Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Penyuluhan Manfaat Magnesium terhadap Kesehatan Jiwa Fransisca Chondro; Juni Chudri; Lily Marliany Surjadi; Revalita Wahab; Astri Handayani
AMMA : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 11 (2022): AMMA : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : CV. Multi Kreasi Media

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

On March 2019, WHO declared COVID-19 as a pandemic. In order to control the transmission of this disease, governments made some policies to restrict the activities of their citizens. These restrictions had impact not only in economics but also in health sector since the restriction produce a psychological burden for the people. Study by Lai et al in Wuhan, China showed that there was an increase in the prevalence of depression (50.4%), anxiety (44.6%), insomnia (34%), and also pessimism (71.5%). One of the factors that influenced the mental health is nutritional intake. An adequate intake of nutrients in our daily life can help maintaining the hormonal balance. Magnesium is one of the important nutrients that help maintaining the mental health. Food containing magnesium can be easily found, but the lack of knowledge regarding the importance of Magnesium causing the low daily intake of Magnesium in Indonesian population. Since, Magnesium is important for our mental health, so it is very important to do the counseling about Magnesium to increase the knowledge of people. Hopefully, by the increase of the knowledge, the daily intake of Magnesium will increase and these will lead to the better mental-health quality of the population of Indonesia.
Program remedial dan angka putus studi mahasiswa kedokteran Revalita Wahab; Purnamawati Tjhin
Jurnal Biomedika dan Kesehatan Vol 4 No 2 (2021)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18051/JBiomedKes.2021.v4.50-56

Abstract

LATAR BELAKANGWalaupun penyusunan kurikulum Pendidikan Kedokteran telah disusun sedemikian rupa supaya dapat menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi yang ditetapkan, tetap ada mahasiswa yang mengalami putus studi. Prevalensi putus studi secara umum pada tahun 2017 sebesar 2.8% mahasiswa yang terdaftar di Perguruan Tinggi Swasta dan Negeri di Indonesia mengalami putus studi dan 3.7% mahasiswa terdapat di Jakarta. Putus studi dapat berdampak negatif untuk masyarakat, profesi dan institusi, sehingga perlu upaya untuk melakukan pencegahan dan penanggulangannya. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan melaksanakan program remedial. Penelitian ini bertujuan untuk menilai efektivitas program remedial dalam menurunkan angka putus studi mahasiswa kedokteran. METODEPenelitian dilakukan dengan desain cross-sectional pada 228 mahasiswa angkatan 2013-2017, menggunakan data sekunder meliputi jenis kelamin, tahun masuk kuliah, dan status putus studi. Kriteria inklusi sampel adalah mahasiswa yang termasuk pada kategori terancam putus studi. Analisis data dengan uji Chi-square, dengan tingkat kemaknaan 95%. HASILPrevalensi putus studi sebesar 12.7%. Sebagian besar responden yang terancam putus studi berjenis kelamin perempuan (68.9%) dan merupakan mahasiswa program non remedial (64%). Tidak ada hubungan bermakna antara jenis kelamin dan angka putus studi (p=0.989). Perempuan dan laki-laki memiliki peluang yang sama untuk terjadi putus studi. Mahasiswa yang termasuk angkatan program remedial memiliki angka putus studi yang lebih tinggi (18.3%) dibandingkan dengan mahasiswa yang termasuk angkatan non-remedial (9.6%), walaupun secara statistik tidak bermakna (p=0.058). KESIMPULANPrevalensi putus studi mahasiswa kedokteran tahun 2013-2017 sebesar 12.7%. Tidak terdapat hubungan bermakna antara jenis kelamin dan program remedial dengan terjadinya putus studi.