Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

KARAKTERISTIK SIFAT FISIKA KOMPON KARET ALAM SEBAGAI BAHAN DASAR FOOTSTEP SEPEDA MOTOR DENGAN BERBAGAI FORMULA maryanti, Maryanti; Delvitasari, Febrina; Winarto, Winarto
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol 29, No 1 (2018): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (789.288 KB) | DOI: 10.28959/jdpi.v29i1.3773

Abstract

Pembuatan kompon footstep sepeda motor dilakukan untuk mendapatkan campuran yang homogen antara karet dan bahan kimia pembantu.  Kompon dicetak dengan waktu, suhu dan tekanan tertentu sehingga menjadi produk.  Komposisi/formulasi yang tepat sangat diperlukan untuk mendapatkan sifat fisika kompon yang baik.  Hasil pengujian sifat fisika kompon menunjukkan bahwa ketiga formulasi yang dibuat (F1, F2, dan F3) memiliki nilai uji kuat tarik (N/mm2) lebih baik bila dibandingankan dengan kompon pabrikan (FP) yaitu 13.12 (F1), 10.79 (F2), 7.73 (F3), dan 6.89 (FP), tetapi memiliki nilai yang lebih rendah untuk uji kuat sobek (N/mm) yaitu 2.36 (F1), 2.70 (F2), 2.86 (F3) dan 4.50 (FP), serta kekerasan (Shore A) yaitu 15 (F1), 18 (F2), 22 (F3), dan 49 (FP).
Pengaruh Dosis Serum Lateks terhadap Koagulasi Lateks (Hevea brasiliensis) Maryanti Maryanti; Rachmad Edison
Jurnal Agro Industri Perkebunan Volume 4 No. 1, Mei 2016
Publisher : Politeknik Negeri Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.036 KB) | DOI: 10.25181/aip.v4i1.36

Abstract

Waste water that comes out of the milling process latex factory so many and has not been utilized, often becomes a problem for the environment if the handling is not optimal. This wastewater is known as latex serum. Latex serum can be used as an alternative coagulant because it has a low pH and containing metal ions. Low pH will lower the pH of the latex to the isoelectric point and cations of alkali metals will reduce electro kinetic potential latex, so latex becomes frozen. Research purposes to determine the length of time coagulation of latex, yield of coagulum and yield dry rubber. Research conducted at the Laboratory of Plant Production at Politeknik Negeri Lampung. The material used are latex serum and latex and other materials. The equipment used is the coagulation bath, digital pH meter, a wooden spatula, milling, stopwatch, and other analysis tools. The research tested in completely randomized design with one independent variable used is composed of coagulant doses: 0%, 4%, 8%, 12%, 16% and 20% v/v and replicated 3 times. The observation are pH of latex serum, pH oflatex, coagulation time, and yield dry rubber. The result showed that for pH of latex serum is 4.9, pH of latex is 6.22, the best doses to coagulation is 20% with time to coagulation 17 minute time, coagulum yield of 59.83 and dry rubber yield of 42.10.Keywords: coagulant, latex coagulation, latex serumPermalink: http://jurnal.polinela.ac.id/index.php/AIP/article/view/36
Teknologi Pembuatan Lateks Dadih Melalui Proses Penggetaran Yasinta Yasinta; Rachmad Edison; Maryanti Maryanti
Jurnal Agro Industri Perkebunan Volume 7 No. 1, Mei 2019
Publisher : Politeknik Negeri Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25181/jaip.v7i1.906

Abstract

Obstacles factor to get natural rubber raw materials is less efficient for latex processing into concentrated latex, because it need a long time that 2-3 weeks. Centrifugation method many used by concentrated latex factory because it can concentrate the latex with a short relatively time. While the weakness of the centrifugation method is more expensive if that  compared with the curdling. With the weakness centrifugation method and curdling, in this research, making the concentrated latex are used  vibration method, with the addition of curdle. The purpose of this research is to get the optimum vibrations speed for the concentrated latex manufactured, the speed of the vibrations are used 150 rpm, 175 rpm, 200 rpm, 225 rpm and 250 rpm. The design are used in this research is Randomized Block Design with 6 treatments was repeated 4 times, then obtained 24 units of the experiment, if there is a real difference, then used the BNT at the level of 5% and the data analysis process using Minitab version 16. the most optimum RPM are used in this research is 225 with a quality approaching the standard.
Pemanfaatan Asap Cair Sabut Kelapa Sebagai Bahan Koagulasi Lateks Hesti Hertika Sari Dewi; Maryanti Maryanti; Febrina Delvitasari
Jurnal Agro Industri Perkebunan Volume 7 No. 2, Oktober 2019
Publisher : Politeknik Negeri Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25181/jaip.v7i2.1055

Abstract

Smoke liquid for latex coagulant is one of the solution to avoid the negative impact of not recomended coagulant such as vinegar, TSP fertilizer and alum. Coconut fiber has lignin content so that it can be processed into liquid smoke. The aim of this study was to determination the best dose of coconut fiber liquid smoke for latex coagulant and the effect on the quality of SIR product.  The treatment used in this study was the dose of coconut coir liquid smoke (formic acid (control) 4.76% v/v, 13.04% v/v, 14.89% v/v, 16.67% v/v, 18 v/v, 36% v/v, and 20% v/v). The results showed that the coconut fiber liquid smoke with dose 20% v/v gave the best result on time for clumping latex, total coagulum and total rubber  yield. Based on quality data, a dose of 20% v/v include SIR 20 quality.
KARAKTERISTIK SIFAT FISIKA KOMPON KARET ALAM SEBAGAI BAHAN DASAR FOOTSTEP SEPEDA MOTOR DENGAN BERBAGAI FORMULA Maryanti maryanti; Febrina Delvitasari; Winarto Winarto
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol 29, No 1 (2018): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (20.588 KB) | DOI: 10.28959/jdpi.v29i1.3773

Abstract

Pembuatan kompon footstep sepeda motor dilakukan untuk mendapatkan campuran yang homogen antara karet dan bahan kimia pembantu.  Kompon dicetak dengan waktu, suhu dan tekanan tertentu sehingga menjadi produk.  Komposisi/formulasi yang tepat sangat diperlukan untuk mendapatkan sifat fisika kompon yang baik.  Hasil pengujian sifat fisika kompon menunjukkan bahwa ketiga formulasi yang dibuat (F1, F2, dan F3) memiliki nilai uji kuat tarik (N/mm2) lebih baik bila dibandingankan dengan kompon pabrikan (FP) yaitu 13.12 (F1), 10.79 (F2), 7.73 (F3), dan 6.89 (FP), tetapi memiliki nilai yang lebih rendah untuk uji kuat sobek (N/mm) yaitu 2.36 (F1), 2.70 (F2), 2.86 (F3) dan 4.50 (FP), serta kekerasan (Shore A) yaitu 15 (F1), 18 (F2), 22 (F3), dan 49 (FP).
Pengaruh Penggunaan Berbagai Koagulan Kimia Pada Limbah Cair Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Terhadap Penurunan Beban Pencemar Imam Fatoni; Rijadi Subiantoro; Maryanti Maryanti
JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN: Jurnal dan Aplikasi Teknik Kesehatan Lingkungan Vol 17, No 2 (2020): Jurnal Kesehatan Lingkungan Volume 17 No. 2, Juli 2020
Publisher : Poltekkes Kemenkes Banjarmasin Jurusan Kesehatan Lingkungan Banjarbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (433.665 KB) | DOI: 10.31964/jkl.v17i2.216

Abstract

Oil palm (Elaeis guineensis Jacq.) Is a type of plantation that is Indonesia's mainstay commodity with rapid development. Palm oil industry wastewater comes from a variety of palm oil processing processes that contain high organic and inorganic materials. The resulting waste must be controlled and treated so that it does not pose a threat to the palm oil industry because it can pollute the environment and sources of disease. One method of processing palm oil liquid waste that can be used is coagulation. The coagulation process requires a coagulant, the coagulant used is aluminum sulfate, ferrous sulfate, ferric chloride. This study aims to obtain the type and dose of chemical coagulants that are effective in handling palm oil industry liquid waste in anaerobic ponds and determine the reduction of pollutant variables (COD, TSS, Turbdity, color, and pH changes) due to the treatment of coagulant treatment. This study used a Randomized Group Design (RBD) with 10 levels of treatment consisting of B0 (Non-coagulant), B1 (Al2 (SO4)3 1 g/L), B2 (Al2 (SO4)3 1,5 g/L), B3 (Al2 (SO4)3 2 g/L), B4 (FeSO47H2O 1 g/L), B5 (FeSO47H2O 1,5 g/L), B6 (FeSO47H2O 2 g/L), B7 (FeCl36H2O 1 g/L), B8 (FeCl36H2O 1,5 g/L), B9 (FeCl36H2O 1 g/L). Data were analyzed by analysis of variance (ANOVA) and a 5% LSD test. The results obtained are ferric chloride being the best coagulant to reduce polluted parameters in palm oil liquid waste and Ferri chloride 2 g/L is the best treatment for reducing pollutant parameters of COD, TSS, Turbidity, and Color. Whereas the best pH reduction in aluminum sulfate 1 g/L coagulant.
PENGARUH FERMENTASI S. cerevisiae TERHADAP MUTU KOPI ROBUSTA Tia Thalia; Ersan Ersan; Febrina Delvitasari; Maryanti Maryanti
AGRITROP Vol 18, No 1 (2020): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/agritrop.v18i1.3489

Abstract

Komoditas kopi di Indonesia sebagian besar diolah dalam bentuk produk primer (biji kopi kering) dan merupakan kopi asalan dengan mutu yang rendah. Rendahnya mutu biji kopi di Indonesia yang dihasilkan, dapat mempengaruhi produksi biji kopi dikarenakan pasca panen yang tidak tepat, antara lain pada proses fermentasi, sortasi, pengeringan, dan penyangraian. Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh konsentrasi Saccharomyces cerevisiae, lama fermentasi dan interaksi antara konsentrasi S. cerevisiae bersama lama fermentasi terhadap mutu kopi robusta. Penelitian dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung menggunakan kopi robusta dari Desa Sumber Sari, Banjit, Waykanan, Lampung. Penelitian disusun skema faktorial dalam RAK dengan faktor pertama S. cerevisiae (2% dan 3%) dan faktor kedua lama fermentasi (5, 10, 15 jam) dengan 3 kali ulangan. Data dianalisis dengan sidik ragam (ANOVA) dan dilanjut dengan BNT pada taraf nyata α=5%. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa biji kopi kering yang dihasilkan tergolong mutu II, kecuali konsentrasi S. cerevisiae 2% dan lama fermentasi 10 jam tergolong mutu III. Konsentrasi S. cerevisiae mempengaruhi kadar kafein dan tingkat keasaman (pH) kopi bubuk. Lama fermentasi mempengaruhi kadar air biji kopi kering, kadar air dan kadar kafein kopi bubuk. Kombinasi konsentrasi S. cerevisiae 3% dan lama fermentasi 5 jam mempengaruhi kadar air dan kadar kafein kopi bubuk dengan total nilai uji organoleptik tertinggi 75,14
Pengaruh Suhu dan Waktu Vulkanisasi Terhadap Sifat Kekerasan dan Visual Produk Footstep Sepeda Motor Febrina Delvitasari; Maryanti Maryanti
Jurnal Teknologi Agro-Industri Vol 7 No 2 (2020): Jurnal Teknologi Agro-Industri
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Tanah Laut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34128/jtai.v7i2.123

Abstract

Tahapan terpenting pada pembuatan kompon karet adalah proses vulkanisasi, dimana juga sangat dipengaruhi oleh suhu dan waktu vulkanisasi. Apabila pemilihan suhu dan waktu tidak sesuai dengan kondisi optimal, maka kualitas kompon karet yang dihasilkan akan kurang baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan suhu dan waktu vulkanisasi produk footstep sepeda motor terbaik pada parameter sifat kekerasan dan visualnya. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dua perlakuan dengan tiga ulangan. Perlakuan pertama adalah suhu vulkanisasi (T1=130oC, T2=140oC, T3=150oC) dan perlakuan kedua yaitu waktu vulkanisasi (S1=10 menit, S2=15 menit). Kompon hasil percobaan kemudian akan dibandingkan dengan kompon pabrikan (FP). Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu dan waktu vulkanisasi berpengaruh nyata terhadap parameter sifat kekerasan, tetapi tidak terdapat interaksi antara keduanya. Perlakuan terbaik pada produk footstep sepeda motor adalah proses vulkanisasi dengan suhu 140oC selama 15 menit. Berdasarkan hasil pengamatan visual, produk yang dihasilkan tidak terdapat creking, buble dan barmy.
Pemanfaatan Limbah Delignifikasi Bioethanol dari Tandan Kosong Kelapa Sawit Menjadi Surfaktan Natrium Lignosulfonat Widia Rini Hartari; Bigi Undadraja; Febrina Delvitasari; Maryanti; Ersan; Sarono
G-Tech: Jurnal Teknologi Terapan Vol 7 No 3 (2023): G-Tech, Vol. 7 No. 3 Juli 2023
Publisher : Universitas Islam Raden Rahmat, Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33379/gtech.v7i3.2786

Abstract

Surfaktan (Surface active agent) merupakan senyawa yang bersifat ampipilik (hidropilik dan hidropobik dalam satu molekul), sehingga dapat diaplikasikan sebagai defoaming, emulsifier, detergency, emuliency, dan lainnya. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan Surfaktan Natrium Lignosulfonat dari limbah proses delignifikasi bioethanol. Metode penelitian dilakukan 2 tahap yaitu delignifikasi TKKS dengan NaOH yang memiliki konsentrasi 10, 20, dan 30%. Tahap kedua analisis rendemen lignin, TSS (total padatan), dan konsentrasi surfaktan natrium lignosulfonat menggunakan spektrofotometer UV-Vis, pH. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara Deskriptif. Hasil surfaktan dengan pengujian Spektrofotometer UV-Vis adalah kandungan surfaktan yang tinggi dan stabil adalah pada konsentrasi NaOH 10% baik dalam waktu 30 menit yaitu 2,480; 2,360; 2,679 dan 60 menit yaitu 2,768; 2,812; 2,878 ppm.
Pembuatan Lateks Pekat Menggunakan Sodium Alginat dengan Mengkombinasikan Metode Pendadihan dan Sentrifugasi Febrina Delvitasari; Maryanti Maryanti; Ersan Ersan; Widia Rini Hartari
G-Tech: Jurnal Teknologi Terapan Vol 8 No 1 (2024): G-Tech, Vol. 8 No. 1 Januari 2024
Publisher : Universitas Islam Raden Rahmat, Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33379/gtech.v8i1.3788

Abstract

Peningkatan produksi karet di Provinsi Lampung tidak diimbangi dengan harga karet yang baik, cenderung tidak stabil bahkan menurun. Oleh karena itu, perlu dikembangkan industri pengolahan karet yang bisa diaplikasikan kepada petani, seperti lateks pekat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan kombinasi dosis larutan sodium alginat dan waktu sentrifugasi terbaik dalam pembuatan lateks pekat. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dua faktor, faktor pertama dosis larutan sodium alginat (0,1%, 0,2%, dan 0,3%) dan faktor kedua yaitu lama waktu sentrifugasi (25 menit, 35 menit dan 45 menit). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi dosis larutan sodium alginat 0,1% dan waktu sentrifugasi 45 menit memiliki hasil terbaik dalam pembuatan lateks pekat dengan nilai pH 11,5, kadar karet kering 63,50%, kadar jumlah padatan 64,89%, dan waktu kemantapan mekanik 620 detik. Perlakuan tersebut belum memenuhi standar mutu ISO 2004.