Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Tranformasi Media Komunikasi Irma (Ikatan Remaja Masjid) Nurul Islam Di Kampung Madura Kecamatan Seririt ., Rusdianto
Media Komunikasi FPIPS Vol 15, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/mkfis.v15i2.22729

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk trasformasi mediakomunikasi IRMA Nurul Islam, proses terjadinya trasformasi mediakomunikasi IRMA Nurul Islam dan menganalisis faktor-faktor penyebabtransformasi trasformasi media komunikasi IRMA Nurul Islam. Penelitian inimerupakan penelitian deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkanbahwa bentuk transformasi media komunikasi IRMA Nurul Islam yangduhunuya masih bersifat sederhana seperti dengan menggunakan pengerassuara dan melalui medi mulut-kemult seperti dalam hal meberitahukan danmenginformasikan akn kegitan yang akan dilakukan yang saat ini telahmengalami trasformasi dengan menggunakan alat komunikasi telepongenggam melalui SMS dan telepon sedangkan dengan media yang lain yaitudengan menggunakan media sosial jejaring facebook
Peningkatan Pembentukan Embrio Somatik pada Wortel (Daucus carota L) Menggunakan N6-benzylaminopurine (BAP) ., Rusdianto; Indrianto, A.
bionature Vol 16, No 2 (2015): Oktober
Publisher : Fakultas MIPA UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (375.982 KB) | DOI: 10.35580/bionature.v16i2.2462

Abstract

Salah satu proses pembentukan planlet dalam teknik kultur jaringan tumbuhan adalah embriogenesis somatik, yaitu suatu proses pembentukan embrio dari eksplan yang berupa sel-sel somatik yang telah mengalami dediferensiasi. Penelitian ini bertujuan meningkatkan pembentukan embrio somatik pada waortel (Daucus carota L) menggunakan BAP. Penelitian ini dilakukan dalam 3 tahap yaitu; (1) Tahap perkecambahan  in-vitro, menggunakan medium ¼ MS; (2) Tahap induksi dan pemeliharaan kalus, menggunakan medium MS + 2,4-D 2 mg/l ; (3) Tahap induksi embrio somatik. Hasil penelitian menunjukkan biji wortel dapat berkecambah dengan baik pada medium ¼ MS dengan rata-rata persentase perkecambahan mencapai 98 % dan panjang hipokotil 3,84 cm. Efisiensi pembentukan kalus mencapai 90.83 %, Warna kalus umumnya putih bening atau putih kekuningan dengan tekstur friable atau remah. Perlakuan 0,5 mg/l BAP merupakan konsentrasi yang paling tepat meningkatkan pembentukan embrio somatik, dengan rata-rata jumlah embrio fase globuler 54,00; fase jantung 5,33; dan fase torpedo 4,66, dibandingkan dengan konsentrasi perlakuan BAP yang lain.
Konservasi TOGA Berbasis Biodiversitas Tumbuhan Obat Lokal di Desa Suco Kecamatan Mumbulsari Sebagai Upaya Pemberdayaan dan Edukasi Herbal Berkelanjutan Fadilah, Rizka Elan; Firdausi, Soraya; ., Rusdianto; ., Supeno; Nuha, Ulin; Prasetya, Ferry Budi
Jurnal Abdimas Berdaya : Jurnal Pembelajaran, Pemberdayaan dan Pengabdian Masyarakat Vol 8, No 2 (2025): Jurnal Abdimas Berdaya
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/jab.v8i2.1197

Abstract

Tanaman Obat Keluarga (TOGA) adalah tanaman yang digunakan secara tradisional untuk memenuhi kebutuhan kesehatan keluarga. desa Suco memiliki banyak potensi keanekaragaman hayati. Masyarakat Desa Suco telah memiliki beberapa jenis tumbuhan obat yang ditanam di pekarangan rumahnya namun belum dimanfaatkan secara optimal. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat Desa Suco tentang macam dan fungsi TOGA serta memasarkan hasil panen TOGA secara sederhana. Kegiatan ini dilaksanakan dalam 2 tahapan yaitu tahap persiapan dan pelaksanaan. Masing-masing tahapan tersebut terdiri dari tiga langkah. Hasil dari kegiatan ini adalah kegiatan pendampingan konservasi TOGA berbasis biodiversitas tumbuhan obat lokal berjalan dengan baik. Peserta tampak antusias dalam mengikuti kegiatan. Respon yang baik juga disampaikan oleh peserta kegiatan. Peserta kegiatan juga melaksanakan praktik pembuatan obat-obatan sederhgana dari TOGA dan mengemasnya secara sederhana untuk siap dipasarkan  sehingga dapat dikatakan bahwa pemahaman masyarakat Desa Suco terkait dengan konservasi TOGA berbasis biodiversitas tumbuhan obat lokal  tersebut meningkat.