Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

Economic value analysis of mangrove forest ecosystems in Sorong, West Papua Province Tabalessy, Roger R
AQUATIC SCIENCE & MANAGEMENT Edisi Khusus 2 (2014): Oktober
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jasm.0.0.2014.7305

Abstract

Coastal areas can either meet the human needs or give great contribution to the development. However, rapid infrastrural development in Sorong, west Papua, has been followed by high demand for mangrove timber and caused mangrove forest degradation due to exploitation. This exploitation could also result from high economic value of the mangrove timber. This study was done to analyze the economic value of mangrove wood utilized by the people to support the development process in Sorong. This study used primary data obtained through interviews and the economic value calculation of mangrove forests. It found that Sorong had mangrove economic value of IDR 165,197,833, 491. Wilayah pesisir selain dapat memenuhi kebutuhan hidup manusia juga memberikan kontribusi yang besar bagi pembangunan. Cepatnya pembangunan infrastruktur di Kota Sorong diikuti pula dengan tingginya permintaan akan kayu mangrove dan menyebabkan terjadinya degradasi hutan mangrove akibat eksploitasi. Eksploitasi ini disebabkan juga akibat kayu mangrove memiliki nilai ekonomi. Penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk menganalisis nilai ekonomi kayu mangrove yang dimanfaatkan oleh masyarakat Kota Sorong dalam proses menunjang pembangunan. Penelitian ini menggunakkan data primer yang diperoleh melalui hasil wawancara dan perhitungan nilai ekonomi hutan mangrove. Hasil penelitian ini menunjukkan nilai ekonomi ekosistem hutan mangrove yang berada di Kota Sorong adalah Rp165.197.833.491.
Analysis for mangrove ecosystem management priority using Analysis Hierarchy Process (AHP) in Sorong City, West Papua, Indonesia Tabalessy, Roger R; Wantasen, Adnan S; Schaduw, Joshian N.W.
AQUATIC SCIENCE & MANAGEMENT Vol 1, No 2 (2013): Oktober
Publisher : Graduate Program of Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jasm.1.2.2013.7285

Abstract

Indonesia’s mangrove forest is decreasing. Factors affecting this condition are excessive utilization for livelihood and market demand without considering its sustainability for the future. As a result, mangrove forest degrades year by year. The present study aimed to analyse which stakeholder is the priority for mangrove ecosystem management in the city of Sorong, West Papua, Indonesia, and which factors are the priority for sustainable management. Primary data were collected using questionnaire with interview technique and were analysed using Expert Choice 11 software. The result showed that local government was the stakeholder possessing major priority in management which was supported by others (community and NGO), and the ecological factor was the priority in management, while the economic, social, and institutionalfactors were the supporting factors for sustainability. Luas hutan mangrove di Indonesia sedang mengalami penurunan. Faktor yang mempengaruhi kondisi ini, yaitu pemanfaatannya secara berlebihan untuk memenuhi kebutuhanan hidup maupun permintaan pasar tanpa mempertimbangkan keberlanjutannya di masa depan. Sebagai akibatnya tutupan hutan mangrove semakin berkurang dari tahun ke tahun. Penelitian ini bertujuan menganalisis stakeholder manakah yang menjadi prioritas dalam pengelolaan ekosistem mangrove di Kota Sorong, Papua Barat, Indonesia, dan faktor manakah yang menjadi prioritas dalam pengelolaan secara berkelanjutan. Data primer dikumpulkan menggunakan angket dengan teknik wawancara, dan kemudian dianalisis menggunakan software Expert Choice 11. Hasil penelitian menunjukkan bahwa stakeholder Pemda merupakan prioritas utama dalam pengelolaan ekosistem mangrove dan ditopang oleh stakeholder lainnya (Masyarakat dan LSM), dan faktor prioritas dalam pengelolaan adalah ekologi, sedangkan faktor ekonomi, sosial, dan kelembagaan merupakan faktor pendukung untuk terciptanya pengelolaan ekosistem mangrove yang berkelanjutan.
Populasi hiu berjalan, Kalabia (Hemiscyllium freycineti), di Perairan Misool, Kabupaten Raja Ampat (Population of the walking shark, Kalabia (Hemiscyllium freycineti), in Misool, Raja Ampat) Widiarto, Santoso B; Wahyudin, Iman; Sombo, Hendrik; Muttaqin, Ahmad S; ., Prehadi; Tabalessy, Roger R; Masengi, Melisa
AQUATIC SCIENCE & MANAGEMENT Vol 8, No 1 (2020): APRIL
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jasm.8.1.2020.30597

Abstract

Walking shark (Hemiscyllium freycineti) was classified in the Genus Hemiscyllium, a nocturnal organism, lives in benthic zone. Walking shark has limited distribution because of its inability to swim across the sea regardless the close range. Based on those information, the survey was conducted to monitor the potential density of walking shark populations at Misool, Raja Ampat, in order to have data of population and the utilization. This research was conducted by applying Snorkeling Visual Census Method along the coastline using Global Positioning System. A number of 58 individuals walking sharks was found during the survey and they varied from around 61-70 cm (the longest) to about 20 cm (the shortest). The most common size was of 31-40 cm. The length of the survey track was 20.003,74 m (20 km) and the observation area was 109.592,69 m2 with a survey track width of 11 m, so that the density of walking sharks was about 5,29 individuals/ha.Walking shark in Misool have not been used either for food consumption or in trade demand. It can be concluded, the level of density of walking sharks in Misool is under low pressure conditions.---Hiu berjalan (Hemiscyllium freycineti) tergolong dalam genus Hemiscyllium, yang merupakan hewan nokturnal yang hidup di dasar perairan. Hiu berjalan memiliki distribusi terbatas, karena jenis ini tidak mampu berenang menyeberangi laut yang dalam meskipun hanya berjarak beberapa kilometer. Berdasarkan informasi tersebut, maka dilakukan survei kepadatan populasi hiu berjalan di perairan Misool, Raja Ampat, guna memperoleh data populasi dan pemanfaatannya. Penelitian ini dilakukan dengan metode Snorkeling Visual Census dan survei menyusuri garis pantai berbasis Global Positioning System (GPS). Dari hasil survei, didapatkan jumlah ikan hiu berjalan yang tersensus sebanyak 58 individu dengan ukuran yang bervariasi dari terpanjang sekitar 61-70 cm dan ukuran terpendek 20 cm. Ukuran ikan hiu berjalan yang dominan ditemukan ialahdengan panjang tubuh 31-40 cm (sebanyak 16 individu). Survei ini mencakup panjang lintasan 20.003,74 m (20 km), luas area pengamatan 109.592,69 m2, dan lebar lintasan survei 11 m, sehingga kepadatan ikan hiu berjalan yang diperoleh dari hasil survei yaitu 5,29 individu/ha. Hiu berjalan di Misool belum banyak dimanfaatkan, baik secara konsumsi maupun permintaan perdagangan. Dengan demikian, dapat disimpulkan, bahwa tingkat kepadatan hiu berjalan di Misool dalam kondisi tekanan rendah.
Increased Understanding and Role of the Community in Handling Waste in the Village of West Doom, Sorong Islands District Roger Tabalessy; Ivonne M. Leiwakabessy; Dwi Indah Widya Yanti; Jean Anthoni; Melani Manurung; Melisa Masengi; Sarlota M.P Osok
ABDIMAS: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2022): ABDIMAS UMTAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (588.936 KB) | DOI: 10.35568/abdimas.v5i1.1511

Abstract

Increased settlement numbers and population development can trigger an increase in the amount of waste produced in the environment. The purpose of the activities carried out is to improve people's understanding of the importance of environmental cleanliness and their involvement in cleaning and maintaining the environment. The methods used in this devotion are methods of socialization and participation. With this method, we invite the public to understand and be involved in maintaining the cleanliness of the surrounding environment, both on land and in coastal areas. The results obtained by the community are quite enthusiastic and play an active role in these activities. It is hoped that the community is not only involved when there are joint activities with campuses and other institutions, but this can be a shared culture in the western village of catastrophe. Clean and healthy living is the key to a clean environment.
Education And Vaccination Are Required to Prevent the Spread Of COVID-19 In the Christian University Papua Environment Disabella Dayera; Roger Tabalessy; Rosa Sapulette; Ivonne M. Leiwakabessy; Melani Manurung; Lili Sarce Joi Sapari; Jean Anthoni
ABDIMAS: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2022): ABDIMAS UMTAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (654.611 KB) | DOI: 10.35568/abdimas.v5i1.2166

Abstract

The COVID-19 vaccination aims to make a person's immune system able to recognize and quickly fight the virus that causes infection, reducing the pain and death rates caused by this virus. As for supporting the government's program of providing vaccinations to the community, the Sorong Papuan Christian University (UKiP), in collaboration with the Tanjung Kasuari Health Center, has conducted mass vaccinations for the entire UKiP Sorong academic community, consisting of employees, lecturers, students, alumni, and the community. Implementing the COVID-19 mass vaccination activity was carried out twice, with the first stage being attended by 130 people, and the second stage being followed by 150 people. This shows the awareness shared by the campus and the community in trying to break the chain of the spread of the COVID-19 virus and assist the government in restoring the social and economic conditions of the Sorong City area affected by the pandemic.
Analisis Angka Lempeng Total Mikroba Pada Ikan Asin Di Kepulauan Ayau, Papua Barat Asthervina Widyastami Puspitasari; Rezza Ruzuqi; Ernawati Ernawati; Sukmawati Sukmawati; M. Iksan Badaruddin; Irman Amri; Charliany Hetharia; Latifah Latifah; Melani Manurung; Roger R. Tabalessy; Mustamir Kamaruddin; Agung Setia Abadi
JURNAL LEMURU Vol 4 No 3 (2022): JURNAL LEMURU: Jurnal Ilmu Perikanan dan Kelautan Indonesia
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Perikanan|Fakultas Pertanian|Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/lemuru.v4i3.2238

Abstract

Masyarakat Kepulauan, utamanya di pulau terluar Indonesia pada umumnya membuat Ikan asin sebagai salah satu bentuk pengawetan makanan. Ikan sebagai salah satu sumber protein hewani, ikan asin banyak cukup banyak diminati oleh masyarakat. Ketersediaan ikan asin dapat ditemui di pasar tradisional maupun pasar modern. Oleh karena itu perlu kajian yang merata diseluruh wilayah mengenai keamanan pangan khususnya pada ikan asin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya cemaran mikroba pada ikan asin kakap yang ada di Kepulauan Ayau, Papua Barat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, dengan menggambarkan jumlah koloni mikroba terhadap setiap sampel. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa Sembilan sampel mulai dari sampel A sampai dengan sampel I menunjukkan bahwa jumlah angka lempeng total bakteri pada ikan asin tidak melewati batas maksimum sesuai yang ditetapkan oleh badan standar nasional Indonesia, sehingga jika ditinjau dari uji ALT maka layak untuk dikonsumsi.
UPAYA MENINGKATKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN MELALUI USAHA AQUAPONIK DI KELURAHAN MAKBUSUN DISRTIK MAYAMUK KABUPATEN SORONG Ivonne Martha Leiwakabessy; Dwi Indah Widya Yanti; Roger Tabalessy; Joelan Palemba
RESWARA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46576/rjpkm.v4i1.2589

Abstract

Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan merupakan suatu upaya menciptakan lapangan pekerjaan serta dapat meningkatkan pendapatan masyarakat kelompok petani dan pembudidaya ikan di Kelurahan Makbusun Distrik Mayamuk Kabupaten Sorong. Kelompok petani dan pembudidaya ikan di Kelurahan Makbusun berjumlah 10 kelompok dan pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini, sinergitas dilakukan antara Fakultas Pertanian Universitas Kristen Papua dengan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Sorong, Dinas Perikanan Kabupaten Sorong, asosiasi swasta, serta salah satu kelompok petani dan pembudidaya ikan Karya Lele dalam suatu program Desa Berinovasi. Metode yang dilakukan dalam kegiatan pengabdian pada masyarakat adalah dengan memberikan penyuluhan sekaligus mempraktekkan kegiatan yang meliputi pelatihan pembuatan instalasi, pelatihan merakit media dan bahan yang digunakan untuk hidroponik, pelatihan pembuatan pakan ikan, serta pembudidayaan ikan dan sayuran. Upaya pengembangan usaha yang dilakukan Kelurahan Makbusun Distrik Mayamuk, salah satunya adalah penyediaan fasilitas untuk kolam ikan baik bioflok maupun kolam alami dan fasilitas hidroponik untuk budidaya ikan dan budidaya sayuran sebagai produk unggulan wilayah distrik dimaksud. Selain itu Kombinasi budidaya ikan dan budidaya sayuran yang dikelola secara pertanian terpadu dengan nutrisi yang di berikan  epada tanaman secara hidrophonik kemudian menjadi pakan bagi budidaya ikan akan memberikan nilai estetika bagi pengembangan agro wisata di Kabupaten Sorong
Pelatihan Teknik Penambalan Kapal Fiberglass Milik Nelayan Menggunakan Material Komposit Berpenguat Serat di Pulau Reni, Kepulauan Ayau, Raja Ampat Boby Ziliwu; Bagas Prakoso; Rezza Ruzuqi; Marcelinus Saptono; Wennie Mandela; Siswanto Siswanto; Arief Firdani; Muh Arzad; Roger Tabalessy; Munzir Munzir
Jurnal Pengabdian Masyarakat Teknik Vol 5, No 1 (2022): Jurnal Pengabdian Masyarakat Teknik (JPMT)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jpmt.5.1.38-44

Abstract

Sebagai alat transportasi utama yang digunakan untuk mencari ikan, performa dan kondisi kapal milik nelayan menjadi suatu hal yang wajib untuk selalu dijaga. Secara umum, kebocoran pada kapal sangat sering terjadi khususnya untuk kapal berjenis fiberglass yang banyak dimiliki oleh masyarakat di Pulau Reni. Kurangnya pemahaman akan teknik perbaikan pada kapal jenis ini menjadikan banyaknya kapal yang tidak bisa beroperasi dan akhirnya dibiarkan terbengkalai begitu saja. Pada kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan di Pulau Reni, ditemukan kasus kerusakan kapal nelayan berupa adanya retak dan juga lubang pada bagian bawah kapal fiberglass. Adanya lubang ini menjadikan proses penambalan dengan menggunakan material komposit tidak bisa langsung dilakukan. Penyumbatan dengan menggunakan gabus harus terlebih dahulu dilakukan sebelum akhirnya pelapisan menggunakan material komposit berpenguat serat Woven Roven 600 dan Chopped Strand Mat 450 diberikan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini diharapkan mampu memberikan ilmu dan pemahaman baru terhadap masyarakat di Pulau Reni khususnya terkait dengan perbaikan dan perawatan pada kapal jenis fiberglass.
Penilaian EAFM pada Domain Teknik Penangkapan Ikan di Pulau Sangat Kecil Terluar dan Terdepan Indonesia (Studi Kasus Gugus Pulau Ayau,Raja Ampat) Ilham Marasabessy; Vicky Rizky A. Katili; Muhamad Ali Ulat; Kadarusman Kadarusman; Amir Mahmud Suruwaky; Ismail Ismail; Mohamad Iksan Badarudin; Roger Tabalessy; Dwi indah widyayanti; Siswanto siswanto
JURNAL ENGGANO Vol. 7 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jenggano.7.2.156-174

Abstract

Management and utilization of the fisheries resources in the Indonesia”s outermost tiny island, became a crucial concern, in order to ensure the economic improvement of the local communities and the sustainability of the ecosystem. This study aims to determine the value of the status of fisheries resources in the domain of fishing techniques across the Ayau Archipelago. Evaluation of EAFM implementation status is carried out by the adding up of the scores for each criterion and then dividing by the number of indicators. The index score is obtained from the average value of the flag model in the fishing technique domain. The total index value obtained is then analyzed using a multi-criteria system comparing the total index value of all attributes/indicators with the maximum total index. Arcmap GIS 10.3.1 for mapping was made to obtain the coordinates and area of the island. The results analysis of the composite value EAFM is 68.8%. Our Analysis also indicate that fishing capacity and fishing effort as well as crew certification of fishing boat have low scores with the index values of 315 and 60 respectively. Howover, small scale fisheries management in the Ayau archipelago attracts much special attention from related sectors for further improvement.  the management of small-scale fisheries in the Ayau Islands from a technical and implementation point of view needs to be improved.
Pendampingan Pembuatan Media Budidaya Cacing Sutera pada Kelompok Pembudidaya Ikan di Kota Sorong Dwi Indah Widya Yanti; Enny Romanwati; Roger R Tabalessy; Melisa Ch. Masengi; Clara N. Payung
Magistrorum et Scholarium: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1 No 2 (2020)
Publisher : Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (319.985 KB) | DOI: 10.24246/jms.v1i22020p196-202

Abstract

Silk worms are natural food for fish that have high protein content. Silk worms are generally obtained by fish farmers from natural catches because no one has cultivated them, due to the lack of knowledge or skills of fish cultivators. The habit of relying on worms from natural supplies makes the availability of silk worms increasingly difficult on the market. For this reason, it is necessary to increase the ability of fish farmers in cultivating silk worms. The method used in community service activities is to provide counseling as well as practice making hairworm cultivation media. Community service activities carried out in the form of counseling and practice of making media for silk worm cultivation have a positive impact on fish cultivator groups. This is because the cultivator group gets new knowledge and can practice it in their cultivation activities. Keyword : media, silk worm, cultivation
Co-Authors Ade Andriani Renouw Adnan Wantasen Agung S. Abadi Agung Setia Abadi Ahmad Fahrizal Aldomoro Siwabessy Amir Mahmud Suruwaky Amri, Irman Andrei Sakharov Maryen Angelberta Ivona Tuturop Ariani Pongoh Arief Firdani Arsthervina Widyastami Puspitasari Bagas Prakoso Boby Ziliwu Charliany Hetharia Clara N. Payung Disabella Dayera Dwi Indah Dwi Indah Widya Yanti Edy Fitriawan Syahadat Enny Romanwati Ernawati Ernawati Ery Murniyasih Fero Alua Hafel, Muhlis Hasri Rikola Hismayasari, Intanurfemi B I Nyoman Adi Putra Ida Ayu Putu Sri Widnyani Ilham Marasabessy Ilham Marasabessy Ismail Ismail Ivonne M Leiwakabessy Ivonne M. Leiwakabessy Jaharudin Jaharudin Jean Anthoni Joelan Palemba Joelan Palemba Joshian N.W. Schaduw Kadarusman Lanny Wattimena Latifah Latifah Ledyana V. Kocu Lili Sarce Joi Sapari Lili Sarce Joi Sapari Lili Sarce Joy Sapari Luluk Suryani M. Iksan Badaruddin M. Iksan Badarudin Mandela, Wennie Manurung, Melani Manurung, Tagor Marcelinus P. Saptono Marcelinus Petrus Saptono Marcelinus Saptono Marchel Frits Manoso Meilani Manurung Melisa C Masengi Melisa CH Masengi Melisa Ch. Masengi Melisa Masengi Melisa Masengi, Melisa Mohamad Iksan Badarudin Muh Arzad Muhamad Ali Ulat Munzir Munzir Mustamir Kamaruddin Muttaqin, Ahmad S Nasrul Fauzi Novalin Margaretha Syauta Novalin Syauta Prehadi ., Prehadi Puspitasari, Asthervina Widyastami Ratna Ratna Rezza Ruzuqi Rezza Ruzuqi Rosa Orpa Sapulette Sarlota M.P Osok Selviana Tulende Siswanto Siswanto Sombo, Hendrik Sukmawati, Sukmawati Vicky Rizky A. Katili Wahyudin, Iman Widiarto, Santoso B Yunita Yuliana Ajelo