Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Edukimbiosis: Jurnal Pendidikan IPA

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN IPA DI UPTD SMP 1 PAREPARE Rahim, Muharna; Eka Sriwahyuni; Fajriyani
Edukimbiosis: Jurnal Pendidikan IPA Vol 1 No 2 (2023): Edukimbiosis: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Program Studi Tadris IPA IAIN Parepare

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Badan pendidikan dapat menjadi wahana utama pendidikan karakter untuk memperbaiki generasi muda. Salah satu cara untuk membentuk peserta didik menjadi manusia seutuhnya dari segi kecerdasan, pemikiran, kesehatan jasmani, dan kemanusiaan adalah pendidikan karakter.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi pendidikan karakter dalam pembelajaran IPA di SMPN 1Parepare. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan cara wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini adalah pendidikan karakter sudah diimplementasikan dalam pembelajaran IPA di SMPN 1 Parepare, Implementasi pendidikan karakter dalam pembelajaran IPA dilakukan melalui a) mengintegrasikan pendidikan karakter dalam kurikulum sekolah dengan cara guru melakukan analisis KD melalui identifikasi nilai-nilai yang terkandung dalam materi pembelajaran IPA dan guru mendesain RPP mata pelajaran IPA yang memuat fokus pendidikan karakter, b) melalui pilihan dan penggunan metode pembelajaran untuk mengembangkan karakter peserta didik, hal tersebut dapat dilihat dalam proses belajar mengajar guru selalu menciptakan suasana belajar dengan langkah kegiatan mulai dari merumuskan masalah, c) melalui pengelolaan kelas, guru membentuk kelas menjadi kelompok untuk menumbuhkan sikap kerjasama dan toleransi antar teman sebaya Melaksanakan nilai-nilai karakter dalam pembelajaran berencana menanamkan nilai-nilai kepada siswa tentang pentingnya pendidikan karakter, dengan tujuan agar mereka dapat mengasimilasi sifat-sifat tersebut dalam kehidupan sehari-hari.Guru menerapkan perilaku belajar dalam proses belajar mengajar dengan mengaktifkan siswa untuk bertanya, menyelidiki bahan pelajaran, mengumpulkan informasi, mengolah informasi, merekonstruksi fakta, dan mempresentasikan hasil rekonstruksi. Perilaku mengajar harus menjadi milik guru mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Badan pendidikan dapat menjadi wahana utama pendidikan karakter untuk memperbaiki generasi muda. Salah satu cara untuk membentuk peserta didik menjadi manusia seutuhnya dari segi kecerdasan, pemikiran, kesehatan jasmani, dan kemanusiaan adalah pendidikan karakter.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi pendidikan karakter dalam pembelajaran IPA di SMPN 1Parepare. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan cara wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini adalah pendidikan karakter sudah diimplementasikan dalam pembelajaran IPA di SMPN 1 Parepare, Implementasi pendidikan karakter dalam pembelajaran IPA dilakukan melalui a) mengintegrasikan pendidikan karakter dalam kurikulum sekolah dengan cara guru melakukan analisis KD melalui identifikasi nilai-nilai yang terkandung dalam materi pembelajaran IPA dan guru mendesain RPP mata pelajaran IPA yang memuat fokus pendidikan karakter, b) melalui pilihan dan penggunan metode pembelajaran untuk mengembangkan karakter peserta didik, hal tersebut dapat dilihat dalam proses belajar mengajar guru selalu menciptakan suasana belajar dengan langkah kegiatan mulai dari merumuskan masalah, c) melalui pengelolaan kelas, guru membentuk kelas menjadi kelompok untuk menumbuhkan sikap kerjasama dan toleransi antar teman sebaya Melaksanakan nilai-nilai karakter dalam pembelajaran berencana menanamkan nilai-nilai kepada siswa tentang pentingnya pendidikan karakter, dengan tujuan agar mereka dapat mengasimilasi sifat-sifat tersebut dalam kehidupan sehari-hari.Guru menerapkan perilaku belajar dalam proses belajar mengajar dengan mengaktifkan siswa untuk bertanya, menyelidiki bahan pelajaran, mengumpulkan informasi, mengolah informasi, merekonstruksi fakta, dan mempresentasikan hasil rekonstruksi. Perilaku mengajar harus menjadi milik guru mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
ANALISIS KEPRIBADIAN MAHASISWA SEBAGAI CALON GURU PADA PROGRAM STUDI TADRIS IPA FAKULTAS TARBIYAH IAIN PAREPARE Anugrah, Anugrah Yusuf; Eka Sriwahyuni
Edukimbiosis: Jurnal Pendidikan IPA 2023: Edisi Khusus Edukimbiosis: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Program Studi Tadris IPA IAIN Parepare

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui persentase kepribadian mahasiswa sebagai calon guru IPA pada Prodi Tadris IPA Fakultas Tarbiyah dan untuk mengetahui indikator kepribadian paling dominan mahasiswa sebagai calon guru IPA pada Prodi Tadris IPA Fakultas Tarbiyah IAIN Parepare. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif jenis penelitian lapangan. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dengan menerapkan angket atau kuesioner. Populasi dalam penelitian ini merupakan mahasiswa Tadris IPA mulai dari 2018-2022 IAIN Parepare dari empat angkatan yang ada dengan jumlah 134 orang. Adapun penentuan sampel diambil dengan menggunakan simple random sampling dengan sampel yang diambil peneliti kurang lebih 50 orang. Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat kita tarik kesimpulan terkait penelitian yaitu: Persentase kepribadian mahasiswa pada Program studi Tadris IPA sebagai calon guru itu sangatlah beragam sebagaimana teori kepribadian Big Five Personality dengan indikator keterbukaan 65%, indikator kesadaran sebanyak 73,5%, Indikator ekstrovert sebanyak 65,5% dan indikator kesesuaian sebanyak 77,5% serta indikator neurontisisme dengan persentase 62% dan kepribadian mahasiswa pada program studi Tadris IPA itu yang paling dominan jika diamati sebagaimana teori kepribadian Big Five Personality adalah lebih kearah aspek kesesuaian atau agreeableness dengan persentase 77,5%.
Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Cahaya dan Alat Optik Peserta Didik Kelas VIII MTs Negeri 1 Sidrap Melalui Metode Pembelajaran Index Card Match (ICM) Eka sriwahyuni, Eka; Suryana; Fajriyani, F; Sartika
Edukimbiosis: Jurnal Pendidikan IPA Vol 2 No 1 (2023): Edukimbiosis: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Program Studi Tadris IPA IAIN Parepare

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35905/edukimbiosis.v2i1.7550

Abstract

Rendahnya hasil belajar IPA peserta didik kelas VIII G MTsN 1 Sidrap menjadi permasalahan utama penelitian ini. Akar permasalahan ini berasal dari beberapa faktor, salah satunya adalah metode pembelajaran yang tidak bervariasi. Oleh karena itu, diperlukan suatu teknik atau metode pembelajaran untuk meningkatkan prestasi akademik dan aktivitas belajar peserta didik. Salah satu metode pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik adalah penggunaan metode pembelajaran yang melibatkan peserta didik. Metode Pembelajaran Index Card Match merupakan salah satu metode yang dapat digunakan. Peneliti menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas. Adapun yang menjadi subjek penelitian adalah peserta didik kelas VIII G MTsN 1 Sidrap yang berjumlah 24 orang. Dua siklus digunakan oleh peneliti siklus I dan II masing-masing memiliki tiga kali pertemuan. Pada pertemuan pertama dan kedua digunakan metode ICM, serta tes evaluasi pembelajaran pertemuan ketiga. Teknik pengumpulan data meliputi teknik observasi, dokumentasi, dan hasil tes. Hasil yang didapatkan oleh peneliti membuktikan bahwasannya penggunaan metode pembelajaran ICM materi IPA (Cahaya dan Alat Optik) dapat meningkatkan hasil dan aktivitas belajar peserta didik. Dapat dibuktikan dari hasil yang didapatkan peneliti pada siklus I total persentase hasil observasi 60,84% sedangkan pada siklus II terdapat peningkatan total persentase hasil observasi 82,21%. Sedangkan hasil belajar peserta didik pada siklus I dicapai 45,45% yang dinyatakan lulus dan 54,54% tidak lulus. Pada siklus II mencapai 86,36% peserta didik yang dinyatakan mencapai nilai KKM dan 13,63% yang dinyatakan belum mencapai nilai KKM. Berdasarkan data tersebut dinyatakan adanya peningkatan hasil belajar dan aktivitas belajar atau lembar observasi peserta didik.