Novalin Margaretha Syauta
Universitas Kristen Papua

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

SANKSI BAGI PARA PELAKU YANG MELANGGAR PERATURAN BUPATI KABUPATEN RAJA AMPAT NOMOR 8 TAHUN 2017 : SANCTIONS FOR ACTORS WHO VIOLATE REGULATION OF REGENT OF RAJA AMPAT REGENCY NUMBER 8 OF 2017 Novalin Margaretha Syauta; Raymond Ronaldy Morintoh; Yanpiet Saleo
WOS KENEM Vol 1 No 2 (2022): Wos Kenem: Jurnal Hukum
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian, Universitas Kristen Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56942/wk.v1i2.116

Abstract

Potensi laut Raja Ampat yang kaya akan sumber daya tentu memikat minat banyak nelayan untuk melakukan praktek illegal fishing, maraknya praktek kejahatan ini terkadang diakibatkan oleh lemahnya aspek penegakan hukum yang dilakukan oleh pemerintah. Untuk melindung sumber daya bawah laut bagi generasi akan datang dan terutama bagi masyarakat adat yang berada di Kabupaten Raja Ampat, maka Bupati mengeluarkan PerBup No. 8 Tahun 2017 tentang Perlindungan Ikan, Biota Laut Dan Potensi Sumber Daya Alam Lainnya Di Wilayah Pesisir Laut Dalam Petuanan Adat Suku Maya Raja Ampat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan Peraturan Bupati Raja Ampat Nomor 8 Tahun 2017 tentang Perlindungan Bawah Laut dan untuk pengetahui penerapan sanksi bagi para pelaku yang melanggar peraturan Bupati Raja Ampat Nomor 8 Tahun 2017 tentang Perlindungan Bawah Laut. Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan sumber data primer dan sekunder, teknik pengumpulan data yaitu dengan wawancara, dokumentasi dan studi pustaka. Hasil penelitian yang diperoleh penulis yaitu Peraturan Bupati Nomor 8 Tahun 2017 sudah dilaksanakan namun belum secara maksimal karena adanya berbagai kendala yang dihadapi dan Penjatuhan sanksi terhadap pelaku yang melakukan pelanggaran berkaitan dengan PerBup No. 8 Tahun 2017, telah diterapkan sesuai aturan yang berlaku.
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEKERJA KEBERSIHAN SAMPAH DIKOTA SORONG DITINJAU DARI UNDANG- UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 : LEGAL PROTECTION OF WASTE CLEANING WORKERS IN SORONG CITY VIEWED FROM LAW NUMBER 13 OF 2003 Yonatan Tebai; Novalin Margaretha Syauta; Dayen Baho
WOS KENEM Vol 1 No 2 (2022): Wos Kenem: Jurnal Hukum
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian, Universitas Kristen Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56942/wk.v1i2.118

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk perlindungan hukum terhadap pekerja kebersihan sampah menurut Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 di PT. Hendrian dan kendala dalam pelaksanaan perlindungan hukum terhadap pekerja kebersihan sampah di PT. Hendrian. Metode penelitian yang dipergunakan yaitu, sifat penelitian ini adalah normatif empiris, dengan memakai data primer dan sekunder, sehingga teknik pengumpulan data yaitu wawancara, dokumentasi, observasi dan kepustakaan, sesudah memeproleh data maka akan dianalisis secara deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian, dapat diuraiakan bahwa perlindungan hukum terhadap pekerja kebersihan sampah oleh PT. Hendrian sebagai pihak perusahaan yang mempekerjakan masih kurang, dimana masih terjadi PHK sepihak oleh pihak perusahaan dan kelengkapan fisiltas atau alat kerja yang masih kurang, hal ini tentu sangat jelas bertentangan dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang ketenagakerjaan dan kendala dalam pelaksanaan perlindungan hukum terhadap pekerja kebersihan sampah pada PT. Hendrian yaitu, pihak perusahan kurang melakukan sosialisasi kerja kepada para pekerja; tingkat pendidikan pekerja yang kurang; para pekerja kurang memahami tugas dan tanggung jawab sesuai kontrak kerja; para pekerja tidak mengetahui adanya Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 yang dapat menjadi pedoman apabila terjadi pelanggaran terhadap hak-hak mereka.
ANALISIS SENGKETA TANAH ADAT YANG TERJADI DI KAMPUNG KLASMIGIK DISTRIK MAKBON KABUPATEN SORONG: ANALYSIS OF CUSTOM LAND DISPUTES THAT HAPPENED IN KLASIGI VILLAGE, MAKBON DISTRICT, SORONG DISTRICT Maria Makdalena Mobalen; Novalin Margaretha Syauta
WOS KENEM Vol 2 No 1 (2023): Jurnal Hukum Wos Kenem
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian, Universitas Kristen Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56942/wk.v2i1.120

Abstract

Pada dasarnya tujuan dari pada penelitian ini iyalah mengetahui bagaimana cara penyelesaian hak ulayat adat suku Moi di Kampung Klasmigik Distrik Makbon Kabupaten Sorong. Untuk memperoleh jawaban dari kendala apa saja yang terjadi dalam penyelesaian sengketa tanah hak ulayat di Kampung Klasmigik Distrik Makbon Kabupaten Sorong, Metode yang digunakan yaitu normatif empiris, Jenis dan Sumber Data yang di pakai yaitu Data Primer dan Data Sekunder, Teknik Pengumpulan Data yang di pakai yaitu Teknik Wawancara dan Dokumentasi, di Analisis secara Dekriptif Kualitatif. Berdasarkan Hasil Penelitian tentang peran LMA-Malamoi dalam menyelesaikan sengketa hak ulayat yang terjadi di Kampung Klasmigik Distrik Makbon Kabupaten Sorong, maka dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut; Peran LMA-Malamoi dalam menangani penyelesain sengketa hak ulayat yang terjadi di Kabupaten Sorong sebagai berikut; Menerima laporan dari para pihak yang bersengketa khususnya suku moi; Kendala yang di ambil dalam menyelesaikan sengketa hak ulayat yang terjadi di Kampung Klasmgik Distrik Makbon Kabupaten Sorong, yaitu sebagai berikut; Salah satu pihak yaitu Malibela Klasamanamala kekurangan barang bukti saat sidang adat di adakan. Terjadinya temperamen dari salah satu pihak yaitu marga/gelek Malibela Klasamanmala kepada pihaknya lain yaitu marga/gelek Malibela Ginala yang menunjukkan bukti-bukti pemilik dari marga/gelek Malibela Ginala pada saat sidang adat berlangsung
PERSEPSI MASYARAKAT ADAT MOI KELIM DI KOTA SORONG TERHADAP PENYELESAIAN SENGKETA TANAH DI LUAR PENGADILAN: THE PERCEPTION OF THE MOI KELIM INDIGENOUS COMMUNITIES IN SORONG CITY TO THE SETTLEMENT OF LAND DISPUTES OUT OF COURT Andrhy J R Wattimury; Dian Mega Erianti Renouw; Novalin Margaretha Syauta
WOS KENEM Vol 2 No 1 (2023): Jurnal Hukum Wos Kenem
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian, Universitas Kristen Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56942/wk.v2i1.124

Abstract

Masyarakat suku Moi adalah masyarakat adat yang masih menjalankan adat istiadanya, salah satunya bila terjadi sengketa maka mereka memilih untuk meyelesaikannya diluar pengadilan yaitu secara non litigasi atau musyawarah secara adat. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui persepsi masyarakat adat Moi Kelin di Kota Sorong terhadap penyelesaian sengketa tanah diluar pengadilan dan untuk mengetahui proses penyelesaian sengketa menurut masyarakat hukum adat Moi Kelin, di Kota Sorong. Metode penelitian yang digunakan yaitu tipe penelitian normatif empiris, dengan menggunakan data primer dan data sekunder, dan teknik pengumpulan data yang dipakai yaitu studi kepustakaan, dokumentasi, wawancara dan observasi, selanjutnya dianalisis secara deskriptif kualitatif. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis maka hasil yang didapat yaitu, persepsi Masyarakat Adat Moi Kelim di Kota Sorong Terhadap Penyelesaian Sengketa Tanah di luar pengadilan dengan cara non litigasi atau bermusyawarah melalui peradilan adat yang dipimpin oleh Lembaga Adat Malamoi dengan alasan biayanya yang murah, menurut kebiasaan dan waktu yang cepat. Hal ini masih dipertahankan dan dijalankan oleh masyarakat adat Moi Kelim di Kota Sorong dan proses penyelesaian sengketa hak tanah ulayat menurut masyarakat hukum adat Moi Kelim, di Kota Sorong, diselesaikan melalui 2 (dua) tahapan yaitu dalam sidang terbuka dan sidang tertutup dan memutuskan pihak yang menang, dan hasilnya akan dibacakan ulang dalam sidang terbuka untuk membacakan hasil putusan sidang adat tertutup sehingga diketahui oleh masyarakat secara umum.
PELATIHAN PEMBUKUAN SEDERHANA PADA USAHA HOMESTAY DI KEPULAUAN FAM, KABUPATEN RAJA AMPAT Dwi Indah Widya Yanti; Melisa C Masengi; Ivonne M Leiwakabessy; Roger R Tabalessy; Novalin Margaretha Syauta; Lili Sarce Joy Sapari
SOLIDEO Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 3 (2023): Solideo
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56942/js.v1i3.156

Abstract

Proses pengolahan data akuntansi akan dapat dilakukan dengan lebih cepat bila digunakan komputer karena kemampuan komputer untuk mengolah data yang jauh melebihi kecepatan manusia. Dengan adanya perkembangan teknologi komputer yang semakin maju, semakin banyak perusahaan yang menggunakan jasa komputer untuk memproses data akuntansi. Ketiga penelitian dan pengabdian diatas, berhubungan dengan teknologi dan computer, sangat berbeda dengan kondisi yang dihadapi pada Kepualaun Fam, Distrik Waigeo Barat Kepuluan, Kabupaten Raja Ampat yang masih mencatat secara manual. Metode pelaksanan dilakukan adalah tahap pertama (melakukan survey, tahap kedua (tahap pelaksanaan) dan dilanjutkan dengan tahap monitoring evaluasi. Hasil yang diperoleh adalah 1) Pemilik homestay belum melakukan pencatatan pembukuan sederhana (buku kas umum); 2) Bahan-bahan untuk membangun homestay dianggap mudah diperoleh atau milik pribadi sehingga tidak dikategorikan sebagai pengeluaran, misalnya untuk mengambil bambu untuk bahan dinding (merupakan milik pribadi), mengambil ikan untuk bahan makanan buat tamu homestay (dikategorikan tidak mengeluarkan uang); 3) Setelah mengikuti pelatihan, peserta baru mengerti bahwa apaun yang dikeluarkan untuk memperoleh bahan material untuk membangun homestay, termasuk dalam kategori pengeluaran, dan harus dicatat.
PELATIHAN PEMBUKUAN SEDERHANA PADA USAHA HOMESTAY DI KEPULAUAN FAM, KABUPATEN RAJA AMPAT Dwi Indah Widya Yanti; Melisa C Masengi; Ivonne M Leiwakabessy; Roger R Tabalessy; Novalin Margaretha Syauta; Lili Sarce Joy Sapari
SOLIDEO Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 3 (2023): Solideo
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56942/js.v1i3.156

Abstract

Proses pengolahan data akuntansi akan dapat dilakukan dengan lebih cepat bila digunakan komputer karena kemampuan komputer untuk mengolah data yang jauh melebihi kecepatan manusia. Dengan adanya perkembangan teknologi komputer yang semakin maju, semakin banyak perusahaan yang menggunakan jasa komputer untuk memproses data akuntansi. Ketiga penelitian dan pengabdian diatas, berhubungan dengan teknologi dan computer, sangat berbeda dengan kondisi yang dihadapi pada Kepualaun Fam, Distrik Waigeo Barat Kepuluan, Kabupaten Raja Ampat yang masih mencatat secara manual. Metode pelaksanan dilakukan adalah tahap pertama (melakukan survey, tahap kedua (tahap pelaksanaan) dan dilanjutkan dengan tahap monitoring evaluasi. Hasil yang diperoleh adalah 1) Pemilik homestay belum melakukan pencatatan pembukuan sederhana (buku kas umum); 2) Bahan-bahan untuk membangun homestay dianggap mudah diperoleh atau milik pribadi sehingga tidak dikategorikan sebagai pengeluaran, misalnya untuk mengambil bambu untuk bahan dinding (merupakan milik pribadi), mengambil ikan untuk bahan makanan buat tamu homestay (dikategorikan tidak mengeluarkan uang); 3) Setelah mengikuti pelatihan, peserta baru mengerti bahwa apaun yang dikeluarkan untuk memperoleh bahan material untuk membangun homestay, termasuk dalam kategori pengeluaran, dan harus dicatat.