Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN WAKTU TANGGAP PERAWAT GAWAT DARURAT MENURUT PERSEPSI PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSU PANDAN ARANG BOYOLALI Widodo, Panggah; Pratiwi, Arum
Jurnal Berita Ilmu Keperawatan Vol 1, No 3, 2008
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/bik.v1i3.3748

Abstract

Background : Service of emergency patient is needed quick, right,and responsive to prevent immortality and disability. One of quality serviceindication is time response. Patient entering to Emergency Room cannot be guessed their condition, time and amount. Average patients on every shift a year is 18 patients. There is an appropriate number of nurses between situation and condition. While nursing on Emergency Room, nurses have also taken care patients on hospitalization installation capacity 13 patients. Emergency Room nurses always get complaints that there is a slow service on emergency room. Whereas, the researcher want to know the relation between job duty with emergency nurse’s time response based on patient perception on Emergency Room of Pandan Arang general hospital Boyolali Method: This research use correlation model with cross sectional. Sample for variable job duty is 16 nurses, taken by total sampling technique. Sample for time variable nurse response according to patients perceptions are 16 patients, taken by purposive sampling technique. A patient had taken service of nurse values that a nurse using questionnaires. Data collected is the analysis by using statistic test Product Moment. Conclusion: Result of the study shows that (1) Nurses’ job duty of Emergency Room is categorized hard. (2) Time response emergency nurses according to patients’ perception is slow and quickly. (3) There is a relationship between physical job duty with nurses’ time response of Emergency Room. (4) There is no relationship between psychological job duty with nurses’ time response of Emergency Room. (5) There is no relationship between social job duty with nurses’ time response of Emergency Room. (6) There is no relationship between totality job duty (physical, psychology and social) with nurses’ time response of Emergency Room according to patients’ perception on emergency room of Pandan Arang general hospital Boyolali
HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN WAKTU TANGGAP PERAWAT GAWAT DARURAT MENURUT PERSEPSI PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSU PANDAN ARANG BOYOLALI Panggah Widodo; Arum Pratiwi
Jurnal Berita Ilmu Keperawatan Vol 1, No 3, 2008
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/bik.v1i3.3748

Abstract

Background : Service of emergency patient is needed quick, right,and responsive to prevent immortality and disability. One of quality serviceindication is time response. Patient entering to Emergency Room cannot be guessed their condition, time and amount. Average patients on every shift a year is 18 patients. There is an appropriate number of nurses between situation and condition. While nursing on Emergency Room, nurses have also taken care patients on hospitalization installation capacity 13 patients. Emergency Room nurses always get complaints that there is a slow service on emergency room. Whereas, the researcher want to know the relation between job duty with emergency nurse’s time response based on patient perception on Emergency Room of Pandan Arang general hospital Boyolali Method: This research use correlation model with cross sectional. Sample for variable job duty is 16 nurses, taken by total sampling technique. Sample for time variable nurse response according to patients perceptions are 16 patients, taken by purposive sampling technique. A patient had taken service of nurse values that a nurse using questionnaires. Data collected is the analysis by using statistic test Product Moment. Conclusion: Result of the study shows that (1) Nurses’ job duty of Emergency Room is categorized hard. (2) Time response emergency nurses according to patients’ perception is slow and quickly. (3) There is a relationship between physical job duty with nurses’ time response of Emergency Room. (4) There is no relationship between psychological job duty with nurses’ time response of Emergency Room. (5) There is no relationship between social job duty with nurses’ time response of Emergency Room. (6) There is no relationship between totality job duty (physical, psychology and social) with nurses’ time response of Emergency Room according to patients’ perception on emergency room of Pandan Arang general hospital Boyolali
PENGARUH PENERAPAN PERILAKU SYARIAH DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN, BEBAN KERJA, DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUMAH SAKIT Panggah Widodo; Madya Sulisno; Chriswardani Suryawati
Jurnal LINK Vol 16, No 1 (2020): MEI 2020
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (184.819 KB) | DOI: 10.31983/link.v16i1.5596

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kepuasan kerja perawat, khususnya di Rumah Sakit Islam, dipengaruhi oleh faktor yang baru-baru ini diteliti yaitu penerapan perilaku syariah dalam pelayanan keperawatan. Beban kerja dan kepemimpinan, dua dari beberapa faktor yang telah banyak dilaporkan dikaitkan dengan kepuasan kerja, ditambahkan sebagao kovariat. Penelitian cross sectional dilakukan di ruang rawat inap Gedung Islamic Teaching Hospital Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang. Beberapa kuesioner dikembangkan untuk mengukur keempat konstruk. Spearman rank digunakan untuk menganalisis korelasi bivariat, dan regresi linier berganda untuk analisis multivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan perilaku syariah, beban kerja, dan kepemimpinan memiliki korelasi bivariat yang signifikan dengan kepuasan kerja perawat. Beban kerja dalam analisis multivariat dihapus dari model dan kepemimpinan memiliki pengaruh paling dominan terhadap kepuasan kerja perawat. Temuan ini menunjukkan bahwa rumah sakit Islam harus mempertimbangkan penerapan perilaku syariah yang baik dan juga kepemimpinan yang baik untuk mencapai pelayanan kesehatan berkualitas tinggi. 
Penerapan Exercise Range Of Motion (ROM) Terhadap Intensitas Nyeri Pada Pasien Post Operasi Fraktur Ektermitas Di Rsud Pandan Arang Boyolali Di Ruang Binahong Ingkang Wilujeng; Eska Dwi Prajayanti; Panggah Widodo
Termometer: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan dan Kedokteran Vol. 1 No. 4 (2023): Oktober : Termometer: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan dan Kedokteran
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/termometer.v1i4.2411

Abstract

Background: The World Health Organization (WHO) in 2019 stated that the incidence of fractures is increasing, it has been recorded that fractures have occurred in approximately 15 million people with a prevalence rate of 3.2%. Fractures in 2017 there were approximately 20 million people with a prevalence rate of 4.2% and in 2018 it increased to 21 million people with a prevalence rate of 3.8% due to traffic accidents. Fractures can cause physical and psychological disorders in a person so that they can cause pain. One way to deal with non-pharmacological pain is the Range Of Motion (ROM) technique. Objective: Knowing the results of implementing Exercise Range of Motion (ROM) in postoperative patients with extremity fractures on pain intensity. Method: This implementation method uses a descriptive method. Results: The results of the application showed that there was an effect of reducing pain intensity with the ROM technique in patients with postoperative extremity fractures. Conclusion: There was a decrease in the pain scale before and after the Range Of Motion technique was performed in postoperative patients with extremity fractures.
PENERAPAN FAMILIAR AUDITORY SENSORY TRAINING PADA TINGKAT KESADARAN PASIEN STROKE DI RUANG ICU RUMAH SAKIT PANDANARANG BOYOLALI Iffah Nur Fadzillah; Hermawati; Panggah Widodo
Jurnal Osadhawedyah Vol 1 No 3 (2023): Jurnal Osadhawedyah
Publisher : PT NAFATIMAH GRESIK PUSTAKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Penyakit stroke dapat menyebabkan pasien mengalami kondisi penurunan kesadaran. Pasien stroke yang mengalami penurunan kesadaran memerlukan terapi non farmakologi sebagai terapi tambahan penunjang proses penyembuhan yakni stimulasi sensori auditori. Salah satu intervensi stimulasi sensori auditori yaitu berupa Familiar Auditory Sensory Training (FAST). Tujuan: Untuk mengetahui penerapan familiar auditory sensory training pada tingkat kesadaran pasien stroke di ruang ICU Rumah Sakit Pandanarang Boyolali. Metode: Jenis penelitian studi kasus ini menggunakan desain penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan dengan pengukuran tingkat kesadaran dengan skala Glascow Comma Scale (GCS) kepada 2 pasien stroke yang mengalami penurunan kesadaran di ICU RS Pandanarang Boyolali. FAST dilakukan tiga kali sehari selama tiga hari berturut-turut. Instrumen: Lembar observasi Glasgow Coma Scale (GCS). Hasil: Berdasarkan hasil penerapan yang sudah dilakukan, terdapat perkembangan tingkat kesadaran pada pasien stroke dengan penurunan kesadaran di ICU sesudah dilakukan penerapan familiar auditory sensory training. Kesimpulan: Familiar Auditory Sensory Training dapat dijadikan sebagai salah satu teknik non-farmakologis untuk meningkatkan tingkat kesadaran pada pasien stroke yang mengalami penurunan kesadaran.
PENGARUH PIJAT OKETANI TERHADAP PRODUKSI ASI PADA IBU NIFAS DI RUANG ADAS MANIS RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI Sofyah Nurul Hidayah; Anjar Nurrohmah; Panggah Widodo
Jurnal Osadhawedyah Vol 1 No 3 (2023): Jurnal Osadhawedyah
Publisher : PT NAFATIMAH GRESIK PUSTAKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang; ASI berperan dalam perkembangan kognitif, sensorik, motorik dan memberikan perlindungan terhadap infeksi dan penyakit kronis. Ada factor penyebab produksi ASI sedikit, diantaranya faktor hormonal (prolaktin dan oksitosin), kondisi psikis ibu, perawatan payudara, frekuensi bayi menyusu, bendungan ASI, tidak lancarnya produksi ASI dan masalah puting susu. Salah satu upaya untuk membantu kelancaran produksi ASI adalah dengan perawatan payudara yaitu pijat Oketani. Tujuan; Mengetahui hasil implementasi pemberian Pijat Oketani terhadap produksi ASI pada ibu nifas di Ruang Adas Manis RSUD Pandan Arang Boyolali. Metode; Jenis penerapan studi kasus ini menggunakan desain deskriptif dengan pendekatan proses keperawatan sesuai SOP Pijat Oketani kepada 2 pasien ibu nifas yang mengalami ketidaklancaran produksi ASI. Instrumen: SOP Pijat Oketani dan lembar observasi pengeluaran produksi ASI selama 5 hari. Hasil; Berdasarkan hasil penerapan, terdapat peningkatan pada pasien ibu nifas yang mengalami ketidaklancaran produksi ASI di Ruang Adas Manis sesudah dilakukan penerapan Pijat Oketani. Kesimpulan; Pijat oketani dapat dijadikan sebagai salah satu teknik non-farmakologis untuk melancarkan produksi ASI pada ibu nifas di Ruang Adas Manis RSUD Pandan Arang Boyolali.
Penerapan Foot Massage Terhadap Status Hemodinamik Pasien Terpasang Ventilator Di Ruang ICU RSUD Pandan Arang Boyolali Wanda Heny Setyowati; Fida Husain; Panggah Widodo
INDOGENIUS Vol 2 No 3 (2023): INDOGENIUS
Publisher : Department of Publication of Inspirasi Elburhani Foundation Desa. Pamokolan, Kecamatan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56359/igj.v2i3.258

Abstract

Tujuan: Tujuan dari penerapan hasil implementasi pemberian pengaruh Foot Maasage untuk Status Hemodinamik pasien yang terpasang ventilator di ruang ICU. Metode: Metode penerapan ini mengggunakan metode deskriptif studi kasus. Populasi penelitian ini adalah pada pasien yang terpasang ventilator di ruang ICU RSUD Pandan Arang Boyolali sejumlah 2 pasien. Teknik pengambilan sampel dengan teknik Non-probability Sampling dengan pendekatan Purposive Sampling. Teknik pengumpulan data dengan data primer dengan observasi langsung terhadap pasien dan data sekunder. Instrument penerapan lembar monitoring status hemodinamik. Penerapan dilakukan tanggal 22 Mei-3 Juni 2023. Dilakukan selama 3 hari berturut-turut dengan durasi setiap harinya 30 menit. Hasil: Hasil penerapan menunjukkan adanya perubahan setelah pemberian terapi foot massage terhadap status hemodinamik pada pasien terpasang ventilator di ruang ICU Kesimpulan: Penerapan terapi foot massage mengalami perubahan terhadap status hemodinamik pada pasien terpasang ventilator di ruang ICU, yakni dengan hasil terjadi perubahan penurunan pada Tekanan Darah sistol dan diastole, terjadi penurunan pada MAP sesuai rata-rata tekanan darah, terjadi penuruan nadi, terjadi penurunan respirasi, dan adanya kenaikan SpO2.
A PENERAPAN TERAPI MUROTTA TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA IBU POST SECITO CAESARE DI BANGSAL ADAS MANIS RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI: abstrak, abstract, pendahuuan, metode, hasil dan pembahasan, kesimpualn, ucapan teriamkasih, daftar pustaka Heni Safitri; Anjar Nurrohmah; Panggah Widodo
OVUM : Journal of Midwifery and Health Sciences Vol. 3 No. 2 (2023): OVUM : Journal of Midwifery and Health Sciences
Publisher : Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47701/ovum.v3i2.2914

Abstract

Latar Belakang: Nyeri pada post seksio sesar biasanya disebabkan karena nyeri pada luka post seksio sesar. Upaya untuk menurunkan nyeri dengan teknik non farmakologi distraksi untuk mengurangi rasa nyeri, salah satu teknik distraksi yang efektif adalah terapi murottal. Terapi Murottal merupakan suatu asuhan keperawatan, yang mengajarkan kepada klien memberikan terapi dengan menperdengarkan ayat-ayat suci Al-Quran. Tujuan: Mendeskripsikan perkembangan nyeri sebelum dan sesudah Penerapan Terapi Murottal Terhadap Penurunan Nyeri Nyeri Pada Ibu Post Secito Caesare. Metode: Metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus dan menggunakan proses pendekatan keperawatan. Hasil: Adanya pengaruh terapi murrotal terhadap penurunan nyeri ibu post secito caesare dari kategori skala nyeri sedang hingga tidak merasa nyeri. Kesimpulan: Perkembangan skala nyeri sebelum dan sesudah pemberian terapi murottal selama 3 hari menunjukkan adanya pengaruh terapi murrotal terhadap nyeri post secito caesare mengalami penurunan setiap harinya dari kategori skala nyeri sedang hingga tidak merasa nyeri.
PENERAPAN FISIOTERAPI DADA TERHADAP HEMODINAMIK DAN SATURASI OKSIGEN PADA ANAK DENGAN PNEUMONIA DI RUANG DADAP SEREP RSUD PANDANARANG BOYOLALI Laila Nur Fidayana; Irma Mustika Sari; Panggah Widodo
OVUM : Journal of Midwifery and Health Sciences Vol. 3 No. 2 (2023): OVUM : Journal of Midwifery and Health Sciences
Publisher : Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47701/ovum.v3i2.2918

Abstract

Pneumonia adalah suatu penyakit infeksi atau peradangan pada organ paru-paru yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur ataupun parasit di mana alveoli paru yang bertanggungjawab menyerap oksigen dari atmosfer dan terisi oleh cairan. Terjadinya pneumonia tersebut disebabkan alveoli dipenuhi dengan nanah dan cairan, yang membuat pernafasan terasa sakit dan membatasi asupan oksigen. Infeksi ini umumnya menyebar melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi. Pneumonia menjadi penyebab kematian terbesar pada anak-anak di seluruh dunia. Tujuan penerapan ini bertujuan untuk mengetahui hasil implementasi dari penerapan fisioterapi dada pada pasien anak dengan pneumonia di ruang Dadap Serep RSUD Pandanarang Boyolali. Metode penerapan ini menggunakan studi kasus. Hasil penerapan menunjukkan bahwa bersihan jalan nafas pada anak pneumonia dengan intervensi selama 3 hari dan durasi penerapan 10 menit, sebelum diberikan fisioterapi dada yaitu sputum tidak dapat keluar, frekuensi nafas cepat, terdapat suara nafas ronkhi, frekuensi nadi meningkat, saturasi oksigen menurun dan sesudah diberikan fisioterapi dada yaitu sputum dapat keluar, frekuensi pernafasan membaik, tidak terdapat suara ronkhi, frekuensi nadi dalam rentang normal dan saturasi oksigen meningkat. Kesimpulan terdapat perbedaan perkembangan hemodinamik dan saturasi oksigen sebelum dan sesudah dilakukan fisioterapi dada pada anak dengan pneumonia
PENERAPAN TERAPI BERMAIN ORIGAMI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK USIA PRASEKOLAH YANG MENJALANI HOSPITALISASI DI RUANG DADAP SEREP RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI Nurul Adkha; Eska Dwi Prajayanti; Panggah Widodo
OVUM : Journal of Midwifery and Health Sciences Vol. 3 No. 2 (2023): OVUM : Journal of Midwifery and Health Sciences
Publisher : Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47701/ovum.v3i2.2922

Abstract

Latar Belakang; Pada usia prasekolah, aktivitas fisik pada anak meningkat yang menyebabkan anak sering kelelahan dan menyebabkan rentan terserang penyakit akibat sistem imun belum stabil sehingga daya tahan tubuh melemah yang mengharuskan anak untuk menjalani hospitalisasi. Masalah utama hospitalisasi anak yaitu terjadinya kecemasan. Salah satu cara untuk menurunkan kecemasan yaitu dengan penerapan terapi bermain origami. Tujuan : Mengetahui hasil penerapan setelah dilakukan terapi bermain origami untuk tingkat kecemasan anak usia prasekolah yang menjalani hospitalisasi di ruang Dadap Serep RSUD Pandan Arang Boyolali. Metode : Penerapan terapi bermain origami ini menggunakan metode studi kasus, dilakukan kepada 2 responden An.I dengan permasalahan kecemasan, takut saat hospitalisasi. An. M dengan permasalahan kecemasan serta rewel ketika dilakukan pengobatan. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata tingkat kecemasan yang diukur menggunakan alat ukur Preschool Anxiety Scale (PAS) pada anak usia prasekolah dengan intervensi selama 3 hari dan durasi penerapan 20 menit, sebelum dilakukan terapi bermain origami yaitu skor 63-65 (kecemasan berat) dan sesudah dilakukan terapi bermain origami yaitu skor 23-24 (kecemasan ringan). Kesimpulan : Terapi bermain origami berpengaruh terhadap penurunan tingkat kecemasan pada anak usia prasekolah yang menjalani hospitalisasi. Kata Kunci : Anak Usia Prasekolah; PAS; Hospitalisasi; Kecemasan.