Henry J. Kumajas
Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Sam Ratulangi

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Analisis strategi pengembangan perikanan pukat cincin di Kecamatan Tuminting, Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara Deysy M. Puansalaing; Johny Wenno; Henry J. Kumajas
JURNAL ILMU DAN TEKNOLOGI PERIKANAN TANGKAP Vol. 1 No. 2: Desember 2012
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jitpt.1.2.2012.1275

Abstract

Pemanfaatan sumberdaya perikanan yang paling dominan dan memberikan pengaruh paling besar bagi peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat adalah dengan alat tangkap pukat cincin, sekalipun demikian pukat cincin dapat menjadi ancaman bagi sumberdaya. Itulah sebabnya analisis strategi untuk pengembangan perikanan pukat cincin sangat diperlukan. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan dan menganalisis strategi pengembangan perikanan pukat cincin di Kecamatan Tuminting. Hasil penelitian menunjukkan bahwa skala proritas tertinggi adalah peningkatan produksi dengan skor 1,8773 dan skala prioritas terendah adalah tingkatkan fungsi TPI untuk menjaga stabilitas harga dengan skor 0,4254.
Pengaruh warna umpan buatan terhadap hasil tangkapan pancing noru di perairan Teluk Manado Isrojaty J. Paransa; Wilyam R. Tipinbu; Henry J. Kumajas
JURNAL ILMU DAN TEKNOLOGI PERIKANAN TANGKAP Vol. 1: Edisi Khusus: November 2014
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jitpt.1.0.2014.6168

Abstract

Alat tangkap yang digunakan oleh nelayan Teluk Manado dalam upaya penangkapan ikan pelagis adalah pancing ulur dengan berbagai jenis dan ukuran, baik yang menggunakan umpan alami ataupun umpan buatan.  Salah satu jenis pancing ulur yang menggunakan umpan buatan adalah pancing noru. Pancing noru dioperasikan menggunakan umpan buatan dari serat kain berwarna-warni. Untuk mendapatkan informasi ilmiah tentang warna umpan buatan yang paling disukai ikan pelagis kecil, maka perlu dilakukan penelitian tentang Perbedaan Warna Umpan Buatan Terhadap Jumlah Hasil Tangkapan Ikan Pelagis Kecil  di perairan Teluk Manado. Hasil yang didapat menunjukkan bahwa umpan buatan warna merah dan biru yang paling banyak memberikan hasil tangkapan ikan pelagis kecil yakni ikan selar (Selaroides sp) dan ikan malalugis (Decapterus sp). Jumlah tangkapan pada trip I terbanyak warna merah yaitu 664 ekor, tangkapan terbanyak trip II adalah warna Kuning yakni 642 ekor,  trip IIIwarna Kuning sebanyak 433 ekor, trip IV warna Putih sebanyak 670 ekor dan trip V warna Putih sebanyak 364 ekor.  Sedangkan waktu operasiyang terbaik adalah pada jam 18.00 sampai dengan 20.59.
Studi tentang olengan bebas dan tahanan total kapal model uji di Laboratorium Kepelautan Alian Manas; Kawilarang W.A. Masengi; Henry J. Kumajas
JURNAL ILMU DAN TEKNOLOGI PERIKANAN TANGKAP Vol. 2: Edisi Khusus: Januari 2015
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jitpt.2.0.2015.6993

Abstract

Semakin disadari akan pentingnya penerapan teknologi yang lebih maju dalam mengkaji aspek kelautan, terutama dalam memanfaatkan sumberdaya perikanan secara optimal dengan menggunakan sarana yang memadai. Olehnya, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh bentuk dan perubahan trim kapal terhadap tahanan total dan kestabilan dua kapal model uji yang datanya diperoleh pada kapal fibreglass (5 dan 30 GT) yang berpangkalan di beberapa pelabuhan perikanan di Provinsi Sulawesi Utara. Metode penelitian yang digunakan antara lain: pengukuran utama dimensi kapal, penggambaran lambung kapal dengan teknik pantograf, dan penggambaran kembali lambung kapal dengan menggunakan aplikasi komputer. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) stabilitas dari kapal model 5 GT relatif lebih stabil dari pada 30 GT; (2) kapal model 5 GT memiliki nilai tahanan total lebih besar oleh karena bentuk bodi kapal dan lambung kapal yang berbentuk gemuk.
Studi ketertarikan ikan di keramba jaring apung terhadap warna cahaya lampu di perairan Sindulang I, Kecamatan Tuminting, Kota Manado Felix Urbasa; Frangky E. Kaparang; Henry J. Kumajas
JURNAL ILMU DAN TEKNOLOGI PERIKANAN TANGKAP Vol. 2: Edisi Khusus: Januari 2015
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jitpt.2.0.2015.7020

Abstract

Pemanfaatan cahaya sebagai alat bantu penangkapan ikan sesungguhnya sangat berkaitan dengan upaya nelayan dalam memahami perilaku ikan dan merespon perubahan lingkungan yang ada disekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari ketertarikan ikan terhadap warna cahaya lampu yang berbeda, mempelajari jenis ikan dan bentuk gerombolan ikan yang tertarik pada warna cahaya lampu tertentu. Penelitian ini dilakukan di Perairan Sindulang I, Kecamatan Tuminting Kota Manado. Pengamatan pada keramba jaring apung dilakukan secara langsung dan dengan menggunakan kamera. Untuk mengukur intensitas cahaya di dalam air maka, sensor lux meter dimasukkan dalam tabung kecil ukuran tinggi 5 cm lalu dicelupkan kedalam air sedalam 4 cm. Pada penelitian ini digunakan empat lampu LED modifikasi bawah laut. Ikan lebih tertarik pada warna putih dan hijau dibandingkan dengan warna biru dan merah. Warna yang paling disukai adalah warna putih.
Pengaruh penambahan ekstrak minyak tenggiri pada umpan bubu terhadap hasil tangkapan ranjungan di perairan Malalayang, Kota Manado Thomson M. Watem; Henry J. Kumajas; Fanny Silooy
JURNAL ILMU DAN TEKNOLOGI PERIKANAN TANGKAP Vol. 2 No. 1: Juni 2015
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jitpt.2.1.2015.8331

Abstract

ABSTRACT Swimming crab (Portunus pelagicus) is one of the economically important marine product commodities resulting from coastal waters Indonesia. Swimming crab in coastal waters of North Sulawesi usually caught accidentally with bottom gillnet. There has been a special fishing gear for crab traps, but not known by local fishermen. Addition of mackerel oil extract on baits could increase the fishing power of swimming crab traps but this kind of scientific information, particularly on swimming crab, not widely available yet. This research aims to study the effect of mackerel oil extract on traps bait to catch swimming crab; and to identify the types of biota captured. This research was conducted in coastal waters of Malalayang Satu, Malalayang District, Manado City; in December 2014 to January 2015; which is based on experimental methods. Six units of trap were operated seven nights; where tree units of them used scad mackerel bait that injected by mackerel oil extract, and tree other units just used scad mackerel bait without mackerel oil extract; and the capture data were analyzed by t test. The catch was 58 swimming crab in total; 42 fish was caught by scad mackerel bait with mackerel oil extract, and 16 swimming crab was caught by bait without mackerel oil extract. Analysis of t test showed that the use of mackerel oil extracts in bait traps, giving different swimming crab catches compared with bait without mackerel oil extracts. Keywords: swimming crab, trap, mackerel oil, Malalayang Manado   ABSTRAK Ranjungan (Portunus pelagicus) merupakan salah satu komoditi hasil laut ekonomis penting yang dihasilkan dari perairan pantai Indonesia. Rajungan di perairan pantai Sulawesi Utara biasanya tertangkap tanpa sengaja dengan jaring insang dasar. Sebenarnya telah ada alat tangkap bubu khusus untuk rajungan, tetapi belum dikenal oleh nelayan lokal. Pemberian ekstrak berupa minyak tenggiri pada umpan diduga dapat meningkatkan kemampuan tangkap dari bubu ranjungan; namun informasi ilmiah seperti ini, khususnya pada ranjungan, belum banyak tersedia. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh ekstrak minyak tenggiri pada umpan bubu terhadap hasil tangkapan ranjungan; dan mengidentifikasi jenis-jenis biota yang tertangkap. Penelitian ini dilakukan di perairan pantai Kelurahan Malalayang Satu, Kecamatan Malalayang, Kota Manado; pada bulan Desember 2014 sampai bulan Januari 2015; yang didasarkan pada metode experimental fishing. Enam unit bubu dioperasikan tujuh malam; di mana tiga unit menggunakan umpan ikan layang yang disuntikkan ekstrak minyak tenggiri, dan tiga unit lainnya hanya menggunakan umpan ikan layang tanpa ekstrak; dan data dinalisis dengan uji t. Tangkapan total berjumlah 58 ekor; 42 ekor tertangkap dengan umpan layang yang diberi ekstrak minyak tenggiri, dan 16 ekor tertangkap dengan umpan tanpa ekstrak minyak tenggiri. Hasil analisis uji t menunjukkan bahwa penggunaan ekstrak minyak tenggiri pada umpan bubu memberikan hasil tangkapan ranjungan yang lebih banyak dibandingkan dengan umpan tanpa ekstrak minyak tenggiri. Kata-kata kunci: rajungan, bubu, minyak tenggiri, Malalayang Manado. [1] Penulis untuk penyuratan; email: thompson@yahoo.com
Pengaruh ukuran umpan buatan tuna hand line terhadap hasil tangkapan di perairan Manado Tua Mikhail D. Waladow; Henry J. Kumajas; Isrojaty J. Paransa
JURNAL ILMU DAN TEKNOLOGI PERIKANAN TANGKAP Vol. 2 No. 3: Juni 2016
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jitpt.2.3.2016.12319

Abstract

ABSTRACT Tuna, a dominant commodity in national capture fisheries sector, has significantly contributed to the development of the nation as a source of fishermen livelihoods and food for people. One alternative fishing gear to catch tuna is hand lines using artificial bait made of waste plastic packaging. The use of such artificial bait catches sufficient number of fish but the size of the artificial bait used cannot be determined with certainty. This study established the size of artificial bait which gives the best catches based on operating time by using Randomized Block Design and Least Significant Difference test. The analysis showed that the bait size of 7.0´0.6 cm had the most catch of Thunnus albacores and Katsuwonus pelamis. Total catch was 227 fish, total length 20 – 30 cm and width of the body 9.5 – 21.5 cm. Keywords: resource, artificial bait, tuna hand line, tuna albacore   ABSTRAK Tuna, komoditas unggulan sektor perikanan tangkap nasional, telah memberikan kontribusi yang relatif lebih besar kepada pembangunan bangsa, antara lain sebagai sumber mata pencaharian nelayan serta penyedia kebutuhan konsumsi masyarakat. Salah satu alternatif alat tangkap untuk menangkap jenis tuna adalah pancing ulur menggunakan umpan buatan dari bahan limbah plastik kemasan. Penggunaan umpan buatan ini memberikan hasil tangkapan yang cukup tetapi ukuran umpan buatan yang digunakan tidak dapat ditentukan dengan pasti.        Penelitian ini menetapkan ukuran umpan buatan mana yang memberikan hasil tangkapan terbaik berdasarkan waktu pengoperasian dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dan untuk mengetahui umpan buatan yang paling baik diantara umpan buatan yang digunakan dianalisa dengan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Hasil menunjukkan umpan buatan ukuran 7,0 x 0,6 cm paling berpengaruh terhadap jumlah hasil tangkapan Thunnus albacores dan Katsuwonus pelamis. Total tangkapan 227 ekor, panjang total 20 – 38 cm dan lingkar tubuh 9,5 – 21,5 cm. Kata-kata kunci: sumber daya, umpan buatan, tuna hand line, tuna albacore