang memiliki nilai ekonomi cukup tinggi. Satu bagian dari tanaman jambu mete yang belum banyak dikenal masyarakat adalah kulit bijinya. Kulit biji (shell) mengandung 50% minyak yang terdiri dari senyawa fenolat berupa 90% asam anakardat dan 10% berupa kardol dan kardanol. Penelitian ini bertujuan untuk mensintesis dan mengkarakterisasi katalis Ag/zeolit, mengetahui pengaruh temperatur terhadap produk cair pirolisis kulit biji jambu mete dan membandingkan produk cair hasil pirolisis dengan katalis zeolit dan Ag/zeolit. Penelitian dilakukan melalui beberapa tahap yaitu pembuatan katalis Ag/Zeolit dan pirolisis kulit biji jambu mete dengan katalis Ag/Zeolit dan zeolit alam teraktivasi pada temperatur 200°, 250°, 300°, 350° dan 400°C. Karakterisasi katalis menggunakan Surface Area Analyzer, AAS, uji keasaman dan GC-MS untuk produk cair pirolisis. Hasil penelitian diperoleh katalis Ag/zeolit yang mengalami penurunan luas permukaan spesifik sebesar 70,28%, volume total pori sebesar 70,19%. Nilai keasaman katalis Ag/zeolit mengalami kenaikan sebesar 50%, dan mengandung logam Ag sebesar 0,6326%. Hasil analisis GC-MS produk cair pirolisis pada temperatur 400°C dengan katalis Ag/zeolit diperoleh senyawa 3-octylphenol dengan kelimpahan sebesar 72,28%, dengan katalis zeolit alam teraktivasi dihasilkan senyawa 3-(pentadec-8-enyl)phenol dengan kelimpahan sebesar 77,04%.
Pembuatan dan Karakterisasi Elektrolit Padat NaMn2-xMgxO4 : (I) Linda Suyati; Rahmad Nuryanto; Rahmaniar Anggrayni
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Vol 13, No 1 (2010): Volume 13 Issue 1 Year 2010
Publisher : Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (482.377 KB) | DOI: 10.14710/jksa.13.1.1-3

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang pembuatan elektrolit padat NaMn2-xMgxO4. Material padat dengan ion logam sebagai sumber energi merupakan temuan baru yang diterapkan. Hal ini disebabkan karena material tersebut tidak menyebabkan kebocoran elektrolit sebagaimana elektrolit cair. Pada elektrolit padat semakin rapi struktur dan semakin kompak akan semakin baik konduktivitasnya sementara semakin tinggi konsentrasi elektrolit maka semakin sulit menghantarkan elektron. Pembuatan kristal NaMn2-xMgxO4 dilakukan dengan pencampuran Na asetat, Mn asetat dengan variasi Na asetat 0,1 ; 0,2 ;0,3 ;0,4 dan 0,5 M dengan Mn asetat dan Mg asetat 0,3 M . Hasil padatan kemudian diukur hambatannya dan dihitung konduktivitasnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa padatan yang terbentuk berbentuk kristal dan semakin tinggi konsentrasi larutan Na ,maka konduktivitasnya cenderung semakin menurun.