Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Uji Efektivitas Ekstrak Etanol Biji Buah Alpukat (Persea americana Mill.) Sebagai Laksansia pada Tikus Putih Rahmat Ismail; Wahyuni Hapit; Maulana Isman Naki
FAJR: Jurnal Riset Kefarmasian Vol 1 No 1 (2023): Januari 2023
Publisher : UNIMMAN Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Obstipasi atau sembelit adalah suatu permasalahan kesehatan yang berhubungan dengan kurang baiknya kondisi ketika buang air besar yang disebabkan karena kakunya feses. Biji alpukat dipercaya memiliki efek untuk melembekkan feses sehingga waktu transit feses dapat dipercepat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji efektivitas senyawa laksansia yang terdapat pada ekstrak etanol biji alpukat (Persea americana Mill.) dengan metode transit intestinal terhadap tikus putih (Rattus norvegicus). Biji buah alpukat dimaserasi menggunakan pelarut etanol 96% selama 3x24 jam hingga didapatkan ekstrak pekat. Pengujian aktivitas laksansia dilakukan terhadap 5 kelompok perlakuan yang terdiri dari kelompok kontrol positif (Dulcolax), kelompok kontrol negatif (Na-CMC), dan tiga kelompok uji yang menggunakan ekstrak biji buah alpukat 20%, 40%, dan 60%. Masing-masing kelompok perlakuan terlebih dahulu diinduksi dengan Gambir 600mg/200 g BB selama 2 hari untuk memberikan efek sembelit. Selanjutnya seluruh kelompok perlakuan diberikan 1 mL suspensi norit sebagai marker. Setelah 25 menit, tikus dibedah untuk dipotong bagian pylorus sampai ke rektum, lalu direnggangkan dan diukur panjang usus seluruhnya, dan panjang usus yang dilalui marker. Penetapan efektivitas laksansia dilakukan dengan membandingkan % rasio jarak marker dan panjang usus antara kelompok uji dan kelompok kontrol. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak etanol biji alpukat persetujuan 60% memiliki efek pencahar pada tikus putih dengan nilai 86,39%. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa senyawa dalam biji buah alpukat memiliki efektivitas terhadap peningkatan motilitas usus tikus putih.
Pengaruh Pemberian Betametason Terhadap Kenaikan Kadar Glukosa Darah Tikus Putih (Rattus norvegicus) Wahyuni Hapit; Abulkhair Abdullah; Maulana Isman Naki
FAJR: Jurnal Riset Kefarmasian Vol 1 No 1 (2023): Januari 2023
Publisher : UNIMMAN Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Betametason adalah obat kortikosteroid golongan glukokortikoid. Betametason memiliki efek imunosupresif dan antiinflamasi, obat ini bekerja dengan cara menekan sistem kekebalan tubuh serta meredakan gejala peradangan dengan cara mencegah terlepasnya senyawa kimia tubuh yang bisa menyebabkan peradangan atau alergi. Betametason memilik efek samping yang dapat meningkatkan kadar glukosa darah dengan melalui proses insulin antagonis dan glukoneogenesis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh betametason terhadap kenaikan kadar glukosa darah tikus putih (Rattus norvegicus). penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan rancangan pre and posttest control group design. Sebanyak 15 ekor tikus jantan dibagi acak menjadi 5 kelompok, yaitu kelompok kontrol negatif (K-) diberi Na CMC 1%, kelompok kontrol positif (K+) diberi sukrosa dengan dosis 1125 mg/ 200gBB, kelompok betametason dosis 1 (K1) diberikan dosis betametason 0,009 mg/200gBB, kelompok betametason dosis 2 (K2) diberikan dosis betametason 0,018 mg/200gBB, kelompok betametason dosis 3 (K3) diberikan dosis betametason 0,036 mg/200gBB. Hasil penelitian pada masing-masing kelompok perlakuan K-,K+,K1,K2,K3 di dapat hasil peningkatan kadar glukosa darah tikus pada waktu 45 menit pertama dan 180 menit terakhir setelah perlakuan yaitu (K-=30, 33,33, 35, 33 mg/dL), (K+=75,33, 85, 95,33, 106,66 mg/dL), (K1=73, 85, 33, 99, 108,33 mg/dL), (K2=78,33, 90, 106,66, 114,66 mg/dL) dan (K3=86,33, 102, 114,33, 132 mg/dL). kelompok tikus betametason dosis 3 (K3) mempunyai peningkatan kadar glukosa darah yang paling tinggi dari semua kelompok yaitu 132 mg/dl. Uji Statistik Anova menunjukan hasil perbedaan bermakna (p<0,05). Berdasarkan hasil uji lanjut post hoc bonferroni terdapat perbedaan antara kelompok kelompok K- dengan K+, K1, K2 dan K3 Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa betametason berpengaruh dalam meningkatkan kadar glukosa darah tikus putih.
Evaluasi Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas Passi Barat Kabupaten Bolaang Mongondow Wahyuni Hapit; Muh Hidayat
FAJR: Jurnal Riset Kefarmasian Vol 1 No 2 (2023): Juni 2023
Publisher : UNIMMAN Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelayanan kefarmasian merupakan suatu pelayanan langsung dan bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan kualitas kesehatan pasien. Pasien merupakan faktor utama yang dapat menilai bagus tidaknya pelayanan kefarmasian puskesmas. Pelayanan kefarmasian yang baik maka pasien tidak akan bosan dan akan kembali lagi berkunjung ke Puskesmas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui evaluasi tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan kefarmasian di Puskesmas Passi Barat Kabupaten Bolaang Mongondow. Penelitian dilakukan pada bulan Juni – Juli 2021 dilihat dari pelayanan kefarmasian yang meliputi ketanggapan Apoteker terhadap pasien, keramahan Apoteker terhadap pasien, kejelasan tenaga farmasi dalam memberikan informasi obat, kecepatan pelayanan obat, kelengkapan obat dan alat kesehatan, kenyamanan ruang tunggu, kebersihan ruang tunggu, ketersediaan brosur, leaflet, poster dan lain-lain sebagai informasi obat. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif, populasi dalam penelitian ini sebanyak 350, pada penelitian ini jumlah sampel sebanyak 77 responden, sampel dalam penelitian ini adalah pasien yang berkunjung ke Puskesmas Passi Barat Kabupaten Bolaang Mongondow. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa evaluasi tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan kefarmasian di Puskesmas Passi Barat Kabupaten Bolaang Mongondow sebagian besar penilaian yang menjawab sangat puas dengan persentase 88,31% dan 11,68% menjawab puas, kesimpulannya pasien merasa sangat puas terhadap pelayanan kefarmasian di Puskesmas Passi Barat. Kata Kunci : Evaluasi Pelayanan Kefarmasian, Kepuasan Pasien, Puskesmas Passi