Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

KASUS DEMODEKOSIS PADA ANJING LOKAL Yohanes TRMR Simarmata; Nadya Daramuli Kale; Diana Miranti Rihi; Tarsisius Considus Tophianong
Jurnal Veteriner Nusantara Vol 4 No Supl. 2 (2021): Prosiding Seminar Nasional Himpro FKH Undana VII
Publisher : Program Studi Kedokteran Hewan, Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/jvn.v4iSupl. 2.6004

Abstract

Anjing merupakan hewan peliharaan yang memiliki nilai tersendiri bagi manusia sehingga pemeliharannya sangat di perhatikan. Masalah pada kulit merupakan hal cukup sering menyerang anjing peliharaan, agen penyebab penyakit kulit seperti ektoparasit, bakteri dan jamur. Demodekosis merupakan salah satu jenis penyakit kulit pada anjing yang disebabkan oleh parasit tungau Demodex. Pada kasus ini hasil pemeriksaan fisik pada anjing lokal berumur 4 bulan menunjukkan adanya hiperkeratosis pada area pelvis bagian dorsal dan pada keempat ekstremitas, luka /lesi dan keropeng yang tersebar merata dipermukaan tubuh. Hasil pemeriksaan laboratorium pada sampel kerokan kulit ditemukan adanya demodex sp.. Penanganan kasus diberikan ivermectin sebanyak 0,12 ml secara sub cutan dan injektamin sebanyak 1 ml secara intramuscular. Luka pada permukaan tubuh dibersihkan dengan rivanol lalun dioleskan povidone iodine secukupnya. Waktu penyembuhan membutuhkan waktu sekitar 3-5 minggu.
Kasus Thelaziasis Pada Sapi Bali Di Desa Oebelo Desmond Timothy Hurek; Diana Miranti Rihi; Yohanes TRMR Simarmata; Maxs U E Sanam
Jurnal Veteriner Nusantara Vol 4 No Supl. 2 (2021): Prosiding Seminar Nasional Himpro FKH Undana VII
Publisher : Program Studi Kedokteran Hewan, Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/jvn.v4iSupl. 2.6012

Abstract

Sapi bali memiliki potensi lokal yang mempunyai nilai jual tinggi dalam sector agribisnis peternakan. Untuk mencapai nilai jual yang tinggi, sapi harus dalam keadaan sehat atau tidak mengalami cacat. Salah satu faktor yang mempengaruhi penampilan dan kesehatan sapi adalah adanya infestasi parasit cacing Thelazia sp.. Thelaziasis merupakan penyakit mata yang disebabkan oleh cacing Thelazia sp. menyerang hewan ternak sapi, kerbau, kuda, kambing, burung, kucing dan anjing. Peternak mengalami kesulitan dalam menanggulangi penyakit ini karena pada awal infeksi menunjukkan gejala klinis yang tidak spesifik. Penanganan kasus dilakukan dengan pemberian levamisole 10% yang telah diencerkan dengan perbandingan 1:9 ml aquades, diteteskan sebanyak ±3 ml/ hari pada mata yang terinfeksi cacing thelazia dan injeksi vitol-140 sebanyak 7 ml secara intra muscular. Setelah diteteskan, thelazia diangkat menggunakan kapas yang telah dibasahi pada pagi hari setiap harinya. Selanjutnya, pada hari ketiga mata sudah tidak didapati adanya infestasi thelazia.
Sistem Pemeliharaan Ternak Babi Di Desa Tapenpah Desmond Timothy Hurek; Diana Miranti Rihi; na Daramuli Kale; Yohanes TRMR Simarmata
Jurnal Veteriner Nusantara Vol 4 No Supl. 2 (2021): Prosiding Seminar Nasional Himpro FKH Undana VII
Publisher : Program Studi Kedokteran Hewan, Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/jvn.v4iSupl. 2.6015

Abstract

Tenak babi yang dikembangkan oleh masyarakat di desa Tapenpah sebagai suatu usaha yang menunjang perekonomian peternak. Tujuan dilakukannya kegiatan ini untuk mengobservasi dan menganalisis sistem pemeliharaan ternak babi di desa Tapenpah. Hasil observasi peternakan babi di desa Tapenpah memiliki populasi ternak babi berjumlah 195 ekor dengan sistem perkandangan secara intensif, pemberian pakan dilakukan dua kali sehari yaitu pagi dan sore hari dengan jenis pakan yang diberikan berupa campuran dedak padi, jagung halus, konsentrat dan probiotik, adanya penerapan biosecurity dan sanitasi serta dilakukan pengobatan pada ternak yang sakit, manajemen reproduksi dilakukan dengan cara kawin alam dan inseminasi buatan (IB). Kesimpulannya manajemen perkandangan telah memenuhi standar perkandangan yang baik, manajemen pakan yang diterapkan dapat memenuhi kebutuhan zat nutrisi, manajemen kesehatan berupa biosekuriti yang diterapkan sudah baik, dan manajemen reproduksi yang diterapkan telah memenuhi standar yang baik.