Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

THE RELATION OF MARKETING MIX WITH CUSTOMERS LOYALTY IN LABORATORY CLINICAL OF PRODIA PALU Oktavia, Sriyani; Sudirman, Sudirman; Kadri, Abdul
PROMOTIF: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 6, No 1 (2016): PROMOTIF - JUNI
Publisher : PROMOTIF: Jurnal Kesehatan Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (100.454 KB) | DOI: 10.31934/promotif.v6i1.6

Abstract

ABSTRACT Clinical Laboratory of Prodia has fluctuated significant number of patient visits from 2014 through 2015, a decrease in the number of older patients indicating a decreased patient loyalty. Therefore Prodia need to design marketing programs by applying the marketing mix. Includes aspects of the marketing mix of product, price, place, promotion, people, process and physical evidence. This study aims to determine the relationship of the marketing mix with Customer Loyalty in the Clinical Laboratory Prodia Palu. This research is an analytical survey with cross sectional design. Location of the study in the Clinical Laboratory of Prodia Palu. The research was conducted in March-April. Total sample of 98 respondents, taking by consecutive sampling. The bivariate analysis of loyalty using chi square test showed that: Product no correlation (P = 0.028 <0.05), Price no correlation (P = 0.139 > 0.05), place no correlation (P = 1.00> 0.05), promotion there is a correlation (P = 0.004 <0.05), people no correlation (P = 0.236> 0.05), there is a correlation process (P = 0.040 <0.05) and physical evidence there is a correlation (P = 0.007 < 0.05). From the results of the chi square test price, place and people has not correlation with customer loyalty, so it is suggested that the management of Prodia can improve marketing strategy that oriented to price, place and people to increase customer loyalty. Keywords : Marketing Mix, price, place, people, customer loyalty
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA PETUGAS KESEHATAN PELAYANAN MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT DI PUSKESMAS KAMONJI KOTA PALU Wahyudi, Adhi; Salham, Munir; Kadri, Abdul
Jurnal Kolaboratif Sains Vol 1, No 1 (2018): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (357.414 KB) | DOI: 10.31934/jom.v1i1.352

Abstract

Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) merupakan suatu pendekatan terhadap balita sakit secara terpadu yang dilaksanakan di Puskesmas Kamonji namun dalam pencapaian cakupannya selama tiga tahun terakhir mengalami penurunan. Pencapaian cakupan MTBS tersebut merupakan gambaran dari kinerja petugas kesehatan dalam pelayanan MTBS.Selain itu juga masih tingginya jumlah kasus penyakit diare dan pneumonia pada balita, dimana kedua penyakit tersebut adalah sasaran dari MTBS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kinerja petugas kesehatan pelayanan manajemen terpadu balita sakit di Puskesmas Kamonji Kota Palu. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian cross sectional. Jumlah populasi yaitu 43 petugas kesehatan yang semuanya dijadikan responden (total sampling). Data dianalisis secara deskriptif yaitu analisis univariat dan bivariat, pada taraf kepercayaan 95% (p<0,05). Hasil uji Rank Spearmen, menunjukkan bahwa variabel pengetahuan tidak berhubungan dengan kinerja petugas kesehatan (ρ=0,375), sedangkan variabel yang berhubungan dengan kinerja petugas kesehatan adalah sikap (ρ=0,003), motivasi (ρ=0,008), kepemimpinan (ρ=0,043) dan fasilitas (ρ=0,019). Perlunya dilakukan pemenuhan fasilitas untuk pelayanan MTBS di Puskesmas Kamonji agar petugas kesehatan dapat memberikan pelayanan yang lebih maksimal terhadap pelayanan MTBS.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN PADA USIA LANJUT DI POSYANDU LANSIA WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAOLAN KABUPATEN TOLI-TOLI Ashar, Ashar; Sudirman, Sudirman; Kadri, Abdul
Jurnal Kolaboratif Sains Vol 1, No 1 (2018): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.756 KB) | DOI: 10.31934/jom.v1i1.334

Abstract

Berdasarkan data dari Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Toli-toli tahun 2015 cakupan pelayanan kesehatan lansia yang berumur ≥ 60 tahun di Kabupaten Toli-toli sebanyak 843 jiwa dengan jumlah lansia sebanyak 1.902 jiwa. Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Toli-toli tahun 2016, Puskesmas Baolan merupakan salah satu puskesmas yang memiliki capaian kinerja standar pelayanan kesehatan pada usia lanjut terendah dengan jumlah lansia yang berumur ≥60 tahun sebanyak 110 jiwa. Untuk mengetahui Faktor yang berhubungan dengan Pemanfaatan pelayanan kesehatan pada usia lanjut di Puskesmas Baolan Kabupaten Toli-toli. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan pendekatan secara Cross Sectional Study dimana variabel dependent dan variabel independent dikumpulkan dalam waktu bersamaan. Hasil dari penelitian ini adalah tidak ada hubungan antara Sikap Lansia dengan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Pada Lansia di posyandu lansia Wilayah Kerja Puskesmas Baolan Kabupaten Toli-toli dengan nilai P = 0,248 (>0,05), ada hubungan antara Dukungan Sosial dengan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Pada Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Baolan Kabupaten Toli-toli dengan nilai P = 0,021 (>0,05), ada hubungan antara pengetahuan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan lanjut usia di puskesmas baoalan kabupaten Toli-toli p = 0,021 (<0,05). Berdasarkan penelitian tersebut maka disarankan agar Diharapkan pihak instansi untuk mengikut sertakan peran keluarga lansia dalam mendukung pemanfaatan pelayanan kesehatan. Serta meningkatkan penyuluhan berbagai macam hal terkait masalah kesehatan dalam pelayanan kesehatan lansia.
IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIGI NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK (KTR) DI PUSKESMAS KULAWI Mua, Erik; Sudirman, Sudirman; Kadri, Abdul
Jurnal Kolaboratif Sains Vol 1, No 1 (2018): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (304.089 KB) | DOI: 10.31934/jom.v1i1.344

Abstract

Kabupaten Sigi dalam upaya memerangi aktivitas merokok telah membuat peraturan Daerah mengenai Kawasan Tanpa Rokok yang tercantum dalam Peraturan Daerah Kabupaten Sigi Nomor 8 Tahun 2016 yang ditetapkan oleh Bupati Sigi pada tanggal 28 Desember 2016, kebijakan penetapan kawasan tanpa Rokok ini untuk melindungi masyarakat baik yang merokok maupun yang tidak merokok di semua level dan institusi sebagai upaya kesehatan untuk menciptakan lingkungan yang sehat, udara yang bersih dan menghindari penyakit yang timbul akibat asap rokok. Tujuan penelitian ini Untuk mengetahui implementasi Peraturan Daerah Kabupaten Sigi Nomor 8 tahun 2016 Tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di Puskesmas Kulawi. Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Kulawi, Jenis sumber data dalam penelitian ini yaitu data primer yang merupakan hasil wawancara langsung dari informan yang terkait dengan penulisan ini dan data sekunder yang merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung yang berasal dari peraturan Daerah Kabupaten Sigi, literatur, dan tulisan ilmiah yang terkait dengan pembahasan penulis, Jumlah Informan dalam penelitian ini sebanyak 4 informan. Implementasi Kawasan Tanpa Rokok di Puskesmas Kulawi belum berjalan sebagaimana yang telah diatur dalam Perda Kabupaten Sigi Nomor 8 tahun 2016 hal ini disebabkan masih adanya aktifitas merokok yang terjadi baik didalam maupun diluar sekitar lingkungan Puskesmas Kulawi, dan sebagai akibat belum diterapkannya sanksi atau hukuman bagi yang melanggar aturan. Diharapkan agar Fasilitas Pelayanan Kesehatan yaitu Puskesmas Kulawi dapat menerapkan KTR di lingkungan kerjanya.
UJI EFEKTIVITAS SERBUK DAUN KERSEN (Muntingia calabura) TERHADAP DAYA BUNUH LARVA Aedes aegypti Susela, Ela; Miswan, Miswan; Kadri, Abdul
Jurnal Kolaboratif Sains Vol 1, No 1 (2018): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (44.017 KB) | DOI: 10.31934/jom.v1i1.365

Abstract

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit virus yang sangat berbahaya karena dapat menyebabkan penderita meninggal dunia dalam waktu yang pendek (beberapa hari).Penelitian ini bertujuan untuk menguji serbuk daun kersen (Muntingia calabura) terhadap larvas aedes aegypti. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel bebasterhadap variabel terikat.Rancangan penelitian menggunakan Post Test Only With Control Group Design. Penelitian ini berlokasi di Kampus Universitas Muhammadiyah Palu Fakultas Kesehatan Masyarakat, dan dilakukan pada bulan September 2016. Hasil penelitian menunjukan bahwa serbuk daun kersen dapat di jadikan Larvasida. Hal ini terlihat pada masing-masing perlakuan pada waktu kontak 15 jam, terjadi kematian significand. Disarankan bagi masyarakat karna serbuk daun kersen bisa dimanfaatkan sebagai larvasida Aedes aegypti ,sehingga masyarakat tidak perlu khawatir lagi untuk memberantas perkembangbiakan nyamuk.
PERBEDAAN DISIPLIN PEGAWAI RSUD RAJA TOMBOLOTUTU SEBELUM DAN SESUDAH PENGGUNAAN ABSENSI FINGER PRINT Lahinta, Rachmat; Sudirman, Sudirman; Kadri, Abdul
Jurnal Kolaboratif Sains Vol 1, No 1 (2018): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (419.111 KB) | DOI: 10.31934/jom.v1i1.385

Abstract

Tingkat Kehadiran atau Absensi adalah suatu kegiatan atau rutinitas yang dilakukan oleh pegawai untuk membuktikan dirinya hadir atau tidak dalam bekerja di suatu instansi. Absensi ini berkaitan dengan penerapan disiplin yang ditentukan oleh masing masing perusahaan atau institusi. Berkurangnya komitmen pegawai dalam bekerja akan berdampak pada motivasi dan kinerja pegawai yang semakin menurun. Pencatatan absensi pegawai merupakan salah satu faktor penting dalam pengelolaan sumber daya manusia (SDM atau Human Resources Management). Penelitian ini bertujuan untuk diketahuinya perbedaan disiplin pegawai Rumah Sakit Umum Daerah Raja Tombolotutu sebelum dan sesudah penggunaan absensi finger print. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian survey analitik dengan metode quasi-experimental onegroup pretest-posttest design Dengan jumlah 67 sampel dengan menggunakan uji statistik paired t-test Hasil penelitian menunjukan bahwa ada perbedaan disiplin pegawai sebelum dan setelah penggunaan finger print dengan nilai ρ 0.000< 0.05. Kesimpulan dalam penelitian ini bahwa ada perbedaan rata-rata frekuensi disiplin setelah penggunaan absensi finger print dengan nilai ρ Value = 0.000 Saran dalam penelitian ini adalah diharapkan kepada para pegawai Rumah Sakit Umum Daerah untuk dapat meningkatkan disiplin kerja, dalam hal ini berkaitan dengan melaksanakan pekerjaan dengan tepat waktu, tidak terlambat, tidak datang untuk absensi kemudian pergi meninggalkan rumah sakit, masuk maupun pulang sesuai jam kerja, dan lebih meningkatkan kinerjanya dalam bekerja.
IMPLEMENTASI PENANGANAN TB PARU DI PUSKESMAS LAMBUNU 2 Mangkau, Ahkam Bakir; Sudirman, Sudirman; Kadri, Abdul
Jurnal Kolaboratif Sains Vol 1, No 1 (2018): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (348.588 KB) | DOI: 10.31934/jom.v1i1.355

Abstract

Tuberkulosis / TB Paru merupakan satu penyakit menular yang hingga saat ini masih tinggi angka kesakitan dan kematiannya serta menjadi masalah kesehatan masyarakat. Banyak kasus baru muncul dan proporsinya lebih besar pada kelompok masyarakat yang tidak mampu. Penyakit ini masih menjadi masalah dunia, satu masalah yang ditimbulkannya adalah karena masih rendahnya cakupan program dalam pengobatan penderita. Jenis penelitian ini yang di gunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan metode wawancara mendalam (indepth interview) dan observasi yang bertujuan untuk mengetahui implementasi penanganan TB Paru pada penemuan kasus, pada pengobatan dan penanganan efek samping, pengawasan kepatuhan menelan obat, pemantauan kemajuan pengobatan dan hasil pengobatan, dan pelacakan kasus mangkir. Puskesmas Lambunu 2 pada tahun 2016 – 2017 ditemukan jumlah kasus tuberkulosis 19 kasus, tahun 2016 ditemukan suspek TB paru 2 orang, yang sudah di obati 5 orang. Tahun 2017 ditemukan 12 kasus TB paru, dalam masa pengobatan 7 orang, 3 orang sudah selesai pengobatan, dan 2 orang mangkir diantaranya 1 orang meninggal, 1 orang putus pengobatan. Angka penemuan kasus yang juga merupakan salah satu indikator untuk menilai kemajuan atau keberhasilan penanganan TB Paru, hal ini dikarenakan pengobatan TB Paru yang cukup lama yakni 6 bulan, harus didasari kesadaran kedua belah pihak dan fokus petugas kesehatan dalam pelaksanaan penanganan dan pengawasan efek samping, kepatuhan menelan obat, pemantauan kemajuan pengobatan dan hasil pengobatan, juga komunikasi kedua belah pihak yang terus terjalin dengan baik selama pengobatan.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENYAKIT DIARE PADA BALITA DI DESA SARUDU KECAMATAN SARUDU KABUPATEN PASANGKAYU Perawati, Perawati; Sakung, Jamaluddin; Kadri, Abdul
Jurnal Kolaboratif Sains Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31934/jom.v1i1.847

Abstract

Penyakit diare merupakan penyakit yang diderita oleh bayi,batita maupun balita yaitu buang air besar (BAB) yang tidak normal atau tidak seperti bisanya dapat menggambarkan aspek kesehatan dalam suatu populasi, terutama mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi penyakit diare pada anak baik secara langsung yaitu faktor asupan makanan dan psikologis, maupun tidak langsung yaitu faktor lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan penyakit diare pada balita di Desa Sarudu Kecamatan Sarudu Kabupaten Pasangkayu. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional Study dimana data yang menyangkut data variabel independen dan variabel dependen dikumpulkan dalam waktu yang bersamaan. Pengambilan sampel dilakukan secara Proportionale Random Sampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 89 balita. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara kondisi fisik air dengan nilai p = 0.000 (p < 0.05), ketersediaan SPAL dengan nilai p = 0.000 (p < 0.05) dan penggunaan jamban dengan nilai p = 0.000 (p < 0.05), tehadap penyakit diare pada balita di Desa Sarudu Kecamatan Sarudu Kabupaten Pasangkayu. Ditujukan bagi pihak puskesmas yang terkait diharapkan dapat memberikan informasi kesehatan tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian diare pada anak balita guna meningkatkan program kesehatan lingkungan khususnya penyediaan air bersih, ketersediaan SPAL rumah tangga dan pengguanan jamban dalam rangka pencegahan penyakit diare dan peningkatan promosi kesehatan untuk berperilaku bersih dan sehat kepada masyarakat. Kata Kunci: Kondisi Fisik Air, Ketersediaan SPAL, Penggunaan Jamban, Diare.
STUDI PENYEBAB PENGEMBALIAN BERKAS KLAIM BPJS KESEHATAN DI RUMKIT BHAYANGKARA PALU Arikusnadi, Ni Wayan; Sudirman, Sudirman; Kadri, Abdul
Jurnal Kolaboratif Sains Vol 1, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31934/jom.v1i1.1173

Abstract

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) kesehatan merupakan badan hukum pemerintah untuk menyelenggarakan program jaminan kesehatan masyarakat. Cara penagihan terhadap biaya pelayanan yaitu dengan sistem pembayaran klaim menggunakan Indonesia Case Based Groups (INA-CBGs). Berdasarkan hasil pengamatan di Rumkit Bhayangkara Palu masih terdapat pengembalian berkas klaim oleh verifikator Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran apa penyebab utama pengembalian berkas klaim Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan di Rumkit Bhayangkara Palu. Jenis penelitian adalah kualitatif, data yang digunakan adalah seluruh berkas klaim yang dikembalikan oleh verifikator Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan pada bulan Januari – Maret 2020. Instrumen penelitian menggunakan checklist dan wawancara. Hasil penelitian ditemukan sebanyak 138 berkas yang dikembalikan. Alasan pengembalian karena tidak lolos verifikasi administrasi pelayanan sebanyak 138 berkas (100%). Penyebab yang mendominasi adalah penentuan diagnosa sebesar 125 berkas (90,6%). Hal ini dikarenakan petugas koding kesulitan untuk menentukan diagnosa karena Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP) sudah menentukan diagnosa sendiri yang biasa digunakan untuk pasien-pasien tertentu dan tidak didukung dengan data pendukung, dan juga karena ada perbedaan persepsi antara verifikator rumah sakit dengan verifikator Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Diharapkan kepada verifikator dan penanggung jawab Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Rumkit Bhayangkara Palu untuk lebih sering berkoordinasi dengan Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP) agar penegakan diagnosa sesuai dengan pelayanan yang diberikan supaya tidak terjadi lagi kesalahan koding diagnosa.Kata Kunci: Klaim Tertunda, Penyebab Pengembalian Klaim.
GAMBARAN PENENTUAN TARIF LAYANAN KESEHATAN DI POLIKLINIK GIGI PADA KLINIK SITI FADILAH SUPARI PKU MUHAMMADIYAH KOTA PALU Batalipu, Nur Rahma; Sudirman, Sudirman; Kadri, Abdul
Jurnal Kolaboratif Sains Vol 1, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31934/jom.v1i1.1178

Abstract

Penentuan tarif yang keliru dalam klinik tentu akan berdampak buruk bagi keuangan organisasi klinik dan memberikan nilai negatif dalam profit klinik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penetuan tarif pelayanan kesehatan di poliklinik gigi pada klinik Siti Fadilah Supari  PKU Muhammadiyah Palu. Jenis Penelitian adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penentuan informan dilakukan dengan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan dengan metode observasi langsung dan wawancara. Data penelitian menggunakan data primer dan sekuder. Hasil penelitian menunjukan bahwa penentuan tarif layanan dilakukan dengan cara pengambilan nilai tengah antara tarif layanan di Puskesmas dengan tarif layanan di Rumah Sakit. Penetapan tarif tersebut dilakukan tanpa perhitungan biaya satuan terlebih dahulu sebagaimana yang ditetapkan dalam peraturan pemerintah.Kata kunci: Tarif Layanan, penentuan TARIF, tingkat rumah sakit nasional.