Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pemanfaatan Limbah Delignifikasi Bioethanol dari Tandan Kosong Kelapa Sawit Menjadi Surfaktan Natrium Lignosulfonat Widia Rini Hartari; Bigi Undadraja; Febrina Delvitasari; Maryanti; Ersan; Sarono
G-Tech: Jurnal Teknologi Terapan Vol 7 No 3 (2023): G-Tech, Vol. 7 No. 3 Juli 2023
Publisher : Universitas Islam Raden Rahmat, Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33379/gtech.v7i3.2786

Abstract

Surfaktan (Surface active agent) merupakan senyawa yang bersifat ampipilik (hidropilik dan hidropobik dalam satu molekul), sehingga dapat diaplikasikan sebagai defoaming, emulsifier, detergency, emuliency, dan lainnya. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan Surfaktan Natrium Lignosulfonat dari limbah proses delignifikasi bioethanol. Metode penelitian dilakukan 2 tahap yaitu delignifikasi TKKS dengan NaOH yang memiliki konsentrasi 10, 20, dan 30%. Tahap kedua analisis rendemen lignin, TSS (total padatan), dan konsentrasi surfaktan natrium lignosulfonat menggunakan spektrofotometer UV-Vis, pH. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara Deskriptif. Hasil surfaktan dengan pengujian Spektrofotometer UV-Vis adalah kandungan surfaktan yang tinggi dan stabil adalah pada konsentrasi NaOH 10% baik dalam waktu 30 menit yaitu 2,480; 2,360; 2,679 dan 60 menit yaitu 2,768; 2,812; 2,878 ppm.
Rendemen dan Mutu Lateks Pekat dengan Kombinasi Teknologi Penggetaran dan Pendadihan Maryanti; Febrina Delvitasari; Widia Rini Hartari; Sintya Widianti
G-Tech: Jurnal Teknologi Terapan Vol 8 No 1 (2024): G-Tech, Vol. 8 No. 1 Januari 2024
Publisher : Universitas Islam Raden Rahmat, Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33379/gtech.v8i1.3785

Abstract

Concentrated latex is a processed natural rubber product with a dry rubber content of 60-64%. Making concentrated latex by centrifugation requires investment in expensive equipment, while making concentrated latex by creaming takes a long time, around 2-3 weeks. One way to speed up the production of concentrated latex is by using a simple tool, namely an orbital vibrator. This research used a Randomized Block Design with 2 factors. Factor I is Vibration Time (V) and factor II is creaming Time (T). The results of the research showed that the length of shaking and creaming time in making concentrated latex had an influence on the yield and quality of concentrated latex except for the pH value, but there was no interaction between these two factors. The quality of concentrated latex that meets ISO 2004 standards is pH (10.1-10.83) and WKM (564.33-618.17 seconds) while KKK (53.74 - 57.64%) and KJP (50.58 – 53.29 %), not yet meeting ISO 2004 standards.
Pembuatan Lateks Pekat Menggunakan Sodium Alginat dengan Mengkombinasikan Metode Pendadihan dan Sentrifugasi Febrina Delvitasari; Maryanti Maryanti; Ersan Ersan; Widia Rini Hartari
G-Tech: Jurnal Teknologi Terapan Vol 8 No 1 (2024): G-Tech, Vol. 8 No. 1 Januari 2024
Publisher : Universitas Islam Raden Rahmat, Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33379/gtech.v8i1.3788

Abstract

Peningkatan produksi karet di Provinsi Lampung tidak diimbangi dengan harga karet yang baik, cenderung tidak stabil bahkan menurun. Oleh karena itu, perlu dikembangkan industri pengolahan karet yang bisa diaplikasikan kepada petani, seperti lateks pekat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan kombinasi dosis larutan sodium alginat dan waktu sentrifugasi terbaik dalam pembuatan lateks pekat. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dua faktor, faktor pertama dosis larutan sodium alginat (0,1%, 0,2%, dan 0,3%) dan faktor kedua yaitu lama waktu sentrifugasi (25 menit, 35 menit dan 45 menit). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi dosis larutan sodium alginat 0,1% dan waktu sentrifugasi 45 menit memiliki hasil terbaik dalam pembuatan lateks pekat dengan nilai pH 11,5, kadar karet kering 63,50%, kadar jumlah padatan 64,89%, dan waktu kemantapan mekanik 620 detik. Perlakuan tersebut belum memenuhi standar mutu ISO 2004.